Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

TRANFUSI DARAH

Nama Mahasiswa : Hj. Latifah


NPM : 1614901110081
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Agustus 2017
Ruangan : Gedung Tulip (Hemato Onkologi)

1. Tindakan Keperawaan yang dilakukan :


Transfusi Darah

2. Identitas Klien :
Nama : An. S.F
Umur : 10 tahun (Bihara, 14-03-2007)
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Balangan, jalan bihara
Diagnosa Medis : ALL + Osteosarcoma
No. RM : 1-35-82-xx

3. Keluhan utama :
Klien mengatakan seluruh badan nya terasa sakit, klien mengatakan tidak mampu
menggerakan badan nya untuk merubah posisi.

4. Riwayat penyakit sekarang :


Klien mengatakan seluruh badannya terasa sakit, klien mengatakan tidak mampu
menggerakan atau merubah posisi badan nya karena terasa sakit, klien juga
mengatakan sering sesak nafas dan dada nya terasa sakit, klien mengatakan nyeri
dan tidak mampu menggerakan pada tangan sebelah kanan.

5. Diagnosa Keperawatan
Resiko perdarahan b.d

6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


a. Melakukan verifikasi data
R : Memastikan identitas pasien
b. Mencuci tangan
R : Mencegah penyebaran mikroorganisme melalui tangan
c. Memberikan salam, memperkenalkan diri
R : Membina hubungan terapeutik
d. Menanyakan nama pasien dan riwayat alergi pasien
R : Memastikan benar identitas untuk dilakukan tindakan dan mengetahui
riwayat alergi pasien
e. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan prosedur tindakan
R : Agar pasien/keluarga memahami tindakan yang akan di lakukan

f. Menjelaskan efek samping yang akan muncul saat transfusi


R : Agar pasien/keluarga memahami jika terjadi efek samping &
melaporkannya dengan perawat
g. Menanyakan kesediaan dan kesiapan pasien sebelum tindakan
R : Meminta persetujuan dan memastikan kesiapan pasien
h. Perawat memakai hand hygiene dan memakai sarung tangan
R : Mencegah penyebaran mikroorganisme melalui tangan dan sebagai APD
perawat
i. Mengucapkan Bismillahirrohmannirrohim
R : Menerapkan prinsip keislaman agar diberi kemudahan saat melakukan
tindakan
j. Melakukan pengukuran TTV sebelum transfusi
R : Agar mengetahui TTV pasien sebelum dilakukan transfusi
k. Sambungkan set tranfusi dengan Nacl 0,9% sampai ujung set tranfusi
kemudian hubungkan ke saluran IV line
R : Mempersiapkan set transfusi dan cairan Nacl 0,9% memasang ke IV line
l. Siapkan darah agar sesuai suhu tubuh normal dan pastikan tidak ada gumpalan
darah
m. R : Mempersiapkan darah untuk transfusi
n. Periksa kantong darah dengan teliti, cek nama, golongan darah, no darah,
resus dan tanggal kadaluarsa
R : Melakukan pengecekan darah agar tidak terjadi kesalahan dan sesuai yg
dibutuhkan pasien
o. Ganti kantong Nacl 0,9% dengan kantong darah yang dibutuhkan lalu gantung
± 1 m di atas ketinggian jantung pasien
R : Mengganti cairan Nacl 0,9% dengan darah dan menggantung darah di
standar infus dengan ketinggian ± 1m untuk mengalirkan darah
p. berikan tetesan sesuai kebutuhan pasien dan observasi pasien selama
pemberian tranfusi pada 15 menit pertama
R : Memberikan tetesan darah dan observasi keadaan pasien selama
pemberian transfusi
q. Melakukan pengukuran TTV
R : Agar mengetahui TTV pasien saat dilakukan transfusi apakah ada
perubahan
r. Bila darah yang di transfusi sudah habis, maka ganti dengan cairan Nacl 0,9%
sampai bersih setelah itu lanjutkan dengan terapi airan lain yang sesuai order
dokter
R : Setelah darah habis lakukan pembilasan dengan cairan Nacl 0,9% dan
ganti cairan sesuai order dokter
s. Mengucap Alhamdulillahirobbilalamin
R : Menerapkan prinsip keislaman bersyukur setelah melakukan tindakan
t. Melakukan evaluasi tindakan dan mencatat hasil
R : Untuk mengetahui kondisi pasien setelah dilakukan tindakan
u. Mendo’akan pasien agar lekas sembuh
R : Agar pasien termotifasi ingin lekas sembuh
v. Berpamitan dengan pasien dan mengucapkan salam
R : Menerapkan komunikasi terapiotik
w. Membereskan alat
R : Menjaga kebersihan dan kerapian
x. Mencuci tangan
R : Mencagah penyebaran mikroorganisme melalui tangan
y. Mencatat kegiatan dan hasil di lembar catatan perawat
R : Pendokumentasian

7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahan
Bahaya :
a. Reaksi akut ringan (pruritus urtikaria)
b. Reaksi akut sedang-berat (gelisah, lemah, palpitasi, demam, dipsneu, dan
nyeri kepala).
c. Reaksi hemolitik lambat (demam, anemia, ikterus, hemoglobinuria)

Pencegahan :
a. Bila gejala alergi ringan ransfusi diperlambat
b. Bila timbul gejala berat transfusi dihentikan segera laporkan keadaan pasien
c. Bila gejala hemolitik lambat hentikan transfusi, prinsip ABC, jangan berikan
kembali transfusi, pemantauan TTV seara intensif sampai stabil

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


Mencegah risiko perdarahan

9. Hasil yang di dapat dan maknanya


a. Transfusi tercapai dan pasien tidak merasakan reaksi alergi setelah dilakukan
transfusi
b. Setelah dilakukan transfusi

10. Identifiasi tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan Kolaborasi)
Mandiri :
Lakukan pemeriksaan TTV dan pantau keadaan pasien
Kolaborasi : -
a. Pemberian resep obat/cairan setelah transfuse
b. Pantau hasil lab setelah transfusi
Banjarmasin, Agustus 2017
Ners Muda,

(Hj. Latifah)

Preseptor Klinik,

(…………..………………. )

Anda mungkin juga menyukai