Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

KEGIATAN KONFERENSI LUAR NEGERI

European Students’ Conference 2010


Charite Universitatzmedizin Berlin

Delegasi Fakultas Kedokteran UGM


untuk
European Students’ Conference 2010, Berlin

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

1
2010

BAB I
PENDAHULUAN

European Students’ Conference (ESC) merupakan salah satu konferensi


internasional biomedis terbesar dan telah menjadi salah satu peristiwa utama di Charité
selama bertahun-tahun. ESC merupakan sebuah forum interdisipliner untuk pertemuan
ilmiah internasional antara mahasiswa, dokter, dan profesor dari berbagai bidang
penelitian dan berbagai kebudayaan. Kegiatan ini melibatkan ilmuwan muda,
mahasiswa S1, mahasiswa pascasarjana, mahasiswa PhD, dan semua orang yang
tertarik dalam penelitian biomedis. ESC menitikberatkan pada program ilmiah dan
pendidikan yang berkualitas tinggi. Hal ini diwujudkan dalam serangkaian sesi ilmiah,
lokakarya pendidikan, dan kuliah yang mencakup sebagian besar bidang kedokteran.
ESC 2010 berfokus pada topik utama "Dimensi Kanker - dari mikro ke makro".
ESC, yang dibentuk pada tahun 1989, secara historis berfungsi sebagai
jembatan untuk menghubungkan mahasiswa Timur dan Barat setelah jatuhnya Tembok
Berlin. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah forum bagi para peneliti muda dari
berbagai bidang. Selama 21 tahun terakhir, ESC berusaha merangkul peneliti dan staf
medis dengan berbagai bidang kedokteran dari negara yang berbeda untuk bertemu
bersama-sama. Dengan jangkauan seluruh pelosok benua dan empat penjuru dunia,
ESC mengundang 500-700 peserta penyaji dan non penyaji dari lebih 60 negara setiap
tahun. Selanjutnya, forum ini diharapkan dapat mendorong peneliti untuk melakukan
pendekatan yang lebih interdisipliner untuk ilmu medis modern dan memberikan
kesempatan peneliti dari seluruh dunia untuk mempresentasikan penelitian ke
komunitas ilmiah. Konferensi mahasiswa global ini diadakan setiap tahun pada bulan
Oktober di Charité - Universitätsmedizin Berlin, Jerman. Tahun ini ESC berlangsung
dari 13 - 17 Oktober 2010.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

I. Waktu dan Tempat Kegiatan


Waktu : 13 - 17 Oktober 2010

Tempat : Charité - Universitätsmedizin Berlin, Jerman

II. Jadwal Kegiatan

Hari 1: 13 Oktober 2010

09.00-11.00 Registrasi
11.00-12.30 Neurosurgery: Live Operation
14.30-16.00 Joint Session with World Health Summit 2010
16.30-17.45 Sesi Presentasi Oral
18.00-19.00 Sesi Presentasi Poster
19.30-21.00 Opening reception

Hari 2: 14 Oktober 2010

07.00-08.30 Registrasi
08.30-10.00 Sesi Presentasi Oral I – V
10.00-10.30 Coffee Break
10.30-11.30 Keynote lecture I
11.30 -12.30 Makan siang
12.30-14.00 Sesi Presentasi Oral VI - X
14.00-15.00 Keynote lecture II
15.00-16.30 Sesi Presentasi Poster I-V
16.30-18.30 Workshop
19.00-selesai Welcome event

Hari 3: 15 Oktober 2010

7.00 - 8.30 Registrasi


8.30-10.00 Sesi Presentasi Oral XI - XV

3
10.00-10.30 Coffee Break
10.30-11.30 Keynote lecture III
11.30 -12.30 Makan siang
12.30-14.00 Sesi Presentasi Oral XVI - XX
14.00-15.00 Keynote lecture IV
15.00-16.30 Sesi Presentasi Poster VI - X
16.30-18.30 Workshop

Hari 4: 16 Oktober 2010

07.00-08.30 Registrasi
08.30-10.00 Sesi Presentasi Oral XXI - XXV
10.00 -10.30 Coffee Break
10.30 -12.00 Sesi Presentasi Oral XXVI - XXX
12.00 -13.00 Makan siang
13.00 -14.30 Sesi Presentasi Poster XI - XV
14.30 -16.30 Keynote lecture V
17.00-selesai Program sosial

Hari 5: 17 Oktober 2010

07.00-08.30 Registrasi
08.30-10.00 Sesi Pemenang Oral / Sesi Pemenang Poster / Sesi
Penghargaan Penelitian
10.00-10.30 Coffee Break
10.30-11.30 Keynote lecture VI
11.30-12.30 Makan siang
12.30-14.30 Workshop
14.30-15.00 Coffee Break
15.00-16.30 Sesi Grand Final
16.30-17.30 Keynote lecture VII
17.30-18.30 Penghargaan dan Upacara Penutupan
20.00-selesai Upacara penutupan

4
III. Deskripsi Kegiatan

>> 13 Oktober 2010

Registrasi
Pukul 09.30 waktu Berlin, delegasi FK UGM yang terdiri dari Zulrahman
Erlangga (Zul), Mochammad Fadjar Wibowo (Fadjar), Prenali Dwisthi Sattwika (Prenali),
dan Khairul Mawaris (Aris) tiba di kampus Charité - Universitätsmedizin Berlin, Jerman.
Jerman sedang mengalami musim gugur dan didominasi oleh warna jingga dedaunan
yang gugur. Suhu udara cukup dingin, berkisar 2-7 OC. Setibanya di tempat kegiatan,
delegasi segera menghubungi panitia untuk melakukan registrasi. Kami memperoleh
nomor ID ESC pada saat registrasi yang selanjutnya akan sangat diperlukan untuk
mengikuti kegiatan presentasi, workshop, maupun program sosial.
Usai registrasi, delegasi mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan
delegasi dari berbagai negara. Selain ID ESC, kami juga memperoleh buku European
Journal of Medical Research, yaitu buku kumpulan abstrak seluruh penelitian yang akan
dipresentasikan pada ESC 2010. Pada buku tersebut, abstrak penelitian Universitas
Gadjah Mada Indonesia tercantum sebanyak 4 kali: 1 abstrak penelitian di Bidang
Kesehatan Masyarakat, 1 abstrak penelitian di Bidang Anatomi, dan 2 abstrak penelitian
di bidang Onkologi.

Mochammad Fadjar Wibowo akan mempresentasikan poster penelitiannya


dengan abstrak penelitian pada European Journal of Medical Research berjudul
Learning Communication Skill in Community Settings: Improving Medical Students’
Communication Skill in Community Settings in Yogyakarta, Indonesia. Prenali Dwisthi
Sattwika memperoleh kesempatan menyampaikan presentasi oral dengan abstrak
penelitian Cantella asiatica leaf extract treatment in stress-induced rats: Enhancement
of Spatial memory and increasing of the thickness of hippocampal CA1 pyramidal layer.
Adapun 2 delegasi lain yang berfokus pada bidang Onkologi adalah Zulrahman
Erlangga, presentasi oral dengan judul Retinoic Acid Receptor Beta2 Hypermathylation
in Fibroadenoma and Breast Carcinoma, dan Greta Selfani Gulo, presentasi poster

5
dengan judul Detection of RASSF1A Hypermethylation of Fibroadenoma Mammae and
Breast Cancer. Namun Greta tidak mempresentasikan penelitiannya karena
berhalangan menghadiri ESC.
Mendekati pukul 11.00 waktu Berlin, kami mempersiapkan diri untuk mengikuti
demonstrasi bedah saraf oleh staf Charité Hospital.

Neurosurgical Live Operation


Prof. Peter Vajkoczy MD, direktur Klinik Neurosurgeri, Charité
Pada kesempatan ini, kami berkesempatan menyaksikan operasi bedah saraf oleh Prof.
Peter Vajkozy yang disiarkan secara langsung Charité Hospital. Peter Horn, MD, dan
PD Ingrid Rundshagen, MD, menemani audiens di Audimax 1, sebuah auditorium
dengan kapasitas 300 orang, dan memberikan overview mengenai teknik neurosurgeri
serta menyampaikan riwayat pasien yang akan dioperasi oleh Prof. Peter Vajkozy.
Tahapan pembedahan disiarkan secara langsung dan didiskusikan bersama
Departemen Neurosurgeri Charité. Demonstrasi pembedahan dilakukan mulai pukul
11.00-12.30 waktu Berlin.

World Health Summit Joint Session


Moderator:
Prof. Steve Wesselingh, MD, PhD
Dekan Fakultas Kedokteran, Keparawatan, dan Kesehatan, Monash University,
Melbourne, Australia
Emina Borovina
Koordinator Proyek ESC
Pembicara:
Prof. Dame Sally Davis, MD
Direktur Umum Penelitian dan Pengembangan serta Penasihat Ilmiah Departemen
Kesehatan dan NHS
Lynn Tetrault
AstraZeneca, Wakil Presiden Eksekutif Pengembangan Sumber Daya Manusia
Helge Braun, MD
Sekretaris Parlemen Menteri Pendidikan dan Penelitian Jerman
Prof. Detlev Ganten, MD, PhD
Presiden World Health Summit 2010
Prof. Annette Gruters-Kieslich, MD
Dekan Charité - Universitätsmedizin Berlin, Jerman
Tomica Milosavljevic
Menteri Kesehatan Serbia

6
World Health Summit adalah satu dari agenda acara utama yang diselenggarakan di
kampus Charité Mitte, Charité - Universitätsmedizin Berlin. Kegiatan ini berfokus pada
permintaan dan tantangan pada pelayanan kesehatan. Tema World Health Summit kali
ini adalah “Translasi, Transisi, Transformasi”. Tokoh ternama pada bidang kesehatan
masyarakat, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kedokteran hadir untuk
mendiskusikan hal tersebut dan saling bertukar ide. Sesi ini berlangsung selama 1,5
jam, mulai pukul 14.30 hingga 16.00 waktu Berlin.

Presentasi Oral: Kesehatan Masyarakat


Sesi presentasi ini dilakukan pukul 16.30-17.45 waktu Berlin di Waldeyer House,
Anatomy Institute, kampus Charité Mitte dan merupakan sesi presentasi pertama yang
dilaksanakan pada rangkaian kegiatan ESC 2010.

Presentasi Poster: Kesehatan Masyarakat


Salah satu delegasi FK UGM, Mochammad Fadjar Wibowo, memberikan presentasi
poster pada sesi ini. Penelitian yang dipresentasikan berjudul Learning Communication
Skill in Community Settings: Improving Medical Students’ Communication Skill in
Community Settings in Yogyakarta, Indonesia. Fadjar memberikan presentasi dengan
sangat jelas dan menarik. Terdapat 15 peneliti dari berbagai negara yang terdaftar
untuk memberikan presentasi poster di bidang Kesehatan Masyarakat. Fadjar berhasil
meraih penghargaan Best Public Health Poster Presentation pada sesi ini. Saingan
terberat Fadjar adalah seorang peneliti dari Lithuania yang membawakan presentasi
berjudul Patients Seeking Health Information on Internet.
Welcome Reception
Welcome reception dilaksanakan di Waldeyer House, Anatomy Institute, kampus
Charité Mitte. Kami memperoleh kesempatan untuk bersantai dan mengenal delegasi-
delegasi dari negara lain. Acara ini diiringi dengan musik klasik dan peserta datang
dengan mengenakan pakaian formal.

>> 14 Oktober 2010

Presentasi Oral: Hematologi/Onkologi I, Fisiologi, Kardiologi I,


Farmakologi, Dermatologi

Keynote Lecture

7
Mechanisms and functional implications of cellular senescence –
from micro to macro
Prof. Clemens A. Schmitt, MD, Directur Molekulare Krebsforschungszentrum, Charité
Pencitraan dinamis proses molekular pada sel yang hidup juga keseluruhan sel pada
lingkungan dan populasi sel yang berbeda pada seluruh organisme semakin meningkat
pada penelitian kanker dan biomedis lainnya. Pencitraan penting pada penelitian
onkologi translasional untuk memonitor mekanisme perkembangan tumor dan efikasi
terapi in vivo.
Pada kesempatan ini dibahas pendekatan teknis terhadap molekul atau sel dengan
pananda fluorescent atau luminuscent dan menunjukkan prosedur aktual transfer gen
stabil ke sel tumor pada laboratorium. Pengamatan dilakukan pada sel-sel yang
ditransduksi dengan gen yang mengkode protein hijau fluorescent di bawah mikroskop
fluorescent dan dengan flow cytometry dan dilakukan pada sel tumor yang discan pada
tikus yang hidup. Selain itu, dipaparkan pula penggunaan fotoprotein sensitif ligan
sebagai teknologi screening, pendeteksian bioluminescent dan pemantauan sel tumor
luminescent in vivo.

Presentasi Oral: Neurologi, Surgeri I, Penyakit Infeksi, Biokimia,


Ophthalmologi.

Keynote Lecture
Aging, cancer, and evolution: The future of medicine
David van Bodegom, MD, Bagian Vitalitas dan Penuaan Akademi Leyden.
Pada negara industri, rata-rata usia harapan hidup meningkat hingga usia sangat tua di
atas 80 tahun. Dengan adanya populasi lanjut usia, penyebab kematian telah
mengalami transisi dari penyakit infeksi ke arah penyakit kronis dan peningkatan
prevalensi kanker. Pada kuliah ini dibahas mengapa prevalensi kanker meningkat dan
bagaimana penyakit seperti itu bisa berkembang ditinjau dari sudut pandang evolusi.
David van Bodegom menjelaskan penyebab seseorang mengalami penuaan,
hubungannya dengan progresi kanker, dan kemungkinan pencegahan penuaan dan
berbagai penyakit, serta pengetahuan terbaru mengenai tata laksana pasien lanjut usia
dengan masalah yang kompleks.

8
Presentasi Poster: Densitri/THT, Patologi, Pediatrik,
Gastroenterologi/Endokrinologi.

Workshops
Prenali dan Aris mengikuti workshop Engineering (tumor) cells for imaging – from micro
to macro, sementara Fadjar dan Zul mengikuti workshop Acccess to essential medicine.

1. MKFZ presents: Engineering (tumor) cells for imaging – from micro


to macro
Clemens A. Schmitt dan Carsten Grotzinger, Molekulares Krebforschungszentrum
(MKFZ)
Pada workshop ini dilakukan pendekatan teknis terhadap sel atau molekular dengan
penanda fluorescent atau luminescent dan ditunjukkan pula bagaimana prosedur
yang sebenarnya mengenai transfer gen ke dalam sel tumor pada laboratorium.
Akan diperiksa pula sel yang ditransduksi dengan gen yang mengkode protein
fluorescent hijau di bawah mikroskop fluorescent dan dengan flow cytometry dan
ditunjukkan pula scanning sel tumor pada tikus yang hidup.
2. Acccess to essential medicine
Oliver Moldenhauer dan Tankred Stobe, Medicins sans frontiers
Setiap tahun, 10 juta orang meninggal akibat penyakit yang sebenarnya dapat
dicegah. Hal ini terjadi karena adanya hambatan akses terhadap pengobatan yang
ada atau kurangnya penelitian serta pengembangan berbagai macam penyakit.
Mempelajari bagaimana meningkatkan akses terdapat fasilitas medis yang ada
(obat-obatan, diagnosis, vaksin) dan menstimulasi perkembangan peralatan yang
diperlukan untuk penegakan diagnosis sangatlah penting. Pada workshop ini
dibahas bagaimana strategi peningkatan akses masyarakat terhadap pengobatan.

>> 15 Oktober 2010

Presentasi Oral: Gastroenterologi, Pediatrik, Psikiatri, Surgeri II,


Ginekologi/Obstetri, Pulmonologi.

Keynote Lecture
Personalized chronotherapeutics for improving cancer care

9
Prof. Francis Levi, MD, PhD, Kepala Tim French Institute of Health and Medical
Research (INSERM)
Sistem pewaktuan sirkadian terdiri dari jam molekular yang mengarahkan perubahan 24
jam pada metabolisme xenobiotik dan detoksifikasi, peristiwa siklus sel, perbaikan DNA,
apoptosis, & angiogenesis. Jam sirkadian selular terkoordinasi dengan irama fisiologis
endogen, sehingga mereka mengacaukan kesinkronan pada jaringan inang yang dapat
dirusak dengan agen antikanker. Sebagai hasilnya, waktu sirkadian dapat memodifikasi
2 hingga 10 kali lipat tolerabilitas pengobatan antikanker pada model percobaan dan
pada pasien kanker. Peningkatan efikasi juga terlihat ketika obat diberikan pada kisaran
waktu respektif tolerabilitas, karena adanya entrainment sirkadian tumor yang wariskan
dan entrainment sirkadian persisten pada jaringan sehat setelah perlakuan.
Sebaliknya, jam inang terganggu ketika obat antikanker dimasukkan pada waktu paling
toksik. Pada sisi lain, gangguan sirkadian mempercepat proses kanker secara klinis dan
eksperimental. Jenis kelamin, fisiologi sirkadian, gena jam, dan siklus sel secara kritis
mempengaruhi outcome kronoterapi kanker. Pendekatan biologi sistem dan matematis
dapat mengembangkan dan mengintegrasikan peralatan teknologi, eksperimental, dan
teori untuk mengoptimalkan dan mempersonalisasi administrasi sirkadian pada tata
laksana kanker.

Presentasi Oral: Kardiologi II, Immunologi, Genetik,


Anestesi/Pengobatan Emergensi, Orthopedik dan Traumatologi,
Hematologi/Onkologi II

Keynote Lecture
Genomics: towards understanding the molecular circuitries in cancer
Prof. Michael Boutrons, PhD, Kepala Divisi Genomik Signal & Fungsional pada German
Cancer Research Center (DKFZ), Heidelberg, Germany
Genomik telah menyebabkan sebuah evolusi besar dalam hal pendekatan terhadap
penyakit kompleks seperti kanker. Teknologi terbaru memungkinkan kita melihat pola
mutasi secara komprehensif, mengidentifikasi target novel dan memprediksi respon
perlakuan. Kiuliah ini akan mereview perkembangan terbaru berdasarkan hasil-hasil
penelitian dengan fokus khusus pada pendekatan sistem dan high-throughput.

10
Presentasi Poster: Penyakit Infeksi, Neurologi, Surgeri, Farmakologi
dan Toksikologi, Hematologi/Onkologi

Keynote Lecture
Stiftung Charite presents Medical Entrepreneurs: The story behind
Spherotec
Ilona Funke, MD, Spherotec
Ilona Funke, co-founder Spherotec, berbagi pengalaman mengenai sejarah
pembentukan Spherotec dengan fokus pada teknologi spheroid. Sistem kultur sel 3
dimensi yang memiliki sifat tumor mikro pada pasien kanker digunakan untuk
melakukan tes fungsional kandidat obat untuk onkologi mendekati kondisi yang
sebenarnya. Hal ini memungkinkan pasien kanker memperoleh akses terhadap
tatalaksana target spesifik dengan efek samping minimal.

Workshops
Prenali dan Aris mengikuti workshop Engineering (tumor) cells for imaging – from micro
to macro, sementara Fadjar dan Zul mengikuti workshop Acccess to essential medicine.

1. Risks and decision making


Harding Center, Max Planck Institute
Pada workshop ini diberikan tiga contoh ilustrasi masalah utama risiko komunikasi
dan bagaimana problem ini dapat diselesaikan serta diberikan pula metode yang
didesain untuk membuat bukti-bukti medis menjadi transparan. Dengan mengikuti
workshop ini, Fadjar dan Zul dapat memperoleh peningkatan pemahaman
keuntungan dan risiko medis serta bagaimana mengkomunikasikannya untuk
merealisasikan pembuatan keputusan medis yang ideal.
2. Hands-on: Decision making in emergencies
Dokter Bagian Anestesi, Charite – Universitatsmedizin Berlin
Pada 30 menit pertama hingga kedatangan dokter emergensi adalah saat paling
krusial dalam kondisi gawat darurat. Seringkali seseorang membutuhkan tindakan
cepat. Oleh karena itu peningkatan keterampilan penatalaksanaan gawat darurat
sangat diperlukan. Pada workshop ini digunakan simulator pasien berupa manekin.
BLS dan peningkatan tata laksana jalan napas serta pengambilan keputusan pada
suatu kondisi emergensi sangat ditekankan pada workshop ini.
.

11
>> 16 Oktober 2010

Presentasi Oral: Densitri/Oral, Radiologi, Rheumatologi/Immunologi,


Mikrobiologi/Penyakit Infeksi, Nephrologi/Urologi

Presentasi Oral: Hematologi/Onkologi II, Anatomi, Patologi,


Endokrionologi/Gastroenterologi, Neurosurgeri
Zul mengikuti sesi presentasi oral dengan bidang penelitian onkologi. Pada sesi ini, Zul
mendapat kesempatan untuk mempresentasikan abstraknya yang berjudul Retinoic
Acid Receptor Beta2 Hypermathylation in Fibroadenoma and Breast Carcinoma.
Presentasi Zul berjalan dengan lancar. Fadhil Ahsan, mahasiswa S2 di Belanda yang
merupakan alumnus UI, juga berkesempatan memaparkan presentasi penelitiannya
yang berjudul A preliminary study of paraoxonase I gene polymorphisms with the risk
and severity of non-small cell lung cancer (NSCLC) in Turkish patients. Sesi
Hematologi/Onkologi II ini dimenangkan oleh Fadhil Ahsan.

Presentasi Poster: Kardiologi, Ginekologi, Biokimia/Fisiologi, Densitri,


Psikiatri/Neurologi

Program Sosial
Program sosial ini merupakan acara refreshing setelah beberapa hari peserta berkutat
dengan berbagai workshop, kuliah, dan presentasi kesehatan internasional yang
disajikan oleh para delegasi dari lebih dari 60 negara peserta, termasuk delegasi dari
UGM yang mempresentasikan abstrak penelitiannya dan mewakili nama fakultas,
universitas, dan negara Indonesia. Peserta dapat memilih empat wisata utama yang
ditawarhan, yaitu: Reichstag, Berliner Underground, Medical Historical Museum of the
Charité, dan Berlin Walking Tour.
Reichstag adalah gedung parlemen Republik Federal Jerman. Atap dan kubah
bangunnannya membuka setiap hari mulai pukul 8 p.m. hingga tengah malam sehingga
pengunjung dapat ,melihat pemandangan Berlin yang menakjubkan. Berliner
Underground mengeksplorasi sistem subway Berlin, yang merupakan sistem subway
tertua dan paling ekstensif sedunia. Peserta yang menyukai nilai-niali historis dapat
memilih program kunjungan ke Medical Historical Museum of the Charité yang
merupakan tempat yang tepat untuk memperlajari sejarah kedokteran di Jerman.
12
Sementara Berlin Walking Tour menyediakan kesempatan pada peserta mengunjungi
banyak tempat-tempat wisata di Berlin, seperti Bradenburg Gate, Berlin Wall, TV toer,
dan lainnya. Delegasi tidak mengikuti program sosial yang diselenggarakan panitia.
Kami lebih memilih berwisata sesama delegasi UGM sehingga dapat memilih beberapa
tempat yang menarik bagi kami semua.

>> 17 Oktober 2010

Winner Session
Pada Winner Session, pemenang tiap-tiap sesi diberikan kesempatan
mempresentasikan kembali penelitiannya di hadapan para juri dan audiens. Terdapat 5
ruangan untuk winner session. Pemenang dari tiap ruangan akan diadu pada babak
final pada pukul 15.00.

Poster Winner Session


Fadjar memenangkan juara pertama pada sesi poster Kesehatan Masyarakat sehingga
memperoleh kesempatan mempresentasikan poster penelitiannya pada Poster Winner
Session. Pada sesi ini Fadjar harus menghadapi saingan-saingan berat yang
merupakan juara pertama dari sesi poster bidang lain.

Research Award Session


Juara pertama dari tiap-tiap sesi diberikan kesempatan untuk memilih hadiah yang akan
diterima apabila menjadi juara umum. Para peserta yang memilih hadiah uang akan
dipertemukan pada Winner Session, sementara peserta yang memilih hadiah berupa
kesempatan 1 tahun penelitian di Charité - Universitätsmedizin Berlin dipertemukan
pada Research Award Session. Prenali adalah salah satu peserta yang memilih hadiah
utama berupa kesempatan meneliti selama 1 tahun di Charité - Universitätsmedizin
Berlin. Prenali harus menghadapi saingan berat dari negara-negara lain yang sebagian
besar adalah mahasiswa program master atau doktorat.

Keynote Lecture
Rare forms – Tumors of the Heart and Mediastinum
Prof. Roland Hetzer, MD, Dres. h.c., Direktur Germsan Heart Institute Berlin (DHZB)
Setelah Winner Session, Poster Winner Session, dan Research Award Session, para
peserta diberikan sajian kuliah menarik mengenai tumor jantung. Tumor jantung
memang jarang, tetapi ketika terjadi hai ini akan memunculkan masalah berat bagi

13
onkologis dan kardiologis dengan berbagai macam tantangan. Onkologis dan
kardiologis dapat pula menemui kanker paru dan saluran bronkial pada tumor jantung,
namun juga padat ditemui kanker mediastinum pula. Kuliah ini membahas aspek unik
kanker jantung dan mediastinum serta diagnosis, treatment, dan prognosis mereka.

Workshops
Prenali mengikuti workshop Female Steps in Medicine, sementara Fadjar, Zul, dan Aris
mengikuti workshop Motivation.

1. Female Steps in Medicine


Constanze Born, EMSA
Workshop ini memberikan sudut pandang historis pada perkembangan prestasi
wanita pada kedokteran juga berbagai studi mengenai pencapaian wanita dalam
dunia kedokteran. Bagian kedua akan berfokus pada prospek dan harapan edukasi
kedokteran serta bagaimana mengintegrasikan karir dan keluarga ke depan. Hal ini
menstimulasi diskusi mengenai langkah-langkah yang dapat ditempuh wanita agar
memiliki pencapaian yang baik pada studi dan keseimbangan peran sebagai tenaga
medis dan seorang ibu.
2. Motivation
Marc Muller, bvmd
Sistem pembelajaran di dunia kedokteran yang cukup padat terkadang
menimbulkan kejenuhan pada mahasiswa kedokteran. Selain itu, profesi seorang
dokter terkadang juga dapat menyebabkan tekanan psikis. Pada workshop ini diulas
bagaimana memanajemen diri sendiri dan meningkatkan motivasi untuk tetap
berkarya di ranah kedokteran.

Babak Final
Pada sesi ini, lima presenter terbaik pada Winner Session yang telah diselenggarakan
di pagi hari diberi kesempatan bertemu dalam satu forum dan mempresentasikan
penelitiannya untuk memperebutkan juara umum. Babak ini adalah babak yang paling
dinantikan dan diikuti oleh hampir seluruh peserta ESC 2010.

Keynote Lecture
Malignant differentiation decisions in Classical Hodgkin Lymphoma.

14
Prof. Bernd Dorken, MD, Direktur Departemen Medis Hematologi, Onkologi, dan
Tumor-imunologi, Charite.
Classical Hodgkin Lymphoma (cHL) adalah salah satu dari limfoma maligna paling
umum, dengan presentasi klinis dan histopatologis khas yang membuatnya menjadi
limfoma yang unik. Saat limfonodi pasien cHL membesar, sel tumor membentuk lebih
kurang 1 % masa selular nodus. Sel-sel tumor ini –Hodgkin and Reed Sternberg (HRS)
cell– memproduksi kemokin yang menyerang sel limfoid jinak yang mengelilinginya.
Fenotif selular sel HRS mencegah keterlibatan jalur hematopoietik. Asal selular
diidentifikasi melalui analisis sel tunggal yang menunjukkan adanya rearrange sacara
klonal, gen imunoglobulin hipermutassi. Sel HRS tidak mengekspresikan pola gen
spesifik terhadap sel B, seperti produksi immunoglobulin atau komponen kompleks
reseptor sel B.
Sel tumor cHL berasal dari sel B matur tetapi kehilangan fenotip sel B karena ekspresi
abberant pengatur transkripsi hingga overekspresi protein yang antagonis terhadap sel
B-Faktor E2A penentu transkripsi. Pola ekspresi gen spesifik sel B hilang dan gen yang
tidak asing bagi sel B mengalami upregulasi. Hal ini menunjukkan adanya disregulasi
faktor transkripsi spesifik. Penemuan ini menentang pandangan selama ini yang
menganggap bahwa sel hematopoietik terdiferensiasi telah kehillangan kemampuan
untuk merubah nasib mereka dan menunjukkan plastisitas sel limfoid matur.

Awarding Ceremony and Closing Ceremony

Pada Awarding Ceremony and Closing Ceremony, diberikan penghargaan bagi para
presenter terbaik per sesi dan para juara umum. Dua delegasi FK UGM berhasil
membawa pulang tiga penghargaan antara lain, atas nama Mochammad Fadjar
Wibowo yang meraih penghargaan Best Public Health Poster Presentation dengan
abstrak penelitian Learning Communication Skill in Community Settings: Improving
Medical Students’ Communication Skill in Community Settings in Yogyakarta, Indonesia.
Mochammad Fadjar Wibowo juga meraih penghargaan Global Health Award, yang
merupakan penghargaan bagi abstrak terbaik yang berkaitan dengan isu kesehatan
global. Pemenang penghargaan ini mendapat free ticket dan travel grant untuk
mengikuti World Health Summit, terlibat dalam panel discussions dan working sessions
bersama perwakilan utama negara-negara peserta di bidang Kesehatan Masyarakat,

15
politik, ekonomi, sains, dan kedokteran pada tahun 2011 yang rencananya kembali
diselenggarakan di Jerman. Selain itu, delegasi FK UGM atas nama Prenali Dwisthi
Sattwika juga memenangkan penghargaan Best Anatomy Oral Presentation dengan
judul penelitian Centella asiatica leaf extract treatment in stress-induced rats:
Enhancement of Spatial memory and increasing of the thickness of hippocampal CA1
pyramidal layer.
Penghargaan utama dari seluruh presentasi oral dimenangkan oleh delegasi dari
Universidade do Lisboa Portugal dengan penghargaan Zondek Award senilai 1500
Euro. Sementara pemenang presentasi poster dari seluruh tema adalah juga
merupakan delegasi Universidade do Lisboa Portugal yang memenangkan hadiah
senilai 800 Euro.

Farewell Party
Pesta perpisahan diadakan di Charité Rocks dan mengundang seluruh partisipan dan
panitia ESC serta mahasiswa Charité - Universitätsmedizin Berlin. Acara dimulai pukul
19.00 waktu Berlin. Delegasi FK UGM memilih untuk tidak mengikuti program ini dan
pulang lebih awal untuk beristirahat dan memulihkan tenaga kembali. Selain itu, dari
empat delegasi yang mengikuti ESC di Berlin ini, salah satu delegasi yaitu Zul,
mahasiswa peneliti bidang onkologi, akan melanjutkan perjalanan ke Amman Yordania
untuk mengikuti Jordan University Stem Cell Initiative yang sebagai satu-satunya wakil
dari Asia Tenggara.

16
BAB III
EVALUASI

Dalam keikutsertaan kami sebagai delegasi UGM yang terdiri dari empat
mahasiswa, tiga orang di antara kami yaitu Mochammad Fadjar Wibowo, Zulrahman
Erlangga, dan Prenali Dwisthi Sattwika mendapat kesempatan untuk menyampaikan
presentasi. Sementara satu delegasi lainnya, yaitu Khairul Mawaris berperan sebagai
observing participant. Setelah berdikusi dengan panitia dan peserta lain serta observasi
selama kongres, kami mendapat banyak masukan. Aris, sebagai observing participant,
mampu menjalin hubungan yang baik dengan delegasi-delegasi dari negara lain.
Mochammad Fadjar Wibowo berhasil memperoleh dua penghargaan sekaligus,
sebagai Best Public Health Poster Presentation dan Global Health Award. Sebelumnya
Fadjar pernah mengikuti konferensi internasional serupa di Belanda, yaitu ISCOMS
(The International Student Congress of Medical Science), Keikutsertaan Fadjar pada
ISCOMS adalah sebagai observing participant. Fadjar mempelajari teknik membuat

17
poster serta menyampaikan presentasi dengan baik sehingga mampu memberikan
usaha terbaik pada kesempatan ESC tahun ini.
Sama seperti Fadjar, Zul juga pernah mengikuti ISCOMS sebagai penyaji
presentasi oral sehingga ini merupakan kali kedua Zul menyampaikan presentasi di
hadapan audiens profesional dan internasional. Zul menyajikan penelitiannya dengan
persiapan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Penelitian Zul dalam bidang
Onkologi, yang juga menjadi tema utama dari acara ESC 2010. Hal in jelas menjadi
tantangan khusus bagi Zul untuk dapat bersaing dengan presenter lain. Hampir seluruh
presentasi di bidang Onkologi memiliki kualitas tinggi dan sangat menarik. Tentu saja
dibutuhkan perjuangan lebih untuk bersaing dengan delegasi dari negara lain.
Prenali berhasil memperoleh penghargaan sebagai Best Anatomi Oral
Presentation. Prenali mendapat pengalaman baru mengenai penyampaian presentasi di
hadapan audiens internasional. ESC 2010 merupakan konferensi internasional pertama
yang diikuti Prenali, sehingga sehingga sebelumnya Prenali belum memiliki gambaran
tentang kondisi keilmiahan dalam sebuah konferensi. Namun demikian, Prenali mampu
menarik perhatian audiens saat presentasi pada sesi anatomi walaupun gagal
memperoleh juara umum pada Research Award Session. Saingan pada Research
Award Session adalah para peneliti dengan jam terbang tinggi sehingga Prenali
mendapat begitu banyak pelajaran mengenai metode penelitian dan teknik presentasi
yang sistematis.
Keikutsertaan kami dalam ESC 2010 ini telah memberi banyak pengetahuan
dan membuka wawasan kami dalam menghadapi peluang-peluang presentasi
selanjutnya. Kami memperoleh beberapa informasi mengenai konferensi internasional
yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Kami mencermati tanggal pelaksanaan
masing-masing konferensi dan menyampaikannya kepada rekan-rekan kami di FK
UGM. Kami juga banyak berdiskusi dengan rekan mahasiswa FK UGM yang belum
berkesempatan mengikuti konferensi ilmiah internasional. Dengan demikian,
diharapkan rekan mahasiswa mampu termotivasi dan bersedia untuk berkontribusi
dalam mengembangkan penelitian di Indonesia. Kami sangat yakin bahwa kegiatan
seperti ini memberi manfaat yang sangat besar bagi pengembangan diri kami sebagai
peneliti sekaligus presenter yang membawa nama Indonesia.

18
Kendala yang kami hadapi sejak awal adalah masalah pembiayaan. Latar
belakang orang tua kami sebagai pegawai negeri, pengurus koperasi, maupun
wiraswasta tidak dapat sepenuhnya mendukung kebutuhan finansial kami secara penuh
dalam mengikuti program ini. Total pengeluaran kami dalam persiapan dan
keikutsertaan ESC 2010 sebesar….. Hingga keberangkatan kami mendapat
kemudahan dari pihak Garuda Indonesia yang memberikan tiga tiket PP Jakarta-
Amsterdam untuk menunjang program ini. Adapun kekurangan dana lain sebesar 35
juta rupiah berasal dari orang tua, rekening tabungan pribadi, dan donasi dari berbagai
pihak.
Tindak lanjut kami pasca konferensi ini adalah menerapkan ilmu yang kami
peroleh untuk menggiatkan diri dalam penelitian serta membagi pengetahuan dan
peluang yang kami dapat kepada rekan mahasiswa, peneliti, maupun dosen. Selain itu,
kami akan terus mencoba untuk mengajukan diri agar penelitian kami dapat dipublikasi
dan dipresentasikan di ajang internasional. Untuk agenda yang akan datang kami akan
berjuang lebih optimal dalam mempersiapkan penelitian dan mencari dukungan dana,
agar dapat membawa nama Indonesia di mata dunia.

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Indonesia adalah negara tropis yang memiliki berbagai penyakit yang semakin
komplek. Hai ini merupakan tantangan dan kesempatan bagi Indonesia untuk lebih aktif
serta mengembangkan bidang penelitian medis. Sebagai mahasiswa kami percaya
bahwa suatu hari kami harus menggantikan peneliti sekarang untuk dapat membantu
pasien dapat sembuh dari penyakitnya dan membawa kembali kebahagiaan serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Indonesia memiliki potensi untuk membangun masa depan yang cerah melalui
peran generasi muda. Hal ini dapat terwujud apabila seluruh sumber daya
dimanfaatkan secara optimal. ESC 2010 merupakan suatu kesempatan berharga bagi
generasi muda Indonesia untuk menunjukkan kinerja dan pemikiran mereka pada dunia
internasional, juga untuk membangun jaringan ilmiah kedokteran internasional. ESC
2010 akan menjadi suatu pijakan awal bagi pemuda Indonesia, khusunya mahasiswa

19
kedokteran, untuk belajar dan menciptakan ide-ide baru yang dapat meringankan
penderitaan dan memperpanjang usia pasien kelak.
Dan bagian yang sangat penting adalah bahwa delegasi dapat menerapkan
pengalaman dan pelajaran yang kami peroleh dari konferensi ke bidang penelitian di
Indonesia. Oleh karena itu, kami sangat merekomendasikan kegiatan ini kepada
seluruh mahasiswa bidang kedokteran dan bidang lain terkait kedokteran (farmasi,
biologi, bioteknologi, dll) untuk dapat mengikuti ajang ini pada kesempatan yang akan
datang demi kemajuan penelitian Indonesia.

BAB V
LAPORAN KEUANGAN

Total Pengeluaran Rp 77.802.500


Pemasukan
Garuda Indonesia 3 tiket PP JKT-AMS @ $ 1580 $ 4740 Rp 43.134.000
Kekurangan Dana Rp 34.668.500
Dengan

Pengeluaran
Akomodasi
Jmlh Frekuensi Biaya Sub Total Konversi

Flight YGY-JKT-YGY 4 2 $ 50 $ 400 Rp 3.640.000

Flight JKT-AMS-JKT 4 1 $ 1580 $ 6320 Rp 57.512.000

20
Booking Hotel 4 3 $ 25 $ 300 Rp 2.730.000

Makan 4 5 $ 18 $ 360 Rp 3.276.000

Transportasi Lokal
4 1 $ 40 $ 160 Rp 1.456.000
Seminggu

Total $ Rp 68.614.000

Legal Paperwork
Jmlh Frekuensi Biaya Sub Total Konversi

Visa 4 1 $ 80 $ 320 Rp 2.912.000

Biaya Registrasi 4 1 $ 70 $ 280 Rp 3.710.000

Total $ 720 Rp 6.622.000

Kesekretariatan
Jmlh Frekuensi Biaya Sub Total Konversi

Kertas 1 1 $5 $5 Rp 45.500

Print 10 1 $1 $ 10 Rp 91.000

Biaya Proposal
20 1 $5 $ 100 Rp 910.000
Sponsorship

Biaya Pengiriman 20 1 $3 $ 60 Rp 546.000

Komunikasi 1 3 $ 15 $ 45 Rp 409.500

Total $ 220 Rp 2.002.000

Atribut
Jmlh Frekuensi Biaya Sub Total Konversi

Kartu Identitas 4 1 $3 $ 12 Rp 109.500

Banner 1 1 $ 15 $ 15 Rp 136.500

Total $ 59 Rp 246.000

Dokumentasi Delegasi

21
Jmlh Frekuensi Biaya Sub Total Konversi

Print Foto 150 1 $ 0.1 $ 15 Rp 136.500

Memory card 1 1 $ 20 $ 20 Rp 182.000


Total $ 60 Rp 318.500

Total Pengeluaran $ Rp 77.802.500

Kekurangan Dana
Hingga saat ini sumber pendanaan yang telah didapat adalah sponsorisasi dari Garuda
Indonesia berupa 3 tiket free of charge untuk penerbangan Jakata - Amsterdam PP.
senilai Rp 43.134.000,- sehingga kekurangan dana yang masih harus ditanggung
mahasiswa adalah Rp 34.668.500,-

22

Anda mungkin juga menyukai