Anda di halaman 1dari 4

BAB II

DASAR TEORI

Tekanan darah adalah gaya yang di terima persatuan luas dinding pembuluh darah yang
diberikan oleh cairan darah. Pada dasarnya cara pengukuran tekanan darah ada dua macam,
yaitu :

1. Cara langsung

Merupakan cara pengukuran yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah yaitu
dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukan kedalam pembuluh darah
untuk dihubungkan dengan monometer.

2. Cara tidak langsung

Menggunakan alat monometer. Macam-macam monometer seperti : tensi meter


terbuka, tensi meter tertutup, tensi meter pegas atau elektrik.

Tensimeter terdiri dari menset hawa, pompa kare, skrup, klep, dan manometer air
raksa atau monometer anaeroid. Selain cara tersebut, cara pengukuran tidak langsung
dapat pula digunakan tensi meter elektronik /digital, yang dapat dipasang di paha ,
lengan atas, pergelangan tangan, kepala, atau jari tangan.

Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialis pada lengan atas atau A. Femoralis pada
tungkai atas. Panjang manset di saratkan selebar kira-kira 2-3 lingkar bagian tersebut. Tehnik
pengukuran dengan manomenter ada dua cara yaitu :

1. Palpasi, hanya dapat mennetukan sistole.

2. Auskultasi dengan bantuan alat stetoskop. Dengan cara ini dapat diukur tekanan
sistole maupun diastole. Sedangakan, pada tensi meter elektronik, selain dapat
merngukur sistole dan diatole juga dapat menukur kontraksi jantung atau denyut nadi.

Tekanan sistole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali jantung kontraksi, dan
memompanya dalam pembuluh darah. Tekanan diastole adalah tekanan paling rendah
ketuka jantung istirahat dan sedang terjadi pengisian darah. Satuan darah adalah “mmHg
(milimeter air raksa)”. Seorang tidak dapat mengukur tekanan darahnya sendiri kecuali
menggunakan tensi meter elektroni

Tabel 2.1 klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa

Kategori Sistole Diastole

Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHg

Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg

Normal < 130 mmHg < 85 mmHg


Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg

(Hipertensi ringan)

Stadium 2 160 -179 mmHg 100-109 mmHg

(Hipertensi sedang)

Stadium 3 180-209 mmHg 110-119 mmHg

(Hipertensi berat)

Stadium 4 >210 mmHg > 120 mmHg

(Hipertensi ringan)

Sumber : WHO – Internasional, European & British Hypertensi Society (2004)

Tekanan darah dapat berbeda dari nilai normal, tergantung keadaan faal tersebut atau
kelainan patologonis, seperti shock, gangguan faal ginjal, trauma kapitis tumor adrenal
dll. Keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari normal disebut hipotensi sedangkan
tekanan darah lebih tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah normal dewas muda adalah
120/80 mmHg. Nilai tekanan darah normal ini dapat dirubah sesuai dengan perjalanan
usia. Diagnosa hipertensi pada umumnya ditegakkan setelah dilakukan pengukuran secara
berulang selama beberapa hari.

Teori Dasar Denyut Nadi (Heart Rate)

Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung per menit. Pemeriksaan denyut nadi
meliputi irama dengan kekuatan kontraksinya. Denyut nadi pada dewasa muda normal
adalah 60-100 kali per menit. Pengukuran paling tepat untuk denyut nadi adalah di
A.Karotis dan A. Brakialis karena lebih dekat dengan aorta sehingga lebih kecil
disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat olah raga, sakit, trauma dan emosi.
Wanita berumur 12 tahun keatas pada umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari
laki-laki. Olahragawan pada saat istirahat dapat memiliki denyut mendekati 40 kali per
menit. Anggapan ini dianggap normal untuk olahragawan.

Teori Dasar Frekuensi Nafas

Respirasi/Pernafasan adalah jumlah pernafasan/ inspirasi per menit. Penafasan pada


umumnya mempun yai kecepatan yang lebih rendah dan tidak teratur dibaandingkan
denyut nadi, oleh karena itupenghitungan frekuensi nafas hendaknya dilakukan dalam
satu menit untuk menghindari kesalahan. Selain kecepatan/ frekuensi nafas, dalam
pemeriksaan nafas hendaknya diperhatikan pola-pola pernafasan, usaha nafas,
penggunaan otot tambahan, dan volume nafas. Pengukuran dilakukan ketika orang coba
dalam keadaan istirahat, dengan mengitung berapa kali jumlah dada terangkat per menit.
Jumlah respirasi normal pada orang dewasa adalah 15-20 kali per menit ketika
beristirahat. Kecepatan respirasi dan meningkat pada kondisi demam, sakit atau kondisi
kesehatan lain.

Teori Dasar Berat dan Tinggi Badan

Pengukuran fisik tinggi badan berat badan sanggat diperlukan dalam memeroleh
informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan
hormonal metabolik. Pemeriksaan tinggi badan harus dilakukan dengan posisi berdiri.
Berat badan sering kali di bandingkan den gan berat badan ideal

 Berat badan ideal wanita :

BB (ideal maks) wanita = TB – 110

BB (ideal maks) wanita = (BB (ideal maks) x 10 %)

 Berat badan ideal pria :

BB (ideal maks) pria = TB – 110

BB (ideal maks) pria = (BB (ideal maks) x 10 %)

1. 155,5-110=45,5

2. 154,5 – 110 = 44,5

3. 145 – 110 = 35

1. 45,5 – (45,5 x 10 % )

= 45,5 – 4,55

= 40,95

2. 44,5- (44,5 x 10 %)

=44,5 – 4,45

=40,05

3. 75 – (35 x 10 %)

=35 – 3,5

=31,5

Selain itu pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk mengetahui indeks
masa tubuh = IMT (Body Mass Index = BMI) yang dapat digunakan untuk memprediksi
kesehatan penderita.
IMT/BMI = BB (kg)/TB2 (m2) ; perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT

Klasifikasi IMT/BMI (Classification of Overweight and Obesity by BMI, Waist


Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997)

 BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 18,5 kg/m2

 BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m2

 BB normal = 18,5 – 24,9 kg/m2

 BB lebih (agak gemuk = 25,0 – 29,9 kg/m2

 Obesitas klas 1 (gemuk) = 30,0 – 34,9 kg/m2

 Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = 35,0 – 39,9 kg/m2

 Ekstrem Obes / Obesitas klas 3(amat sangat gemuk) = ≥ 40,0 kg/m2

IMT :

1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai