Anda di halaman 1dari 1

NAMA : Edlyn Valmai Devina S

NRP : 1351221

Makro Ekonomi

Padat Karya Butuh Insentif

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) , nilai investasi terus
melambung selama tiga tahun terakhir. Namun dampak penyerapan tenaga kerjanya semakin
sedikit.Kondisi ini disampaikan oleh Kepala BPKM Mahendra Siregar , karena investor
semakin gemar di Industri Padat Modal.

Dikatakan bahwa sebelum tahun 2012, investasi masih banyak di industri padat karya.
Akibatnya setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi menciptakan lapangan kerja yang mampu
menyerap 350.000-500.000 buruh

Pada tahun 2012, investasi mulai mengarah pada padat modal, terutama di sektor
nontradable. Dampaknya, 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya menciptakan lapangan kerja
yang menyerap 185.000 buruh. Tahun 2013, efek peyerapan tenaga kerja semakin merosot,
yakni 164000 buruh per 1 persen pertumbuhan ekonomi.

Erani, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mengatakan
jika polanya terus begini maka akan semakin sulit mendorong agar investasi banyak
menciptakan lapangan kerja. Oleh sebab itu ia menganjurkan agar pemerintahan baru
mendatang mendorong pertumbuhan industri padat karya. Antara lain dengan cara
memberikan insentif

Industri padat karya yang cocok dengan Indonesia adalah industri bebrbasis sumber
daya alam dan pertanian dan investasi sebaiknya bukan yang mengarah pada korporasi,
melainkan usaha kolektif masyarakat.

Opini saya tentang artikel ini, saya setuju dengan pendapat Erani yang mengatakan
pemerintah harus mendukung pertumbuhan industri padat karya karena peningkatan sektor
investasi berbasis industri padat modal hanya bermanfaat mendorong produktivitas, tidak
menambah realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia. Kegiatan padat karya sendiri
memiliki peran yang sangat strategis dalam menanggulangi dampak pemutusan hubungan
kerja yang saat ini diperkirakan akan bertambah sebagai akibat dari menurunnya permintaan
barang dan jasa dari Indonesia karena melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

Anda mungkin juga menyukai