OLEH
KELOMPOK 2
ARUM INDRIANI
DILHAM WAHYUDI
WINDASARI
PRODI FISIKA
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang sumber
ajaran dalam islam. .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Sumber Hukum
dalam Islam (Al-qur’an dan Hadits) ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................2
Daftar isi.................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...............................................................................................4
A. Latar belakang .................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................4
C. Tujuan penelitian ..............................................................................................4
Bab II Isi.................................................................................................................6
3
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an dan hadits adalah kitab rujukan paling utama bagi seluruh
umat muslim seluruh dunia. Kitab yang tidak mempunyai kecacatan
sedikitpun ajarannya berlaku sepanjang massa, membacanya bernilai
ibadah, mengamalkannya berujung kebahagiaan.
Agama islama adalah agama yang ajarannya rahmatil lil’alamin,
mereka memiliki kitab yang suci yaitu Al-Qur’an. Keontetikannya terjamin
sepanjang masa, ajarannya bersifat konprehensif dan universal, sesuai
untuk segala waktu dan tempat (shalihun li kulli makanin wa zamanin).
Diturunkan kepada makhluk yang sempurna perangainya, suci jiwanya,
panutan makhluk seluruh alam jagad raya. Oleh karena dalam makalah ini
kami akan menguraikan definisi Al-Qur’an dan Hadits secara rinci, apakah
Al-Qur’an mengalami menambahan dan pengurangan.
4
Tujuan Khusus: Sebagai tugas kelompok dalam mata
Pendidikan Agama Islam di Fiska FMIPA Universitas Riau,
Semester 1 Tahun Akademik 2018/2019.
Tujuan Umum: Mengetahui lebih dalam dan spesifik tentang
definisi Al-Qur’an sebagai sumber hukum islam,
Perbedaannya dengan hadits, keontetikannya dan sifatnya.
2. Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini bisa memberikan kontribusi dalam
perkembangan pendidikan kita. Khususnya agar dapat terus
menunjang pendidikan terutama mata kuliah ushul fiqh., yang.
mana menjadi syarat untuk melanjutkan mata kuliah (semester)
selanjutnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
“Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi dan
Rasul terakhir melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf dan
sampai kaepada kita dengan jalan tawattur (mutawattir), membacanya
1
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Study Al-Qur’an, Hal.1-2
6
merupakan ibadah yang di awali dengan surat Al-fatihah dan diakhiri
dengan surat An-Nas”.
Berdasarkan ulasan dan pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Al-
qur’an adalah merupakan surat ilahi atau kumpulan kalam Allah yang ke-
4, setelah Taurat, Zabur, dan Injil. Yang di beri nama oleh Allah dengan
sebutan Al-Qur’an. Kitab Penutup dan sekaligus penyempurna dari kitab-
kitab sebelumnya. Diturunkan kepada seorang Nabi bergelar “khatmun
nabiyyin”, Makhluk yang memiliki kesempurnaan, ketinggian derajat dan
kesucian jiwa, melalui malaikat Jibril. Membacanya tentu bernilai ibadah
dan mengamalkan isinya berhujung kepada kebahagiaan zahir dan batin.
Karena al-qur’an adalah kitab yang memiliki asupan gizi yang sangat
tinggi tanpa batas bagi umat muslim bahkan diluar umat muslim
sekalipun, proteinnya tidak dapat terhitung oleh siapapun karena bagi
siapa orang yang terus membaca, mendalami, memahami, dan
mengamalkan isi kandungannya maka jumlah protein yang masuk akan
semakin menyadarkan jiwa yang hampa dan menyehatkan anggota badan
yang penuh dengan kemaksiatan. Al-Qur’an juga merupakan salah satu
mukjizat Nabi Muhammad SAW yang bersifat permanen,
keotentitasannya terjamin terjaga, dan ajarannya bersifat konprehensif
dan universal, sesuai untuk segala waktu dan tempat (shalihun li kulli
makanin wa zamanin).
2
Ibid, hal-3
7
Definisi Al-Qur’an telah dikemukakan di halaman sebelumnya.
Untuk mengetahui perbedaan antara Al-Qur’an, hadits Nabawi dan hadits
Qudsi, maka terlebih dahulu kami akan mendefinisikan hadits Nabawi dan
Qudsi.
A. Hadits Nabawi
Demikian juga apa yang terjadi ketika seseorang ketika tidurnya, seperti
yang termktub dalam QS.Yusuf:101
Adapun secara istilah, hadits adalah apa saja yang disandarkan kepada
nabi baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, maupun sifatnya.3
3
Syaikh Manna Al-Qatthan, Pengantar Study Ilmu Al-Qur’an, hal.23-24
8
“Segala perkataan Nabi saw yang dapat dijadikan dalil untuk penetapan
hukum syariat”.
Dengan pengertian ini, segala perkataan atau aqwal Nabi saw yang
tidak mengandung misi kerur, makan, minum,asulannya, seperti tentang
berpakaian, berbicara, tidur, makan, minum, atau segala yang
menyangkut hal ihwal Nabi, tidak termasuk hadits.4
B. Hadits Qudsi
4
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Study Hadits, Hal.2-3
5
http://wildanesia.blogspot.com/
9
Ada beberapa perbedaan antara Al-Qur’an dengan hadits qudsi
sebagai berikut:
6
Syaikh Manna Al-Qatthan, Pengantar Study Ilmu Al-Qur’an, hal.26-27
10
Dalam KBBI autentik bermakna dapat dipercaya, asli. Sedangkan
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Jadi autentik Al-Qur’an ialah
semuanya adalah betul-betul dari Allah SWT murni dan tidak ada
keraguan didalamnya sesuai Firman Allah SWT didalam Al-Qur’an surah
Al-Baqarah ayat dua;
Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa. (Al-Baqarah: 2)
11
terjemahan ataupun bukan terjemahan. Dan kehati-hatian para sahabat
juga ketika mengumpulkannya menjadi mushaf.
7
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqhi, hal 58
12
2.4 Al-Qur’an Kitab Suci yang Konprehensif
Al-Quran merupakan kitab yang memang sudah tak asing lagi bagi
kalangan muslimin yang selalu mencari dan menggali isi kandungan –Nya
yang tak terhingga. Bahkan tak sedikit non-muslim juga yang ikut andil
dalam mempelajari pengenalan Al-Quran secara lebih dalam. Sehingga,
mereka mampu menerima karunia dan rahmat tuhan dengan
mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Semuanya itu karena keagungan
Al-Quran yang tak ternilai dan terhingga akan kekuasaan ilmu
didalamnya.
Ada suatu perumpamaan yang menggambarkan bahwa
“Seandainya lautan dijadikan cairan tinta untuk menuliskan isi kandungan
ayat-ayat dalam Al-Quran maka air laut itu pun tak akan pernah
cukup untuk menuliskannya”. Itulah alasan, mengapa al-quran dijadikan
sumber utama untuk mendapatkan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari
dan merupakan pedoman yang berkompetensi untuk menanamkan
keimanan serta memudahkan setiap halnya dalam melakukan amar ma’ruf
Nahi mungkar dan hal-hal yang berkenaan dengan amal sholeh. Dengan
begitu selama kita mampu dan berkeinginan untuk selalu berpegang
teguh pada ajaran al-quran yang haqiqi.
Al-quran memerintahkan umatnya untuk memanfaatkan segala
sesuatu yang diberikan semaksimal mungkin tanpa harus menyia-
nyiakannya, bahkan umat manusia dituntun untuk mengisi seluruh
waktunya untuk mempelajari, mentadabburi, dan mentafakkuri isi
kandungan ayat al-quran sehingga menimbulkan keinginan berintrospeksi
diri untuk selalu mendekatkan diri kepada sang maha pencipta dengan
melakukan berbagai amal kebaikan dan menjauhi segala bentuk
kemungkaran.
Sebelum kita menginjak pada pembahasan tentang pentingnya al-
quran menjadi sumber komprehensif sepanjang masa dan tak kenal
tempat dimana al-quran didakwahkan atau diserukan, kemanapun al-
quran didakwahkan oleh setiap orangnya, setidaknya ada hal yang perlu
digarisbawahi bahwa seyogyanya kita memahami pentingnya waktu untuk
13
digunakan dalam memperbanyak amal ibadah, karena inilah kesempatan
setiap orang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana
yang telah dijanjikaan oleh Allah bahwa barang siapa yanag berbuat
kebaikan dengan mendekatkan diri kepada Allah maka layaklah untuknya
ridho-Nya dan memberi kewenangan kepada orang tersebut untuk
berbuat apa saja sepanjang ia berdzikir kepada Allah dan masih mampu
menjauhi kema’siatan, karena tuahan selalu mengawasi kemanapun kita
pergi dan dimanapun kita berada.
Sungguh, ridho Allah atas amal sholeh yang telah dilakuakan
merupakan sesuatu yang paling berharga yang dapaat diberikan kepada
seluruh manusia yanag taat. Begitu juga dengan ilmu pengethuan dalam
al-quran yang telah disediakan bagi kalangan umat yang mau berfikir itu
dirancang oleh al-quran dengan melibatkan akal dan qolbu. Oleh karena
itu, Al-quran sebagai kitab terpadu, mengahadapi dan memperlakukan
manusia dengan memperhatikan seluruh unsur manusiawi, jiwa, akal dan
jasmaninya.
Disisi lain agar manusia tidak larut dalam alam material, Al-quran
menggunakan benda alam sebagai tali penghubung untuk mengingatkan
manussia akan kehadiran Allah SWT dan bahwa segala sesuatu yang
terjadi sekecil apapun adalah dibwah kekusaan, pengetahuan
dan pengaturan yang maha kuasa.
Al-Quran menempuh berbagai cara untuk mengantarkan manusia
kepda kesempurnaan kemanusiaanya antara lain dengan mengemukakan
kisah afaktual dan simbolik. Ada beberapa tujuan diturunkannnya Al-
Quran adalah sebagai berikut :
14
3. Untuk menciptakaan persatuan dan kesatuan, bukan hanya antara
suku bangsa, tettapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan
dunia dan akhirat, natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman
dan rasio, kebenaran, kepribadian manusiaa, kemerdekaan dan
determinisme, sosial, politik dan ekonomi, semuanya itu berada
dalam kekuasaan Allah SWT.
4. Untuk mengajaka maanuisa berfikir dan bekerja sama dalam
bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui
musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan.
5. Untuk mebasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodhan,
penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia dalam
bidang politik, ekonomi, dan juga agama.
6. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dn
kasih sayaang dengaan menjadikan keaadlian sosial sebaagai
landasan pokok kehidupaan masyarakat maanusia.
7. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme
dengan falsfah kolektif komunisme, mserta menciptakan manusia
yanag ingin menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
8. Untuknmenekankan peranan ilmu dan tekonologi, demi
menciptakan satu peradaban yanag sejalan dengan jati dir manusia
dengan panduan dan paduaan Nur Ilahi.8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas pelbagai persoalan.
15
Al-Qur’an adalah sumber semua aspek kehidupan. Berdasarkan
pembahasan dan berbagai pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa
Al-qur’an adalah merupakan surat ilahi atau kumpulan kalam Allah yang
ke-4, setelah Taurat, Zabur, dan Injil. Yang di beri nama oleh Allah dengan
sebutan Al-Qur’an. Kitab Penutup dan sekaligus penyempurna dari kitab-
kitab sebelumnya. Diturunkan kepada seorang Nabi bergelar “khatmun
nabiyyin”, Makhluk yang memiliki kesempurnaan, ketinggian derajat dan
kesucian jiwa, melalui malaikat Jibril. Membacanya tentu bernilai ibadah
dan mengamalkan isinya berhujung kepada kebahagiaan zahir dan batin.
Karena al-qur’an adalah kitab yang memiliki asupan gizi yang sangat
tinggi tanpa batas bagi umat muslim bahkan diluar umat muslim
sekalipun, proteinnya tidak dapat terhitung oleh siapapun karena bagi
siapa orang yang terus membaca, mendalami, memahami, dan
mengamalkan isi kandungannya maka jumlah protein yang masuk akan
semakin menyadarkan jiwa yang hampa dan menyehatkan anggota badan
yang penuh dengan kemaksiatan. Al-Qur’an juga merupakan salah satu
mukjizat Nabi Muhammad SAW yang bersifat permanen,
keotentitasannya terjamin terjaga, dan ajarannya bersifat konprehensif
dan universal, sesuai untuk segala waktu dan tempat, apapun aspek atau
permasalahan yang kita dapat di alam dunia ini resep penyembuhan dan
sekaligus penyelesaiannya ada dalam Al-Qur’an Al-karim.
Penulis bukan yang selalu benar, maka oleh karena itu penulis
haus sekali dengan kritik dan saran yang dapat membangun karakter
penulis untuk lebih baik lagi dalam menulis. Jika pembaca menemukan
kesalahan dalam penulisan atau pengetikan dan lain sebagainya, penulis
berharap kepada pembaca agar tidak sungkan-sungkan untuk mengkritik
sekaligus memberikan saran.
16
DAFTAR PUSTAKA
17