TANJIDOR
Tanjidor merupakan salah satu kesenian musik tradisional yang ada di Indonesia dan
salah satunya ada di daerah kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dulu kesenian ini mulanya
hanya ada di tiga wilayah di Indonesia yaitu Batavia, Kalimantan dan Kebumen. Tanjidor di
Kebumen terbentuk sejak tahun 1925 tepatnya di daerah Kutowinangun yang kala itu Indonesia
masih berada dalam penjajahan oleh Belanda. Tanjidor sendiri saat itu dimainkan oleh
kebanyakan budak-budak yang mereka ditugaskan untuk menghibur majikan pada saat
oenajajhan dahulu. Kesenian Tanjidor di Kebumen sendiri dibentuk oleh beberapa orang yang
mereka ingin membuat hal baru dalam sebuh kesenian musik, diantaranaya Bapak Atmo
Wiharjo, Bapak Murjanah, Bapak Jaya Jiput, dan Bapak Bondan. Tanjidor layaknya band-band
musik di masa sekarang yakni dalam lantunnya dimainkan dengan menggunakan beberapa alat
music yang dimainkan secara bersamaan sehingga menghasilkan nada yang padu dan dinamis.
Alat-alat musik yang utama ada tiga macam yaitu Trombon, Tambur dan Jidor sehingga dinamai
Tanjidor. Trombon merupakan jenis alat music yang ditiup, yakni semacam trompet hanya saja
lebih besar dan lebih berat. Trambun merupakan alat music yang cara memainkannya adalah
dengan dipukul, karena tambur sendiri merupakan alat musik sejenis gendang namun lebih besar
dan dalam membawanya harus dipikul oleh lebih dari 1 orang. Sedangkan jidor merupakan alat
music yang cara memainkannya seperti tambur, yakni dipukul. Alat ini sejenis dengan drum.