Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KERTAMUKTI
Jl. Raya Cilebar Des. Kertamukti kec. Cilebar kab. Karawang 41353
E-Mail : www.puskesmaskertamukti@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KERTAMUKTI
NOMOR : SK / /KAPUS/VI/2017

TENTANG
PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS KERTAMUKTI,

Menimbang : a. bahwa sebagai penunjang dianostik, pelayanan laboratorium harus


bemperhatikan permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesismen,
pengambilan
ban penyimpanan spesimen secara tepat dan aman.
b. bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu ditetapkan keputusan
Kepala Pusksesmas tentang penetapan permintaan, pemeriksaan,
penerimaan
specimen, penerimaan dan penyimpanan specimen.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang
Pemeriksaan Laboratorium yang tersedia publik
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentan kesehatan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomer 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat Kesehatan
Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 75/Menkes SK/X/2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUJAYA TENTANG


PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN,
PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : SK/032/KA-PKM.BTJ/X/2016
TENTANG : PERMINTAAN PEMERIKSAAN,
PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN DI UPTD
PUSKESMAS KERTAMUKTI

PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN


PENYIMPANAN SPESIMEN

1. Pasiendatang kepuskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian pendaftaran (loket) sesuai


dengan kebutuhan / unit pelayanan yang dituju.
2. Dokter / paramedic melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila pasien memerlukan
pemeriksaan laboratorium, dokter / paramedic menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan
pemeriksaan laboratorium.
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium.
4. Dokter membuat surat pengantar untuk diserahkan kepetugas laboratorium.
5. Petugas laboratorium dating ke unit pelayanan melihat surat pengantar pemeriksaan dari
dokter, kemudian melakuakan pengambilan specimen.
6. Petugas laboratorium membawa specimen yang sudah di ambil kelaboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan.
7. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas laboratorium mengantarkan
hasil pemeriksaan ke unit pelayanan.

PENERIMAAN SPESIMEN
1. Setelah dilakukan pengambilan specimen oleh petugas laboratorium, hasil specimen
dibawakelaboratorium
2. Specimen diterimaanalis yang bertugas
3. Analisis melakukan pemeriksaan terhadap specimen tersebut.

PENGAMBILAN SPESIMEN
A. Pengambilan Darah Vena
1. Petugas lab melakukan desinfeksi daerah vena mediana cubiti dengan kapas alcohol 70%
2. Petugas lab membiarkan menjadi kering kembali
3. Petugas lab memasang ikatan pembendung di atas fossa cubiti
4. Petugas lab meminta pasien untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali agar
terlihat vena jelas terlihat
5. Petugas lab menusuk vena dengan jarum dengan tangan kanan sampai menembus lumen
vena.
6. Petugas lab melepaskan ikatan pembendung.
7. Petugas lab mengambil specimen darah sesuai yang dibutuhkan.
8. Petugas lab menaruh kapas diatas jarum.
9. Petugas lab mencabut jarum perlahan – lahan dan memplester bagian tangan yang tadi
diambil darahnya.
10. Petugas lab meminta pasien untuk menekan bekas tusukan dengan kapas kering.
11. Petugas lab mengalirkan darah dari syringe kedalam tabung yang telah di isi oleh anti
beku darah (EDTA) lewat dinding tabung agar eritrosit tidak pecah.
12. Petugas lab membuang spuit yang habis dipakai ke safety box
13. Petugas lab membuang bungkus spuit ke tempat biasa.

B. Pengambilan Darah Kapiler


1. Petugas lab menyiakan outoclik yang telah di isi blood lancet yang baru
2. Petugas lab membersihkan ujung jari atau anak daun telinga dengan kapas alcohol 70%
3. Petugas lab membiarkan menjadi kering
4. Petugas lab memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
5. Petugas lab menekan sedikit agar rasa nyeri berkurang
6. Petugas lab menusuk dengan cepat memakai auto clik pada jari tengah dengan arah tegak
lurus
7. Petugas lab aapabila memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan di
sisinya dan tususkan harus cukup dalam
8. Petugas lab membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas kering,
tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan
9. Petugas lab menekan bekas tusukan dengan kapas kering
10. Petugas lab melepaskan blood lancet dari autoclik
11. Petugas lab membuang blood lancet ke safety box.

C. Pengambilan Sampel Urine


1. Petugas lab melabeli tempat urine
2. Petugas lab memberikan tempaturine kepada pasien
3. Petugas lab memberkan penjelasan pada pasien
4. Petugas lab meminta pada pasien untuk mengambil urien yang pancar tengah ( urine
pertama keluar di buang, yang tengah di tamping dan terakhir di buang)
5. Petugas lab mempersilahkan pasien ke kamar mandi
6. Petugas lab menerima sampel urine.

D. Pengambilan Sampel Faces


1. Petugas labmemberi label identitas pasien ke tempat faeces
2. Petugas lab memberikan tempat faces kepada pasien dan menjelaskan kepada pasienun
tukbuang air kecil terlebih dahulu karena faeces tidak boleh bercampur dengan urine.
3. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk buang air besarlangsung
kedalam pot feaces (kira-kira 2,5 gr) segera menutup pot dengan rapat.
E. Penyimpanan specimen

1. Untuk Spesimen darah, serum, plasma bisa disimpan di suhu kamar atau Disimpan dalam
lemari es dengan suhu 2 – 8̊ C
2. Untuk Spesimen sputum, faecas,urine Penyimpanan maksimal 2 jam pada suhu kamar.

Kepala Puskesmas Kertamukti

SUKARSIH EKA KURNIA

Anda mungkin juga menyukai