SAP Cuci Tangan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENCUCI TANGAN

Oleh:
1. Diah Zulaiha
2. I Wayan Surya Merta
3. Linda Nurfitria
4. Resky Apalem
5. Siti Qomariyah
6. Vergiana Irfan Tanti

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2018
A. Latar Belakang

Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah untuk

mencegah penyebaran penyakit. Tangan kita sendiri justru seringkali menjadi

perantara dari berbagai bakteri untuk masuk kedalam tubuh kita. Agar memperoleh

hasil yang maksimal sebaiknya kita mengetahui bagaimana teknik mencuci tangan

yang benar. Seseorang penderita flu menutup hidungnya dengan tangan saat bersin,

kemudian memegang pegangan di bus, saat anda memegang pegangan tersebut,

bakteri flu dapat segera berpindah ke tangan anda dan apabila anda memegang

hidung atau mulut kuman tersebut dapat masuk ke dalam tubuh kita. Itulah gambaran

betapa mudahnya kuman penyakit berpindah dari satu orang ke orang lain. Penyakit

seperti diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). TBC bahkan

penyakit yang mematikan seperti SARS flu Burung (H5N1) dan Flu Babi (H1N1)

dapat di cegah dangan mencuci tangan yang benar. Sayangnya, banyak orang yang

meremehkan kebiasaan sehat ini dan menganggapnya tidak penting. Padahal dengan

membiasakan cuci tangan yang baik, hidup anda dan keluarga dapat lebih sehat.

Berbagai macam masyarakat di dunia mencuci tangan dengan sabun untuk alasan

yang berbeda-beda, walaupun pada umumnya perilaku mencuci tangan dengan sabun

itu secara luas di ketahui untuk membersihkan tangan dari kuman namun perilaku ini

tidak otomatis di lakukan unutk tujuan tersebut. Sebuah studi awal dengan

pendekatan kualitatif di Kerela, India menunjukkan bahwa orang dewasa

menginginkan tangan yang bersih atas dasar kenyamanan, tangan tidak bau,

menunjukkan kecintaan mereka terhadap anak-anaknya dan mempraktekkan

tanggung jawab sosial mereka dalam masyarakat. Di Grana, tercatat 25 persen dari
seluruh kematian yang di alami oleh balita adalah diakibatkan oleh diare, dan diare

tersebut dapat dicegah setiap tahunnya dengan mencucui tangan menggunakan sabun.

Tidakan yang sering kita anggap sepele namun merupakan hal yang sangat penting

dalam menjaga hygiene tangan maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam

mencegah infeksi nosokomial. Apapun yang anda lakukan dalam memberikan asuhan

keperawatan terhadap klien sebelum dan sesudah kontak dengan klien, segera “cuci

tangan”

B. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga pasien diharapkan

peserta dapat mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga pasien diharapkan

mereka mampu menjelaskan tentang :

1. Defenisi cuci tangan.

2. Kapan waktu cuci tangan

3. Manfaat mencuci tangan

4. Enam langkah cuci tangan


PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Topik : MENCUCI TANGAN


2. Sasaran dan target
Sasaran : Seluruh keluarga pasien di IRNA Mawar Kuning Bawah
RSUD Kab. Sidoarjo

Target : Keluarga pasien

3. Materi
Terlampir

4. Metode
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

5. Media dan Alat


LCD, Laptop dan leaflet

6. Waktu dan Tempat


a. Hari/tanggal : Kamis, 27 September 2018
b. Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Mawar Kuning Bawah RSUD

Kab. Sidoarjo

7. Pengorganisasian
a. Moderator : I Wayan Surya Merta
b. Pemateri : Linda Nurfitria
c. Observer : Diah Zulaiha
Vergiana Irfan Tanti

d. Fasilitator : Resky Apalem


e. Notulen : Siti Qomariya
8. Uraian Tugas
a. Moderator .
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan
mahasiswa dan
dosen
pembimbing.
3. Menjelaskan
tujuan dan topik.
4. Menjelaskan
kontrak waktu.
5. Menyerahkan
jalannya
penyuluhan kepada
pemateri.
6. Mengarahkan alur
diskusi.
7. Memimpin
jalannya diskusi.
8. Menutup acara.

b. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.

c. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

d. Fasilitator
1. Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan.
2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

e. Notulen
1. Mencatat pertanyaan dan
tanggapan dalam acara penyuluhan.
2. Menyimpulkan acara penyuluhan dari awal sampai akhir.

C. Setting Tempat

Keterangan:
= Moderator = Peserta

= Pemateri = Fasilitator

= Pembimbing = Observer
= Notulen

D. Kegiatan

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN RESPON SASARAN

1 5 Menit Pembukaan : a. Menjawab salam

a. Mengucapkan salam b. Mendengarkan dan


memperhatikan
b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan yang telah disepakati


pada saat pengkajian

d. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang


akan disampaikan

2 20 Menit Pelaksanaan : Memperhatikan


penjelasan materi yang
Menjelaskan materi penyuluhan secara teratur akan diberikan
dan berurutan

 Pengertian mencuci tangan

 Tujuan mencuci tangan

 Waktu pelaksanaan cuci tangan

 Langkah mencuci tangan yang baik


dan benar
3 10 Menit Evaluasi : a. Merespon

a. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan b. Menjawab


materi yang sudah dijelaskan pertanyaan yang
akan diberikan
b. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya

4 5 Menit Penutup : a. Mendengarkan dan


memperhatikan
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Menerima leaflet
b. Membagikan leaflet
c. Menjawab salam
c. Mengakhiri dengan salam

F. Evaluasi

1. Diharapkan peserta dapat menyebutkan pengertian mencuci tangan

2. Diharapkan peserta dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan

3. Diharapkan peserta dapat menyebutkan waktu pelaksanaan mencuci tangan

4. Diharapkan peserta dapat menyebutkan langkah mencuci tangan yang baik dan

benar

G. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

a. Definisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2015, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis

melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa

dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk

menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

b. Waktu pelaksanaan mencuci tangan

Menurut Handayani , dkk (2014) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai

berikut :

a. Sebelum dan setelah makan.

b. Setelah ganti pembalut.

c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah

memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.

d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.

e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.

f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.

g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.

h. Setelah menangani sampah.


i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.

j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain – lain).

k. Pulang bepergian dan setelah bermain.

l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

c. Manfaat Mencuci tangan

Menurut Iswara (2016), mencuci tangan dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah dilakukan. Hal ini dilakukan

untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Mencuci tangan menjadi penting jika

ditinjau dari:

Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan lingkungan. Kuman

dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan. Kontak mulut dan tangan

saat makan / minum. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna. Manfaat mencuci

tangan adalah : Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan Mencegah penularan

penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi

Saluran Pernafasan Akut, Flu burung dll. Tangan menjadi bersih dan penampilan

lebih menarik

d. Langkah – Langkah Mencuci Tangan

1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan


2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan

sebaliknya

3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin

4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling

mengunci

5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan

sebaliknya

6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan kanan

mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2015). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2015). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3

jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan :

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai