Askep Gerontik DM Tanggal 14 September
Askep Gerontik DM Tanggal 14 September
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Golongan darah :B
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Alamat : RT 03 RW 02Sukajadi
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Pedagang
Diagnosa Medis/masalah KDM : Diabetes Mellitus
Tanggal masuk panti : Kamis, 9 Agustus 2018
Tanggal pengkajian : Jumat, 9 September 2018
Waktu pengkajian : 10.00 WIB
2. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh kedua kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien mengatakan dirinya cepat merasa lelah saat beraktivitas ringan dan sudah
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Klien mengatakan sudah minum obat untuk DM
dan kolesterol namun tidak rutin. Klien rutin datang ke Posbindu setiap satu bulan
sekali. Kontrol terakhir hasil GDS = 251 mg/dl, kolesterol = 386 mg/dl. Obat yang
diminum Metformin 500 mg 3x1, Simvastatin 10 mg 1x1. Klien mengatakan masih
suka makan gorengan dan makanan bersantan dan minum yang manis. Klien
mengatakan sejak 3 bulan yang lalu mempunyai keluhan cepat merasa lelah saat
beraktivitas.
4. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan mengetahui menderita penyakit DM dan kolesterol tinggi sejak 5
tahun yang lalu. Selama 5 tahun klien tidak rutin minum obat untuk DM dan
kolesterol, klien juga tidak mengatur pola makannya, klien masih mengkonsumsi
banyak gula dan makanan berminyak. Klien pernah menjalani operasi hernia pada
tahun 2011.
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit DM, penyakit
keturunan lainnya maupun penyakit menular seperti TBC, HIV, Hepatitis dll.
6. TINJAUAN PER SISTEM
1 Keadaan Umum : Baik
a Tekanan darah : 130/80 mmHg
b Nadi : 82 x/menit
c RR : 23 x/menit
d Suhu : 36,5 C
2 Kulit dan kuku
Inspeksi
a Warna kulit : Coklat
Warna kuku tampak kecoklatan, tampak
menebal dan mengeras
b Lesi : tidak ada lesi
c Pigmentasi berlebih : tidak ada pigmentasi berlebih
d Jaringan parut : tidak ada jaringan parut
e Distribusi rambut : rambut tipis, beruban
f Kebersihan kuku : kuku terpotong pendek, rapi
dan bersih
g Kelainan pada kuku : tidak ada kelainan pada kuku
h Bulla (lepuh) : tidak terdapat bulla (lepuh)
i Ulkus : tidak terdapat ulkus
Palpasi
a Tekstur : tekstur kulit keriput
b Turgor : turgor kulit kering, akral
dingin
c Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
d Capilarry refill time : 4 detik
3 Kepala
Inspeksi
a Bentuk kepala : Bentuk kepala mesocepal
b Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe dan
kotoran
c Warna rambut : Putih beruban
d Kulit kepala : Bersih, tidak terdapat ketombe,
tidak terdapat lesi.
e Distribusi rambut : Merata
f Kerontokan rambut : Tidak ada
g Benjolan di kepala : Tidak ada benjolan di kepala
h Temuan/keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a Nyeri kepala : Tidak ada nyeri kepala
b Temuan/keluhan lain : Tidak ada
4 Mata
Inspeksi
a Ptosis : Ya, ada penurunan kelopak
mata bagian atas.
b Iris : Warna kecoklatan
c Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
d Sklera : Sklera tidak ikterik
e Kornea : Kornea jernih
f Pupil : Isokor
g Peradangan : Tidak ada peradangan
h Katarak : Tidak ada katarak
j Gerak bola mata : Gerakan bola mata simetris
k Alat bantu penglihatan : Klien menggunakan kaca mata
baca
Palpasi
a Kelopak mata : Tidak terdapat nyeri tekan
pada kelopak mata, tidak
terdapat kantung mata
5 Telinga
Inspeksi
a Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris
b Lesi : Tidak terdapat lesi
c Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada telinga
d Kebersihan telinga luar : Telinga luar tampak bersih
e Kebersihan lubang telinga : Tampak adanya sedikit
serumen pada kedua telinga
f Membran timpani : Membran timpani utuh
g Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran mulai
menurun, klien sudah tidak
mampu mendengar suara yang
pelan
Palpasi
a Daun telinga : Tidak terdapat benjolan dan
tidak ada nyeri tekan pada
daun telinga
6 Hidung dan sinus
Inspeksi
a Bentuk : Bentuk hidung simetris
b Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada hidung
c Penciuman : Fungsi penciuman baik, klien
dapat membedakan bau
Palpasi
a Sinusitis : Tidak tampak adanya sinusitis
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan
pada hidung
Klien Tn. S termasuk dalam kategori mandiri dalam makan, kontinensia (BAB dan
BAK), menggunakan pakaian, mandi, pergi ke toilet dan berpindah.
Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali
10 : mandiri makan
Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 5 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1000 cc
10 : mandiri Jenis air putih
No Kriteria Skor Keterangan
3. Berpindah dari kursi roda 15
ke tempat tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 1 x sehari
menyisir rambut, gosok gigi) pada sore hari
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet 10
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh dan menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15
5 : bantuan
15 : mandiri
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
10 : mandiri
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 5-7 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Klien berolahraga jalan
5 : bantuan kaki setiap pagi hari.
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi setiap hari
waktu luang dengan membaca
5 : bantuan majalah.
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
SKOR NORTON
Aspek yang Dikaji Score
Kondisi fisik umum :
Baik 4
Kesadaran
Komposmentis 4
Akivitas
Ambulan 4
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Inkontinensia
Tidak ada 4
Total Score 20
Kategori skor :
16-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 :Kemungkinan kecil terjadi
<12 : Kemungkinan besar terjadi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Tn. S memperoleh
total skor 20 yang berarti Tn. S dalam kategori resiko dekubitus kecil sekali/tak
terjadi.
Interpretasi Hasil :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Tn. S
menjawab 7 pertanyaan dengan benar dan menjawab 3 pertanyaan dengan salah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Tn. S termasuk dalam kategori kerusakan
intelektual ringan.
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE
(Mini Mental Status Exam)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
□
Tahun : 2017 (benar)
□
Musim : Hujan (benar)
□
Tanggal : 23 (benar)
□
Hari: Senin (benar)
□
Bulan : Januari(benar)
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
□
Kabupaten Semarang (benar)
□
Kecamatan Ungaran (benar)
□
Kelurahan Candi (benar)
□
Dusun Siroto (benar)
□
RW 02 (benar)
2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
□ Obyek 1 : Rumah Sakit (benar)
□ Obyek 2 : Kantor (benar)
□ Obyek 3 : Puskesmas (benar)
3 Perhatian dan 5 1 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
100 - 7 = 93
93 - 7 = 87
Keterangan:
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi hasil :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE, Tn.S
memperoleh total skor sebanyak 22, Tn. S termasuk dalam kategori kerusakan
aspek fungsi mental ringan
3. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN
Dinilai dari 2 komponen yaitu : perubahan posisi dan gaya berjalan
Komponen Utama Langkah-langkah Kriteria Nilai
dalam Bergerak
A. Perubahan 1. Bangun dari tempat 1. Tidak bangun dari 1
posisi atau duduk tempat duduk dengan
gerakan sekali gerakan, akan
keseimbangan tetapi usilamendorong
tubuhnya ke atas
dengan tangan atau
bergerak ke bagian
depan kursi terlebih
dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri
pertama kali.
Interpretasi Hasil:
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai
berikut :
0-5 : Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
NILAI
Keterangan:
2 : selalu
1 : kadang-kadang
0 : tidak pernah
Kesimpulan: maka keluarga Tn. S memiliki hubungan social yang normal karena
jumlah skor 10
5. PENGKAJIAN HASIL LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
NILAI
ASPEK YANG
DINILAI 0
3 2 1
1. Ketidakmandirian
2. pesimisme
3. Rasa kegagalan
4. Ketidak-puasan
5. Rasa bersalah
6. Tidak menyukai diri
sendiri
7. Membayangkan diri
sendiri
8. Menarik diri
9. Keragu-raguan
10. Perubahan gambaran
diri
11. Kesulitan kerja
12. Keletihan
13. Anoreksia
Keterangan:
3:
2:
1:
0:
Kesimpulan:
7. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
Kebiasaan merokok : Tn. S pernah merokok,
nemun sejak 3 tahun yang
lalu Tn. S sudah berhenti
merokok
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1 Kebutuhan nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari, teratur
Jumlah makanan yang : 1 porsi habis
dihabiskan
Snack : Kadang-kadang
2 Pemenuhan cairan
Frekuensi minum : 6 gelas
Jenis minuman : Air putih, susu, kopi
3 Pola kebiasaan tidur
Jumlah waktu tidur : 8 jam
Gangguan tidur : Tidak ada. Tn.S dapat tidur
nyenyak pada malam hari dan
dapat tidur siang
Penggunaan waktu luang : Membaca majalah
4 Pola eliminasi BAB
Frekuensi BAB : 1 hari sekali
Konsistensi : Lembek
Gangguan BAB : Tidak ada gangguan dalam BAB
5 Pola eliminasi BAK
Frekuensi : 6-7 kali/hari
Warna urin : Kuning jernih
Gangguan BAK : Tidak ada gangguan dalam BAK
6 Pola aktifitas
Kegiatan produktif yg : Tidak ada. Tn. S hanya
dilakukan menghabiskan waktu dirumah
7 Pola pemenuhan personal
hygiene
Mandi : 1x sehari pada oagi hari
Memakai sabun : Ya
Sikat gigi : 2x sehari pagi dan sore
Menggunakan pasta gigi : Ya
Berganti pakaian bersih 1x sehari pagi setelah mandi
8. PROGRAM TERAPI
No Nama obat Dosis
1 Metformin 500 mg 3x1
2 Simvastatin 10 mg 1x1
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
Hari/ Tgl/ Data Etiologi Problem
Jam
Senin Resiko cedera Hiperglikemi (DM) Resiko Cedera
23/01/17 (00035)
berhubungan dengan
13.10
gangguan sensasi. Komplikasi vaskuler
2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko cedera berhubungan dengan gangguan sensasi.