Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Asia dan pasifik, jumlah orang-orang tua ini berkembang pesat dari
410 juta pada tahun 2007 menjadi sekitar 733 juta pada 2050. Dalam hal
presentase, orang tua akan membentuk sekitar 15% dari total penduduk pada
tahun 2025 dan sampai 25% pada tahun 2050. Indonesia adalah negara terpadat
kelima di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari total penduduk di
Indonesia, dan saat ini memiliki populasi terbesar kesepuluh didunia. Pada
tahun 2020 dengan jumlah orang tua akan terus meningkat menjadi 28,8 juta
(11% dari total penduduk) sementara jumlah penduduk secara bertahap akan
berkurang. Ahli mencatat bahwa pada tahun 1950 orang pada usia 60 dan lebih
tua terdiri hanya 8% dari populasi. Kuota ini pada tahun 2014 meningkat
hingga 11% dan dalam jumlah 3.050 itu akan naik 22% dari populasi.
Diharapkan bahwa secara global jumlah orang pada usia 60 dan lebih tua akan
tiga kali lipat, yang tumbuh dari 743 juta orang pada tahun 2009 menjadi 2
milyar orang pada tahun 2050. Pada waktu itu jumlah orang yang lebih tua
pada tahun 2000-2005 Umur Harapan Hidup (UHH) manusia yakni 66,4 tahun
(dengan persentase populasi lansia tahun 2000 yakni (7,74%), angka ini
meningkat pada tahun 2045-2050 dimana UHH menjadi 77,6 tahun (dengan
persentase populasi lansia tahun 2045 yakni 28,68%) (Kementerian Kesehatan
umur harapan hidup di Indonesia. Pada tahun 2000 yakni 64,5 tahun (dengan
persentase populasi lansia yakni 7,18%). Dan pada tahun 2010 angka ini
7,56%). Kemudian pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase
untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan dan
(Erfendi,2009).
adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat di mana
melibatkan peran serta pada lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi
kesehatandipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor perilaku dan faktor diluar
perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
norma , sosial, dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu dan
kesehatan lansia dan untuk membina kesadaran pada lansia itu sendiri.
(Notoadmojo,2003).
Dalam melaksanakan kegiatan posyandu sering terdapat kendala yang
pengetahuan lansia yang rendah tentang posyandu, sikap lansia yang kurang
ini pengetahuan lansia dan sikap lansia sangat berpengaruh terhadap keaktifan
hasil tahu suatu objek. Sedangkan sikap menurut walgito (2003) merupakan
organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek sit uasi yang relatif
ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada
orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu
yang dipilih.
peningkatan yaitu Tahun 2014 sebanyak 18831 Jiwa dan Tahun 2015
hasil terdapat jumlah lansia tahun 2014 sebanyak 499, tahun 2015 sebanyak
375 dan tahun 2016 sebanyak 465 lansia. Dan yang mengikuti kegiatan
posyandu lansia hanya sebanyak 127 orang dan selama 2 tahun terakhir terus
diperoleh, lansia yang masih aktif mengikuti posyandu lansia sebanyak 50-60
orang setiap minggunya. Riset menunjukan salah satu yang melatar belakangi
B. Rumusan Masalah
maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian in adalah apakah terdapat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2017.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2017.
Tahun 2017.
keilmuan kita, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan bacaan ilmiah,
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
dialami dan yang diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan non
1. Tahu (know)
sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
paling rendah.Kata kerja untuk mengukur bahwa tahu apa yang dipelajari
2. Memahami(comprehension)
3. Aplikasi
telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan atau menjabarkan materi atau suatu objek
tersebut. Dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
5. Sintesis (synthesis)
baru dengan kata lain membemtuksuatu formula, dari formula yang satu ada
materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
menyatakan tentang isi materi yang ingin diketahui dari subyek penelitian
atau responden, pengetahuan yang ingin kita ukur dapat disesuaikan dengan
sama dengan 67%, cukup bila skor 34 - 66% dan kurang bila skor 0 - 33%.
obyek tertentu. Ahli psikologi W.J Thomas yang dikutip oleh Notoadmodjo
positif maupun negatif yang berhubungan dengan obyek psikologi. Dalam teori
Allport tahun 1954 yang dikutip oleh Notoadmodjo, menjelaskan bahwa sikap
itu mempunyai 4 komponen pokok yaitu kepercayaan, ide dan konsep terhadap
suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek serta
sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan memegang peranan
penting.
1. Menerima (receiving)
diberikan.
2. Menanggapi (responding)
diberikan.
3. Menghargai (valuing)
2) Setuju : nilai 4
3) Ragu-ragu : nilai 3
3) Ragu-ragu : nilai 3
5) Setuju : nilai 1
1. Pengertian
pengertian lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yaitu Lanjut Usia Potensial
dan Lanjut Usia Tidak Potensial. Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia
yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat
2. Batasan-Batasan Lansia
barumemasuki lansia
tahun.
a. Perubahan Fisik
1. Sel
Terjadinya penurunan sel atau jumlah sel lebih sedikit, ukuran sel
lebih besar, jumlah cairan tubuh dan cairan intra seluler berkurang,
3. Sistem Pendengaran
suara, antara lain nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
4. Sistem Penglihatan
5. Sistem Kardiovasikuler
mmHg).
celcius, ini akibat metabolisme yang menurun. Pada kondisi ini lansia
7. Sistem Pernapasan
8. Sistem Pencernaan
syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam, dan pahit,
9. Sistem Reproduksi
meningkatnya urin.
testosteron.
bercahaya.
b. Perubahan Mental
jarang terjadi. Dalam hal ini, lansia sering mengeluh lupa, disorientasi
c. Perubahan Psikososial
d. Perubahan Spiritual
a. Proses Ketuaan
Pada proses ketuaan yang terjadi pada usia lanjut adalah secara alami
b. Proses Sosialisasi
c. Permasalahan Produktif
meningkat.
d. Pelayanan Kesehatan
RI,2000).
a. Pelayanan Kesehatan
Orang yang telah lanjut usia identik dengan penyakit dengan menurunnya
daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan
b. Pemberian Nutrisi
Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan oleh lansia yang
bertahap.
c. Olahraga
senam lansia.
d. Istirahat
e. Daya ingat
g. Pendidikan
Isi waktu luang dengan berbagai kegiatan positif, bermakana dan produktif
lansia.
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang
2. Tujuan PosyanduLansia
Menurut Erfandi (2008), Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar adalah :
lansia.
3. Manfaat PosyanduLansia
yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau
kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan
lansia 4 kali/ periode, dikategorikan kurang aktif apabila 3-1 kali/ periode,
fisik dan mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju
Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh
(IMT).
e. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
f. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai
dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai
usia lanjut.
i. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut
sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya 3 meja. 3 meja
tersebut meliputi :
Lansia
pengembangannya.
KERANGKA KONSEP
B. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Kunjungan Lansia
Sikap
Variabel independen
Variabel Dependen
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Pengetahuan
Kriteria Objektif :
(Arikunto,2006)
2. Sikap
Kriteria Objektif :
(Arikunto,2006)
3. Kunjungan Posyandu
lansia.
Kriteria Objektif :
Aktif : Apabila jumlah kehadiran > 4 Kali / Periode
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu survey atau penelitian yang
risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
1. Lokasi Penelitian
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus
mengambil tempat ini dengan alasan lansia terbanyak terdapat di wilayah ini
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 60-69 tahun
lansia.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia 60-69 tahun yang
sampel penelitian
pada posyandu.
2. Data sekunder
dengan maksud agar data yang dikumpulkan memiliki sifat yang jelas, adapun
kuesioner responden.
Pemberian kode, tanda, simbol pada setiap data dan pertanyaan untuk
petunjuk kode.
sehingga dapat diperbaiki dengan nilai – nilai (score) yang ada sesuai
Menyusun data secara manual dan memasukan data tersebut kedalam master
tabel.
ditetapkan.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah suatu analisa terhadap setiap variabel dari peneliti
dari berbagai variabel yang diteliti. Dengan demikian variabel variabel yang
ada dapat dengan dengan mudah dilakukan analisa selanjutnya. Data yang
Notoatmodjo, 2005)
2. Analisis Bivariat
yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah
nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka
dilakukan uji chisquare dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada