Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WIRALAGA
Jl. Garuda Hitam Kp. Wiralaga I Kec. Mesuji Kode Pos 34697
Email: pkmwirabaru2017@gmail.com Facebook :uptd Puskesmas Wiralaga

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS WIRALAGA


NOMOR : 800 / / SK / PKM – WRLG / /2018

TENTANG
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS
PUSKESMAS WIRALAGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS WIRALAGA,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan Puskesmas dapat efektif, efisien, dan


berkualitas serta dapat dipertanggungjawaban secara hukum, perlu
diatur adanya Peraturan Internal Puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
perlu menetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas tentang
Peraturan Internal Puskesmas;
c. Bahwa seluruh pejabat struktural, fungsional dan seluruh karyawan
harus melaksanakan serta mentaati Peraturan Internal Puskesmas;
Mengingat : 1. Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN;
2. Undang –Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ;
5. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktek
Mandiri Dokter;
MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WIRALAGA TENTANG


Menetapkan :
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS PUSKESMAS WIRALAGA.
Kesatu : Disusun Peraturan internal yang mengatur perilaku Pimpinan Puskesmas,
Penanggung Jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana Upaya / Kegiatan
Puskesmas yang sesuai dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas,
Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan
ini;

Kedua : Segala biaya yang di keluarkan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan


tim dibebankan pada Anggaran Operasional Puskesmas Wiralaga;
Ketiga : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Wiralaga
Pada tanggal : 02 Januari 2018

KEPALA PUSKEMAS WIRALAGA

Yok Antusi
LAMPIRAN : Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap
Way Kandis
Nomor : A/II/ 016/I/2016
Tanggal : 4 Januari 2016

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1.

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :


a. Daerah adalah Kota Bandar Lampung
b. Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut azas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945
c. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar lampung
e. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kota peserta jejaringnya (Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Kelililing, dan Poliklinik Kesehatan Kelurahan.
f. Izin Operasional Puskesmas adalah Izin yang diberikan kepada Puskesmas termasuk
jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
g. Izin Operasional Puskesmas diberikan apabila Puskesmas telah memenuhi persyaratan
meliputi : Administrasi dan manajemen Puskesmas, Standar Pelayanan Puskesmas, Sarana
Dan Prasarana Puskesmas serta Sumber daya Manusia
h. Peraturan Internal Puskesma adalah produk hukum yang merupakan anggaran rumah
tangga Puskesmas yang ditetapkan oleh Puskesmas atau yang mewakili, yang mengatur
tentang hubungan antara Pemilik, Kepala Puskesmas, Staf Medis, Staf Keperawatan, dan
non medis
i. Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ) adalah hak khusus seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam lingkungan Puskesmas untuk
suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis ( Clinical
Appointment ).
j. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini organisasi
k. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab dan
wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya di dasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta memiliki ijin praktek
di Puskesmas
l. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapatkan pendidikan
kesehatan dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
BAB II
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS
Pasal 2.
Nama, Tujuan, Visi, Misi, dan Nilai-nilai Dasar

1. Nama Puskesmas ini adalah Puskesmas Rawat Inap Way Kandis

2. Visi Puskesmas adalah Melindungi masyarakat kecamatan tanjung senang dan memacu
peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya dan keluarga serta lingkungan
dalam bidang kesehatan
3. Misi Puskesmas adalah :
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
b. Menurunkan kasus penyakit menular
c. Menekan AKI/AKB
d. Meningkatkan status gizi balita
e. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat
f. Meningkatkan Kinerja dan kerja sama lintas program dan lintas sector
g. Meningkatkan SIK ( Sidtem Informasi Kesehatan ).

4. Motto kami adalah “kesehatan anda adalah prioritas kami”.

5. Tata nilai
PRIMA
P: PROFESIONAL
R: RAMAH
I: INOVATIF
M: MAKSIMAL
A: AKUNTABEL

BAB III
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik Puskesmas Rawat Inap Way Kandis adalah Pemerintah Kota Bandar Lampung
Pasal 4
Pemerintah Kota Bandar Lampung, berdasarkan kewenangan yang dimilikinya, bertanggungjawab
terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan
dan diinginkan masyarakat.
Pasal 5
Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas
Pasal 6
1. Pemerintah Kota Bandar Lampung bertanggungjawab kepada rakyat melalui Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Bandar Lampung atas kelangsungan hidup, kelancaran dan perkembangan
Puskesmas.
2. Pemerintah Kota Bandar Lampung ikut bertanggung gugat atas terjadinya kerugian akibat
kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung berkewajiban untuk melakukan pembinaan dalam
peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak mendapatkan dukungan dana,
sarana, dan prasarana untuk memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskeskel.
BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur Organisasi dan Tata
Kelola.
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari
a. Kepala Puskesmas.
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan.
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas.
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas.
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana organisasi, standar pelayanan,
Standar Prosedur Operasional, dan Informasi Manajemen Puskesmas.
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan Puskesmas

Pasal 8
1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar pelayanan Puskesmas.
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1 merupakan pelayanan Kesehatan
Perorangan dan pelayanan Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
Struktur Organisasi BLUD Puskesmas Rawat Inap Way Kandis.

Pasal 9
Sumber Daya Manusia
1. Puskesmas Rawat Inap Way Kandis dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas,yang secara teknis fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang sarjana di bidang
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat
3. Jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III B
4. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat
eselon IIIB, ditunjuk pejabat sementara yang memiliki persyaratan Kepala Puskesmas
sebagaimana dimaksud ayat (2)
5. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) memiliki
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap
6. Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna waktu, tenaga
kesehatan lain dan tenaga non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan
kualifikasinya.
7. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha
yang merupakan Pejabat Struktural, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
8. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh seorang dokter
yang merupakan Pejabat Fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
9. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh seorang Perawat
/ Bidan atau petugas kesehatan lain yang merupakan Pejabat fungsional, dalam melaksanakan
tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas

Pasal 10
Sumber Daya Manusia
1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi pelaksana tugas-tugas Puskesmas agar efektif,
efisien dan berkualitas sesuai tujuan Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan Puskesmas
sebagaimana digariskan oleh Walikota Bandar Lampung atas nama Pemerintah Kota Bandar
lampung
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana AnggaranTahunan Puskesmas.
7. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur organisasi dan tata kerja
Puskesmas.
8. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Kordinator Upaya Kegiatan dan
Satuan Pengawas Internal.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota Satuan Pengawas
Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di lingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

Pasal 11
Prosedur Kerja
1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam Puskesmas maupun dengan organisasi dalam lingkungan
Pemerintah Kota Bandar Lampung sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam lingkungan Puskesmas
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya
Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun laporan lebih
lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kordinator Upaya Kesehatan, menyampaikan laporan
kepada Kepala Puskesmas.
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya Kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya saling berkoordinasi dengan Pejabat Non Struktural terkait, dan Satuan Kerja terkait
dengan lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung
6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya pelayanan/Kordinator Pelayanan wajib
mengadakan evaluasi kinerja dan melaksanakan tindak lanjut hasil evalusi.
Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
1. Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan secara rutin di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan di
desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan proses penggalangan kerjasama tim
Puskesmas dengan pendekatan sistem
2. Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
4. Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah mufakat, bila tidak
tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara terbanyak.
5. Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action (POA) Puskesmas
6. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.

BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 13
Satuan Pengawas Internal
1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang bertanggungjawab
melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia, sarana prasarana, kegiatan
pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.
BAB V
Penugasan Klinik (Clinical Appointment)
Pasal 14
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik, semua pelayanan
medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan atas penugasan klinis
(Clinical Appointment) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian kewenangan, klinis
(clinical privilege) oleh Kepala Puskesmas melalui penerbitan surat penugasan klinis kepada
Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan klinis
(clinical appointment) tanpa rekomendasi Komite Medik.

Pasal 15
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki surat
penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian kewenangan klinis
(delineation of clinical privilege) setiap staf medis yang direkomendasikan oleh Komite Medik.

Pasal 16
Tim Peningkatan Mutu Klinis
1. Tim Peningkatan Mutu Klinis adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan profesionalitas staf
medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi medis, dan penegakan etika
dan disiplin profesi medis.
2. Tim Peningkatan Mutu Klinis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Tim Peningkatan Mutu Klinis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Fungsi Tim Peningkatan Mutu Klinis:
 Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
 Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan.
5. Tugas Tim Peningkatan Mutu Klinis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
 Daftar Pelayanan Medis
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan
tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan kegiatan

Pasal 17
Mekanisme Pengawasan
1. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan pengawasan internal keuangan dan operasional ,
menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada Puskesmas serta memberikan
saran-saran perbaikannya.
2. Tim Peningkatan Mutu Klinis melakukan pengawasan internal di bidang praktik kedokteran
dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai dengan standar dan etika
profesi.
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan
1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua peraturan dan
kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur operasional yang mengacu pada
Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan manajemen Puskesmas tidak
boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural, Kepala kelompok Non
Struktural/ Fungsional untuk hal – hal yang teknis operasional di bidangnya dan
dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan ini disahkan, masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan ketentuan yang tercantum di dalam
Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),ditemukan hal-hal yang sudah
tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.

Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan melaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.

Ditetapkan di : Bandar Lampung


Pada tanggal : 05 Januari 2016

KEPALA
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS,

INTAN KUSUMA DEWI

Anda mungkin juga menyukai