Anda di halaman 1dari 9

Gambar 2.

3 Filter Drum Berputar (Rotary Drum Filter)

3.1.4 Filter Gravitasi (Gravity Filter)


Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana. Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang
bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir
secara laminer. Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan seperti pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata
atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang
berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang
terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau
lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter
adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya
digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang
ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Gambar 2.4 Filter Gravitasi

3.1.5 Batch Leaf Filter


Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada
setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air yang
kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih
seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga
suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong
atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh.
Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik
antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan
sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya
perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter
kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu.
Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contohnya pada pembuatan Mg dari air laut.
Gambar 2.5 Batch Leaf Filter
3.1.1 Clarifier
Pemisahan padat-cair akan efektif bila salah satu dari kedua zat yang akan dipisahkan
berbeda densitasnya. Pemisahan padat-cair ini menggunakan bantuan gaya gravitasi atau
sentrifugal. Penggunaan gaya grafitasi atau sentrifugal atau penyaringan sangat bergantung pada
bentuk dan ukuran partikel. Teknik pemisahannya juga bergantung pada :

1. Konsentrasi padatan
2. Kecepatan umpan masuk
3. Ukuran partikel padatan
4. Bentuk partikel padatan
Salah satu teknologi yang umum digunakan pada proses pemisahan padat-cair adalah
dengan menggunakan metode klarifikasi dengan menggunakan alat yang biasa disebut clarifier.
Clarifier merupakan tangki pengendapan yang digunakan untuk penghilaangan padatan dari
proses sedimentasi secara terus menerus.

2.2.2.1 Fungsi dan Prinsip Kerja Clarifier

Clarifier berfungsi untuk memisahkan sejumlah kecil partikel-partikel halus yang


menghasilkan liquid yang jernih yang bebas partikel-partikel solid atau suspensi. Teknologi
pemisahan liquid-solid umumnya dipakai pada proses pengolahan air bersih pada berbagai
industri antara lain pada pengolahan air minum PDAM dan pengolahan air baku untuk Demin
Plant maupun Cooling Water System.
Di dalam Clarifier terjadi proses yang kita sebut dengan proses klarifikasi yang mana
proses ini berfungsi menghilangkan suspended solid. Suspended solid merupakan bagian dari
kotoran (impurities) yang me-nyebabkan air menjadi keruh. Secara umum klarifikasi dapat
diartikan sebagai proses penghilangan suspended solid melalui mekanisme koagulsai, flokulasi,
dan sedimentasi.
Air yang mengandung bahan kimia serta flok mengalir ke Clarifier melalui pipa vertical
ditengah clarifier, untuk dipisahkan flok-floknya dengan cara pengendapan gravitasi. Clarifier
pada umumnya berbentuk tangki silinder dari beton dengan diameter 26 meter dan tinggi 3,65
meter.
Selama clarification, dihilangkan juga water hardness, yaitu garam-garam calcium dan
magnesium yang larut dalam air, dengan jalan mereaksikannya dengan zat-zat kimia yang akan
mengendapkan hardness tersebut. Garam Ca dan Mg dalam bentuk bikarbonat akan lebih mudah
larut.
Untuk pengendapan yang efesien, perlu pengadukan sehingga zat pengendap akan terbagi
dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk gumpalan yang lebih besar, hal ini dapat
dicapai dengan pengadukan lambat. Jika dosis pengendapan terlalu tinggi, lapisan lumpur akan
naik sampai batas yang telah ditentukan dan terbawa arus keluar. Untuk mengetahui kualitas air,
dilakukan kontrol di outlet clarifier dengan parameter pH, Cl2 (1,5– 4,0 ppm) dan turbidity
maksimum 5 ppm. Air yang bersih dipisahkan melalui overlow di bibir clarifier dan endapan
yang terbentuk dibuang melalui bagian bawah clarifier. Disinilah akan kita lihat fungsi baffle
seperti pada gambar-gambar diatas, dimana oleh karena suatu industri ingin suatu proses yang
efisien baik dari segi pekerja maupun segi waktu, maka dicari solusi agar proses pengendapan
suspended solid dapat berjalan lebih cepat.

Gambar 2.6 Horizontal Clarifier


Gambar 2.7 Clarifier yang dilengkapi dengan Buffle
Clarifier dilengkapi dengan alat pengaduk (mixer) yang mana sangat membantu sekali
dalam proses pencampuran yang berlangsung dengan homogen. Mixer ini bekerja dengan
prinsip dasar dari proses Agitasi. Proses agitasi ini merupakan dasar dalam pengadukkan air yang
mana dengan adanya baffle hasil dari proses agitasi ini dapat mengurangi terjadinya vorteks.

Didalam clarifier akan terjadi tiga proses yaitu:


1. Koagulasi
Adalah suatu mekanisme penetralan dimana partikel-partikel koloid yang bermuatan
dinetralkan muatannya, setalah penetralan maka partikel akan saling mendekat satu sama lain
sehingga membentuk floc yang kecil melalui suatu proses penambahan koagulan yaitu antara
lain :

a. Alum-aluminum sulfate-Al2(SO4)3
b. Ferric sulfate-Fe2(SO4)3
c. Ferric chloride-FeCl3
d. Sodium aluminate-Na2AI204
Tujuannya adalah untuk mengikat atau mengumpulkan kotoran-kotoran yang tidak bisa
disaring melalui filter biasa. Metode pembubuhan aluminium sulfat yang paling umum adalah
dalam bentuk larutan. Larutan aluminium sulfat dibuat dalam sebuah tangki dengan kapasitas
yang cukup untuk pembubuhan koagulan. Untuk itu diperlukan dua tangki berpengaduk, dimana
yang satu beroperasi sementara larutan disiapkan pada tangki lainnya. Pembubuhan koagulan ini
dilakukan pada unit koagulasi.
2. Flokulasi
Adalah suatu mekanisme dimana flok kecil tersebut akan dilalui suatu media flokulan
(Polyelektrolit) digabungkan menjadi flok yang lebih besar sehingga massa bertambah agar
dapat mengendap. Flok-flok yang semakin membesar itu akan mengendap sejalan dengan
pertambahan luas permukaan aliran, sehingga waktu pengaliran akan lebih lama dan reaksi yang
terjadi akan semakin sempurna. Sedangkan perluasan permukaan aliran akan dilakukan dengan
penambahan sekat-sekat pada bak flokulasi. Sehingga butiran-butiran yang sudah terbentuk akan
saling bertumbukan dan akan menghasilkan flok-flok yang semakin membesar, ini dikarenakan
flok-flok tadi akan saling melekat antara satu dengan yang lainnya.

3. Sedimentasi
Adalah suatu mekanisme dimana flok yang sudah cukup besar tersebut akan mengendap
dan turun ke permukaan air karena gaya gravitasi bumi. Proses sedimentasi berlangsung perlahan
dan terus menerus selama suplai muatan sedimen yang banyak dari daratan masih terus terjadi.
Proses sedimentasi berhenti atau berubah menjadi erosi bila suplai muatan sedimen berkurang
karena pembangunan dam atau pengalihan alur sungai. Sedimen dapat diangkut dengan tiga cara:
a. Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya
(seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada.
b. Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil, kerakal,
bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi
memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai
pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inertia butiran pasir tersebut pada saat
diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau bahkan
bisa mendorong sedimen yang satu dengan lainnya.
c. Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya terjadi pada sedimen
berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut
sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan
sedimen pasir tersebut ke dasar.

2.2.2.2 Jenis-jenis Clarifier

Clarifier merupakan peralatan yang banyak digunakan pada industri pengolahan air, baik
itu pengolahan air minum, pengolahan limbah, atau lainnya. Clarifier pada dasarnya identik
dengan thickner, dalam hal desain dan keluaran kecuali desain konstruksi yang ringan dan tenaga
penggeraknya. Perbedaan ini terlihat dari produk pemisahannya, dimana thickener akan
menaikkan konsentrasi suspended solid sedangkan pada clarifier akan dihasilkan liquid dengan
konsentrasi solid rendah. Jenis-jenis Clarifier yang umum dijumpai dakam dunia industri, antara
lain :

1. Rectangular Clarifiers
Rectangular clarifier berfungsi untuk pengolahan air limbah dan juga dalam proses
industri dengan metode pemisahan dengan tipe rangkaian pengisapan. Memiliki ukuran antara
lain lebar 2 sampai 10 m (6 sampai 33 ft), dimana panjangnya 3 sampai 5 kali lebarnya.
Clarifier tipe ini biasanya digunakan terutama dalam pemisahan minyak dan air serta dalam
pemurnian gas buangan dari pabrik baja.. Hasil yang dihasilkan jernih, tetapi bagaimanapun
secara umum tidak sejernih dengan menggunakan circular clarifier.

Gambar 2.8 Rectangular Clarifiers


2. Circular Clarifiers
Unit Circular tersedia dalam 3 tipe dasar, yaitu :
a) Bridge
b) Center- column
c) Peripheral-traction.
Oleh karena konsiderasi ekonomi, tipe bridge adalah tipe yang diusulkan untuk tangki
berdiameter kurang dari 20 m. Circular clarifier biasanya dilengkapi dengan alat surface-
skimming yang terdiri dari rotating skimmer, scum baffle, dan scum box. Mekanisme centre-drive
juga di instal pada square tanks. Mekanismenya berbeda dari mekanisme circular standar dimana
terdapat engsel pada sudut blade untuk menyapu sudut yang tidak terjangkau pada mekanisme
utama.
Gambar 2.9 Circular Clarifiers

3. Vertical-Clarifier
Clarifier vertikal dirancang untuk memperkecil biaya yang harus dikeluarkan karena
memiliki efisiensi dalam memisahkan partikel padatan dengan cairan. Clarifier jenis ini
mempercepat pengendapan partikel suspensi dengan bantuan gaya gravitasi.

Gambar 2.9 Vertical-Clarifier

4. Clarifier-Thickener
Clarifier dapat pula bertindak sebagai thickener. Mekanisme drive pada clarifier jenis ini
biasanya memiliki kemampuan tenaga putar yang tinggi yang di supply pada standar clarifier.
Gambar 2.10 Clarifier-Thickener

Anda mungkin juga menyukai