Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Salep Lidokain
No. Hewan Stimulus Waktu Ket
Percobaan
1. Kelinci Jantan Sensasi 6 detik Tidak
sentuhan dengan memberikan
bulu sikat respon

Sensasi panas 4 detik Tidak


dengan peniti memberikan
tumpul respon

Sensasi nyeri 4 detik Tidak


dengan peniti memberikan
tajam respon

Sensasi nyeri 3 detik Tidak


dengan pentiti memberikan
tajam respon

Kelinci Betina Sensasi 3 detik Tidak


sentuhan dengan memberikan
bulu sikat respon

Sensasi panas 3 detik Tidak


dengan peniti memberikan
tumpul respon

Sensasi nyeri 1 detik Tidak


dengan peniti memberikan
tajam respon

Sensasi nyeri 3 detik Tidak


dengan pentiti memberikan
tajam respon

1
4.1.2 Aquadest
No. Hewan Stimulus Waktu Ket
Percobaan
1. Kelinci Jantan Sensasi 2 detik Tidak
sentuhan dengan memberikan
bulu sikat respon

Sensasi panas 3 detik Memberikan


dengan peniti respon
tumpul

Sensasi nyeri 3 detik Memberikan


dengan peniti respon
tajam

Sensasi nyeri 2 detik Memberikan


dengan pentiti respon
tajam

Kelinci Betina Sensasi 2 detik Memberikan


sentuhan dengan respon
bulu sikat

Sensasi panas 2 detik Memberikan


dengan peniti respon
tumpul

Sensasi nyeri 1 detik Memberikan


dengan peniti respon
tajam

Sensasi nyeri 2 detik Memberikan


dengan pentiti respon
tajam

2
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini akan dilakukan anastesi local pada hewan coba kelinci
dengan menggunakan salep lidokain, tujuan penggunaan lidokain yaitu sebagai
obat anastesi local atau anastesi yang dilakukan pada bagian tubuh tertentu saja
(Sulistia, 1995).
Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
kelinci yang digunakan adalah kelinci jantan dan kelinci betina. Terlebih dahulu
kelinci diberi tanda pada bagian lengan bagian lengan kanan dengan
menggunakan spidol, tujuan pemberian tanda yaitu sebagai area blok yang akan
dianastesi, kemudian pada bagian lengan kiri diberi tanda yang berfungsi sebagai
control.
Setelah ditentukan area yang akan dianastesi kemudian kelinci diposisikan
untuk diberikan anastesi pada bagian lengan kanan kelinci jantan dan kelinci
betina yang telah ditandai, kemudian diolesi dengan dengan salep lidokain secara
perlahan-lahan. Selanjutnya pada bagian lengan kiri diolesi dengan aquades
menggunakan kapas, kemudian setelah diolesi dijalankan waktu untuk melihat
waktu anastesi apakah sudah bekerja untuk mengetahui efek anastesi telah bekerja
maka kelinci diberikan stimulus.
Stimulus pertama menggunakan bulu sikat hal ini dilakukan dengan
menggosokkan bulu sikat kearea anastesi, hasil yang terlihat pada lengan kanan
yang diberikan anastesi lidokain pada waktu 6 detik tidak menunjukkan respon
pada kelinci jantan maupun pada kelinci betina, dalam hal ini berarti efek anastesi
pada kelinci telah bekerja, sementra pada lengan kiri setelah diberikan stimulus
pada waktu 2 detik kelinci memberikan respon yang berarti olesan aquades
sebagai kontrol tidak menunjukkan efek anastesi.
Selanjutnya stimulus kedua menggunakan peniti tumpul yang direndam
dengan air panas, secara perlahan-lahan peniti tumpul ditusukkan pada daerah
anastesi masing-masing pada lengan kanan secara bergantian. Hasil yang terlihat
pada waktu 4 detik, kelinci yang diberikan anastesi lidokain tidak memberikan

3
respon. Kemudian pada lengan kiri setelah diberikan stimulus dengan
menusukkan peniti tumpul pada area kontrol hasilnya kelinci langsung merespon
pada waktu 3 detik, hal ini dikarenakan pada lengan kiri tidak diberikan anastesi
melainkan hanya sebagai kontrol.
Selanjutnya stimulus ketiga menggunakan peniti tumpul yang direndam
dengan air es, secara perlahan-lahan peniti tumpul ditusukkan pada daerah
anastesi masing-masing pada lengan kanan secara bergantian. Hasil yang terlihat
pada waktu 4 detik, kelinci yang diberikan anastesi lidokain tidak memberikan
respon. Kemudian pada lengan kiri setelah diberikan stimulus dengan
menggunakan peniti tumpul yang direndam dengan air es, secara perlahan peniti
tumpul ditusukkan pada daerah kontrol langsung memberikan respon pada waktu
2 detik, hal ini dikarenakan pada lengan kiri kelinci jantan maupun betina tidak
diberikan anastesi melainkan hanya sebagai kontrol.
Selanjutnya stimulus ke empat yaitu dengan menggunakan peniti tajam yang
memberikan sensasi nyeri, secara perlahan-lahan peniti tajam ditusukkan pada
daerah anastesi masing-masing pada lengan kanan secara bergantian. Hasil yang
terlihat pada waktu 3 detik, kelinci yang diberikan anastesi lidokain tidak
memberikan respon. Kemudian pada lengan kiri setelah diberikan stimulus
dengan sensasi sentuhan rasa nyeri, peniti tajam secara perlahan ditusukkan pada
daerah kontrol langsung memberikan respon pada waktu 2 detik, hal ini karena
pada lengan kiri kelinci jantan maupun betina tidak diberikan anastesi melainkan
hanya sebagai control.

4
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai