Anda di halaman 1dari 7

RASI Posted on May 29, 2017 by imunologikel04

1. Definisi Imunorestorasi
Imunorestorasi adalah suatu cara untuk mengembalikan
fungsi sistem imun yang terganggu dengan memberikan
berbagai komponen sistem imun, seperti immunoglobulin
dalam bentuk ISG, HSG, plasma, plasmaferesis,
leukoferesis, transplantasisumsum tulang, hati dan timus.
Imunoglobulin dapat digunakan sebagai imunorestorasi dan
imunosupresi.

1. ISG dan HSG


Imunoglobulin dapat diberikan sebagai imunorestorasi pada
penderita dengan defisiensi imun humoral, baik primer
maupun sekunder. Defisiensi imunoglobulin sekunder dapat
terjadi bila tubuh kehilangan Ig dalam jumlah besar,
misalnya pada sindrom nefrotik, limfangiektasi intestinal,
dermatitis eksfoliatif dan luka bakar. Pada luka bakar yang
luas, imunitas dapat terganggu dan penderita meninggal
akibat sepsis yang tidak dapat ditolong dengan pemberian
antibiotik.

ISG maupun HSG dapat digunakan untuk imunorestorasi.


ISG dapat diberikan secara IV dengan aman. Efek
sampingnya berupa mengigil, mual, muntah, pusing dan
sakit otot yang ringan yang dapat dihilangkan dengan
menghentikan atau memperlambat pemberiannya. Reaksi
anafilaksis timbul bila terjadi kompleks imun dari anti IgA
yang dibentuk resipien yang defisien IgA terhadap IgA yang
berasal dari preparat ISG. Kompleks IgA-anti IgA dapat
mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik atau
alternatif. Kompleks tersebut sering ditemukan segera
setelah pemberian infus, tetapi segera menghilang tanpa
disertai gejala. Antibodi dapat dibentuk terhadap β-
lipoprotein yang berada dalam ISG. Pemberian intravena
hanya dilakukan pada penyakit yang berat karena
metabolisme ISG terjadi lebih cepat dari pada biasanya.

Keuntungan :

 Pemberian vaksin ISG merupakan pencegahan


hepatitis A
 Dapat memperbaiki fungsi sistem imun
 ISG dapat diberikan secara intravena dengan aman
Kerugian :

 Menggigil, mual, muntah, pusing, sakit otot yang


ringan

1. Plasma
Infus plasma segar telah diberikan sejak tahun 1960 dalam
usaha memperbaiki sistem imun. Keuntungannta ialah
karena semua jenis immunoglobulin dapat diberikan dalam
jumlah besar tanpa menimbulkan rasa sakit. Efek samping
yang dapat terjadi ialah penularan virus dan reaksi
anafilaksis. Antigen memacu produksi berbagai antibody,
masing-masing dengan spesifisitas sendiri. Valensi antigen
adalah sama dengan jumlah total epitop yang dimiliki
antigen.

Keuntungan :

 Pemberian plasma adalah semua jenis imunoglobulin


dapat diberikan dalam jumlah besar tanpa
menimbulkan rasa sakit
Kerugian :
 Bahwa transfusi ini tidak dapat mengatasi anemia
 Berefek samping dapat terjadi penularan virus dan
reaksi anafilaksis

1. Plasmaferesis
Plasmaferesis dilakukan dengan mengambil darah, plasma
dipisahkan dan fraksi yang mengandung banyak sel darah
merah dikembalikan. Sebaliknya pada exchange plasma
dilakukan dengan mengambil darah, plasma dipisahkan dan
mengembalikan fraksi yang kaya dengan sel darah merah
dalam plasma donor. Perbaikan pada plasmaferesis diduga
karena plasma yang dipisahkan mengandung banyak
antibodi yang dapat merusak jaringan atau sel misalnya
pada:
 Miastenia gravis: antibody terhadap reseptor
asetilkolin
 Sindrom Goodpasture: auto-antibodi terhadap
membran basal glomerulus ginjal
 Anemia hemolitik autoimun
Pada keadaan tersebut pembentukan antibodi berjalan terus;
oleh karena itu plasmaferesis hanya memberikan perbaikan
sementara. Plasmaferesis dapat dilakukan pada pengobatan
hiperviskositas dalam keadaan darurat. Efek plasmaferesis
terhadap berbagai penyakit.

Keuntungan :

 Plasmapheresis digunakan untuk mengobati penderita


sindrom goodpasture
 Plasmapheresis dianjurkan untuk pasien dengan
kelemahan sedang hingga berat (di definisikan sebagai
kemampuan berjalan dengan bantuan atau tidak
mampu berjalan sama sekali)
 Memperbaiki status fungsional baik jangka pendek
maupun 1 tahun
Kerugian :

 Biaya plasmapheresis cukup mahal


 Relaps terjadi pada 10% pasien dalam kurun waktu 3
minggu pasca terapi

1. Leukoferesis
Pemisahan leukosit secara selektif dari penderita telah pula
dilakukan dalam usaha terapi pada atritis rheumatoid yang
tidak memberikan respons dengan cara-cara yang sudah ada.

Keuntungan :

 Leukosit bertambah banyak sehingga membantu bila


ada penyembuhan luka
Kerugian :

 Bila pemisahan leukosit berlebih maka leukosit di


dalam darah akan meningkat, apabila leukosit terlalu
banyak akan menyebabkan leukimia.
1. Transplantasi sumsum tulang, jaringan hati, timus
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada
rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi
sebagian besar sel darah baru.

Ada dua jenis sumsum tulang :

 sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan


myeloid)
sel darah merah, keeping darah, dan sebagian besar sel darah
putih dihasilkan dari sumsum merah

 sumsum kuning
sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya
ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.
Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak
pembuluh dan kapiler darah

Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana


sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum
tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat
disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi.
Selain itu transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk
mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.
Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum
tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut
transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi
sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila
didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi
syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar
identik, misalnya dari saudara kandung dinamakan
transplantasi allogenik.

Timus adalah kelenjar yang berada di sekitar dada yang


membantu mengembangkan sistem kekebalan tubuh. Timus
penting peranannya dalam sistem imun spesifik seluler,
karena di dalam timus terjadi diferensiasi dan proliferasi dari
sel T atau limfosit T. dengan demikian involusi dari kelenjar
timus akan menyebabkan penurunan dari sel T, diantaranya
adalah sel T CD4+ (sel T helper 1 [Th1] dan sel T helper 2
[Th2])

Keuntungan :

 Berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak


karena kanker
 Di transplantasikan dapat mengembalikan kemampuan
memproduksi sel-sel darah yang pasien perlukan
 Transplantasi sumsum tulang mungkin merupakan
pengobatan yang efektif pada beberapa keadaan
Pengangkatan kelenjar timus tidak meningkatkan
kemungkinan berkembangnya penyakit autoimun
Kerugian :

 Kemungkinan infeksi
 Perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi
 Masih memungkinkan untuk kambuh lagi
 Berefek samping dapat terjadi penularan virus dan
reaksi anafilaksis

DAFTAR PUSTAKA

Baratawidjaja, Karnen Garna dan Rengganis, Iris.


2009. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta.

(Diah Dwi Ardiyani dan Nurina Prihartini Dwirahayu)

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Share this:

 Twitter
 Facebook
 Google

Related
IMUNONUTRIEN
Imunostimulan
Imunosupresan

Leave a Reply

← PREVIOUS POST
NEXT POST →
CREATE A FREE WEBSITE OR BLOG AT WORDPRESS.COM.

Close and accept


Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this
website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Anda mungkin juga menyukai