Hitungan Fixx
Hitungan Fixx
DATA PERENCANAAN
Semen Data
Berat Jenis 3.15
Tipe I
Langkah 2
Agregat yang digunakan memiliki ukuran nominal maksimum 19 mm
Langkah 3
Beton yang dibuat adalah beton tanpa tambahan udara.
Dari Tabel 2, banyaknya air pencampur untuk beton tanpa tambahan udara dengan slump 75 mm sampai
dengan 100 dan besar butir agregat maksimum yang dipakai 19 mm adalah 205 kg/m3.
Tabel 2 - Perkiraan kebutuhan air pencampur dan kadar udara untuk berbagai slump
dan ukuran nominal agregat maksimum batu pecah
Air (kg/m3) untuk ukuran nominal agregat maksimum batu pecah
Slump 9.5 m 12.7 19 25 37.5 50 75
(mm) m mm* mm* mm* mm* mm†* mm†‡
* Beton tanpa tambahan udara
25-50 207 199 190 179 166 154 130
75-100 228 216 205 193 181 169 145
150-175 243 228 216 202 190 178 160
> 175* - - - - - - -
banyaknya udara
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3
dalam beton (%)
Langkah 4
Rasio air-semen untuk beton berkekuatan 20 MPa adalah 0.69 dari Tabel 3.
40 0.42 -
35 0.47 0.39
30 0.54 0.45
25 0.61 0.52
20 0.69 0.6
15 0.79 0.7
Langkah 5
Dari data yang diperoleh di langkah 3 dan langkah 4, banyaknya kadar semen adalah
Kadar Semen = Air = 205 = 297.1014 kg/m3.
fas 0.69
Langkah 6
Banyaknya agregat kasar diperkirakan dari Tabel 5. Untuk agregat halus dengan modulus
kehalusan 2,48 dan agregat kasar dengan ukuran nominal maksimum 19 mm, memberikan
angka sebesar 0,652 m3 untuk setiap m3 beton. Dengan demikian, berat keringnya,
0.652 x 1497.9 = 976.6 kg
Tabel 5
Volume agregat kasar per satuan volume beton
Volume agregat kasar kering oven* per
Ukuran nominal
satuan volume
beton untuk berbagai modulus
agregat
kehalusan† dari agregat
maksimum halus
(mm) 2.4 2.6 2.8 3
9.5 0.5 0.48 0.46 0.44
12.5 0.59 0.57 0.55 0.53
19 0.66 0.64 0.62 0.6
25 0.71 0.69 0.67 0.65
37.5 0.75 0.73 0.71 0.69
50 0.78 0.76 0.74 0.72
75 0.82 0.8 0.78 0.76
150 0.87 0.85 0.83 0.81
Langkah 7
7.1 Atas dasar massa (berat)
Tabel 6 Perkiraan awal berat beton segar
Perkiraan
awal berat
Perkiraan awal berat beton, kg/m3*
Dari Tabel 6, massa 1 m3 beton tanpa tambahan udara yang dibuat dengan agregat
berukuran nominal maksimum 19 mm, diperkirakan sebesar 2345 kg
7.3 Perbandingan berat campuran satu meter kubik beton yang dihitung dengan
dua cara perhitungan di atas adalah sebagai berikut :
Berdasarkan perkiraan masa Berdasarkan perkiraan volume
beton, kg absolut bahan-bahan, kg
Air 205 205
Semen 297.1014 297.1014
Agregat Kasar (Krikil) 976.6 976.6
Agregat Halus (Pasir) 866.2678 792.3629
Langkah 8
Koreksi terhadap kandungan air
Pengujian menunjukkan kadar air sebesar 0.008 pada agregat kasar dan 0.002
pada agregat halus. Jika proporsi campuran percobaan dengan anggapan berat (massa) yang
digunakan, maka berat (massa) penyesuaian dari agregat menjadi:
Dengan demikian, air pada permukaan yang diberikan dari agregat kasar
dari agregat kasar = 0.008 - 5.25 = -5.242 %
dari agregat halus = 0.002 - 2.01 = -2.008 %
Dengan demikian, kebutuhan perkiraan air yang ditambahkan
= 205 - 976.6 x -0.052 - 866.2678 x -0.020
= 273.5877 kg
= 5298.75 cm³
= 0.005299 m³
Jumlah Benda Uji = 64 buah
Total Kebutuhan = 0.005299 x 64
= 0.33912 m³
Faktor Keamanan = 1.3 x 0.33912
= 0.440856 m³
SAMPEL KUAT TEKAN + BERAT ISI
Berat Beton = 0.440856 x 2423.329 = 1068.339 kg
Air = 0.440856 x 273.5877 = 120.61277 L
Semen = 0.440856 x 297.1014 = 130.97896 kg
Pasir = 0.440856 x 868.0003 = 382.66313 kg
Krikil = 0.440856 x 984.6392 = 434.08409 kg
Tambahan Bambu = 0.015 x 130.979 = 1.9646843 kg
SAMPEL KUAT TARIK/KUAT LEKAT
Berat Beton = 0.440856 x 2423.329 = 1068.339 kg
Air = 0.440856 x 273.5877 = 120.61277 L
Semen = 0.440856 x 297.1014 = 130.97896 kg
Pasir = 0.440856 x 868.0003 = 382.66313 kg
Krikil = 0.440856 x 984.6392 = 434.08409 kg
Tambahan Bambu = 0.015 x 130.979 = 1.9646843 kg
Sampel Sorptivity
Volume silinder =
= 2355.00 cm³
= 0.002355 m³
Jumlah Benda Uji = 22 buah
Total Kebutuhan = 0.002355 x 22
= 0.05181 m³
Faktor Keamanan = 1.3 x 0.05181
= 0.067353 m³
113
124
-
-
0.2
107
119
-
-
1,0**††
3,0**†
†
4,0**†
†
kadar air
Pasir Luar Kadar air
cawan 1 22.7 122.5 0.20
cawan 2 24.5 124.3 0.20
cawan 3 26.9 126.7 0.20
SSD krikil
WADAH 563.2
BK 3000
BJ 3028.2
BA 1871.7
BJ SSD 2.6
ABSORPSI 0.94
DATA PERENCANAAN
Semen Data
Berat Jenis 3.15
Tipe I
Langkah 2
Agregat yang digunakan memiliki ukuran nominal maksimum 19 mm
Langkah 3
Beton yang dibuat adalah beton tanpa tambahan udara.
Dari Tabel 2, banyaknya air pencampur untuk beton tanpa tambahan udara dengan slump 75 mm sampai
dengan 100 dan besar butir agregat maksimum yang dipakai 19 mm adalah 205 kg/m3.
Tabel 2 - Perkiraan kebutuhan air pencampur dan kadar udara untuk berbagai slump
dan ukuran nominal agregat maksimum batu pecah
Air (kg/m3) untuk ukuran nominal agregat maksimum batu pecah
Slump 9.5 m 12.7 19 25 37.5 50 75
(mm) m mm* mm* mm* mm* mm†* mm†‡
* Beton tanpa tambahan udara
25-50 207 199 190 179 166 154 130
75-100 228 216 205 193 181 169 145
150-175 243 228 216 202 190 178 160
> 175* - - - - - - -
banyaknya udara
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3
dalam beton (%)
Langkah 4
Rasio air-semen untuk beton berkekuatan 20 MPa adalah 0.69 dari Tabel 3.
40 0.42 -
35 0.47 0.39
30 0.54 0.45
25 0.61 0.52
20 0.69 0.6
15 0.79 0.7
Langkah 5
Dari data yang diperoleh di langkah 3 dan langkah 4, banyaknya kadar semen adalah
Kadar Semen = Air = 205 = 297.1014 kg/m3.
fas 0.69
Langkah 6
Banyaknya agregat kasar diperkirakan dari Tabel 5. Untuk agregat halus dengan modulus
kehalusan 2,48 dan agregat kasar dengan ukuran nominal maksimum 19 mm, memberikan
angka sebesar 0,652 m3 untuk setiap m3 beton. Dengan demikian, berat keringnya,
0.652 x 1497.9 = 976.6 kg
Tabel 5
Volume agregat kasar per satuan volume beton
Volume agregat kasar kering oven* per
Ukuran nominal
satuan volume
beton untuk berbagai modulus
agregat
kehalusan† dari agregat
maksimum halus
(mm) 2.4 2.6 2.8 3
9.5 0.5 0.48 0.46 0.44
12.5 0.59 0.57 0.55 0.53
19 0.66 0.64 0.62 0.6
25 0.71 0.69 0.67 0.65
37.5 0.75 0.73 0.71 0.69
50 0.78 0.76 0.74 0.72
75 0.82 0.8 0.78 0.76
150 0.87 0.85 0.83 0.81
Langkah 7
7.1 Atas dasar massa (berat)
Tabel 6 Perkiraan awal berat beton segar
Perkiraan
awal berat
Perkiraan awal berat beton, kg/m3*
Dari Tabel 6, massa 1 m3 beton tanpa tambahan udara yang dibuat dengan agregat
berukuran nominal maksimum 19 mm, diperkirakan sebesar 2345 kg
7.3 Perbandingan berat campuran satu meter kubik beton yang dihitung dengan
dua cara perhitungan di atas adalah sebagai berikut :
Berdasarkan perkiraan masa Berdasarkan perkiraan volume
beton, kg absolut bahan-bahan, kg
Air 205 205
Semen 297.1014 297.1014
Agregat Kasar (Krikil) 976.6 976.6
Agregat Halus (Pasir) 866.2678 792.3629
Langkah 8
Koreksi terhadap kandungan air
Pengujian menunjukkan kadar air sebesar 0.0082 pada agregat kasar dan 0.002
pada agregat halus. Jika proporsi campuran percobaan dengan anggapan berat (massa) yang
digunakan, maka berat (massa) penyesuaian dari agregat menjadi:
Dengan demikian, air pada permukaan yang diberikan dari agregat kasar
dari agregat kasar = 0.008 - 0.94% = -0.001 % 0.82 0.94 -0.0012
dari agregat halus = 0.002 - 1.09% = -0.009 % 0.2 1.09 -0.0089
Dengan demikian, kebutuhan perkiraan air yang ditambahkan
= 205 - 976.6 x -0.001 - 866.2678 x -0.009
= 213.8817 kg
Sampel Sorptivity
Volume silinder =
= 2355.00 cm³
= 0.002355 m³
Jumlah Benda Uji = 22 buah
Total Kebutuhan = 0.002355 x 22
= 0.05181 m³
Faktor Keamanan = 1.3 x 0.05181
= 0.067353 m³
113
124
-
-
0.2
107
119
-
-
1,0**††
3,0**†
†
4,0**†
†