Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

TERAPI MASASE KAKI HIPERTENSI

Dosen Pembimbing : Eka Rudy

Disusun Oleh : Kelompok 4/ Tingkat IIIB


Anggota :
1. Adhim Mubarok P07120116049
2. L.M Sangsit P07120116077
3. Maesarah P07120116092

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN MATARAM
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Terapi
Masase Kaki Hipertensi” ini dengan baik dan tepat waktu, meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Kami juga berterima kasih pada Bapak Eka Rudy Purwana.,SST.,M.Kep. selaku
Dosen Mata Kuliah Keperawatan Komplementer Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengaruh budaya terhadapa penyakit.Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Mataram, 25 September 2018

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ ii
BAB I ....................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Masase ....................................................................................................................................... 3
B. Manfaat Masase .......................................................................................................................................... 3
C. Peran Perawat dalam Terapi Komplementer ............................................................................................... 4
BAB III .................................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Masase Kaki untuk Hipertensi .................................................................................................. 6
B. Manfaat Masase Kaki untuk Hipertensi ...................................................................................................... 6
C. Persiapan Masase Kaki untuk Hipertensi .................................................................................................... 7
D. Alat dan Bahan Masase Kaki untuk Hipertensi ........................................................................................... 8
E. Prosedur Masase Kaki untuk Hipertensi ..................................................................................................... 8
BAB IV .................................................................................................................................................................. 14
PENUTUP .............................................................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam
ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-
peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada
hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau
hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan
penelitian orang zaman ke zaman.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki beberapa jenis
diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan, massase kecantikan yang
biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya untuk merawat bagian tubuh agar
terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah massase
olahraga (sport massase) yang biasa dilakukan pada atltit atau olahragawan.
Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat. Sport
Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga, atau kapan
pun dimana anda mengalami kelelahan otot.
Pemijatan justru tak boleh langsung dilakukan setelah anda mengalami cidera yang
serius.“Lakukan tindakan RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress
(Penekanan) dan Elevation (Peninggian). Bagian yang cidera tak boleh dipijat
setidaknya selama 2 x 24 jam,”
Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak bekerja dengan
mempergunakan manipulasi pijatan shaking, tapotement, petressage, friction dan
stretching. Massage bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang

1
diberikan saat istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan
adalah tungkai atas, tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan terapi masase hipertensi?
2. Apa manfaat dari terapi masase hipertensi?
3. Bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer?
4. Apa yang dimaksud dengan masase kaki hipertensi?
5. Apa manfaat masase kaki hipertensi?
6. Apa saja alat dan bahan dalam melakukan masase kaki hipertensi?
7. Bagaimana prosedur mase kaki hipertensi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui terapi masase hipertensi.
2. Untuk mengetahui terapi masase hipertensi.
3. Untuk mengetahui peran perawat dalam terapi komplementer.
4. Untuk mengetahui masase kaki hipertensi.
5. Untuk mengetahui manfaat masase kaki hipertensi.
6. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam melakukan masase kaki hipertensi.
7. Untuk mengetahui prosedur mase kaki hipertensi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Masase
Masase atau pijat adalah penggunaan tekanan dan gerakan yang bervariasi untuk
memanipulasi otot dan jaringan lunak lainnya. Dengan melemaskan jaringan lunak
tubuh, lebih banyak darah dan oksigen dapat mencapai daerah yang terkena dampak
dan mengurangi nyeri (Kamus Kesehatan).

B. Manfaat Masase
Masase merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi aktivitas
sistem saraf otonom. Apabila seseorang mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus
rileks maka akan muncul respon relaksasi (Perry & Potter, 2005 dalam Safitri,
2012).
Masase secara luas diakui sebagai tindakan yang memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Relaksasi
Menimbulkan relaksasi yang dalam sehingga meringankan kelelahan
jasmani dan rohani dikarenakan sistem saraf simpatis mengalami penurunan
aktivitas yang akhirnya mengakibatkan turunnya tekanan darah (Kaplan,2006).
2. Mengurangi nyeri
Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri dan
inflamasi dikarenakan masase meningkatkan sirkulasi baik darah maupun getah
bening (Price, 1997).
3. Memperbaiki organ tubuh
Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiap organ
internal berdasarkan filosofi aliran energi meridian masase mampu
memperbaiki aliran peredaran energi (meridian) didalam tubuh menjadi positif

3
sehingga memperbaiki energi tubuh yang sudah lemah (Thie, 2007;
Dalimartha, 2008).
4. Memperbaiki postur tubuh
Mendorong kepada postur tubuh yang benar dan membantu memperbaiki
mobilitas. Otot yang tegang menyebabkan nyeri dan bergesernya tulang
belakang keluar dari posisi normal sehingga postur tubuh mengalami
perubahan, masase berfungsi untuk menstimulasi saraf otonom yang dapat
mengendurkan ketegangan otot (Perry & Potter, 2005).
5. Latihan pasif
Sebagai bentuk dari suatu latihan pasif yang sebagian akan mengimbangi
kurangnya latihan yang aktif karena masase meningkatkan sirkulasi darah
yang mampu membantu tubuh meningkatkan energi pada titik vital yang telah
melemah (Price, 1997).

C. Peran Perawat dalam Terapi Komplementer


1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Tujuan keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai
perawatan diri secara total. Nightingale (1860) Tujuan keperawatan untuk
pasilitasi proses penyebuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klien.
Rogers (1970) Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,mencegah
kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu
dengan pendekatan humanistic keperawatan.)
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan
dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian
asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks
(Didukung oleh teori keperawatan berdasarkan Teori Orem (1971).

4
2. Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan
berkaitan dengan terapi komplementer yang diberikan kepada pasiennya, juga
dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi
hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima
ganti rugi akibat kelalaian.
3. Peran edukator
Didukung oleh Teori Peplau (1952). Tujuan keperawatan untuk
mengembangkan interaksi antara perawat dan klien. King (1971), tujuan
keperawatan untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai
kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. Peran ini dilakukan dengan
membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan mengenai
terapi komplementer, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Peran researcher
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masase Kaki untuk Hipertensi


Masase kaki adalah tindakan pijat yang dilakukan didaerah kaki (Aslani,
2003). Melakukan masase pada otot-otot besar pada kaki dapat memperlancar
sirkulasi darah dan saluran getah bening serta membantu mencegah varises. Pada
saat melakukan masase pada otot-otot kaki maka tingkatkan tekanan ke otot ini
secara bertahap untuk mengendurkan ketegangan sehingga membantu
memperlancar aliran darah ke jantung. Masase pada kaki diakhiri dengan masase
pada telapak kaki yang akan merangsang dan menyegarkan kembali bagian kaki
sehingga memulihkan sistem keseimbangan dan membantu relaksasi (Aslani, 2003).
Massase refleksi adalah pijat dengan melakukan penekanan pada titik syaraf di
kaki, tangan atau bagian tubuh lainnya untuk memberikan rangsangan bio-elektrik
pada organ tubuh tertentu yang dapat memberikan perasaan rileks dan segar karena
aliran darah dalam tubuh menjadi lebih lancar (Trionggo, 2013).

B. Manfaat Masase Kaki untuk Hipertensi


Manfaat dari masase kaki antara lain :
1. Menimbulkan relaksasi yang dalam sehingga meringankan kelelahan jasmani dan
rohani dikarenakan sistem saraf simpatis mengalami penurunan aktivitas yang
akhirnya mengakibatkan turunnya tekanan darah (Kaplan, 2006).
2. Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri dan inflamasi
dikarenakan masase meningkatkan sirkulasi baik darah maupun getah bening
(Price, 1997).
3. Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiap organ
internal berdasarkan filosofi aliran energi meridian masase mampu memperbaiki

6
aliran peredaran energi (meridian) didalam tubuh menjadi positif sehingga
memperbaiki energi tubuh yang sudah lemah (Dalimartha, 2008).
4. Mendorong kepada postur tubuh yang benar dan membantu memperbaiki
mobilitas. otot yang tegang menyebabkan nyeri dan bergesernya tulang belakang
keluar dari posisi normal sehingga postur tubuh mengalami perubahan, masase
berfungsi untuk menstimulasi saraf otonom yang dapat mengendurkan
ketegangan otot (Perry & Potter, 2005).
5. Sebagai bentuk dari suatu latihan pasif yang sebagian akan mengimbangi
kurangnya latihan yang aktif karena masase meningkatkan sirkulasi darah yang
mampu membantu tubuh meningkatkan energi pada titik vital yang telah
melemah (Dalimartha, 2008).

C. Persiapan Masase Kaki untuk Hipertensi


Pemijatan ini dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu, adapun langkah
yang harus dilakukan menurut Aslani (2003) adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan tempat yang nyaman
Lingkungan tempat masase harus membuat suasana rileks dan nyaman,
pemijat harus memperhatikan suhu ruangan yang tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin, penerangan yang cukup, permukaan tempat masase yang rata dan
nyaman jika diperlukan gunakan karpet dengan busa karet agar menambah
suasana nyaman pada klien.
2. Menyeimbangkan diri
Ketenangan dan kenyamanan diri adalah hal yang penting jika ingin
memberikan pijatan yang baik. Kenakan pakaian yang tidak membatasi gerak
saat memijat, rilekskan diri dengan meletakkan kedua tangan dibawah pusar
dan rasakan hangat tangan masuk memasuki daerah pusar kemudaian bukalah
mata perlahan-lahan.

7
3. Effleurage
Effleurage adalah istilah untuk gerakan mengusap yang ringan dan
menenangkan saat memulai dan mengakhiri masase, gerakan bertujuan
untuk meratakan minyak esensial dan menghangatkan otot agar lebih
rileks.
4. Masase pada klien
Setelah persiapan diatas dilakukan maka klien telah siap untuk
dilakukan masase (pijat). Prosedur masase ini dilakukan dengan posisi
berbaring dengan menutup bagian klien dengan handuk besar mulai
dari pinggang sampai kaki.

D. Alat dan Bahan Masase Kaki untuk Hipertensi


Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan masase kaki hipertensi ini
adalah :
1. Baskom
2. Minyak zaitun atau oil olive
3. Handuk kecil
4. Tensimeter
5. Air hangat

E. Prosedur Masase Kaki untuk Hipertensi

1. Gerakan pertama ini disebut denga eflurage yaitu memijat dari


pergelangan kaki ditarik sampai ke jari-jari. Gerakan ini dapat dilakukan
beberapa kali sekitar 3 – 4 kali.

Gambar.1

8
2. Gerakan kedua ini sama dengan gerakan pertama yaitu menarik dari
pergelangan kaki hingga sampai ujung jari melewati perselangan jari
diakhiri dengan tarikan kecil pada jari. Gerakan ini dilakukan pada semua
jari kaki, dari kelingking hingga jempol.

Gambar.2
3. Setelah itu, dilakukan seperti gerakan pertama tetapi dengan
menungkupkan semua telapak tangan pada atas dan bawah telapak kaki,
ditarik lembut dari pergelangan kaki hingga ke jari kaki. Gerakan ini
dilakukan 3 – 4 kali.

Gambar.3
4. Pegang kaki seperti gambar di atas, lakukan pemijatan pada daerah tumit
dengan gerakan melingkar. Penekanan pemijatan dipuasatkan pada
jempol tangan yang dilakukan seperti gerakan-gerakan memutar kecil
searah jarum jam. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

Gambar.4

9
5. Lakukan pemijatan dengan memfokuskan penekanan pada jempol, jari
telunjuk, dan jari tengah dengan membuat gerakan tarikan dari mata kaki
kearah tumit. Gerakan ini dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

Gambar.5
6. Lakukan pemijatan penekanan yang berfokus pada jempol, mengusap dari
telapak kaki bagian atas hingga ke bawah. Gerakan ini dapat dilakukan
sebanyak 3 – 4 kali.

Gambar.6
7. Gerakan ke tujuh hampir sama dengan gerakan ke-6, tetapi gerakan ini
dilakukan dengan posisi agak ke tengah dari telapak kaki. Gerakan ini
dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

Gambar.7

10
8. Gerakan selanjutnya yaitu dengan membuat gerakan kecil memutar
dengan memberikan sedikit penekanan yang berfokus pada
jempol,gerakan ini dilakukan dari bagian atas telapak kaki (bawah
jempol) hingga di bagian tumit tetapi telapak bagian tepi. Gerakan ini
tidak dilakukan perulangan, cukup satu kali saja.

Gambar.8
9. Gerakan selanjutnya hampir sama dengan gerakan ke-8, hanya bedanya
gerakan ke-9 ini lebih di area telapak kaki bagian tengah. Gerakan ini
juga tidak dilakukan perulangan, cukup satu kali saja.

Gambar.9
10. Gerakan ke-10 adalah dengan melakukan penekanan pada bawah jari,
seperti yang dilakukan gambar di atas. Gerakan ini dilakukan pada semua
jari kaki. Gerakan ini dilakukan dengan menekan dan memberikan
putaran-putaran kecil searah jarum jam. Setiap jari kaki diberikan pijatan
3 – 4 kali.

Gambar.10

11
11. Gerakan selanjutnya yaitu memberikan penekanan dan gerakan memutar
kecil pada area tersebut (seperti pada gambar). Gerakan yang dilakukan
dapat sebanyak 4 – 5 kali pada titik ini saja.

Gambar.11
12. Gerakan selanjutnya dapat dilakukan dengan memutar pergelangan kaki,
posisi tangan dapat dilakukan seperti pada gambar. Pemutaran
pergelangan kaki dapat dilakukan sebanyak 4 – 5 kali.

Gambar.12
13. Setelah itu regangkan kaki, yaitu dengan memegang daerah pergelangan
kaki dan memberikan sedikit dorongan ke luar pada telapak kaki bagian
atas. Gerakan ini dapat dilakukan 3 – 4 kali.

Gambar.13

12
14. Gerakan terakhir yaitu memberi usapan lembut dengan sedikit diberikan
penekanan dari pergelangan kaki hingga semua ujung kaki. Gerakan ini
dilakukan 3 -4 kali, dan ditutup dengan mengusap satu kali dengan
lembut dari atas pergelangan kaki hingga ujung kaki tanpa diberikan
penekanan.

Gambar.14

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masase atau pijat adalah penggunaan tekanan dan gerakan yang
bervariasi untuk memanipulasi otot dan jaringan lunak lainnya.
Manfaat pijat adalah relaksasi,mengurangi nyeri,memperbaiki organ
tubuh,memperbaiki postur tubuh,latihan pasif.
Peran perawat dalam keperawatan komplementer peran sebagai pemberi
asuhan keperawatan,peran sebagai advokat (pembela) klien,peran
educator,peran researcher. massase refleksi adalah pijat dengan melakukan
penekanan pada titik syaraf di kaki, tangan atau bagian tubuh lainnya untuk
memberikan rangsangan bio-elektrik pada organ tubuh tertentu yang dapat
memberikan perasaan rileks dan segar karena aliran darah dalam tubuh
menjadi lebih lancar (trionggo, 2013).
Manfaat masase kaki adalah menimbulkan relaksasi yang dalam
sehingga meringankan kelelahan jasmani dan rohani,memperbaiki sirkulasi
darah pada otot sehingga mengurangi nyeri dan inflamasi ,memperbaiki secara
langsung maupun tidak langsung fungsi setiap organ internal,mendorong
kepada postur tubuh yang benar dan membantu memperbaiki mobilitas.
Persiapan yang dilakukan sebelum masase kaki hipertensi adalah
menyediakan tempat yang nyaman,menyeimbangkan diri,effleurage,masase
pada klien.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan masase kaki
hipertensi ini adalah, baskom,minyak zaitun atau oil olive,handuk
kecil,tensimeter,air hangat.
Prosedur masase kaki hipertensi dilakukan berdasarkan prosedur pada
materi diatas dari langkah yang pertama sampai terakhir, dan dilkukan
secara sistematis.

14
B. Saran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai calon tenaga kesehatan perlu
untuk mensosialisakan terapi komplementer dalam bentuk terapi massage
pada kaki untuk penderita hipertensi untuk dapat menerapkannya untuk
membantu mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Budistio, M., 2008. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Pasien Usia
Dewasa.Jurnalkedokteran trisakti, 2 (20).

Dalimartha, et.al. (2008). Care yourself hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.

Hutasoit, Aini. (2006). Panduan praktis aromatherapy untuk pemula. Jakarta:


Gramediapustaka utama.

Infokes.(2007).Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi. diakses dari


http://www.depkes.go.id,diperoleh 22 September 2012.

Martin, Inggrid. (2007). Aromatherapy for massage practitioners. Philadelpia:


Lippincott Williams &Wilkins. Diakses dari www.ebooksgoogle.com,
diperoleh 22 September 2012.

Moyer, Rounds & Hannum.(2004). A Meta-Analysis of Massage Therapy


Research.Psychological Bulletin, 130(1),3-18.

Safitri, P.(2009). Efektivitas masase kaki dengan minyak esensial lavender terhadap
penurunan tekanandarah pada penderita hipertensi di Dusun XI Desa Buntu
Bedimbar Kecamatan Tanjung MorawaKabupaten Deli Serdang. Medan:
USU, diakses dari http://www.repositoryusu.abstract.ac.id, diperoleh 22
September 2012.

Yani. 2015. Satuan Acara Penyuluhan. Melalui :


http://askepayaniyogyakarta.blogspot.com/2015/11/satuan-acara-
penyuluhan.html?m=1. Diakses 22 September 2018.

Rahmia. 2017. Makalah Tugas Terapi Komplementer. Melalui :


http://rahmamiaa05.blogspot.com/2017/03/tugas-terapi-komplementer-
makalah.html?m=1. Diakses 22 September 2018.

16

Anda mungkin juga menyukai