Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan sebuah proses persalinan sangat di pengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan bayi,
kondisi psikis maupun penolong yang membantu proses persalinan. Jumlah ibu hamil di
indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BKKBN diketahui
dari tahun 2007 sebanyak 5.333.611 orang, tahun 2008 sebanyak 5.240.451 orang, tahun 2009
sebanyak 5.182.927 orang, tahun 2010 sebanyak 5.191.116 orang dan tahun 2011 sebanyak
5.192.427 orang, dan pada tahun 2014 sebanyak 5.290.235 orang (Kemenkes, 2015).

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat
meninmbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III seperti sesak nafas, insomnia dan
gigingvitia, sering buang air kecil, tekanan dan tidak nyaman pada perineum, nyeri punggung,
kontipasi, varises, mudah lelah, kontraksi, his palsu, kram kaki, edema pergelangan kaki dan
perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak, et.al. 2010). Salah satu dari faktor
tersebut jika jika penanganannya ada yang tidak sesuai bisa terjadi masalah dalam proses
persalinan, baik terhadap ibu maupun bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa
kasus kematian ibu dan bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu
dan bayinya diakibatkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari faktor-faktor
tersebut, sehingga terjadi keterhambatan penanganan (Asrinah, 2010).

Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, dimana kondisi ini dapat
diperoleh dengan mengupayakan pola makan yang teratur, istirahat cukup, persiapan laktasi
dan olah tubuh dengan beberapa latihan yang sesuai seperti senam hamil sebagai persiapan
menghadapi persalinan spontan dan aman. Senam hamil adalah suatu latihan gerak yang
diberikan pada ibu hamil, dimana senam hamil ini dapat di mulai pada usia kehamilan 26
minggu dan dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dengan waktu 24-25 menit untuk
mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental, pada persalinan aman dan spontan. Anjuran
senam hamil diberikan pada semua ibu hamil terutama ditujukan pada ibu yang pertama kali
hamil dengan kondisi normal atau dengan kata lain tidak terdapat keadaan-keadaan yang
emngandung reaiko baik bagi ibu maupun bayi, misalnya perdarahan, preeklamsi berat,
penyakit jantung, kelainan letak, panggul sempit dan lain-lain (Saminem, 2009).
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di rumah
dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang fisiologis selama
tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam hamil
secara teratur selama masa kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat
persalinan yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak
sungsang dan mengurangi terjadinya insiden sectio caeseria (Manuba, dkk. 2009).

Manfaat latihan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-
otot dinding perut, ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan persalinan.
Selain itu dengan senam hamil ibu akan menguasai teknik pernafasan yang mempunyai peranan
penting dalam persalinan (Siswosuharjo dan Cakarawati, 2011).

Sebagaimana dijelaskan oleh Hulliana (2008: 95) yang menyatakan bahwa senam hamil ini
sangat penting bagi ibu hamil karena memiliki manfaat yang sangat besar. Senam hamil
bermanfaat dalam proses persalinan nantinya, salah satunya yaitu melatih dan menguasai
teknik pernafasan yang berperan penring selama kehamilan dan proses persalinan.

Menurut Hasil penelitian (Putri Pamungkas Laga Rate, 2016) menemukan sebagian besar
pemahaman responden tentang pengertian senam hamil adalah baik. Hal ini menunjukkan
bahwa responden penelitian memahami pentingnya senam hamil bagi salah satu cara untuk
mempersiapkan persalinan dengan baik.

Penelitian Rusmita (2011) yang meneliti tentang pengaruh senam hamil selama kehamilan
terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan secara signifikan.

Anggriyana dan Atikah (2010), menyatakan bahwa perempuan hamil yang


melakukansenam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapaf
memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan dapat
berjalan relatif cepat dan rasa sakit berkurang. Selain itu bermanfaat diantaranya untuk
mengurangi rasa sakit selama persalinan, memperkuat otot-otot panggul, menbuat tubuh lebih
rileks, melatih teknik pernafasan yang penting agar proses persalinan berjalan lancar.

Senam hamil yang memiliki manfaat sangat besar ini ternyata masih banyak tidak dipahami
oleh ibu hamil, yang menyebabkan ibu hamil merasa enggan untuk mengikuti senam. Hal ini
ditaktkan akan menjadi salah satu faktor penyulit proses persalinan. Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang senam hamil disebabkan karena rendahnya minat masyarakat untuk
mengakses informasi tentang senam hamil dan keterjangkauan informasi yang masih rendah.
Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok pada
bulan Maret 2017 tercatat dari 33 orang (80,5%) ibu bersalin yang mengikuti senam hamil 8
orang (19,5%) yang tidak mengikuti senam hamil. Dari 33 ibu bersalin (80,5%) yang bersalin
normal sejumlah 30 orang (90,9%) dan dengan tindakan sebanyak 3 orang (9,1%). Sedangkan
dari 8 orang (19,5%) yang tidak mengikuti senam hamil didapatkan 3 orang (37,5%) bersalin
normal dan 5 orang (62,5%) bersalin dengan tindakan. Berdasarkan data tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan oenelitian dengan judul "Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Senam Hamil di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah
"Bagaimana Gambaran Lengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Kecamatan
Pancoran Mas Depok tahun 2017?"

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di


Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamik tentang


senam hamil.
b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil berdasarkan usia
c. Untuk mengetahui diatribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil berdasarkan pendidikan.
d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil berdasarkan pekerjaan.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Dapat menambah informasi yang bertujuan untuk pengembangan ilmu. kesehatan


dalam bidang obstetri yaitu tentang pengembangan senam hamil.
2. Bagi Peneliti

Dalam menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan penelitian dalam melakukan


suatu penelitian terutama tentang senam hamil.

3. Bagi Institusi

a) Bagi puskesmas
Sebagai informasi bagi penyusunan kebijakan di Puskesmas Kecamatan Pancoran
Mas Depok sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan
pelayanan kebidanan pada ibu hamil.
b) Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalammemperkaya
bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan dan oenelitian
selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi


Penelitian yang dilakukan rencananya akan mengukur gambaran pengetahuan ibu hamil
terhadap aenam hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun
2017.
2. Ruang lingkup Responden
Ibu hamil yanga ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok
Tahun 2017.
3. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian dilakukan bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok
Tahun 2017
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan sebuah proses persalinan sangat di pengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan bayi,
kondisi psikis maupun penolong yang membantu proses persalinan. (Faktor keberhasilan
proses persalinan adalah pengaruh dari kondisi fisik dan kondisi psikis dari ibu dan bayi , juga
penolong yang membantu proses persalinan.)Jumlah ibu hamil di indonesia terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BKKBN diketahui dari tahun 2007 sebanyak
5.333.611 orang, tahun 2008 sebanyak 5.240.451 orang, tahun 2009 sebanyak 5.182.927 orang,
tahun 2010 sebanyak 5.191.116 orang dan tahun 2011 sebanyak 5.192.427 orang, dan pada
tahun 2014 sebanyak 5.290.235 orang (Kemenkes, 2015). (Berdasarkan data BKKBN diketahui
dari tahun 2007 sebanyak 5.333.611 orang, tahun 2008 sebanyak 5.240.451 orang, tahun 2009
sebanyak 5.182.927 orang, tahun 2010 sebanyak 5.191.116 orang, tahun 2011 sebanyak
5.192.427 orang, dan pada tahun 2014 sebanyak 5.290.235 orang (Kemenkes, 2015).)

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat
meninmbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III seperti sesak nafas, insomnia dan
gigingvitia, sering buang air kecil, tekanan dan tidak nyaman pada perineum, nyeri punggung,
kontipasi, varises, mudah lelah, kontraksi, his palsu, kram kaki, edema pergelangan kaki dan
perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak, et.al. 2010). Selama masa kehamilan
ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat meninmbulkan
ketidaknyamanan terutama pada trimester III seperti sesak nafas, insomnia dan gigingvitia,
sering buang air kecil, tekanan dan tidak nyaman pada perineum, nyeri punggung, kontipasi,
varises, mudah lelah, kontraksi, his palsu, kram kaki, edema pergelangan kaki dan perubahan
mood, juga peningkatan kecemasan (Bobak, et.al. 2010). Salah satu dari faktor tersebut jika jika
penanganannya ada yang tidak sesuai bisa terjadi masalah dalam proses persalinan, baik
terhadap ibu maupun bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu
dan bayinya. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayinya
diakibatkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari faktor-faktor tersebut,
sehingga terjadi keterhambatan penanganan (Asrinah, 2010). Salah satu dari faktor tersebut
jika penanganannya ada yang tidak sesuai bisa terjadi masalah dalam proses persalinan, baik
terhadap ibu maupun bayinya. Hal ini sangat penting karena beberapa kasus kematian ibu dan
bayinya diakibatkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari faktor-faktor
tersebut, sehingga terjadi keterhambatan penanganan (Asrinah, 2010).

Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, dimana kondisi ini dapat
diperoleh dengan mengupayakan pola makan yang teratur, istirahat cukup, persiapan laktasi
dan olah tubuh dengan beberapa latihan yang sesuai seperti senam hamil sebagai persiapan
menghadapi persalinan spontan dan aman. Senam hamil adalah suatu latihan gerak yang
diberikan pada ibu hamil, dimana senam hamil ini dapat di mulai pada usia kehamilan 26
minggu dan dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dengan waktu 24-25 menit untuk
mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental, pada persalinan aman dan spontan. Anjuran
senam hamil diberikan pada semua ibu hamil terutama ditujukan pada ibu yang pertama kali
hamil dengan kondisi normal atau dengan kata lain tidak terdapat keadaan-keadaan yang
emngandung reaiko baik bagi ibu maupun bayi, misalnya perdarahan, preeklamsi berat,
penyakit jantung, kelainan letak, panggul sempit dan lain-lain (Saminem, 2009).
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di rumah
dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang fisiologis selama
tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam hamil
secara teratur selama masa kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat
persalinan yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak
sungsang dan mengurangi terjadinya insiden sectio caeseria (Manuba, dkk. 2009).

Manfaat latihan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-
otot dinding perut, ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan persalinan.
Selain itu dengan senam hamil ibu akan menguasai teknik pernafasan yang mempunyai peranan
penting dalam persalinan (Siswosuharjo dan Cakarawati, 2011).

Sebagaimana dijelaskan oleh Hulliana (2008: 95) yang menyatakan bahwa senam hamil ini
sangat penting bagi ibu hamil karena memiliki manfaat yang sangat besar. Senam hamil
bermanfaat dalam proses persalinan nantinya, salah satunya yaitu melatih dan menguasai
teknik pernafasan yang berperan penring selama kehamilan dan proses persalinan.

Menurut Hasil penelitian (Putri Pamungkas Laga Rate, 2016) menemukan sebagian besar
pemahaman responden tentang pengertian senam hamil adalah baik. Hal ini menunjukkan
bahwa responden penelitian memahami pentingnya senam hamil bagi salah satu cara untuk
mempersiapkan persalinan dengan baik.

Penelitian Rusmita (2011) yang meneliti tentang pengaruh senam hamil selama kehamilan
terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan secara signifikan.

Anggriyana dan Atikah (2010), menyatakan bahwa perempuan hamil yang


melakukansenam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapaf
memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan dapat
berjalan relatif cepat dan rasa sakit berkurang. Selain itu bermanfaat diantaranya untuk
mengurangi rasa sakit selama persalinan, memperkuat otot-otot panggul, menbuat tubuh lebih
rileks, melatih teknik pernafasan yang penting agar proses persalinan berjalan lancar.

Senam hamil yang memiliki manfaat sangat besar ini ternyata masih banyak tidak dipahami
oleh ibu hamil, yang menyebabkan ibu hamil merasa enggan untuk mengikuti senam. Hal ini
ditaktkan akan menjadi salah satu faktor penyulit proses persalinan. Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang senam hamil disebabkan karena rendahnya minat masyarakat untuk
mengakses informasi tentang senam hamil dan keterjangkauan informasi yang masih rendah.
Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok pada
bulan Maret 2017 tercatat dari 33 orang (80,5%) ibu bersalin yang mengikuti senam hamil 8
orang (19,5%) yang tidak mengikuti senam hamil. Dari 33 ibu bersalin (80,5%) yang bersalin
normal sejumlah 30 orang (90,9%) dan dengan tindakan sebanyak 3 orang (9,1%). Sedangkan
dari 8 orang (19,5%) yang tidak mengikuti senam hamil didapatkan 3 orang (37,5%) bersalin
normal dan 5 orang (62,5%) bersalin dengan tindakan. Berdasarkan data tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan oenelitian dengan judul "Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Senam Hamil di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah
"Bagaimana Gambaran Lengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Kecamatan
Pancoran Mas Depok tahun 2017?"

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di


Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok.( Pembaca dapat mengetahui Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok.)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamik tentang


senam hamil. ( Pembaca dapat mengetahui distribusi frekuensi gambaran
pengetahuan ibu hamik tentang senam hamil.)
b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil berdasarkan usia. (Pembaca dapat mengetahui distribusi frekuensi
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil berdasarkan usia.)
c. Untuk mengetahui diatribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil berdasarkan pendidikan. (Pembaca dapat mengetahui distribusi
frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tenyang senam hamil berdasarkan
pendidikan.)
d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
senam hamil berdasarkan pekerjaan. (Pembaca dapat mengetahui distribusi
frekuensi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil berdasarkan
pekerjaan.)
D. Manfaat penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Dapat menambah informasi yang bertujuan untuk pengembangan ilmu. kesehatan


dalam bidang obstetri yaitu tentang pengembangan senam hamil. Dapat menambah informasi
yang bertujuan untuk pengembangan ilmu. kesehatan dalam bidang obstetri yaitu tentang
pengembangan senam hamil.

2. Bagi Peneliti

Dalam menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan penelitian dalam melakukan


suatu penelitian terutama tentang senam hamil.

3. Bagi Institusi

Bagi puskesmas
Sebagai informasi bagi penyusunan kebijakan di Puskesmas Kecamatan Pancoran
Mas Depok sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan
pelayanan kebidanan pada ibu hamil.
Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalammemperkaya
bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan dan oenelitian
selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup Materi


Penelitian yang dilakukan rencananya akan mengukur gambaran pengetahuan ibu hamil
terhadap aenam hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun
2017.
Ruang lingkup Responden
Ibu hamil yanga ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok
Tahun 2017.
Ruang Lingkup Tempat
Penelitian dilakukan bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok
Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai