tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-anak,
menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat
langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di
Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan bayi dan anak yang masih
kecil dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi
oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi
merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga
karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang
tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang
negatif dipandang dari segi gizi
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang
diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI
tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar
empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral
utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin
yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting
dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI
semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan
generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan
penggunaan ASI.
termasik ASI EKSLUSIF telah memadai, hal ini terbukti dengan telah dicanangkannya
Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (GNPP-
ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990 yang betemakan “Dengan
Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonesia”. Dalam pidatonya
presiden menyatakan juga bahwa ASI sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi
berusia empat bulan.Pemberian ASI tanpa pemberiaan makanan lain ini disebut dengan
menyusui secara ekslusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI
kemudian pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia dua tahun. ASI merupakan
makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi. Disamping itu ASI
mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu
dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan.
Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat
menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi, namun akhir-akhir
ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan keuntungan menyusui.
Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya
sedikit bayi yang sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang
demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya
pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.
Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta
tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun 50,6%.
Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1991 bahwa ibu,
yang memberikan ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaan dan 55% dipedesaan
(Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan
ASI EKSLUSIF kepada bayinya mencapai 47%, sedangkan pada repelita VI ditargetkan
80%.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Moh. Efendi di R.S. Umum Dr. Kariadi
Semarang tahun 1977 didapatkan pemberian ASI setelah umur 2 bulan 31,6%, ASI + Susu
botol 15,8% dan susu botol 52,6%. Sedangkan sebelumnya yaitu pada umur 1 bulan masih
lebih baik yaitu 66,7% ASI dan 33,3% susu botol, dalam hal ini tampaknya ada pengaruh
susu botol lebih besar.
Juga hasil penelitian Dr. Parma dkk di Rumah Sakit Umum Dr. M. Jamil Padang tahun 1978
-1979 di dapatkan bahwa lama pemberian ASI saja sampai 4-6 bulan pada ibu yang karyawan
adalah 12,63% dan pada ibu rumah tangga sebanyak 21,27%. Apabila dilihat dari
pendidikannya ternyata 75% dari ibu-ibu yang berpendidikan tamat SD telah memberikan
makanan pendamping ASI yang terlalu dini pada bayi.
Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI secara
Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam
menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk
disebut modern dan pengaruh iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah
anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI .
PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penulisan
ini adalah bagaimana pemberian ASI secara eksklusif saai umur bayi 4 bulan dan faktor-
faktor apa yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
TUJUAN PENULISAN
1.Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pemberian ASI EKSKLUSIF dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Tujuan Khusus.
usia 4 bulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi
bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI
eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama
dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun
2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI
eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian,
ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama
anak serta mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.
Setelah ASI ekslusif enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Seiiring
dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan, sebaiknya
menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO
a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis,
mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan
Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat
untuk:
magnesium.
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi
perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)
h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besisebanyak ketika mengalami menstruasi
j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih
langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
5. MANFAAT ASI
Untuk Bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi
umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi
dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama
kehidupannya.Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi,
perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan
tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat. ASI disesuaikan
secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
1. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun berat dari
payudara mengalami peningkatan.
2. Laktogenesis :
Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu, payudara
menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi autokrin.
3. Galaktopoiesis
4. Involution
Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan
alergi.Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu
tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang
ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI. Bayi ASI lebih bisa
menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang
seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut
disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu
susu yang pas.
Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara
ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan
emosi si anak di masa depan. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk
diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. Bayi prematur lebih
cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai
dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan
menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian
mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis. IQ pada bayi ASI lebih
tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian
anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-
anak yang minum susu formula. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga
mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini
sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat
emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber
daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.
Untuk Ibu
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa
pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam
ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap
kanker rahim dan kanker payudara.
4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot,
dsb
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak
perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat
fisik dan manfaat emosional
8. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila
gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu.
Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya
sebelum menyusui.