Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penatalaksanaan Medis:
Tujuan dari penatalaksanaan medis adalah menurunkan komplikasi pada ginjal dan menghilangkan
keluhan. Penatalaksanaan yang di berikan adalah sebagai berikut:
1. Medikamentosa
2. Dipecahkan dengan ESWL
3. Tindakan endourologi atau bedah laparoskopi
4. Pembedahan terbuka.
ASKEP
Diadnosa Keperawatan:
1. Nyeri kolik b.d aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, peregangan dari terminal saraf
sekunder dari adanya batu ginjal.
2. Perubahan pola miksi b.d retensi urine, sering BAK, hematuria sekunder dari iritasi saluran
kemih.
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual, muntah efek sekunder
dari nyeri kolik.
4. Kecemasan b.d prognosis pembedahan, tindakan invasif diagnostik.
5. Pemenuhan informasi b.d rencana pembedahan, tindakan diagnostik invasif (ESWL),
perencanaan pasien pulang.
Rencana Keperawatan
Nyeri kolik b.d aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, peregangan dari terminal saraf
sekunder dari adanya batu ginjal.
Tujuan: Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang/hilang atau teradaptasi.
Kriteria evaluasi:
- Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala nyeri 0-1 (0-4).
- Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
- Eksspresi klien rileks.
Intervensi Rasional
Jelaskan dan bantu pasien dengan tindakan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi
pereda nyeri nonfarmakologi dan noninvasif. dan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan
keefektifan dalam mengurangi nyeri.
Lakukan manajemen nyeri keperawatan:
Istirahatkan pasien. Istirahat akan menurunkan kebutuhan 02
jaringan perifer sehingga akan meningkatkan
suplai darah ke jaringan.
Beri kompres hangat pada pinggang. Vasodilatasi dapat menurunkan spasme otot
dan kontraksi otot pinggang sehingga
menurunkan stimulus nyeri.
Lakukan masase sekitar nyeri. Meningkatkan kelancaran suplai darah untuk
menurunkan iskemia.
Anjurkan teknik relaksasi pernapasan Meningkatkan asupan O2 sehingga akan
dalam. menurunkan nyeri sekunder.
Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual, muntah efek sekunder dari
nyeri kolik.
Tujuan: Daam waktu 1 x 24 jam setelah di berikan asupan nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria evaluasi:
- Klien dapat mempertahankan status asupan nutrisi yang adekuat.
- Pernyataan motivasi kuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Intervensi Rasional
Kaji status nutrisi klien, turgor kulit, berat Memvalidasi dan menetapkan derajat masalah
badan, dan derajat penurunan berat badan, untuk menetapkan pilihan intervensi yang
integritas mukosa oral, kemampuan menelan, tepat.
riwayat mual/ muntah, dan diare.
Fasilitasi klien memperoleh diet biasa yang Memperhitungan keinginan individu dapat
disukai klien (sesuai indikasi). memperbaiki asupan nutrisi.
Pantau intake dan output, anjurkan untuk Berguna dalam mengukur keefektifan nutrisi
timbang berat badan secara periodik (sekali dan dukungan cairan. Makanan dan cairan tidak
seminggu) diijinkan melalui mulut selama beberapa jam
atau beberapa hari sampai gejala berkurang.
Lakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum Menurunkan rasa tak enak karena sisa
dan sesudah makan, serta sebelum dan makanan atau bau obat yang dapat
sesudah makan, serta sebelum dan sesudah merangsang pusat muntah.
intervensi/pemeriksaan peroral.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan Merencanakan diet dengan kandungan nutrisi
komposisi dan jenis diet yang tepat. yang adekuat untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan energi dan kalori sehubungan
dengan status hipermetabolik klien.
Kolaborasi untuk pemberian anti muntah. Meningkatkan rasa nyaman gastrointestinal
dan meningkatkan kemauan asupan nutrisi dan
cairan peroral.
Evaluasi: