Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar
0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum
ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supply specifications
ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings – Determination of carbon black content
by calcinations pyrolysis – Test method and basic specification
ISO / TR 10837 – 1991 Determination of the thermal stability of polyetilene for us in gas pipes
and fitting’s
ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black dispersion in
polyolefin pipes, fittings and compound’s
ISO 6259 / 1985 Pipe for polyethylene – Part 1 : Determination of tensile properties
ISO 3126 : 1974 Plastic pipe – measurement of dimension
ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids – resistance to
internal pressure – Test Method
ISO 1133 : 1991 Plastic – Determination of the melt mass – flow rate (MFR) and melt
volume flow rate (MVR) of thermoplastics
ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part 1 : determination
methods
ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses
AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure application
ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings material
JIS 6762 – 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply
A. Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana tabel dibawah ini
Tabel 4.19
Ketahanan Hidrostatik Pipa
Tabel 4.20
Ketahanan hidrostatik pada kekuatan suhu 80 oc
Kebutuhan uji ulang
PE 80 PE 100
B. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimu harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400 %, bila diuji pada
suhu 200C
6.5.3.5 Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan menggunakan Butt
Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan diameter mulai
dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan
Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 – 110 mm. Sedangkan
dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.
Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada maksimum kedalaman dan Kontraktor
harus menyediakan peralatan keamanan, dan bila perlu termasuk ” pipe locator” (magneto meter)
yang sesuai untuk pekerjaan bawah air. Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam
mempekerjakan penyelam.
E. Penempatan Pipa
Urutan pelaksanaan pekeijaan perpipaan bawah air yang harus dilakukan oleh Kontraktor, adalah
sebagai berikut :
Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan pengerukan dimulai.
Memonitor progres pekerjaan selama pengerukan
Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan bahwa profile parit yang
diinginkan telah dicapai.
Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan pipa pada parit yang
telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan setelah pengerukan selesai, survey setelah
pengerukan bersamaan dengan survey pra penarikan pipa.
Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan posisi perpipaan dan penempatan
head.
Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey 1), untuk memastikan posisi
perpipaan.
Bila penimbunan diperlukan, memonitor penimbunan parit kembali terutama bila terjadi
sesuatu.
Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey 2), untuk memastikan penimbunan
parit dengan kerikil dan lempung telah dilaksanakan dengan baik.
Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas perrnintaan Engineer
Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik
sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut.
Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga
selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan
direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau
hilang, kontraktor harus memberi kompensasi kepada pemilik.
6.5.8.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poyethyline
A. Umum
Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, pipa ’POLYETHYLINE” disingkat dengan
nama ”PE” termasuk jenis thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 50 yang
diproduksi dari jenis HDPE atau MDPE.
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang
sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa ”Valve” dan ”Fitting”.
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami
petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.
B. Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa Kedalam Galian
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Pipa, ”Valve” dan ”Fitting” harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat
pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah
pemasangan pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan
kerusakan.
Pipa atau ”Fitting” yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan Direksi.
C. Penyambungan Pipa
Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut :
1. Sambungan Mekanis
a. Mechanical-join : sambungan plastik, injection (20 mm - 63 mm) imulded, tipe push-in
dengan O-ring dan ulir
b. Sambungan dari metal
2. Welding (heat fusion)
a. Butt welding ( 63 mm – 250 mm)
b. Socket welding (20 mm – 125 m)
c. Saddle welding
3. Elektro welding
Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.
Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor
harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.
Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus jembatan pipa,
penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan
pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk
meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan balk, kuat
dan tidak bocor serta biok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai
dengan tekanan kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian tekanan air dan
pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus
disediakan oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat menggunakan sumber air
yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini
dilakukan dengan pemompaan (an electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus
dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah
manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji.
Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan
ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1) Air untuk penguatan akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor.
2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.
A. Batasan Tekanan
Pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama
pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup
atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi
tekanan yang diijinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji
dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup
buterfly.
B. Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yabg dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan ditentukan uji
tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi
terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke
pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan differensial
melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji
kebocoran.
C. Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup dan hidran.
Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang katup
cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air.
Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir
uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan
pemilik.
D. Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat
selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan
harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai
memuaskan pemilik.
A. Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa yang baru dipasang
atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai
tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi
dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi
periode waktu pengujian yang ditentukan.
Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam
S : Panjang pipa uji, dalam feet
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge
Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter nominal D
= 1 inch dan tekanan P = 150 psi