DISUSUN OLEH
XII AK B / R2
160101050
2018-2019
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui di
Praktikan : Pembimbing :
II. Tujuan :
III. Prinsip
Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan
kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini
biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase
geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan.
Larutan atau campuran larutan yang digunakan
dinamakan eluen Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen
maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut.
Tujuan penambahan zat warna pada lipstik adalah memberikan warna yang cerah,
dan segar pada bibir (Departemen Kesehatan RI, 1998). Pewarna berdasarkan
sumbernya ada 2 yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami
diperoleh dari akar, daun, bunga, dan buah (Mamoto dan Fatimawali,
2013).Sedangkan pewarna sintetis berasal dari reaksi antara dua atau lebih
senyawa kimia. Zat warna sintetis yang diperbolehkan untuk lipstik misalnya
merah DC, dan merah hijau no.17, kedua zat tersebut mempunyai beberapa
kelebihan yaitu stabil dalam jangkawaktu lama serta memberikan hasil yang
seragam, namun adabeberapa zat warna sintetis yang dilarang penggunaannya
untuk makanan dankosmetik yang salah satunya adalah Rhodamin B (Departemen
Kesehatan RI, 1998).
Rhodamin B yaitu zat pewarna berupa serbuk kristal berwarna hijau atau ungu
kemerahan, tidak berbau, serta mudah larut dalam larutan warna merah terang
berfluoresan digunakan sebagai bahan pewarna tekstil, cat, kertas atau pakaian
(Khan, Sarmadan Ali, 2011). Rhodamin B dapat mengiritasi saluran pernapasan
dan juga bersifat karsinogenik atau memacu pertumbuhan sel kanker jika
digunakan terus menerus (Alhamedi, Assraf & Rauf, 2009).
Sifat karsinogenik tersebut disebabkan oleh unsur N+ (nitronium) dan Cl- (klorin)
yang terkandung pada Rhodamin B yang bersifat sangat reaktif dan berbahaya.
Penumpukan Rhodamin B dalam hati akan menyebabkan gangguan fungsi hati
berupa kanker hatidan tumor hati. (Chen, Zhiyong, Yanlai et al, 2012).
Pada Kromatografi lapis tipis fase bergerak berupa cairan dan fase diamnya
adalah lapis tipis pada permukaan lempeng rata. Kelebihan penggunaan
kromatografi lapis tipis adalah dapat dihasilkan pemisahan yang lebih sempurna,
kepekaan yang lebih tinggi dan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat Data yang
diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai
Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa
standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa
dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh
karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0
a. Alat
b. Bahan
a) Sampel
b) HCl 4 M
c) Methanol
d) Na2SO4
e) N-Propanol:Amonia/ 90:10
f) Wantex
3. Ditambahkan 15 ml Metanol
7. Sampel uji disaring dengan kertas saring yang telah ditambahkan Na2SO4.
FOTO KETERANGAN
Menimbang sampel 500 mg
Menambahkan 15 mL Metahol
Penotolan
Persiapan eluen
Menunggu hasil
HASIL
VIII. Perhitungan
8
𝑅𝐹 = = 0,8 ( SAMPEL )
10
2,3
𝑅𝐹 = = 0,23 ( MERAH BATA )
10
2,8
𝑅𝐹 = = 0,28 ( MERAH LOMBOK )
10
3,6
𝑅𝐹 = = 0,36 ( MERAH JAMBU )
10
7,8
𝑅𝐹 = = 0,78 ( SPIKE )
10
IX. Pembahasan
X. Kesimpulan
Berdasarkan praktik yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa lipstick 'Just
Miss' TIDAK MENGANDUNG rhodamin B.