Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada diri manusia terdapat dorongan seksual. Dorongan seksual ini tidak
hanya karunia atau rahmat dari Allah Swt, melainkan juga amanah yang harus
dijaga. Maksudnya, agama (terutama Islam) menghendaki agar dorongan seksual
ini dapat bersesuaian dengan fitrah kemanusiaan dan akal sehat, dalam artian
tersalurkan pada dan dengan cara yang benar.
Dorongan seksual adalah sebuah fitrah kemanusiaan, tentu keinginan untuk
menurutinya merupakan suatu hal yang kodrati dan sejalan dengan maksud
normatif agama. Agama hanya melarang jika dorongan seksual itu mengarah
pada hubungan seksual yang menyimpang dari fitrah kemanusiaan dan akal sehat,
atau mengarah pada yang kita sebut penyimpangan seksual (sexual deviation).
Penyimpangan seksual (sexual deviation) atau abnormalitas seksual (sexual
abnormality) atau ketidakwajaran seksual (sexual perversion) atau kejahatan
seksual (sexual harrasment) adalah bentuk dorongan dan kepuasan seksual yang
diperoleh atau ditunjukkan kepada objek seksual secara tidak lazim. Disebut tidak
lazim karena perilaku menyimpang seksual diikuti oleh fantasi seksual yang
diorientasikan pada pencapaian orgasme melalui hubungan di luar hubungan
kelamin heteroseksual dengan jenis kelamin yang sama atau dari partner seks di
bawah umur atau hubungan seksual yang secara normatif bertentangan dengan
norma-norma tingkah laku seksual yang diakui masyarakat secara umum
(Junaedi, 2010). Hal ini karena menurut ajaran agama, hubungan seksual bukan
sekedar cara untuk menuruti dorongan seksual atau jalan memperoleh kepuasan
seksual, tetapi lebih dalam maknanya dari itu berkaitan dengan kebutuhan
manusia untuk berkembang biak.
Meski jelas-jelas menyalahi ajaran agama, senyatanya tidak sedikit pula orang
yang terindikasi melakukan penyimpangan seksual. Seperti santer atau marak
dibicarakan belakangan ini di tanah air perihal kelompok-kelompok yang
mengatasnamakan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk melegitimasi keberadaan

1
Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trans-Gender (LGBT). Kecuali itu pula, ada kasus
pemerkosaan yang selanjutnya berujung pada pembunuhan korban, dan juga
penyalagunaan Narkoba dan HIV/AIDS yang menimbulkan keresahan
masyarakat merupakan fenomena yang menarik untuk diperbincangkan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari LGBT?
2. Untuk mengetahui dampak LGBT bagi kesehatan?
3. Untuk mengetahui LGBT dalam perspektif islam ?
4. Untuk mengetahui pengertian Narkoba ?
5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Narkoba?
6. Untuk mengetahui dampak dari Narkoba?
7. Untuk mengetahui perspektif islam terhadap penyalagunaan Narkoba?
8. Untuk mengetahui pengertian HIV/AIDS?
9. Untuk mengetahui penyebab dari HIV/AIDS?
10. Untuk mengetahui HIV/AIDS dalam sudut pandang Islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LGBT
A. Pengertian
LGBT atau GLBT adalah akronim dari “lesbian,gay,biseksual, dan
transgender”. Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggunakan
frasa “komunitas gay” karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok
yang telah disebutkan. Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan
keanekaragaman “budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender”.
Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk penunjukkan diri. Berikut
adalah penjelasan pengertian mengenai LGBT :
1. Lesbian : seorang homo seksual perempuan; perempuan yang mengalami
percintaan atau tertarik seksual kepada perempuan lain.
2. Gay : istilah yang merujuk kepada seorang (laki-laki) homosexual, yaitu
laki-laki yang berhubungan dengan sesama sejenis atau laki-laki yang
berhubungan seks dengan laki-laki. Bila ditelusuri secara gramatikal tidak
ada perbedaan penggunaan kata antara homoseksual atau lesbian. Dalam
bahasa arab kedua-duanya dinamakan al-liwath. Pelakunya dinamakan al-
luthiy. Namun Imam Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Kabir menyebutkan
homoseksual dengan liwath. Dan lesbian dengan sihaq atau musaahaqah.
3. Biseksual: pada dasarnya istilah bixesual biasanya digunakan untuk
menggambarkan ketertarikan rimantisme atau ketertarikan sexual dalam
konteks manusia kepada orang lain tanpa membedakan laki-laki dan
perempuan.
4. Transgender : istilah ini digunakan untuk seseorang yang dirinya merasa
naluri, jiwa,kepribadiannya, tidak sama dengan jenis kelamin yang ia
miliki sejak lahir, misal terlahir pria namun dia merasa dirinya wanita , dan
sebaliknya.

3
B. Penyebab LGBT
1. Faktor keluarga
Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan
yang penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang
anggota LGBT daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.
a. Ketika seorang anak mendapatkan perlakuan yang kasar atau perlakuan
yang tidak baik lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu bisa
menimbulkan kerenggangan hubungan keluarga serta timbulnya rasa
benci si anak pada orang tuanya. Sebagai contoh adalah ketika seorang
anak perempuan mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak
kekerasan lainnya dari ayah atau saudara laki-lakinya yang lain, maka
akibat dari trauma tersebut nantinya anak perempuan tersebut bisa saja
memiliki sifat atau sikap benci terhadap semua laki-laki.
b. Akibat sikap orang tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk
memiliki anak laki-laki atau perempuan, namun kenyataan yang terjadi
justru malah sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa membuat anak akan
cenderung bersikap seperti apa yang diidamkan oleh orang tuanya.
c. Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah
menjerumuskan anak pada pilihan hidup yang salah.
d. Kurangnya didikan perihal agama dan masalah seksual dari orang tua
tua kepada anak-anaknya. Orang tua sering beranggapan bahwa
membicarakan masalah yang menyangkut seksual dengan anak-anak
mereka adalah suatu hal yang tabu, padahal hal itu justru bisa mendidik
anak agar bisa mengetahui perihal seks yang benar.
2. Faktor Lingkungan dan pergaulan
Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah
menjadi faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan
seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT. beberapa point
terkait dengan faktor ini adalah :
a. Seorang anak yang dalam lingkungan keluarganya kurang
mendapatkan kasih sayang, perhatian, serta pendidikan baik masalah
agama, seksual, maupun pendidikan lainnya sejak dini bisa terjerumus
dalam pergaulan yang tidak semestinya. Di saat anak tersebut mulai
asik dalam pergaulannya, maka ia akan beranggapan bahwa teman

4
yang berada di dekatnya bisa lebih mengerti, menyayangi, serta
memberikan perhatian yang lebih padanya. Dan tanpa ia sadari, teman
tersebut justru membawanya ke dalam kehidupan yang tidak benar,
seperti narkoba, miras, perilaku seks bebas, serta perilaku seks yang
menyimpang (LGBT).
b. Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negeri mau tidak mau
telah dapat mengubah pola pikir sebagian besar masyarakat kita dan
pada akhirnya terjadilah pergeseran norma-norma susila yang dianut
oleh sebagian masyarakat. sebagai contoh adalah perilaku seks yang
menyimpang seperti seks bebas maupun seks dengan sesama jenis atau
yang lebih dikenal dengan istilah LGBT.
3. Faktor genetik
Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu faktor
pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang
menyimpang lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya
bisa menurun dari anggota keluarga terdahulu. ada beberapa hal yang perlu
ketahui terkait masalah ini, seperti :
a. Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal
memiliki kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang
normal kromosomnya adalah XX. Akan tetapi dalam beberapa
kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis
kromosom XXY, ini artinya bahwa laki-laki tersebut memiliki
kelebihan satu kromosom. Akibatnya, lelaki tersebut bisa memiliki
berperilaku yang agak mirip dengan perilaku perempuan.
b. Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki
andil yang besar terhadap perilaku LGBT. Seseorang yang
memiliki kadar hormon testosteron yang rendah dalam tubuhnya,
maka bisa mengakibatkan antara lain berpengaruh terhadap
perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-laki menjadi mirip
dengan perilaku perempuan.
4. Faktor akhlak dan moral
a. Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat
keimanan yang lemah dan rapuh, besar kemungkinan kondisi
tersebut akan membuatnya lemah dalam hal mengendalikan hawa

5
nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah benteng yang paling efektif
dalam diri seseorang untuk menghindari terjadinya perilaku seksual
yang menyimpang. Jadi dengan lemahnya iman, maka kekuatan
seseorang untuk dapat mengendalikan hawa nafsunya akan
semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan orang itu pada
perilaku yang menyimpang, salah satunya dalam hal seks.
b. Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang bisa
kita ambil sebagai pemicu rangsangan seksual seseorang. Misalnya
semakin maraknya VCD porno, majalah porno, atau video-video
lain yang bisa kita akses melalui internet.
5. Faktor Pendidikan dan pengetahuan tentang agama
Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks
menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta
pemahaman seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas
dikatakan bahwa agama atau keimanan merupakan benteng yang paling
efektif dalam mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah,
sangat perlu ditanamkan pengetahuan serta pemahaman agama terhadap
anak-anak sejak usia dini untuk membentuk akal, akhlak, serta kepribadian
mereka.

C. Dampak LGBT bagi Kesehatan


1. HIV / AIDS
2. Penyakit kelamin berbahaya
Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan
baik itu oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu dampak buruk
dari kebiasaan LGBT. berikut ini beberapa jenis penyakit tersebut :
1) Sifilis (raja singa), yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh adanya
infeksi bakteri treponema pallidum. Jika tidak ditangani, penyakit ini
bisa menyebabkan kelumpuhan, demensia, kebutaan, masalah
pendengaran, impotensi, hingga kematian.
2) Gonore (kencing nanah), yaitu penyakit seksual menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Dampak dari

6
penyakit ini bisa dirasakan oleh beberapa daerah dalam tubuh kita
seperti rektum, mata, atau tenggorokan.
3) Chlamydia, yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Klamidia trachomatis. Meskipun dalam beberapa kasus pasien
tidak mengalami gejala apapun, akan tetapi penyakit ini juga bisa
berpengaruh pada organ tubuh seperti mata, rektum, serta tenggorokan.
4) Kutil kelamin, yaitu penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi
virus HPV (human papillomavirus) yang menyebabkan kemunculan
kutil di sekitar alat kelamin atau area dubur. Mereka yang terinfeksi
virus HPV bisa berpotensi terkena penyakit berbahaya seperti kanker
serviks, kanker penis, serta kanker rektum.
5) Herpes Genital, yaitu sejenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh
infeksi virus herpes simpleks (HSV) yang menyebabkan timbulnya
luka melepuh berwarna kemerahan yang disertai dengan timbulnya
rasa sakit di area genital.
3. Menganggu Reproduksi
Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka
yang gemar melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa mengalami
gangguan peranakan (reproduksi). Bagi pelaku homoseksual, kondisi ini
bisa menyebabkan berbagai sumber utama pengeluaran mani menjadi
semakin melemah. Selain itu, kondisi ini akan dapat menimbulkan
gangguan pada produksi sperma yang dihasilkan pada testis, di mana
sperma bisa terbunuh dan pada akhirnya akan menyebabkan kemandulan.

D. LGBT Dalam Perspektif Islam


Semua manusia itu sama, antara laki-laki maupun perempuan setaraf bila di
sisi Allah SWT. Selain indentitas gender tersebut, semua agama mengakui
terdapat manusia yang mengalami kebingungan identitas gender. Hal ini,
mempengaruhi seksualnya.
Dalam Islam, pembagian seksual dikenal dengan istilah khunsa yang terbagi
menjadi dua, khunsa wadhih dan khunsa mushkil. Perubahan identitas baik itu
transgender maupun khunsa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
adanya genetik yang berfariasi dalam 1 spesies makhluk yaitu manusia,
hormone, lingkungan sekitar dan psikologi dari seseorang tersebut. Hal ini

7
menimbulkan masalah besar pada mayoritas pengidap LGBT (kaum Lesbian,
gay, biseksual, dan transgender) ialah dosa dan perubahan mental.
Khunsa merupakan orang yang dilahirkan dengan kecacatan alat kelamin,
kecacatan ini sama halnya dengan ketidak adanya alat kelamin maupun
memiliki alat kelamin akan tetapi ganda. Beberapa pakar peneliti juga
berpendapat, yang pernyataanya berisi bahwa aurat khunsa menurut Mazhab
Hanafi itu sama dengan aurat wanita.
Sejarah membuktikan bahwa golongan LGBT ini tidak akan diterima Allah
SWT. Hal ini telah dibuktikan melalui sejarah yang telah berlalu pada zaman
Nabi Luth a.s. Beliau diutuskan oleh Allah untuk kaum yang sangat
menyimpang dari normalitasnya dan selalu membuat bencana yaitu kaum
Sodom. Yang mengisahkan golongan lelaki kaum Sodom ini, mereka tidak
memiliki keinginan hasrat terhadap kaum wanita walaupun hanya sedikit,
justru mereka lebih tertarik kepada sesama jenis lelaki.
Nabi Luth a.s. adalah putra dari Nabi Ibrahim a.s. Tanggungjawab yang
dipikul oleh Nabi Lut a.s. amatlah berat. Beliau harus berhadapan dengan
kaum yang amat durhaka kepada Allah SWT. serta melawan fitrah kejadian
manusia. Berbagai usaha telah dilakukan oleh Nabi lut a.s. Namun usaha yang
dilakukan menemui kegagalan.
Dibalik itu semua, Allah menurunkan bencana kepada kaum Sodom berupa
ditimbunkannya tanah dan bangunan dengan amat dahsyat kepada kaum
Sodom hingga tidak ada yang terselamatkan, kecuali umat Nabi Lut a.s. yang
selalu taat kepada Allah SWT. Demikian balasan Allah terhadap kaum yang
ingkar pada jalan yang benar.

Kisah sejarah Nabi Lut a.s telah diceritakan oleh ALLAH SWT. di dalam Al-
Quran, firman ALLAH beikut :

8
“Dan (Kami juga Telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala
dia Berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan
faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia
ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan
nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu Ini adalah
kaum yang melampaui batas.”(QS. Al A’raf 80-81).
Sehingga dari ayat di atas, jelaslah bahwa LGBT ini ialah perbuatan yang
tercela dan dibenci oleh Allah SWT. Seperti kisah kaum Sodom yang
diturunkan bala oleh Allah SWT telah cukup menggambarkan kepada kita
bahwa LGBT adalah aktivitas yang haram dan keji. Karena LGBT ini telah
menyalahi fitrah manusia yang telah diciptakan oleh Allah sebagai makhluk
yang berpasang-pasangan.

Dari sini Allah SWT telah menciptakan manusia, dengan beberapa tujuan
antaranya seperti yang termaktub dalam Q.s. an-Nisa, berikut firman Allah
SWT. :

“ Hai sekalian manusia, bertakwalah kamu kepada TuhanMu yang telah


menciptak kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkambang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak “ (Surah al-Nisa: 1)
Dari ayat diatas dapat kita pahami, bahwa Allah SWT telah menciptakan
manusia ini berpasang-pasanganan, dan dari pasangan tersebut akan lahir
zuriat atau pewaris untuk meneruskan generasi mendatang. Hal ini pula
membuktikan bahwa gejala LGBT telah lari / menyimpang dari tujuan

9
penciptaan manusia ke muka bumi ini. Dari sini pula bahwa aktivitas seks
kaum sejenis tidak akan dapat melahirkan seorang anak.
ALLAH SWT. berfirman dalam al-Quran yang bermaksud :

“ Maka tatkala datang azab Kami, Kami balikkan jadikan negeri kaum Luth
itu yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu daripada
tanah terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan
seksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” (Surah Hud: 82-83)

2.2 NARKOBA
A. Pengertian
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dam bahan
adiktif lainnya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah “napza” yang merupakan
singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran
yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah
yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,
psikis maupun sosial seseorang.

10
B. Jenis-Jenis Narkoba
1. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica)
Nama lainnya adalah: cimeng, marijuana, gele, pocong. Adalah tumbuhan
budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat
narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra- hydro-
cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
2. Shabu
Methamphetamine atau yang biasa kita kenal sebagai shabu adalah
stimultan obat yang sangat adiktif, yang secara kimiawi mirip dengan
amfetamine. Bentuknya putih, tidak berbau, pahit dan seperti kristal.Hasil
survey BNN memperlihatkan shabu sebagai narkoba peringkat 2 yang
paling sering dikonsumsi oleh masyarakat.
3. Ekstasi
Ekstasi berasal dari kata Ex-Stosis yang berarti terbebas atau juga bisa
berarti suatu keadaan yang menyenangkan. Kemungkinan yang dimaksud
adalah terbebaskan dari situasi yang biasa-biasa saja sehari-harinya
berubah menjadi situasi yang serba hangat, gembira, bahagia dengan
bayangan yang indah-indah dan sebagainya.
4. Heroin
Heroin atau putaw merupakan golongan narkotika semisintetis yang
dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan
sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin
murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna
putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak
sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya
digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

11
C. Dampak Penyalagunaan Narkoba
1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik
a. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses),
alergi, eksim.
d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu
tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
f. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi
adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon
reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan
fungsi seksual.
g. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi
pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi,
ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
h. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya
pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular
penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum
ada obatnya.
i. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over
dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga.
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri

12
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan
sosial
a. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan.
b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
c. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

D. Prespektif Islam Terhadap Penyalagunaan Narkoba


Dalam wacana Islam, ada beberapa ayat Al-Qur’an dan
hadits yang melarang manusia untuk mengkonsumsi minuman
keras dan hal-hal yang memabukkan. Pada orde yang lebih
mutakhir, minuman keras dan hal-hal yang memabukkan bisa juga
dianalogikan (disamakan/diqiaskan) sebagai narkoba. Waktu
Islam lahir dari terik padang pasir lewat Nabi Muhammad, zat
berbahaya yang paling populer memang baru minuman keras
(khamar).
Dalam perkembangan dunia Islam, khamar kemudian
bergesekan, bermetamorfosa dan beranak pinak dalam bentuk
yang makin canggih, yang kemudian lazim disebut narkotika atau
lebih luas lagi narkoba.
Dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 90 disebutkan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,


(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu beruntung”.

Sejalan dengan ayat di atas, dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari
Ummu Salamah menyebutkan:

‫سر َى َهن‬ ِ ‫ َّهل‬-‫ملسو هيلع للها ىلص‬- ‫س ٍم لُ ِكَِ ِ ن َْع‬


َ ‫ال ُلو‬ ُ ‫َّر ِِتَفُ َم ٍو ِر ْك‬

13
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala yang
memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)” (HR. Abu Daud dan
Ahmad).

2.3 HIV/AIDS
A. Pengertian HIV AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara
harfiah Acquired artinya didapat bukan keturunan.Immune artinya sistem
kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan
gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan
gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak sistem kekebalan tubuh
manusia melalui HIV (Human Immune Virus).
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV
(mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang
terinfeksi HIV akan menjadi karier selama hidupnya atau malah mati.

B. Penyebab HIV/AIDS
1. Sex bebas (Zina)
Saat ini penyakit HIV/AIDS akibat dari perilaku sex bebas yang illegal
antara laki-laki dan perempuan, dan hubungan homoseksual. Hubungan
sex yang terjadi pada pasangan non suami-istri adalah factor utama sebagai
penyebab HIV/AIDS. Kebiasaan berbuat zina merupakan salah satu
kebiasaan pada sebagian masyarakat.
Islam telah melarang mendekati zina, sebagaimana firmannya:

ًً ‫س ِّبيْـال‬
َ َ ‫شةً َو‬
‫سا َء‬ ِّ َ‫الزنَا ِّإنَّهُ َكانَ ف‬
َ ‫اح‬ َ ‫َو ََل ت َ ْق‬
ِّ ‫ـرب ُْوا‬
32. “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.

“Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan


pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu
hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa
mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa". (QS. An-Nur: 33)

14
Dari kedua ayat di atas, Allah SWT menjelaskan kepada hambanya, bahwa
segala bentuk perbuatan yang mendekati kepada zina, pelacuran dan seterusnya
itu dilarang. Sebagai akibat dari perbuatan di atas adalah munculnya penyakit
HIV-AIDS yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya.

Seks bebas dalam agama islam dinamakan zina, yaitu hubungan seksual antara
laki-laki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan yang sah. Kemudian zina
dalam ilmu fikih digolongkan menjadi dua golongan, yaitu zina muhshan, dan
zina ghairu muhshan. Penggolongan ini berdasarkan dari pelaku yang sudah
menikah dan belum menikah. Zina muhshan ialah zina yang dilakukan oleh
orang yang sudah pernah melakukan pernikahan, sedangkan zina ghairu
muhshan zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah

Al-qur’an mentegaskan dalam surah An-Nur;

“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya


seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah
dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan
oleh sebagian orang-orang beriman”

Dari kandungan surat diatas bisa dipahami bahwa perbuatan zina adalah
perbuatan yang sangat dilaknat, sehingga para pelakunya dihukum dengan
dicambuk 100 kali. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim
hukuman bagi pezina; untuk zina muhshan adalah dicambuk 100x dan rajam
(dilempari batu sampai mati), sedangkan untuk ghairu muhshan cambuk 100x
dan diasingkan selama satu tahun.

)‫ج ِّم (رواه مسلم‬ َّ ‫ب ِّج ْلدُ ِّمائ َ ٍة َو‬


َ ‫الر‬ ِّ ‫ْب ِّبالث َّ ْي‬
ُ ‫سنَ ٍة َوالثَّي‬ ُ ‫ْال ِّب ْك ُر ِّب ْال ِّب ْك ِّر ِّج ْلدُ ِّمائ َ ٍة َونَ ْف‬
َ ‫ي‬

‘’Dan pezina laki-laki dan perempuan hukumanya 100 kali dicambuk dan
diasingkan, dan perempuan yang sudah bersuami dan laki-laki yang sudah
beristri hukumanya 100 kali dicambuk dan rajam”.

15
1. Minuman Keras dan Narkoba
Miras dan Narkoba merupakan salah satu factor penyebab terjangkitnya
HIV/AIDS, karena Miras dan Narkoba dapat menimbulkan hilangnya akal
pikiran, sehingga orang yang meminumnya kecenderungan melakukan
kriminal. selain itu, Miras dan Narkoba juga dapat menurunkan daya tubuh
manusia, dan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh manusia menurun,
sehingga rentan dengan segala macam penyakit.
Hasil survey menunjukkan bahwa tiga perempat penghuni penjara mengaku
melakukan tindak kriminalnya seusai menenggak miras. Menurut pakar
HIV/AIDS, karena miras mendorong kearah hubungan seksual bebas, maka
miras bisa dikatakan factor utama yang memuluskan penyebaran
HIV/AIDS. Disamping itu miras sendiri dapat mengakibatkan system
kekebalan tubuh manusia menurun, sehingga ia lebih mudah terserang
infeksi dan virus HIV/AIDS. Miras juga merupakan factor penting dalam
merusak aspek kehidupan khususnya generasi muda, meningkatkan
kriminalitas dan kecelakaan, korban penderita HIV/AIDS.

Agama islam secara tegas menetapkan status keharaman Miras dalam Al-
Qur’an surah Al-Maidah ayat 90 - 91.
90: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu beruntung”.
91: “Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud
menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu, dan menghalang-
halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah
kamu mau berhenti?”

Pengertian dari khamr dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim:

)‫مسلم‬ ‫ُك ُّل ُم ْس ِّك ٍر خ َْم ٌر َو ُك ُّل خ َْم ٍر َح َرا ُم (رواه‬

“semua yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr adalah haram”.

16
Dengan demikian segala jenis atau apa saja yang memabukkan haram. Dalam
bentuk cair atau padat seperti pil dan segala macam bentuknya adalah haram.
Narkoba juga termasuk khamr yang bisa menimbulkan penyakit HIV/AIDS,
karena antara keduanya baik miras dan narkoba memiliki sifat yang sama yaitu
bisa memabukkan dan bisa membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga
rentan dengan segala macam penyakit dan virus termasuk HIV/AIDS.

C. Penularan HIV/AIDS Dalam Ilmu Kedokteran


Virus HIV/AIDS bisa menular melalui enam cara penularan, yaitu:
1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS
Hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral dengan penderita
HIV/AIDS tanpa perlindungan bisa menularkan HIV/AIDS.
Selama hubungan seksual berlangsung air mani, cairan vagina, dan
darah dapat mengenai selaput lendir vagina, penis, dubur, atau
mulut sehingga HIV/AIDS yang terdapat dalam cairan tersebut
masuk ke aliran darah (PELKESI,1995). Selama berhubungan juga
bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina, dubur, dan mulut yang
bisa menjadi jalan HIV/AIDS untuk masuk ke aliran darah
pasangan seksual (syaiful.2000).
2. Ibu pada bayinya
Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan.
Berdasarkan laporan CDC Amerika, prevalensi penularan HIV dari
ibu ke bayi adalah 0,01% sampai 0,07%. Bila ibu baru terinfeksi
HIV dan belum ada gejala AIDS, kemungkinan bayi
yang terinfeksi sebanyak 20% sampai 35%. Sedangkan kalau
gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinanya mencapai 50%
(PELKESI,1995). Penularan juga terjadi selama proses persalinan
melalui tranfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau
membran mukosa bayi dengan darah atau sekresi maternal saat
melahirkan (lily V. 2004).
Semakin lama proses melahrkan, semakin besar resiko penularan.
Oleh karena itu, lama persalinan bisa dipersingkat dengan operasi
SC (HIS dan STB, 2000). Transmisi lain terjadi selama periode

17
post partum melalui ASI resiko bayi tertular melalui ASI dari ibu
yang positif sekitar 10% (lily V.2004).

3. Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS


Sangatlah cepat penularan HIV/AIDS karena virus langsung masuk
ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
4. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
Alat pemeriksaan kandungan seperti speculum, tenakulum, dan
alat-alat lain yang menyentuh darah, cairan vagina atau air mani
yang terinveksi HIV/AIDS dan langsung digunakan untuk orang
lain yang tidak terinfeksi bisa menularkan HIV/AIDS.
5. Alat-alat untuk menorah kulit
Alat tajam dan runcing seperti jarum, pisau, silet untuk menyunat
seseorang, membuat tato, memotong rambut, dan sebagainya bisa
menularkan HIV/AIDS sebab alat tersebut mungkin dipakai tanpa
disterilkan terlebih dahulu.
6. Menggunakan jarum suntik secara bergantian
Jarum suntik yang digunakan di fasilitas kesehatan, maupun yang
digunakan oleh para pengguna narkoba (IDU) yang berpotensi
menularkan HIV/AIDS. Selain jarum suntik pada para pemakai
IDU secara bersama-sama juga menggunakan tempat penyampur,
pengaduk dan gelas pengoplos obat sehingga berpotensi tinggi
menularkan HIV/AIDS.

D. HIV/AIDS Dalam Sudut Pandang Islam


Pada dasarnya HIV/AIDS merupakan akibat dari penyimpangan tindakan
sosial yang berupa perzinahan. Akan tetapi akibat dari penyimpangan itu
dirasakan oleh banyak orang yang tidak berkecimpung dalam dunia sex bebas;
pemakai miras dan narkoba bisa terkena imbas dari perbuatan yang dilaknat
oleh agama.
HIV/AIDS bisa dikatakan dalam dua kesimpulan:
1. Buah dari kehidupan yang menyimpang dari ajaran agama, seperti
penyalah gunaan NARKOBA dan MIRAS, juga penyimpangan sex
seperti sex bebas, homo seksual. Bisa dikatakan HIV/AIDS adalah
18
azab yang diberikan oleh allah karena melakukan perbuatan yang
dilaknat oleh agama. berdasarkan atas dalil Al-Qur’an:
219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:
"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".
2. HIV/AIDS adalah musibah bagi penderita yang tak melakukan hal-hal
yang menyimpang agama karena adanya penularan dari pengidap
HIV/AIDS. Bahaya penyakit ini tidak hanya mengancam pelaku
perbuatan terkutuk itu saja, namun juga akan menyebar kepada orang
lain.

Nabi bersabda :

‫تحدث للناس أقضية بقدرما يحدثون‬

“ Berbagai masalah timbul dalam kehidupan manusia


sesuai dengan banyaknya pelanggaran dan penyimpangan
yang mereka perbuat”.

Seperti penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual


dalam ikatan perkawinan yang sah, akan tetapi karena
pasangannya pernah melakukan penyimpangan maka ia
harus mendapat imbasnya yaitu tertular penyakit
HIV/AIDS.

Contoh-contoh penularan yang lain juga sama, apalagi jika


kita lihat HIV/AIDS menjangkit pada tubuh bayi-bayi yang
tidak berdosa. Maka oleh karena itu, yang harus kita
lakukan jika penyakit HIV/AIDS atau penyakit lain ada
pada diri kita, yang penyebabnya bukanlah lahir dari
kesalahan diri kita karena melakukan penyimpangan agama
adalah sabar dan bertawakkal pada Allah. Karena itu
merupakan ujian dari Allah.

19
Seperti yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 155 –
156:

155. “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit


ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar”

156. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,


mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raji'uun
(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
LGBT atau GLBT adalah akronim dari “lesbian,gay,biseksual, dan
transgender”. Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggunakan
frasa “komunitas gay” karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang
telah disebutkan. Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan
keanekaragaman “budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender”.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dam bahan adiktif
lainnya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah “napza” yang merupakan
singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya
didapat bukan keturunan.Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah
kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara
terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan
atau merusak sistem kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune
Virus).

21
DAFTAR PUSTAKA

Depag.2004. Alqur’an dan Terjemahnya AL-JUMANATUL ‘ALI.Bandung:CV PENERPIT


J-ART.

Irven, Shaun, Luis Enrique Liguren, dan Marie Caraj.2010. Panduan Perlindungan Untuk
Pembela LGBTI, terj. Tedjabayu. Brussels, Belgia : Protectiont International.

Lazulva, Indana.2013.Menguak Stigma Kekerasan dan Diskriminasi pada LGBT di


Indonesia.Jakarta Selatan : Arus Pelangi.

22

Anda mungkin juga menyukai