Icbt 05 I 10 P 865
Icbt 05 I 10 P 865
Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang
E-mail : susi145marta@gmail.com
ABSTRACT: The grossmotor skills of Autistic child was not appropriate with the real age. Espcesialy for
coordination movement such trowing and cathing ball in strength, endurance and movement. The method
of research was Single Subject Research (SSR) design of A - B - A. with a unit of measurement frekuence
and percentage. The subjects were mild autis child. The research result showed that: mean level increased
from baseline-1 which is 33,32%, the intervention was 61,7%, and baseline-2 was 82,15. Overlap percentage
between baseline-1 condition to intervention condition was 0%.The Fungsional play can improve the gross
motor such throwing and cathing ball showed improvement in strength, endurance and movement.So it is
recommended as a useful method for improving or optimizing the gross motor ability which is possessed
by Autistic child.
ABSTRAK: Perkembangan motorik kasar anak autis sering kali tidak sesuai dengan usia kronologinya.
Khususnya kemampuan koordinasi seperti melempar dan menangkap bola yaitu pada kekuatan, daya
tahan dan arah gerakan. Metode penelitian menggunakan Single Subject Research (SSR) desain A–B–A,
dengan satuan ukur frekuensi dan persentase. Subjek penelitian adalah anak autis ringan. Hasil penelitian
menunjukkan: mean level meningkat yang mana pada baseline-1 adalah 31,32%, intervensi adalah 61,7%,
baseline-2 adalah 82,15%. Data persentase overlap antar kondisi baseline-1 dan kondisi intervensi adalah
0%. Permainan fungsional dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam melempar dan menangkap
bola dalam kekuatan, daya tahan dan arah gerakan. Oleh karena itu, permainan fungsional dengan duduk dan
tengkurap di gymball ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi dalam meningkatkan atau mengoptimalkan
kemampuan motorik kasar seperti melempar bola dan menangkap yang dimiliki oleh anak autis.
Kata kunci : permainan fungsional, motorik kasar, melempar dan menangkap bola, anak autistic spectrum
disorder (ASD)
Bergerak dan bermain adalah aktivitas yang disukai Autisme merupakan gangguan perkembangan yang
oleh anak. Dalam aktifitasnya anak-anak tentunya kompleks dengan gejalanya meliputi perbedaan
tidak akan terlepas dari penggunaan anggota dan ketidakmampuan dalam berbagai bidang,
tubuhnya. Setiap anak mempunyai kemampuan seperti kemampuan komunikasi sosial, kemampuan
yang berbeda-beda dalam memfungsikan anggota motorik kasar, motorik halus, serta tidak mampu
tubuh mereka. Melalui aktivitas dalam bermain berinteraksi sosial. Anak autis lazim melakukan
dapat membantu penguasaan kemampuan gerak gerakan berulang-ulang seperti tepuk tangan,
dasar, seperti gerak merangkak, melompat, berlari, gerakan beralih kesana kemari, berlari mondar
melempar, dll. Aktivitas bermain juga mampu mandir, dll. Seperti halnya anak-anak seusianya,
meningkatkan unsur-unsur kondisi fisik semakin anak autispun suka bermain meskipun gerakan yang
baik seperti kecepatan, kekuatan, daya tahan, mereka lakukan tampak kurang sempurna. Salah
kelentukan, keseimbangan, dan lain-lain. satu gerakan yang tampak saat bermain adalah
Anak autis termasuk salah satu jenis Anak kemampuan dalam melempar dan menangkap. Ada
Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mengalami anak autis yang memiliki koordinasi motorik yang
gangguan neurobiologis dengan adanya hambatan baik, tetapi tidak jarang memiliki koordinasi yang
fungsi syaraf otak yang berhubungan dengan buruk seperti tidak mampu bermain lempar tangkap
fungsi komunikasi, motorik, sosial dan perhatian bola. Anak autis kesulitan dalam koordinasi dan
191
192 JURNAL ORTOPEDAGOGIA, VOLUME 1, NOMOR 3, DESEMBER 2014: 191-198
perencanaan gerak seperti gerakan melempar dan yaitu kemampuan untuk menggunakan kedua
menangkap bola (Konggres Nasional Autisme sisi tubuh pada waktu yang sama dimana kedua
Indonesia, 2003:160-165). sisi tubuh tersebut terkontrol dan terkoordinasi.
Sesuai dengan perkembangan motorik kasar Kemampuan koordinasi dipengaruhi oleh kontrol
anak usia 0-7 tahun, kemampuan dalam melempar postural dan stabilitas bahu (core and shoulder
dimulai pada usia kurang dari 1 tahun, sedangkan stability). Kontrol postural adalah kemampuan
menangkap dimulai saat usia 2 tahun. Kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi
ini akan mengalami kematangan pada usia 6 tahun terkendali saat melawan gravitasi. Kontrol
dimana anak telah dapat melempar dan menangkap postural yang baik diperlukan untuk penentuan
bola pada jarak 2 meter (Age, 2012:2). Pada tahap posisi yang stabil dalam pergerakan lengan dan
perkembangan ini menunjukkan bahwa anak telah kaki dan untuk menjaga kepala dalam posisi yang
memiliki stabilitas bahu yang baik dan koordinasi optimal. Sedangkan Stabilitas bahu mengacu pada
yang baik sehingga anak dapat melakukan aktivitas kemampuan otot-otot sendi bahu untuk menahan
melempar dan menangkap bola dengan gerakan bahu stabil. Kontrol bahu adalah kemampuan untuk
yang tepat, arah gerakan yang sesuai dan kekuatan menggerakkan lengan dengan cara yang terkontrol
yang cukup. dan akurat.
Melempar dan menangkap merupakan Keadaan motorik kasar anak autis di
salah satu gerakan motorik kasar. Gerakan ini Pusat Layanan anak Autis pada semester 2 tahun
membutuhkan kerja dari otot penegak tubuh ajaran 2014-2015 sangat beragam. Beberapa anak
yaitu otot punggung, otot lengan dan tangan. Hal tampaknya memiliki perkembangan motorik
ini sesuai dengan Sukamti (2007: 13-72) yang kasar yang sesuai dengan usianya, sehingga
berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah anak-anak tersebut mampu melakukan gerakan
kemampuan yang membutuhkan koordinasi yang terkoordinasi. Sebagian anak kemampuan
sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik motorik kasarnya tidak sesuai dengan usianya.
kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti Kemampuan motorik kasarnya berada dibawah
otot tangan,otot langan, otot kaki dan seluruh tubuh usia perkembangan yang seharusnya, contohnya
anak. Aktivitas yang menggunakan otot-otot besar anak autis berusia 6 tahun perkembangan motorik
diantaranya gerakan keterampilan non lokomotor, kasarnya sama dengan anak 3 tahun. Anak yang
gerakan lokomotor, dan gerakan manipulatif. seharusnya sudah mampu melompat, meniti
Gerakan non lokomotor adalah aktivitas gerak titian masih terlihat kesulitan. Begitu pula dalam
tanpa memindahkan tubuh ke tempat lain. Contoh, kemampuan melempar dan menangkap, gerakan
mendorong, melipat, menarik dan membungkuk. terlihat kaku dan lemah. Gerakan melempar dan
Gerakan lokomotor adalah aktivitas gerak yang menangkap tampak kurang terkoordinasi dan
memindahkan tubuh satu ke tempat lain. Contohnya, kekuatan dalam melempar terlihat lemah.
berlari, melompat, jalan dan sebagainya, sedangkan Menurut Brower (2007:34), anak autis
gerakan yang manipulatif adalah aktivitas gerak pada umumnya memiliki kecakapan motorik yang
manipulasi benda. Contohnya, melempar dan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
menangkap. anak sebayanya, baik secara kualitatif maupun
Aktivitas melempar dan menangkap bola kuantitatif. Salah satu indikator gangguan motorik
merupakan gerak nonlokomotor manipulatif. atau kecanggungan motorik adalah keadaan motorik
Aktivitas melempar dan menangkap bola dilakukan anak autis ditunjukkan dengan kekurangmampuan
oleh otot-otot besar daerah lengan dan tangan dalam aktivitas motorik untuk tugas-tugas yang
serta memerlukan otot punggung dalam keadaan memerlukan koordinasi motorik dan keterampilan
tegak. Aktivitas ini membutuhkan kekuatan dan gerak yang kompleks contohnya aktivitas melempar
ketahanan dari otot-otot bahu dan lengan. Kekuatan dan menangkap bola.
adalah keterampilan sekelompok otot untuk Latihan yang sering dan menyenangkan
menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi. Ketahanan akan memperkuat koordinasi yang dibutuhkan anak
adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kegiatan yang lebih rumit.
untuk bertahan melakukan suatu kegiatan dalam Aktivitas yang menyenangkan bagi
waktu tertentu. anak adalah bermain atau permainan. Pengertian
Menurut Rehuluna (2013:32-38) melempar bermain pada dasarnya merupakan kegiatan yang
dan menangkap bola dengan kedua tangan dilakukan anak secara berulang-ulang semata-mata
merupakan kemampuan koordinasi bilateral demi kesenangan dan tidak ada tujuan atau sasaran
Susi Marta Handayani, Sudarsini, Pengaruh Permainan Fungsional . . . . 193
stabil/variabel. Rentang stabilitas pada baseline -2 Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Visual
(A2) adalah 12,9 mean level 82,1 batas atas 88,64 Dalam Kondisi
dan batas bawah 75,66. Pada kondisi baseline-2
(A2) kecenderungan stabilitasnya mencapai 100%
artinya stabil. Berikut adalah grafik kecenderungan
stabilitas masing-masing kondisi:
Grafik 2. kecenderungan stabilitas Baseline-1
(A1), Intervensi (B) dan Baseline-2 (A)
kemampuan motorik kasar anak autis yang mengalami peningkatan. Sedangkan setelah
tadinya masih kesulitan dalam melempar dan intervensi dihentikan kemampuan motorik juga
menangkap bola terutama dalam ketahanan dan tetap ada peningkatan.
kekuatan telah menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil analisa dalam kondisi
Subjek dapat melempar bola kedepan pada jarak dan antar kondisi maka dapat di maknai bahwa
2 meter dengan sikap yang benar sebanyak 5 kali. kemampuan motorik kasar subjek yaitu dalam
Subjek dapat melempar bola ke atas, ke bawah, ke melempar dan menangkap bola memperlihatkan
samping kanan dan ke samping kiri. Subjek dapat peningkatan, yaitu: Pertama; Kemampuan anak
menangkap bola pada jarak 2 meter. Ketahanan dan dalam melempar bola ke arah depan, atas, bawah,
kekuatan subjek menunjukkan adanya peningkatan samping kanan dan kiri memperlihatkan adanya
sedangkan sikap dan arah gerakan sudah cukup peningkatan dalam ketahanan, kekuatan dan
baik. Oleh sebab itu, dapat dimaknai bahwa subjek ketepatan arah gerakan; Kedua, Kemampuan
mampu memenuhi kriteria keberhasilan. dalam menangkap bola dari jarak 2 meter terlihat
adanya peningkatan dalam ketangkasan; Ketiga,
KESIMPULAN DAN SARAN Permainan fungsional melalui gerakan berulang-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ulang pada posisi duduk dan tengkurap di bola
adanya pengaruh permainan fungsional yaitu gym, telah dapat meningkatkan kemampuan
permainan dengan menggunakan bola gym kontrol postural, stabilitas dan kontrol bahu.
terhadap kemampuan motorik kasar yaitu dalam Kontrol postural dibutuhkan agar tubuh anak tegak
bentuk aktivitas melempar dan menangkap bola. sedangkan stabilitas dan kontrol bahu mengatur
Permainan fungsional dilaksanakan dengan posisi kekuatan, daya tahan dan arah suatu gerakan.
anak duduk di bola gym lalu tengkurap di bola Kontrol postural, stabilitas dan bahu merupakan
gym yang digerakkan berulang-ulang. Dalam hal unsur/komponen penting dalam gerakan motorik
kemampuan motorik kasar, subjek masih memiliki kasar untuk anggota gerak atas seperti lengan dan
kesulitan terutama dalam koordinasi bilateral tangan.
(gerakan yang membutuhkan ke dua tangan Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa
sekaligus/ bersamaan). Salah satunya terlihat gerakan permainan fungsional dengan bola gym
dalam memampuan menangkap dan melempar dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar
bola. Subjek kurang tangkas dalam melempar dan pada anak autis.
menangkap bola terutama dilihat dari sikap, arah,
Saran
ketahanan dan kekuatan. Berdasarkan karekteristik
diatas, menunjukkan kemampuan motorik kasar Berdasarkan penelitian ini peneliti
anak terutama gerakan yang membutuhkan kontrol memberikan masukan sebagai berikut: Pertama,
postural optimal, stabilitas dan kontrol bahu masih Peneliti menyarankan kepada guru disekolah agar
kurang baik. menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan
Analisis dalam kondisi merupakan untuk para guru dalam menangani permasalahan
analisa yang membandingkan kondisi subjek pada siswa permasalahan motorik kasar anak
penelitian dalam 3 fase yaitu fase baseline-1 khususnya dalam melempar dan menangkap
(A1), Intervensi (B) dan baseline-2 (A2). Pada bola; Kedua, Bagi peneliti selanjutnya, disarankan
fase baseline, kondisi subjek penelitian sebelum untuk menjadikan ini sebagai pedoman untuk
diberikan intervensi kekuatan dan ketahanan menemukan yang baru demi mengembangkan
subjek masih rendah. Pada fase intervensi setelah penelitian ini atau mencobakannya kepada anak
diberikan perlakuan dengan permainan duduk lainnya bahkan selain autis.
dan tengkurap di bola gym, kemampuan motorik
DAFTAR PUSTAKA
Age, Pratama. 2012. Pengantar Dasar Tumbuh Brower, Francine. 2007. 100 Ide Membimbing Anak
Kembang Anak. Seminar dan Workshop Autis. Penerjemah: Novita Heny. Jakarta:
Pusat Layanan Autis kota Malang. Essensi Erlangga Group.
198 JURNAL ORTOPEDAGOGIA, VOLUME 1, NOMOR 3, DESEMBER 2014: 191-198
Sutadi, Rudi. , Bawazir, Lucky, Aziza. , Tanjung, Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak jilid
Nia. 2003. Konggres Nasional Autisme 1. Alih bahasa: Milla Rahmawati dan Ana
Indonesia. Penatalaksanaan Holistik kuswanti . Jakarta: Erlangga.
Autisme. Jakarta: Pusat Informasi dan Takarini, Nawangsari. 2000. Peran Fisioterapi
Penerbitan Universitas Indonesia Pada Anak dengan Kebutuhan Khusus Suatu
Pedoman Penyelenggaraan Pusat Layanan Autis. Pendekatan Perceptual Motor. Surakarta:
2012. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Politeknik Kesehatan Surakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tedjasaputra, Mayke, S. , 2001. Bermain, Mainan
Rehuluna, Margaretha. 2013. Pemrosesan Sensori dan Permainan. Jakarta: Grasindo
Dan Kemampuan Motorik. Malang : Triharso, Agung. 2013. Permaianan Kreatif
Seminar dan workshop Pusat Layanan Educative Anak Usia Dini. Yogjakarta:
Autis Nasional. C.V Andi offset.
Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman
Belajar Gerak. Jakarta: Penulisan Karya Ilmiah; skripsi, tesis,
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. disertasi, artikel, makalah, tugas akhir,
Sukamti, Endang, Rini. Diktat Perkembangan laporan penelitian. Malang: Universitas
Motorik. Yogyakarta: FIK UNY Negeri Malang.
Sunanto, Juang. , Takeuchi, Koji. , dan Nakato, Veskarisyanti. , A. , Galih. 2008. 12 Terapi Autis
Hideo. 2005. Pengantar Penelitian dengan Paling Efektif & Hemat Untuk Autisme,
Subjek Tunggal. CRICED University of Hiperaktif, Retardasi Mental. Yogyakarta:
Tsukuba. Pustaka Anggrek.