Abstrak
Penataan ruang kawasan pesisir pantai perlu mendapat perhatian mengingat akan
keberlanjutan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan kawasan pesisir yang
tidak terkendali adalah sebagai salah satu unsur penyebab terjadinya pemanasan global, yang
berdampak pada peningkatan suhu udara maupun perairan didalam kota dan sekitarnya. Visi
Kota Manado sebagai Kota Ekowisata maka perlu diperhatikan dalam pembangunannya yang
cukup pesat dan perlu dikendalikan untuk mencapai keseimbangan lingkungan. Ruang kawasan
pesisir perlu ditata agar dapat dipelihara sehingga memberikan dukungan yang nyaman terhadap
manusia serta mahluk hidup lainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan
hidupnya secara optimal. Ratifikasi Protocal Kyoto oleh beberapa negara adalah juga sebagai
upaya untuk mengurangi sebab-sebab pemanasan global dengan mereduksi pelepasan gas-gas
rumah kaca. UU no 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
UU no. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengatur besarnya prosentasi Ruang Terbuka
Hijau pada kawasan urban/pesisir, dan PP no. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional sebagai kepedulian pemerintah terhadap pentingnya penataan ruang kawasan
pesisir. Penelitian ini akan difokuskan pada areal kawasan pesisir pantai kota Manado. Metode
yang akan dipakai sistim Mapping, drawing (Lubis, 2002), Observasi Lapangan (direct).
Abstract
23
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
is made for management of coastal area and island as well as Law Number 26 2007 about land
use guidance for level of green area at urban/coastal area. In addition, Regulation Number 26
2008 is made for National Regional Plan as governmental effort to control coastal area. This
research is focused in Manado coastal area. The Method is using GIS Mapping, field observation
(direct) Results show that unmanaged coastal areas will critically damage the coastal areas.
24
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
26
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
mikroklimat, maupun sistem ekologi lain, dampak pemanasan global. Perubahan iklim
yang selanjutnya akan meningkatkan yang disebabkan oleh pemanasan global
ketersediaan udara bersih yang diperlukan dapat meningkatkan suhu udara serta dapat
masyarakat, serta sekaligus dapat mengakibatkan naiknya permukaan air laut
meningkatkan nilai estetika kota. Untuk dan dapat terjadi gelombang laut serta
lebih meningkatkan fungsi dan proporsi terjadinya tsunami yang dapat mengancam
ruang terbuka hijau di kota, pemerintah, keselamatan manusia serta mahluk hidup
masyarakat, dan swasta didorong untuk lainnya yang bermukim pada ruang
menanam tumbuhan diatas bangunan kawasan pesisir.
gedung miliknya. Tahap survei/peninjauan lapangan
yaitu melakukan pengamatan kondisi
Proporsi ruang terbuka hijau publik pada lapangan pada ruang kawasan pesisir rawan
wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh) bencana, baik ruang kawasan yang telah
persen dari luas wilayah kota yang ditata, maupun pada ruang kawasan yang
disediakan oleh pemerintah daerah kota belum ditata. Dengan melakukan peninjauan
dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka lapangan akan didapatkan data-data tentang
hijau minimal dapat lebih dijamin situasi dan kondisi ruang kawasan pesisir
pencapaiannya sehingga memungkinkan yang sebenarnya, untuk dikaji/dianalisis
pemanfaatannya secara luas oleh guna mendapatkan suatu ruang kawasan
masyarakat. Ruang terbuka adalah ruang- yang terpadu, serasi, selaras, seimbang,
ruang dalam kota atau wilayah yang lebih berkelanjutan, berdayaguna, berhasilguna,
luas baik dalam bentuk area/kawasan kepastian hukum, adil dan akuntabilitas.
maupun dalam bentuk area Tahap kajian dan pembahasan
memanjang/jalur di mana dalam kajian data keseluruhan yaitu dengan
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang membandingkan situasi dan kondisi ruang
pada dasarnya tanpa bangunan. kawasan pesisir masa lalu, masa kini
maupun masa yang akan datang sesuai
3. METODOLOGI rencana. Melalui data dan informasi primer
Cara penelitian yang digunakan maupun sekunder yang akurat akan dapat
dalam penelitian ini dengan cara observasi. menghasilkan suatu konsep yang dapat
Untuk mempermudah pelaksanaan dan digunakan dalam penataan ruang kawasan
penelitian maka dibagi menjadi beberapa pesisir menghadapi pemanasan global.
tahapan yaitu tahap persiapan, tahap Analis dan perubahan keseluruhan data yang
survei/lapangan dan tahap pasca diperoleh akan dapat dihasilkan sesuai
survei/lapangan. tujuan dan sasaran penelitian.
Tahap persiapan meliputi
penelusuran pustaka, pengumpulan data
untuk dikaji Kajian data tata ruang kawasan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pesisir pantai kota Manado menghadapi Kota Manado terletak di antara :
27
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
KECAMATAN LUAS ( Ha )
%
28
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
Luas
Keadaan Tanah Kemiringan
Ha %
29
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
yang berbatasan dengan pantai dan dengan Bunaken. Gunung tertinggi bernama
kontur tanah yang berombak dan berbukit. Manado Tua dengan ketinggian sekitar 655
Terdapat dua gunung di Kota meter dan Tumpa dengan ketinggian sekitar
Manado. Keduanya terletak di Kelurahan 610 meter.
KOTA MANADO
KETINGGIAN ( m )
Height
Ha %
> 1000 - -
Sebagai daerah yang terletak di karena itu jumlah curah hujan beragam
garis khatulistiwa, maka Kota Manado menurut bulan. Berdasarkan pengamatan di
hanya mengenal dua musim yaitu musim Stasiun Meteorologi Manado, rata-rata curah
hujan dan kemarau. Curah hujan di suatu hujan selama tahun 2009 berkisar antara 30
tempat antara lain ditentukan oleh keadaan mm (bulan September) sampai 617 mm
iklim, keadaan orographi dan (bulan Januari).
perputaran/pertemuan arus udara. Oleh
30
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
Suhu udara di suatu tempat antara memperkecil prosentasi akan ruang terbuka
lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat hijau (RTH) kawasan pesisir, terjadi
tersebut terhadap permukaan laut dan penebangan pepohonan/hutan bakau,
jaraknya dari pantai. Pada tahun 2009, suhu maupun penutupan permukaan tanah dengan
udara rata-rata pada siang hari berkisar material yang tidak dapat menyerap air
0 0
antara 31,7 C sampai 35,7 C, sedangkan hujan serta dapat meningkatkan suhu udara
suhu udara pada malam hari berkisar antara berdampak pada pemanasan global.
0 0
18,9 C sampai 22,5 C. Suhu udara Berbagai peraturan pemerintah Republik
maksimum terdapat pada bulan Oktober Indonesia ditetapkan untuk mengatur
0
(35,7 C), sedangkan suhu udara minimum tentang tata ruang pada kawasan perkotaan
0
terdapat pada bulan September (18,4 C). diantaranya adalah UU no 26 tahun 2007
Kota Manado mempunyai kelembaban udara tentang Penataan Ruang, yang mengatur
relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara prosentasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada
70 - 86 persen. Pada tahun 2009 kecepatan kawasan perkotaan minimal 30%. Melalui
angin rata-rata di kota Manado berkisar peraturan tersebut menunjukan bahwa
antara 2,4 – 5,5 knots. pemerintah Indonesia peduli terhadap
Kawasan pesisir kota yang dampak negatif dari pemanasan global.
didalamnya terdapat area pemukiman Kawasan perkotaan
penduduk, area pusat bisnis, area instalasi menyumbangkan efek panas lingkungan
vital Pelabuhan Manado yang sangat yang besar, antara lain karena :
menunjang bidang perekonomian, area 1. Bahan penutup permukaan.
perkebunan penduduk. Ruang kawasan Penyimpangan energi matahari pada
pesisir kota Manado menjadi ruang yang gedung-gedung di kota selama siang
potensial bagi para investor dalam hari dan dilepaskan pada malam hari.
melakukan kegiatan bisnis sebagaimana Gedung, jalan, lapangan parkir dan
yang terlihat sampai saat ini akan perkerasan lain meradiasikan panas
pembangunan pada area bisnis pada lebih cepat daripada lapangan hijau,
sepanjang jalan Pier Tendean/Boulevard. hutan, atau danau.
Suasana aman, damai sejahtera serta adanya 2. Bentuk dan orientasi permukaan,
pertumbuhan ekonomi memicu akan perkotaan sangat bervariasi (lapangan
pembangunan sarana dan prasarana kota parkir dan gedung-gedung yang ada
termasuk kawasan pesisir. Peningkatan dan mempunyai variasi ketinggian yang
perkembangan pembangunan yang cukup sangat beragam) sehingga panas yang
pesat pada kawasan ini bila tidak datang akan dipantulkan berulang kali
dikendalikan maka akan mengakibatkan dan akan mengalami beberapa
kerusakan lingkungan/ruang kawasan pesisir penyerapan serta disimpan dalam
yang juga dapat mengakibatkan ancaman bentuk panas.
korban jiwa maupun kerusakan lingkungan. 3. Kualitas udara kota banyak
Peningkatan pembangunan fisik juga dapat mengandung bahan pencemaran seperti
31
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
CO2, CH4, CFCS yang dapat CO2 yang dihembuskan oleh 200 orang
menimbulkan ”efek rumah kaca”. dalam waktu yang sama. Sebatang pohon
4. Sumber kalor karena aktivitas manusia dapat menguapkan 400 liter sehari dalam
seperti kendaraan bermotor, pendingin proses evapotranspirasi setara dengan 5 AC
ruangan, mesin-mesin pabrik dan lain- yang berkapasitas 2.500 kcal/jam yang
lain. beroperasi 20 jam/hari. (Grey dan Deneke
Setiap jam 1 ha daun-daun hijau (1978) dalam Zoer’aini Djamal Irwan 2005).
menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan
32
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
33
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
690 000 695 000 700 000 705 000 710 000 715 000
P. M an a d o T u a
Peta
R e n c a n a S is te m S tru k tu r T a ta R u a n g
K o ta M a n a d o
P . S i la d e n
P. B u n a k en
180 000 180 000
Ke c . B u n ak e n
S is te m P ro y e k si : U n i ve rsa l T ra n v e rs e M e rc a t o r
D a tu m : W G S 84
Zone : 51 N
S ka la P e ta 1 : 5 0 . 0 0 0
0 5 km
175 000 175 000
Le ge n d a :
D a ri K a w a s a n B a ta s K o ta k e P P P
D a ri K a w a s a n B a ta s K o ta k e P P S
D a ri P P P k e P e la y a na n R e g io n a l
V III
D a ri P P S k e P P P
D a ri P P S k e P e la y a na n R e g io n a l
D a ri P P T k e P P P
D a ri P P T k e P P S
D a ri P P T k e P e la y a na n R e g io n a l
Ke c . B u n ak e n P e lay a n a n R e g ion a l
J ala n
P u s a t P e la ya n a n P rim e r (P P P )
P u s a t P e la ya n a n S e k u nd e r (P P S )
P e lay a n a n R e g ion a l
G a ris P a n ta i
170 000 170 000 B a ta s K e c a m at a n
B a ta s K o t a
V II
PW K - I (K e c. W e n a n g )
PW K - II ( K e c. S a r io )
PW K - III ( K e c. S in g k il d a n T u m in tin g )
PW K - IV ( K e c . M a la la ya n g )
Ke c . M a p a ng e t
PW K - V (K ec . W a nea )
PW K - V I ( K e c . T ik a la )
PW K - V II (K e c . M a p a n g e t)
K e c . T u m i n t in g PW K - V III ( K e c. B u n a ke n )
III K e c . S i n g k il
I
165 000 165 000
Ke c . W e na n g
K e c . T ik a l a
II
K e c . S a r io
VI
Sum ber :
P e ta R u p a B u m i In d o n e s ia , B a k o s u r ta n a l, S k a la 1 : 5 0 .0 0 0
S u rv e y La p a n ga n 2 0 05
Ke c . W a ne a
In s e t P e t a
160 000 K e c . M a la l a y a n g
V 160 000
IV
K a b . M i na h a s a U t a ra
K o ta M a n a d o
K o ta B i tu n g
K a b . M i na h a s a
K o ta T o m oh o n
K a b . M i na h a s a S e la t an
ano
Tond
au
an
D
690 000 695 000 700 000 705 000 710 000 715 000
34
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
35