Anda di halaman 1dari 4

PORTOFOLIO MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSU YARSI PONTIANAK

PROGRAM STUDI NERS S1 LANJUTAN

OLEH:
Restu Afriana
822161022

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT


ISLAM PONTIANAK PROFESI SI NON REGULER
TAHUN AJARAN 2017/2018
PORTOFOLIO

1. PENDAHULUAN
Praktik profesi ners manajemen keperawatan ini adalah selain untuk
memenuhi tugas pendidikan profesi, saya juga ingin belajar dan menerapkan teori
manajemen keperawatan yang telah saya dapatkan saat kuliah. Belajar menjadi
seorang manajer yang baik, dan belajar mengelola semua sumber daya yang
dimiliki oleh ruangan sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, baik
sumber daya manusia maupun prasarana dan sarana. Hal inilah yang menjadi
alasan saya untuk berusaha lebih keras lagi dalam praktek manajemen
keperawatan dalam pendidikan profesi yang akan dilakukan di RSU Yarsi
Pontianak.
Tujuan utama saya dalam praktek manajemen keperawatan ini adalah belajar
secara nyata tentang fungsi-fungsi manajemen. Saya juga ingin belajar tentang
bagaimana memanage orang lain dengan berbagai karakteristik individu yang
berbeda-beda untuk mewujudkan tujuan atau visi misi yang telah ada. Lewat
Manajemen keperawatan ini saya baru mengerti tentang pengaturan yang
diterapkan di masing-masing ruangan tempat praktik dahulu sebelum manajemen
keperawatan.
Harapan yang saya miliki setelah saya keluar dari praktek manajemen profes
di Ruang Rawat Inap Bedah RSU Yarsi Pontianak nanti saya akan mampu
menanajemen diri saya sendiri pada khususnya untuk benar-benar menjadi
perawat yang profesional sehingga saya bisa memanajemen asuhan keperawatan
yang akan saya berikan, sehingga asuhan keperawatan yang nantinya saya berikan
dapat lebih bermutu. Sehingga nantinya bila saya bekerja saya mampu
ditempatkan dalam berbagai posisi, baik sebagai perawat pelaksana maupun
sebagai manajer.
Setelah saya menempuh praktek profesi manajemen di Ruang Rawat Inap
Bedah RSU Yarsi Pontianak, banyak sekali hal yang saya alami dan bermanfaat
bagi saya, salah satunya adalah banyak sekali keterampilan-keterampilan klinik
yang dapat saya asah dan pelajari. Kesempatan melakukan roleplay kepala
ruangan, kepala tim dan perawat pelaksana, sehingga dengan roleplay ini saya
menjadi lebih mengerti tentang tugas dan fungsi dari masing-masing peran.
Selain itu hal terpenting yang saya pelajari adalah tentang manajemen
dokumentasi asuhan keperawatan, hal ini sangat bernanfaat karena saya menjadi
tahu tentang bagaimana seharusnya perawat ruangan memanajemen asuhan
keperawatan mulai dari pentingnya sebuah pengkajian yang lengkap hingga
sebuah evaluasi yang komprehensif. Dalam praktek keperawatan ini terutama
dalam hal dokumentasi awalnya memang sangat sulit memanajemen waktu untuk
mendokumentasikan asuhan keperawatan namun setelah belajar setiap hari
akhirnya saya dapat menyelesaikan dokumentasi keperawatan tepat waktu. Belajar
tentang bagaimana untuk lebih terampil dalam pengkajian sehingga semua data
pasien dapat kita dapatkan, karena dengan pengkajian yang lengkap saya bisa
dengan mudah menentukan diagnosa dan merumuskan rencana tindakan. Dari sisi
implementasi saya belajar tentang bagaimana tindakan keperawatan itu dapat kita
kerjakan sendiri dengan berbagai modifikasinya tanpa harus melupakan teori
sebagai dasar tindakan yang kita lakukan, serta belajar tentang cara berkomunikasi
dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Untuk evaluasi saya belajar
tentang bagaimana seharusnya mengukur respon klien agar dapat terlihat
pencapaian dari kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Tugas yang paling sulit menurut saya salah satu yang terbesar adalah
membuat pengkajian situasi untuk diseminasi awal. Hal ini dikarenakan semua
konsep masih terlihat sangat abstrak bagi saya. Namun dengan bantuan dan
kerjasama dari pihak ruangan, akhirnya pengkajian untuk diseminasi awal dapat
dilakukan dan selesai tepat waktu, meskipun masih ada kekurangan yang harus
diperbaiki.
Ada beberapa kendala yang saya temui ketika memasuki minggu-minggu
roleplay, salah satunya adalah kurangnya pemahan kami akan tugas yang
seharusnya kami kerjakan dari preceptor akademik dan tahapan-tahapan yang
sebenarnya sudah dirancang untuk mempermudah kami dalam mengerjakan
tugas-tugas profesi departemen manajeman keperawatan, salah satunya adalah
pendokumentasian askep. Dengan bimbingan dari preceptor akademik, akhirnya
kami dapat mendokumentasikan askep dengan baik.
Dalam praktek manajemen ini awalnya saya sempat mengalami kebingungan
untuk mengkongkritkan semua teori manajemen yang saya dapatkan dikuliah.
Namun saya dan 8 teman saya yang lain adalah tim, kami bersama dan yakin bisa
menyelesaikan target-target manajemen keperawatan. Pembagian tugas dan rasa
percaya akan kemampuan masing-masing anggota kelompok sangat
mempengaruhi terselesaikannya tugas-tugas manajemen.
Banyak hal yang belum saya pahami mengenai manajemen keperawatan
sebelum saya mengikuti praktek manajemen antara lain: saya kurang memahami
tentang fungsi manajemen baik kepala ruang, kepala tim maupun Perawat Primer;
Operan, preconference dan Ronde Keperawatan merupakan hal yang sangat
abstrak bagi saya sebelum mengikuti pendidikan profesi manajemen. Hal yang
ingin saya pelajari lebih lanjut adalah tentang manajemen asuhan dan
dokumentasi keperawatan yang baik karena selama proses saya menyadari masih
sangat banyak kekurangan saya dan butuh belajar terus menerus sehingga
nantinya akan selalu ada perbaikan dalam manajemen asuhan keperawatan yang
saya lakukan.

Anda mungkin juga menyukai