Anda di halaman 1dari 11

A.

LINGKUNGAN DAN KESEHATAN


Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang memengaruhi suatu
organisme; faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor) atau
variabel-variabel yang tidak hidup (abiotic factor). 10 Dari hal inilah kemudian
terdapat dua komponen utama lingkungan, yaitu: a) Biotik: Makhluk
(organisme) hidup; dan b) Abiotik: Energi, bahan kimia, dan lain-lain.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Penggunaan istilah “lingkungan” sering kali
digunakan secara bergantian dengan istilah “lingkungan hidup”. Kedua istilah
tersebut meskipun secara harfiah dapat dibedakan, tetapi pada umumnya
digunakan dengan makna yang sama, yaitu lingkungan dalam pengertian
yang luas, yang meliputi lingkungan fisik, kimia, maupun biologi (lingkungan
hidup manusia, lingkungan hidup hewan dan lingkungan hidup tumbuhan).
Lingkungan hidup juga memiliki makna yang berbeda dengan ekologi,
ekosistem, dan daya dukung lingkungan.
Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup adalah
semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah-perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada
dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan
jasad-jasad hidup lainnya. Sementara itu, menurut Otto Soemarwoto,
lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk hidup
bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya. Jika disimak
berbagai pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa lingkungan memiliki
cakupan yang sangat luas.
Lebih jelas L.L. Bernard memberikan pembagian lingkungan ke dalam 4
(empat) bagian besar, yakni:
a. Lingkungan fisik atau anorganik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya
kosmik dan fisiogeografis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik,
ombak, dan sebagainya.
b. Lingkungan biologi atau organik, segala sesuau yang bersifat biotis
berupa mikroorganisme, parasit, hewan, tumbuhan, termasuk juga
disini lingkungan prenatal, dan proses-proses biologi seperti
reproduksi, pertumbuhan, dan sebagainya.
c. Lingkungan sosial, dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
1) Lingkungan fisiososial yaitu meliputi kebudayaan materiil (alat),
seperti peralatan senjata, mesin, gedung, dan lain-lain,
2) Lingkungan biososial, yaitu manusia dan interaksinya terhadap
sesamanya dan tumbuhan beserta hewan domestic dan semua
bahan yang digunakan manusia yang berasal dari sumber
organik,
3) Lingkungan psikososial, yaitu yang berhubungan dengan tabiat
batin manusia seperti sikap, pandangan, keinginan, dan
keyakinan. Hal ini terlihat melalui kebiasaan, agama, ideologi,
bahasa, dan lain-lain.
d. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara institusional,
berupa lembaga-lembaga masyarakat, baik yang terdapat di daerah
kota atau desa. Rumusan tentang lingkungan hidup sebagaimana RM.
Gatot P. Soemartono mengutip pendapat para pakar sebagai berikut :
“secara umum lingkungan diartikan sebagai segala benda, kondisi,
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita
tempati, dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan
manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat
luas, namun praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor
yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, faktor politik,
faktor ekonomi, faktor soasial dan lain-lain”.
Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor
genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks,
kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan emosional. Status kesehatan
tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi
kebanyakan kerusakan pada periode-periode awal bukanlah kerusakan yang
serius jika orang mau menyadarinya. (Santoso, 2012: 8) Menurut definisi
yang dirumuskan oleh WHO, kesehatan adalah sebagai : ”a state of complete
physical, mental and social well being and not merely the absence of disease
or infirmity“. (WHO, 1948), adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social
tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit). Dalam UU RI Nomor 23
tahun 1992 kesehatan juga dinyatakan mengandung dimensi mental dan
social : “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi
“.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yangmemungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu
keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakitatau kelemahan.Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa
untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa adalah “sumber daya bagi
kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif
menekankansumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuanfisik

B. BERBAGAI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN
Adapun komponen-komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya
penyakit adalah sebagai berikut : komponen fisik (kebisingan, radiasi, cuaca,
panas, dll), komponen kimia (pestisida dalam makanan, asap rokok, limbah
pabrik, pewarna makanan, polutan udara, dll), komponen biologi (spora,
jamur, bakteri, cacing, dll), serta komponen sosial (tetangga, atasan, pesaing,
dll).
Masalah kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh :
Pertumbuhan dan persebaran penduduk. Masalah kesehatan lingkungan
cenderung timbul karena daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Kebijakan (policy) para pengambil keputusan. Sebagai contoh, kebijakan
penggunaan Tetra Ethyl Level (TEL) untuk campuran bahan bakar bensin
mampu meningkatkan pencemaran lingkungan. Mentalitas dan perilaku
penduduk. Sebagai contoh, perilaku membuang sampah sembarangan.
Kemampuan alam untuk mengendalikan pencemaran Beberapa hal tentang
kesehatan lingkungan berdasarkan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 23
tahun 1992 antara lain : Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat Kesehatan lingkungan
dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan permukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya Kesehatan lingkungan meliputi
penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah
gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan
atau pengamanan lainnya Setiap tempat/sarana pelayanan umum wajib
memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar
dan persyaratan

 Komponen Analisis Lingkungan Eksternal


Menurut Herry achmad buchory dan Djaslim Saladin (2010: 48-49)
mengemukakan bahwa komponen analisis lingkungan eksternal terdiri
dari:
1. Scanning
Mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan. Jadi scanning adalah usaha untuk mempelajari segmen
dalam lingkungan umum.
2. Monitoring
Mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan.
3. Forcasting
Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang di monitoring.
4. Assessing
Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan
lingkungan untuk strategi perusahaan dan manajemennya.
 Indikator Lingkungan Eksternal
Berdasarkan hasil penelitian dari Wispandono (2010: 154) bahwa, ada
lima indikator yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis lingkungan
eksternal pada industri batik yang dianggap memiliki pengaruh terhadap
perusahaan, yaitu:
1) Pelanggan;
2) Pemasok;
3) Pesaing;
4) teknologi;
5) pemerintah.
Sedangkan dalam penelitian Musran Munizu (2010:35) lingkungan
eksternal pada Usaha mikro kecil di Sulawesi Selatan diukur dengan:
1) aspek kebijakan pemerintah di sektor Industri kecil menengah
(IKM) yang meliputi: kegiatan pembinaan melalui dinas terkait,
peraturan dan regulasi yang pro bisnis, penyiapan lokasi usaha
dan penyediaan informasi.
2) Aspek sosial, budaya, dan ekonomi, yang meliputi: tingkat
pendapatan masyarakat, tersedianya lapangan kerja, iklim usaha
dan investasi, pertumbuhan ekonomi.
3) Peranan lembaga terkait, yang meliputi: bantuan permodalan dari
lembaga terkait, bimbingan teknis/pelatihan, pendampingan,
monitoring dan evaluasi.
C. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pada saat ini, pencemaran
berlangsung dimana-mana dengan laju begitu cepat, yang tidak pernah terjadi
sebelumnya. kecenderungan pencemaran, terutama sejak Perang Dunia
kedua mengarah kepada dua hal yaitu, pembuangan senyawa kimia tertentu
yang makin meningkat terutama akibat kegiatan industri dan transportasi.
Yang lainnya akibat penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan
berbahaya aktivitas manusia.
Beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan
masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat
berbahaya dan beracun meskipun dalam konsentrasi yang masih rendah
seperti bahan pencemar logam-logam berat: Hg, Pb, Cd. As, dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan sudah terjadi pula di lingkungan udara dan tanah
dengan segala dampak yang ditimbulkannya. Penyebab pencemaran ini
selain disebabkan oleh aktivitas manusia (antropogemik) juga dapat
ditimbulkan oleh kegiatan alami, seperti kebakaran hutan karena kemarau
panjang, letusan gunung berapi dan sebagainya.
1. Pencemaran Air
Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat di-perbarui,
tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia.
Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam
sehingga dengan mudah dapat tercemar. Menurut tujuan penggunaannya,
kriterianya berbeda-beda. Air yang sangat kotor untuk diminum mungkin
cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk
pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang
ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan
sebagainya.Pencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun
lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara
serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pada saat udara yang
tercemar jatuh ke bumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah
tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada
lahan pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya sehingga
mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Pengolahan
tanah yang kurang baik akan dapat menyebabkan erosi sehingga air
permukaan tercemar dengan tanah endapan. Dengan demikian banyak
sekali penyebab terjadinya pencemaran air ini, yang akhirnya akan
bermuara ke lautan, menyebabkan pencemaran pantai dan laut sekitarnya.
Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1988
Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah : masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi kurang alau sudah tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1 )
2. Pencemaran Udara
Ada sekitar 99% dari udara yang kita isap ialah gas nitrogen dan
oksigen. gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa di antara gas yang sangat sedikit tersebut
diidentifikasi sebagai gas pencemar. Di daerah perkotaan misalnya, gas
pencemar berasal dari asap kendaraan, gas buangan pabrik, pembangkit
tenaga listrik, asap rokok, larutan pembersih, dan sebagainya yang
berhubungan dengan kegiatan manusia. Komponen-komponen pencemar
tersebut dalam tingkat tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada
jaringan paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan dan bahan
lainnya. Adanya kandungan bahan kimia dalam atmosfer bumi karena
polusi udara akan dapat juga mengubah iklim lokal, regional, dan global,
sehingga bisa meningkatkan jumlah radiasi sinar ultraviolet dari matahari
ke permukaan bumi. Terbentukya bumi adalah gas yang melapisi bumi dan
terbagi dalam beberapa lapis. Lapisan yang paling dalam disebut juga
troposfer yang tebalnya sekitar 17 km di atas permukaan bumi. Sekitar
99% dari gas yang nonpolusi dalam udara kering yang terdapat pada
troposfer yang kita isap, terdiri dari dua jenis gas, yaitu gas nitrogen (78%)
dan oksigen (21%). Sisanya adalah gas argon yang kurang dari 1%, dan
karbon dioksida sekitar 0,035%. Udara dalam troposfer juga mengandung
uap air yang jumlahnya sekitar 0,01% di daerah subtropis, dan sekitar 5%
di daerah tropis yang lembab. Udara dalam lapisan troposfer selalu
berputar-putar dan terus bergerak, menjadi panas oleh sinar
matahari,kemudian bergerak lagi diganti oleh udara dingin yang akan
menjadi panas kembali, begitu seterusnya. Proses fisik tersebut
menyebabkan terjadinya pergerakan udara dalam lapisan troposfer, dan
merupakan faktor utama untuk mendeteksi iklim dan cuaca di permukaan
bumi.
Di samping itu pergerakan udara tersebut juga dapat mendistribusikan
bahan kimia pencemar dalam lapisan troposfer. Bilamana udara yang
bersih bergerak di atas permukaan bumi, udara tersebut akan membawa
sejumlah bahan kimia yang dihasilkan oleh proses alamiah dan aktivitas
manusia. Sekali bahan kimia pencemar masuk ke dalam lapisan troposfer,
bahan pencemar tersebut bercampur dengan udara dan terbawa secara
vertikal dan horizontal serta bereaksi secara kimiawi dengan bahan lainnya
di dalam atmosfer. Dalam mengikuti gerakan udara, polutan tersebut
menyebar, tetapi polutan yang dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak
yang jauh dan akhirnya jatuh ke permukaan bumi menjadi partikel-partikel
padat dan larut dalam bu-tiran air serta mengembun jatuh ke permukaan
bumi.
3. Pencemaran Air Tanah
Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat vital bagi
penduduk di Indonesia terutama di daerah pedesaan. Tetapi sampai
sekarang hal yang mengenai kualitas air tanah di berbagai daerah di
Indonesia belum banyak dilaporkan. Di Amerika Serikat sampai tahun 1988
ditemukan 38 jenis bahan kimia mencemari air tanah yang digunakan untuk
minum. Badan Proteksi Lingkungan Amerika (US EPA) melaporkan bahwa
45% dari fasilitas air minum asal air tanah telah terkontaminasi bahan kimia
organik sintesis yang cukup berbahaya terhadap kesehatan konsumen.
Bahan kimia yang paling banyak ditemukan ialah trikloroetilen (TCE),
karbon tetraklorid, dan kloroform. Di samping itu, air tanah terkontaminasi
oleh 74 macam pestisida. Beberapa penelitian juga dilaporkan bahwa yang
paling sering ditemukan dalam air sumur ialah nitrat dan jenis pestisida
pertanian untuk pupuk mau-pun untuk membunuh parasit cacing nematoda
yang merusak akar tanaman. Beberapa jenis bakteri dan bahan partikel
kecil lainnya biasanya mencemari permukaan air dan tersaring oleh tanah
sehingga air menjadi cukup bersih di dalam air tanah. Tetapi bilamana
pencemarannya sangat berat dan melebihi kapasitas filtrasi tanah terhadap
air yang tercemar, maka daya filtrasi tanah tersebut akan menurun. Daya
filtrasi tanah ini terutama sangat bergantung pada jenis dan tipe tanahnya.
Misalnya, pada tanah berpasir daya filtrasinya rendah. Semua jenis tanah
tidak efektif dalam menyaring virus patogen dan bahan kimia organik
sintesis lainnya. Proses biodegradasi oleh bakteri terhadap buangan
limbah organik terkadang tidak dapat mencapaiair tanah karena kurangnya
oksigenterlarut di dalamnya, di samping itu kehidupan mikroorganisme
sangat ber-kurang dalam air tanah. Bilamana air tanah mulai
terkontaminasi biasanya sulit diencerkan karena pergerakan air tanah
sangat lambat. Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pen-
cemar, baik lokal maupun regional. Dua sumber utama kontaminasi air
tanah ialah terjadinya kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan
bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan
limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di
atasatau di dekat sumber air tanah.Perembesan minyak pelumas mobil dari
suatu perbengkelan yang besar,pompa bensin,larutan pembersih dari
suatu pabrik dan bahan-bahan kimia berbahaya yang tersimpan dalam
gudang bawah tanah,sangat berperan dalam terjadinya kontaminasi air
tanah sampai mencapai 40% dari sumber air tanah.Perembesan minyak
satu galon per hari dapat mencemari air minum (asal air tanah) yang
dikonsumsi 50.000 orang penduduk. Perembesan bahan polutan tersebut
secara perlahan biasanya tidak diketahui atau tidak terdeteksi sampai
terjadinya korban pada orang yang mengkonsumsi air sumur yang
bersangkutan.

D. MANFAAT ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN


1. Bagi pemerintah
 Dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mengontrol pengelolaan
lingkungan oleh pemilik usaha/proyek.
 Dapat dimanfaatkan untuk mengontrol penggunaan sumber daya
alam dan lingkungan oleh pemilik usaha/proyek.
 Dapat dimanfaatkan untuk mencegah kerusakan dan pemborosan
penggunaan sumber daya lingkungan
 Untuk menghindari terjadinya konflik dengan proyek lain atau
masyarakat di sekitar lokais proyek
2. Bagi masyarakat
 Dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengontrol pengelolaan
sumber daya alam.
 Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan masyarakat
3. Bagi lingkungan
Terpeliharanya kualitas lingkungan dengan baik.
 Terjaminnya keberlanjutan sumber daya lingkungan
4. Manfaat bagi pemilik usaha/proyek
 Memberikan gambaran yang jelas atas manfaat risiko dan sasaran
terkait usaha / proyek.
 Memberikan gambaran yang detail atas kondisi lingkungan baik
biogeofisik, social ,ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi
unit usaha/proyek
 Dapat dijadikan bahan penguji secara konferhensif atas perencanaan
proyek, sehingga pemilik usaha/proyek dapat meminimalisir resiko dan
kelemahan usahanya
 Dapat dijadikan sebagai landasan perencanaan pengelolaan
lingkungan yang lebih baikdan merupakan bagian dari pengelolaan
pembangunan usaha/proyek secara keseluruhan
DAFTAR RUJUKAN

Ikhtiar, Muhammad. 2017. Analisis Kualitas Lingkungan. Makasar. CV.Social Politic


Genius
Iriant, Ketut. 2015. Buku Bahan Ajar Kualitas Lingkungan. Universitas Warmadewa
Summampouw, OJ. 2015. Diktat Pencemaran Lingkungan. UNSRAT Manado

Anda mungkin juga menyukai