Dasar Teori Nadi Anfis
Dasar Teori Nadi Anfis
DASAR TEORI
Tekanan darah adalah gaya yang di terima persatuan luas dinding pembuluh darah yang
diberikan oleh cairan darah. Pada dasarnya cara pengukuran tekanan darah ada dua macam,
yaitu :
1. Cara langsung
Merupakan cara pengukuran yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah yaitu
dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukan kedalam pembuluh darah
untuk dihubungkan dengan monometer.
Tensimeter terdiri dari menset hawa, pompa kare, skrup, klep, dan manometer air
raksa atau monometer anaeroid. Selain cara tersebut, cara pengukuran tidak langsung
dapat pula digunakan tensi meter elektronik /digital, yang dapat dipasang di paha ,
lengan atas, pergelangan tangan, kepala, atau jari tangan.
Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialis pada lengan atas atau A. Femoralis pada
tungkai atas. Panjang manset di saratkan selebar kira-kira 2-3 lingkar bagian tersebut. Tehnik
pengukuran dengan manomenter ada dua cara yaitu :
2. Auskultasi dengan bantuan alat stetoskop. Dengan cara ini dapat diukur tekanan
sistole maupun diastole. Sedangakan, pada tensi meter elektronik, selain dapat
merngukur sistole dan diatole juga dapat menukur kontraksi jantung atau denyut nadi.
Tekanan sistole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali jantung kontraksi, dan
memompanya dalam pembuluh darah. Tekanan diastole adalah tekanan paling rendah
ketuka jantung istirahat dan sedang terjadi pengisian darah. Satuan darah adalah “mmHg
(milimeter air raksa)”. Seorang tidak dapat mengukur tekanan darahnya sendiri kecuali
menggunakan tensi meter elektroni
(Hipertensi ringan)
(Hipertensi sedang)
(Hipertensi berat)
(Hipertensi ringan)
Tekanan darah dapat berbeda dari nilai normal, tergantung keadaan faal tersebut atau
kelainan patologonis, seperti shock, gangguan faal ginjal, trauma kapitis tumor adrenal
dll. Keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari normal disebut hipotensi sedangkan
tekanan darah lebih tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah normal dewas muda adalah
120/80 mmHg. Nilai tekanan darah normal ini dapat dirubah sesuai dengan perjalanan
usia. Diagnosa hipertensi pada umumnya ditegakkan setelah dilakukan pengukuran secara
berulang selama beberapa hari.
Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung per menit. Pemeriksaan denyut nadi
meliputi irama dengan kekuatan kontraksinya. Denyut nadi pada dewasa muda normal
adalah 60-100 kali per menit. Pengukuran paling tepat untuk denyut nadi adalah di
A.Karotis dan A. Brakialis karena lebih dekat dengan aorta sehingga lebih kecil
disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat olah raga, sakit, trauma dan emosi.
Wanita berumur 12 tahun keatas pada umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari
laki-laki. Olahragawan pada saat istirahat dapat memiliki denyut mendekati 40 kali per
menit. Anggapan ini dianggap normal untuk olahragawan.
Pengukuran fisik tinggi badan berat badan sanggat diperlukan dalam memeroleh
informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan
hormonal metabolik. Pemeriksaan tinggi badan harus dilakukan dengan posisi berdiri.
Berat badan sering kali di bandingkan den gan berat badan ideal
1. 155,5-110=45,5
3. 145 – 110 = 35
1. 45,5 – (45,5 x 10 % )
= 45,5 – 4,55
= 40,95
2. 44,5- (44,5 x 10 %)
=44,5 – 4,45
=40,05
3. 75 – (35 x 10 %)
=35 – 3,5
=31,5
Selain itu pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk mengetahui indeks
masa tubuh = IMT (Body Mass Index = BMI) yang dapat digunakan untuk memprediksi
kesehatan penderita.
IMT/BMI = BB (kg)/TB2 (m2) ; perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT
IMT :
1.
2.
3.