Bab 2 Bu Lika
Bab 2 Bu Lika
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Dasar-dasar penelitian harus diketahui oleh bidan. Misalnya, pencatatan,
pengolahan, dan analisis data. Secara sederhana bidan harus dapat memberi
kesimpulan atau hipotesis atas hasil analisisnya. Berdasarkan data, ia dapat
menyusun rencana dan tindakan sesuai dengan permasalahan yang ditemui, ia
juga harus mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukannya
tersebut.
3
5. Bantu ibu untuk merencanakan upaya pemecahan selanjutnya (misal: jika
ada masalah, mengetahui cara menghubungi bidan).
(Syafrudin, Hamidah. 2009)
4
6. Melaksanakan investasi tentang masalah kesehatan dan kebutuhan
masyarakat. (Syafrudin, Hamidah. 2009)
5
b. Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai
wewenang dalam pengambilan keputusan dalam tugasnya termasuk
keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat
dan/dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan kepentingan klien.
3. Kewajiban terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap teman sejawatnya dan petugas kesehatan
lainnya.
4. Tugas bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senatiasa, melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayanan KIA atau KB dan kesehatan keluarga dan
masyarakat.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.
6
2.1.1. Tugas Utama Bidan di Komunitas
1. Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan.
a. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar profesional.
b. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal dengan
komplikas patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan
klien/keluarga.
c. Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan komplikasi,
patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan
melibatkan klien/keluarga.
e. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui
normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan
melibatkan klien/keluarga.
f. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan klien/keluarga.
g. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan
gangguan sistem reproduksi dengan melibatkan klien/keluarga.
h. Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas melibatkan
klien/keluarga.
i. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan
klien/keluarga.
j. Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan
kebidanan.
2. Pengelola pelayanan KIA/KB.
a. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat diwilayah kerjanya dengan melibatkan
keluarga dan masyarakat.
b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan program sektor lain diwilayah kerjanya melalui
7
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan
tenaga kesehatan lain yang berada diwilayah kerjanya.
3. Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.
Melaksanakan bimbingan/penyuluhan, pendidikan pada klien,
masyarakat dan tenaga kesehatan termasuk siswa
bidan/keperawatan, kader, dan dukun bayi yang berhubungan
dengan KIA/KB.
4. Penelitian dalam asuhan kebidanan.
Melaksanakan penelitian secara mandiri atau bekerjasama secara
kolaboratif dalam tim penelitian tentang askeb.
8
3. Surveilance (Pengamatan) Penyakit yang Timbul di Masyarakat.
Surveilance adalah suatu kegiatan pengamatan terus menerus
terhadap kejadian kesakitan dan faktor lain yang memberikan
kontribusi yang menyebabkan seseorang menjadi sakit dan upaya
tindakan yang diperlukan, dengan kegiatan mencakup:
a. Mendiagnosis secara klinis atau laboratories.
b. Mengidentifikasi penyebab terjadinya sakit atau faktor risiko
terjadinya sakit.
c. Pencatatan hasil anamnesa klinis dan identifikasi kasus
menurut variable orang, tempat, dan waktu.
d. Analisis hasil identifikasi kasus.
e. Tindakan penanganan kasus.
f. Melakukan tindakan observasi di rumah kasus dan sekitar
kasus dengan konsep wilayah satu kelompok Rukun Tetangga
(RT) atau satu wilayah Posyandu.
g. Analisis hasil identifikasi kasus dan hasil observasi lapangan di
wilayah kasus.
9
4. Menggunakan Tehnologi Tepat Guna Kebidanan.
Dalam peranannya bidan mampu memberikan pelayanan
kepada klien secara tepat baik secara manual maupun dengan
memanfaatkan teknologi kebidanan yang memadai guna
menunjang kelancaran serta keakuratan dalam pelayanan. Berbagai
macam teknologi yang sudah kita kenal sering digunakan baik
mulai dari awal proses kehamilan sampai proses persalinan.
Penggunaan teknologi tepat guna dalam kebidanan antara lain:
a. Fetal Doppler.
Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut
jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang
elektromagnetik, alat ini sangat berguna untuk mengetahui
kondisi kesejahteraan janin.
b. Staturmeter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat
ini sangat sederhana karena hanya ditempelkan pada tembok
bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk
menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat
diketahui tinggi badan orang tersebut.
c. Alat Pengukur Panjang Bayi.
Adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan
oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui
perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari
kayu dengan mistar yang mudah dibaca.
d. Reflek Hammer/Reflek Patela.
Hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk
mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki.
e. Umbilical Cord Clem Nylon.
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali
pusar bayi sesaat setelah bayi dilahirkan.
10
2.1.3. Bidan Praktik Mandiri
Bidan praktek mandiri merupakan satu wahana pelaksanaan
praktek bidan di masyarakat. Praktek pelayan bidan perorangan
(swasta), merupakan penyedia pelayanan kesehatan, yang memiliki
kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatan kesejahteraan ibu dan anak. Dalam melaksanakan
pelayanan dilapangan bidan harus menjaga kualitas dan keamanan dari
layanan bidan, dan harus sesuai dengan kewenangannya.
Pihak pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan kabupaten/kota
dan organisasi ikatan bidan memiliki kewenangan umtuk pengawasan
dan pembinaan kepada bidan yang melaksanakan praktek perlu
melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga masyarakat tidak ragu
untuk datang ke pelayanan bidan praktik perorangan (swasta).
Informasi dari jasa pelayanan bidan untuk masyarakat perlu pengaturan
yang jelas, agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas,
sehingga konsumen bidan mendapatkan kepuasan akan layanan yang
diterimanya.
Dari tahun ketahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif
bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat.ini merupakan
bukti bahwa eksistensi bidan ditengah masyarakat semakin memperoleh
kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. Berdasarkan hal inilah,
bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan
sekaligus memperthankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya
termasuk pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
Karena hanya melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang baik dan
terjangkau yang diberikan oleh bidan, kepuasan pelanggan baik kepada
individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai. (Karwati, 2011)
11
Kompetensi minimal bidan praktek swasta meliputi :
1. Ruang lingkup profesi
a. Diagnostik (klinik, laboratorik)
b. Terapy (promotif, preventif)
c. Merujuk
d. Kemampuan komunikasi interpersonal
2. Mutu pelayanan
a. Pemeriksaan seefisien mungkin
b. Internal review
c. Pelayanan sesuai standar pelayanan kebidanan dan etika profesi
d. Humanis (tidak diskriminatif)
3. Kemitraan
a. Sejawat/kolaborasi
b. Dokter, perawat, petugas kesehatan yang lain, psikolog, sosiolog
c. Pasien, komunitas
4. Manajemen
a. Waktu
b. Alat
c. Informasi/MR
d. Obat
e. Jasa
f. Administrasi/regulasi/Undang-Undang
5. Pengembangan diri
12
Program Bidan Delima
13
3. Logo Bidan Delima
14
b. Bidan Delima melambangkan:
Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan
santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau,
dengan tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi.
Logo/branding/merk Bidan Delima menandakan bahwa
BPS tersebut telah memberikan pelayanan yang berkualitas yang
telah diuji/diakreditasi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, memberikan pelayanan yang berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan pelanggannya (Service Excellence).
4. Landasan Hukum
a. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
b. Anggaran Dasar IBI, Bab II Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga
IBI Bab III Pasal 4.
c. Permenkes No.900/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek
Bidan.
d. SPK (Standar Pelayanan Kebidanan) IBI 2002.
5. Visi dan Misi
a. Visi
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberikan yang terbaik,
agar dapat memenuhi keinginan masyarakat
b. Misi
Bidan Delima adalah Bidan Praktek Swasta yang mampu
memberikan pelayanan berkualitas terbaik dalam bidang
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan
peduli terhadap kepentingan pelanggan, serta memenuhi bahkan
melebihi harapan pelanggan. (Meilani, Niken.2009)
15
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Tugas utama bidan di komunitas
a. Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan
b. Pengelola pelayanan KIA/KB
c. Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.
d. Penelitian dalam asuhan kebidanan.
2. Tugas tambahan bidan di komunitas
a. Upaya Perbaikan Kesehatan Lingkungan
b. Mengelola dan Memberikan Obat–obatan Sederhana Sesuai dengan
Kewenangannya
c. Surveilance (Pengamatan) Penyakit yang Timbul di Masyarakat
d. Menggunakan Tehnologi Tepat Guna Kebidanan
3. Bidan praktek mandiri merupakan satu wahana pelaksanaan praktek
bidan di masyarakat. Praktek pelayan bidan perorangan (swasta),
merupakan penyedia pelayanan kesehatan, yang memiliki kontribusi
cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatan kesejahteraan ibu dan anak.
3.1. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan penulis juga
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah
ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Yuilifah Rita, Yuswanto Tri Johan. 2012. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta:
Salemba Medika.
17