TINJAUAN PUSTAKA
Kepatuhan Wajib Pajak adalah tingkah laku Wajib Pajak yang melakukan dan
melaporkan informasi yang diperlukan pada waktunya, mengisi secara benar jumlah
pajak terutang dan membayar pajak pada waktunya tanpa tindakan-tindakan pemaksaan
merupakan suatu aspek perilaku manusia (Wajib Pajak) dalam memenuhi kewajiban
Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang penetapan dan pencabutannya ditentukan
pelaksanaan dari Undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara Perpajakan
Pasal 17C ayat (3), syarat dari Wjib Pajak Kriteria tertentu adalah sebagai berikut :
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan yang
berturut-turut
4. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam
dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar Wajib
dua macam sanksi, yaitu sanksi Administrasi dan sanksi Pidana. Ancaman terhadap
pelanggaran suatu norma ada yang diancam dengan sanksi Administrasi saja, ada
yang diancam dengan sanksi Pidana saja, ada pula yang diancam dengan sanksi
1. Sanksi Administrasi
dan kenaikan.
2. Sanksi Pidana
Merupakan siksaan atau penderitaan. Merupakan suatu alat terakhir atau benteng
Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak merupakan perilaku Wajib Pajak
penalaran disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai stimulus yang diberikan oleh
bertindak, aturan berperilaku dan sesuai dengan akhlak yang baik. Jadi etika manusia
adalah cara manusia perperilaku, mengetahui hal-hal yang baik dan buruk, berperangai
dengan norma dan adat. Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yakni
adat atau kebiasaan; watak; sikap; dan cara berfikir. Ada beberapa para ahli yang
1. James J. Spillane SJ
mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada
penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada
tindakan manusia.
3. Soergarda Poerbakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya
Mengungkapkan bahwa etika ialah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai
-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.
Menjelaskan bahwa etika ialah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku
manusia.
2.2 Penelitian Terdahulu
perilaku terencana maupun etika, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Di luar negeri
penelitian diantaranya dilakukan oleh Hanno dan Violette (1996), Blanthorne (2000), Bobek dan
Hatfield (2003) serta Trivedi et. al (2005). Sementara di dalam negeri penelitian diantaranya
dilakukan oleh Mustikasari (2007), Damayanti (2012), Ernawati dan Purnomosidhi (2011),
Hanno dan Violette (1996) menemukan bahwa sikap dan norma subjektif berpengaruh positif
terhadap niat dan perilaku kepatuhan Wajib Pajak. Sementara blanthorne (2000) yang melakukan
pendekatan Teori Perilaku Terencana dengan menambahkan variabel etika tidak bisa
membuktikan pengaruh sikap terhadap niat kepatuhan Wajib Pajak namun menemukan bahwa
pengaruh orang sekitar (subjective norms) dan kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh
Sedangkan Bobek dan Hatfield (2003) menemukan bahwa sikap terhadap ketidakpatuhan pajak
dan norma subyektif berpengaruh positif terhadap niat untuk tidak patuh. Sedangkan Trivedi,
Shehata dan Mestelman (2005) yang meneliti sikap dan etika masyarakat Kanada mendapatkan
kesimpulan bahwa etika dan sikap memiliki pengaruh yang lebih besar daripada kontrol perilaku
Mustikasari (2007) melakukan penelitian tentang kepatuhan Wajib Pajak Badan pada perusahaan
Penelitian Terdahulu
(X2) tinggi;
sebaliknya;
Penelitian Terdahulu
diwakilinya.
Damayati (2012) meneliti Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Salatiga dengan pendekatan perilaku memperoleh kesimpulan bahwa perilaku
kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh niat untuk mematuhi. Sementara niat untuk mematuhi
dipengaruhi oleh sikap terhadap kepatuhan pajak, norma subjektif dan kontrol perilaku yang
dirasakan. Norma subjektif memberikan pengaruh terbesar pada niat untuk menjadi patuh
Gambar 2.1
Tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan di
Indonesia masih rendah. Pemerintah pun secara terbuka mengakui bahwa mengejar wajib pajak
orang pribadi untuk memenuhi kewajibannya memang memiliki tingkat kesulitan yang cukup
tinggi. Peneliti melakukan kajian faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak dengan membentuk pola kerangka teoritis guna mempermudah
penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab atas permasalahan dalam hal kepatuhan wajib
pajak. Menurut Nurmantu (2003; 149) Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam hal
1. Kepatuhan Formal
2. Kepatuhan Material
Wajib Pajak mengisi dengan jujur, baik dan benar dalam penyampaian SPT sesuai
dengan ketentuan UU, sikap moral dan kondisi lingkungan, sadar kewajiban untuk
membayar pajak
Gambar 2.2
Hipotesis ialah dugaan yang sifatnya sementara dilakukan untuk mengambil kesimpulan.
Dalam penelitian ini menganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak.
H3 : Etika atau perilaku Wajib Pajak yang sadar akan sanksi dan pembayaran pajak