Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

Upaya Pencegahan Gizi Buruk

Dosen Pengampu : Drs. Sugiyanto

Disusun oleh :

Eva Indrianti (1317008)

AKBID Bakti Utama Pati

Tahun Akademik 2017/2018


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis mata kuliah Bahasa
Indonesia tentang Upaya Pencegahan Gizi Buruk.

Karya tulis ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terimakasih kepada :

1. Dosen Pembimbing saya, yang selalu memberikan dorongan, kritik dan masukan kepada
saya.
2. Teman-teman Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Tahun Akademik 2017 / 2018 yang
selalu memberi semangat dan motivasi kepada saya.

Karya tulis ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui berbagai aspek penyebab gizi
buruk pada anak yang saya akumulasikan dari berbagai sumber. semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Saya menyadari bahwa karya tulis ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan karya tulis ini.

Pati, 24 April 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi ...........................................................................
B. Macam-macam Gizi ...................................................................
C. Pengertian Gizi Buruk ................................................................
D. Faktor Penyebab Gizi Buruk ......................................................
E. Dampak Gizi Buruk dalam Masyarakat .....................................
F. Upaya Pencegahan .....................................................................

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa
pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan
makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Gizi buruk merupakan keadaan kurang gizi pada tingkatan yang sudah berat, yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari . Gizi
buruk merupakan salah satu pemicu utama kematian balita per tahun di setiap negara di
dunia. Ratusan balita mendarita gizi buruk dibanyak daerah di dunia ,di Indonesia sendiri
masih banyak terdapat kasus gizi buruk yang menimpa ribuan balita. Salah satu daerah di
Indonesia yang menjadi daerah tertinggi terjadinya kasus gizi buruk adalah di NTB . Hasil
survey yang dilakukan di NTB menyatakan bahwa setidaknya 21 balita meninggal akibat gizi
buruk . Setelah terjadi kematian ,kasus gizi buruk bukan lagi masalah yang boleh dipandang
sebelah mata ,tetapi harus ditangani dengan baik . namun kekurangpahaman masyarakat
menyebabkan penanganan gizi buruk ini menjadi agak sulit dilakukan oleh pihak-pihak
kesehatan ,karena peran serta warga masyarakat sebagai orangtua balita dalam penanganan
gizi buruk juga diperlukan sebagai penanganan pertama.Secara langsung keadaan gizi
dipengaruhi oleh ketidak cukupan asupan makanan dan penyakit infeksi. Sedangkan
penyebab tidak langsung karena kurangnya ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga,
pola asuh yang tidak memadai serta masih rendahnya akses pada kesehatan lingkungan dan
perilaku hidup bersih dan sehat. Lebih lanjut masalah gizi disebabkan oleh kemiskinan,
pendidikan rendah dan minimnya kesempatan kerja . Gizi buruk bukan diakibatkan oleh
kelaparan ,melainkan berbagai faktor penyerta seperti infeksi pernapasan ,kelainan jantung
dan diare berat .
B. Rumusan Masalah
a. Banyaknya masyarakat yang belum mengetahui penyebab gizi buruk
b. Banyaknya masyarakat yang belum mengetahui dampak dari gizi buruk
c. Banyaknya masyarakat yang belum menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan
dan minuman yang sehat dan bergizi
C. Tujuan
a. Agar banyak masyarakat yang mengetahui penyebab gizi buruk
b. Agar banyak masyarakat yang mengetahui dampak dari penyakit gizi buruk.
c. Agar banyak masyarakat menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan dan
minuman yang sehat dan bergizi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa
pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan
makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.

B. Macam - Macam Gizi/Zat - Zat Yang Dibutuhkan Tubuh Manusia


1. Zat karbohidrat
Zat karbohidrat merupakan zat yang membantu membuat tubuh menjadi panas saat
beraktivitas. Zat tersebut dapat diperoleh dari nasi yang kita makan setiap harinya, roti,
tepung dan jenis-jenis makanan yang manis.
2. Zat protein
Zat protein merupakan zat yang mengganti sel-sel yang telah mati dengan sel-sel yang
hidup. Zat tersebut dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, keju dan suSU.
3. Zat lemak
Zat lemak merupakan zat yang dapat memberikan asupan energi yang besar dalam
beraktivitas dan bekerja. Zat tersebut dapat diperoleh dari keju, susu, putih telur, minyak,
daging dan ikan.
4. Zat mineral
Zat mineral merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang memiliki bermacam-macam
jenis seperti, zat besi dan kalsium.
5. Vitamin
Vitamin merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika kekurangan vitamin dapat
menimbulkan beberapa penyakit. Zat tersebut dapat diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-
buahan yang masih segar dan berwarna.
6. Air
Zat ini diperlukan untuk pertumbuhan, ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap serangan
penyakit.Air yang sehat adalah air yang jernih, tidak berasa, bermineral, sudah difilter atau
sudah dididihkan.
C. Pengertian Gizi Buruk
Gizi buruk merupakan keadaan kurang gizi pada tingkatan yang sudah berat, yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. Gizi
buruk merupakan salah satu pemicu utama kematian balita per tahun di setiap negara di
dunia. Ratusan balita mendarita gizi buruk dibanyak daerah di dunia, di Indonesia sendiri
masih banyak terdapat kasus gizi buruk yang menimpa ribuan balita. Salah satu daerah di
Indonesia yang menjadi daerah tertinggi terjadinya kasus gizi buruk adalah di NTB. Hasil
survey yang dilakukan di NTB menyatakan bahwa setidaknya 21 balita meninggal akibat gizi
buruk. Setelah terjadi kematian ,kasus gizi buruk bukan lagi masalah yang boleh dipandang
sebelah mata ,tetapi harus ditangani dengan baik. Namun kekurang pahaman masyarakat
menyebabkan penanganan gizi buruk ini menjadi agak sulit dilakukan oleh pihak-pihak
kesehatan, karena peran serta warga masyarakat sebagai orangtua balita dalam penanganan
gizi buruk juga diperlukan sebagai penanganan pertama. Secara langsung keadaan gizi
dipengaruhi oleh ketidak cukupan asupan makanan dan penyakit infeksi. Sedangkan
penyebab tidak langsung karena kurangnya ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga,
pola asuh yang tidak memadai serta masih rendahnya akses pada kesehatan lingkungan dan
perilaku hidup bersih dan sehat. Lebih lanjut masalah gizi disebabkan oleh kemiskinan,
pendidikan rendah dan minimnya kesempatan kerja . Gizi buruk bukan diakibatkan oleh
kelaparan ,melainkan berbagai faktor penyerta seperti infeksi pernapasan, kelainan jantung
dan diare berat.
D. Faktor Penyebab Gizi Buruk
1. Ekonomi
Salah satu faktor yang paling dialami oleh banyak keluarga di Indonesia adalah masalah
ekonomi yang rendah. Ekonomi yang sulit, pekerjaan, dan penghasilan yang tak mencukupi,
dan mahalnya harga bahan makanan membuat orangtua mengalami kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan gizi anak. Padahal, usia 1-3 tahun merupakan masa kritis bagi anak
untuk mengalami masalah gizi buruk.
2. Sanitasi
Kondisi rumah dengan sanitasi yang kurang baik akan membuat kesehatan penghuni
rumah, khususnya anak-anak, akan terganggu. Sanitasi yang buruk juga akan mencemari
berbagai bahan makanan yang akan dimasak.
3. Pendidikan
Orangtua seharusnya menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan akan kecukupan gizi
anak. Namun tingkat pendidikan yang rendah membuat orangtua tidak mampu menyediakan
asupan yang bergizi bagi anak-anak mereka. "Ibu merupakan kunci dari pemenuhan gizi
anak-anak, dan kunci untuk mengatasi gizi buruk," kata Saptawati. Ketidaktahuan akan
manfaat pemberian gizi yang cukup pada anak akan membuat orangtua cenderung
menganggap gizi bukan hal yang penting.
4. Perilaku orangtua
Orangtua sering mengganggap bahwa mereka tahu segala sesuatu, sehingga tidak
menyadari bahwa mereka masih membutuhkan bimbingan dari para ahli medis dalam
mengatasi masalah gizi dan kesehatan. "Ada persepsi yang salah dari para orangtua ketika
mereka datang ke posyandu. Seringkali mereka malas datang karena takut diceramahi dan
dimarahi dokter tentang masalah gizi," ujarnya. Perilaku orangtua yang seperti ini membuat
anak akan terus berada dalam kondisi gizi buruk dan menyebabkan anak menjadi sering
sakit.
E. Dampak Gizi Buruk Dalam Masyarakat:
1. Gizi buruk merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas SDM,
terutama yang terkait dengan kecerdasan, produktifitas dan kreatifitas.
2. Gizi buruk sebagai penyakit yang menyebabkan anak akan menjadi lemes, lesu, malas
beraktifitas, malas untuk berfikir, bahkan kematian pada balita yang akan mengganggu
aktivitas sosiologis anak.
3. Gizi buruk akan membentuk generasi penerus yang tidak sehat dan tidak berkualitas.
4. Gizi buruk menjadi gambaran minimnya pengetahuan gizi dalam masyarakat.
5. Gizi buruk buruk menggambarkan ketidak berhasilan suatu negara dalam memberantas
kemiskinan masyarakat serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
6. Gizi buruk menutup peluang keberhasilan suatu negara di masa depan karena akan
mengurangi SDM yang berkualitas dan kreatif.
7. Anak yang menderita gizi buruk akan menjadi beban bagi keluarga, teman dekat bahkan
dapat menjadi beban bagi masyarakat sekitarnya.
F. Upaya Pencegahan
Berbagai upaya pencegahan terhadap masalah gizi buruk telah dilakukan oleh pihak
kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya gizi
buruk, berperilaku hidup sehat dan memperhatikan kebersihan lingkungan. selain upaya
tersebut, pemerintah juga berusaha menanggulangi gizi buruk melalui berbagai upaya yang
dilakukan dalam jangka pendek seperti :
a. Penimbangan berat badan balita rutin tiap bulan dan mencatat hasilnya pada buku
kesehatan ibu dan anak
b. Tata laksana gizi buruk di rumah tangga
c. Bantuan makanan pendamping ASI bagi balita dari keluarga miskin
Upaya-upaya yang dilakukan dalam jangka panjang seperti :
a. Revitalisasi posyandu
b. Pendidikan dan promosi gizi untuk keluarga sadar gizi
c. Penyuluhan dan pendidikan gizi tentang makanan sehat bergizi dan integrasi kegiatan
lintas sektor dalam program pengentasan kemiskinan.
Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah di atas, ibu berperan penting dalam mencegah
gizi buruk ,antara lain dalam upaya :
a. Selalu memberikan anak balita ASI karena ASI merupakan cara ampuh mencegah gizi
buruk ,selain itu makanan pendamping ASI juga diperlukan.
b. Selalu memberikan imunisasi pada bayi karena ini akan menjadi vitamin dan nutrisi serta
sebagai kekebalan tubuh
c. Selalu membiasakan menimbang berat badan
d. Bila seorang anak terkena gizi buruk ,usahakan agar anak tersebut mengkonsumsi
makanan bernutrisi yang diperlukan tubuh
e. Selalu mengonsumsi makanan sehat . Makanan yang disarankan seperti sajian 4 sehat 5
sempurna .
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa:
1. Gizi buruk berdampak kepada kualitas SDM.
2. Gizi buruk dapat menghancurkan masa depan.
3. Gizi buruk membuat penderitanya menjadi beban bagi lingkungannya.
4. Gizi buruk menggambarkan ketidakberhasilan suatu Negara dalam memberantas
kemiskinan dan mewujudkan ke sejahteraan masyarakatnya.
Upaya pencegahan terhadap masalah gizi buruk telah dilakukan oleh tenaga kesehatan
dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya gizi buruk,
berperilaku hidup sehat dan memperhatikan kebersihan lingkungan. Adapun upaya yang
dilakukan pemerintah salah satunya adalah selalu memberikan anak balita ASI karena
ASI merupakan cara ampuh mencegah gizi buruk ,selain itu makanan pendamping ASI
juga diperlukan. Kemudian, selalu memberikan imunisasi pada bayi karena ini akan
menjadi vitamin, nutrisi serta sebagai kekebalan tubuh dan selalu membiasakan
menimbang berat badan bayi.

B. Saran
Warga masyarakat harus senantiasa memerhatikan keadaan keluarga mereka, terlebih
khusus pada keadaan kesehatan anak, karena selain sebagai buah hati anak juga
merupakan generasi penerus bangsa yang harus diupayakan masa depannya. Dengan
berbagai upaya tersebut marilah kita masyarakat khususnya orang tua memperhatikan
tentang bahaya gizi buruk terhadap anak karena dengan itulah kita dapat menjamin masa
depan generasi penerus bangsa kita.
Kadar natrium dan klorida dalam plasma dapat menurun sebagai akibat absorbsi
gastrointestinal, nafas terengah-engah, dan diaforesis (perspirasi) selama persalinan dan kelahiran.
Poliuri (sering berkemih) merupakan hal yang biasa terjadi. Penurunan asupan cairan oral akibat
mual dan muntah, ketidaknyamanan dan pemberian analgetik atau anestesi dapat lebih jauh
mengubah kesimbangan cairan dan elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai