Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyerang
bronkus. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang lingkungannya banyak polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah, asap kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang menggunakan bahan bakar kayu, Marni ( 2014).
Bronchitis adalah suatu peradangan bronchioles, bronchus, dan trachea oleh
berbagai sebab. Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus para influenza, dan Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit (Muttaqin, 2008). Untuk Bronkitis, jumlah anak yang terdiagnosa Bronkitis pada tahun 2007 di Amerika Serikat adalah 7,6 juta orang. Dampak yang timbul akibat menderita penyakit bronkitis adalah infeksi saluran napas yang berat dan sering, penyempitan dan penyumbatan bronchus, sulit bernapas, hingga kematian (Puspitasari, 2009). Di Indonesia yang terinfeksi bronkhitis sekitar 1.6 juta orang. Bronkhitis adalah suatu peradangan pada bronkus, bronkhiali, dan trakhea (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan usia lanjut, bronkhitis bisa menjadi masalah serius (Arif, 2008). Berdasarkan survei yang dilakukan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga, bahwa terdapat pasien yang rawat jalan pada kelompok umur ≥ 15 tahun yang menderita bronkitis terdapat 135 orang pada tahun 2010, pada tahun 2011 terdapat 149 orang dan pada tahun 2012 terdapat 153 orang. Dari uraian pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan tentang karakteristik penderita bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari 2010 – Desember 2012. (Rekam Medik RSU Dr. FL. Tobing, Sibolga) 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan