Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA PLAT

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Maslakul Huda Pamungkas (14)


2. Nopi Dwi Cahyadi (17)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
benar sesuai dengan perintah.
Dan perlu diketahui bahwa Kerja Praktek Plat ini adalah salah satu mata
kuliah yang ada di jurusan D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
Laporan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi nilai tambah praktek. Adapun
pembuatan laporan ini bertujuan untuk merangkum hal-hal yang berkaitan dengan
kerja plat sehingga dapat menambah pengetahuan kita semua. Dalam penyusunan
laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan baik moril maupun materil serta
saran dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung yang telah memberikan dukungannya dalam penyusunan laporan
ini.
Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
Bapak Sri Harmanto, ST,MT selaku dosen pengajar yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk belajar dan melaksanakan Kerja Plat. Akhirnya
penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun orang
lain yang membacanya dan tentunya laporan ini bias diterima oleh dosen
pembimbing.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang
kami lakukan pada saat Praktek maupun pada saat penyusunan laporan.Maka dari
itu dosen pengajar memberikan saran dan pesan kepada penulis supaya untuk
kedepanya kita bisa lebih maksimal dan pastinya lebih baik lagi.

Semarang, 09 Desember 2014

Penulis
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pekerjaan Bengkel salah satunya adalah kerja plat. Rangkaian kegiatan kerja
bangku ini diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, melipat dan
mengebor. Pekerjaan tersebut memerlukan penguasaan tentang pembelajaran
secara praktis mengenai keterampilan mesin. Seorang ahli mesin tidak hanya
mamapu menggunakan peralatan kerja tangan , tetapi harus terus-menerus praktik
sampai mahir. Kerja plat merupakan pekerjaan bengkel yang menggunakan
peralatan kerja tangan (hand tools) dan merupakan bagian penting dalam
pekerjaan di bengkel sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan
ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang bener
disertai dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari
peralatan lama. Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mengapa kita harus
memeliharanya adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan aman dan
kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baiak adalah baik menjaga
kondisi peralatan yang di gunakannya.
Kerja plat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lembaran plat
yang dibentuk sedemikian rupa juga agar dapat membentuk suatu benda yang
dapat digunakan. Yang dapat dikerjakan dengan ketrampilan tangan, mesin
ataupun perpaduanya antara keduanya. Lembaran plat yang kita gunakan dalam
pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 mm.
Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah
kerja sebagai berikut antara lain:
1. Pembuatan Gambar kerja
2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan)
7. Pengecetan
Dalam materi pengerjaan kerja plat ini akan di bahas tentang proses
pemotongan plat,
dan proses tekuk ( bending).
 Tujuan Praktikum
1. Agar mahasiswa Teknik Mesin mengerti bagaimana cara
memotong, dan melipat benda kerja plat/logam lembaran,
sekaligus pola polanya.
2. Agar mahasiswaTeknik Mesin mampu melakukan kerja
pembuatan pola, pemotongan dan pelipatan benda kerja
plat/logam lembaran secara benar.
3. Memiliki ketrampilan memotong plat dengan beberapa macam
alat potong
4. Menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
mesin

 Teori Dasar
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan
menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang sudah direncana kan.Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan
ketrampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya yang meliputi macam-
macam pengerjaan. Dalam melakukan praktek kerja kita harus mengetahui urutan
atau langkah-langkah kerja sebagai berikut :
1. Pembuatan gambar kerja.
2. Melakukan pemotongan plat.
3. Menghitung besarnya bending (penekukan).
4. Assembling.
 Alat Yang Digunakan.
1. Penggores

Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja


(logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya
pensil apabila hendak menggambar di atas kertas.

2. Mistar

Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang


berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing
penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan,
ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang
berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

3. Palu

Pembentukan benda kerja dapat dilakukan baik dengan tangan


maupun dengan mesin. Bila dilakukan dengan tangan, kita dapat
menggunakan palu.
4. Tang

Digunakan untuk menjepit atau memegang benda kerja

5. Gunting

Gunting ini ada 2 jenis yaitu gunting potong kiri dan gunting
potong kanan,jika ingin memotong dan berbelok kearah kiri maka
mengggunakan gunting potong kiri dan jika ingi kekanan maka
sebaliknya.

6. Mesin Bending

Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang
telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat
dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter,
sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat
yang tidak dapat dibending dengan bending manual.

7. Alat Potong

Alat potong ini digunakan untung memotong lembaran-lembaran


untuk dijadika menjadi potongan yang lebih kecil secara presisi.
8. Kikir

Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada


umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat
dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-
macam kikir antara lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran,
segi tiga, bujur sangkar

9. Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat, ditab, dll.

10. Mistar Siku

Digunakan untuk menarik garis –garis sejajar serta menyiku


terhadap sisi-sisi pinggir, juga digunakan untuk memeriksa kerataan
pinggir suatu benda kerja.

 Langkah-Langkah dalam Pengerjaan

1. Pembuatan Gambar kerja.


Langkah awal yang harus di kerjakan pada saat kerja plat adalah
menggambar. Di mana gambar benda kerja dapat digambar langsung pada
plat yang akan digunakan dengan cara yang benar dan hati-hati.
Adapun peralatan yang digunakan untuk menggambar tersebut adalah :
a. Penggores digunakan untuk menggaris plat atau menandai
sehingga pada plat terdapat goresan yang menudahkan untuk
pengerjaan langkah selanjutnya.
b. Mistar siku digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan
sudut plat tersebut supaya garis terlihat lurus.
c. Mistar baja digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta
sebagai pedoman dalam penggoresan.
2. Melakukan pemotongan plat.
Setelah mengambar pada plat langkah selanjutnya adalah memotong plat
tersebut dengan mengunakan mesin potong atau pemotong manual,
untuk plat yang yang berukuran besar biasa mengunakan mesin potong sedangkan
plat yang berukuran kecil bias mengunakan pemotong maunual (gunting)
 Adapun cara pemotongan dengan gunting pelat adalah sebagai berikut:
- Pegang benda kerja dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir gunting.
- Bibir gunting dibuat tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat pada garis
lukisan.
- Jari manis tangan kanan diletakkan diantara bibir yang terkatub
seluruhnya.
- Mengatupkan bibir dengan menekan tangkainya.
- Untuk menggunting bentuk lingkaran atau radius dapat digunakan gunting
dengan bibir lengkung kiri/kanan, atau gunting dengan universal.

3. Melakukan penekukan (bending).


Setelah pelat yang kita potong, maka langkah berikutnya adalah
penekukan pembendingan. Bending dapat kita lakukan baik secara manual
dengan mesin bending dan dengan menggunakan palu (dipukul). Penekukan
yang diizinkan adalah bagian busur lengkung netral dari luas penekukan.

a. Sumbu penekukan adalah sumbu garis lurus dimana terjadi


pembentukan radius sesuai dengan yang diinginkan.
b. Panjang dari sumbu adalah sama dengan lebar benda kerja pada
luas penekukan.
c. Garis penekukan adalah garis imajiner yang dibentuk oleh tangent
radius penekukan dengan permukaan bagian dalam.
d. Sudut penekukan adalah sudut yang dibentuk antara dua posisi
ekstrim dari radius penekukan.
e. Luas penekukan adalah luas yang tercangkup oleh sudut
penekukan.
Penghitungan besar pembendingan dapat dilakukan dengan mengunakan
rumus sebagai berikut :
A = (R+X) 2πα
360
Keterangan :
A = nilai bending
R = Radius pelipatan
X = jarak dari permukaan dengan garis netral, besarnya berubah-
ubah pada perbandingan ketebalan (T) yang ada terhadap radius
pelipatan, penekukan dilambang dengan (R) dimana :
R < 2 T , X = 0,33 T
R = 2T - 4T , X= 0,4 T
R > 4T , X = 0,5 T
π = 3,14 atau 22/7
α = Sudut bending
Makin tebal plat yang digunakan yang digunakan maka makin besar penekukan
dengan demikian nilai makin besar.

Anda mungkin juga menyukai