Anda di halaman 1dari 4

Nama : oktapia pebriani

Npm : 2161000220045

A. STUDI KASUS
Menurut Wibowo (1984: 79) menjelaskan bahwa “studi kasus adalah suatu
teknik untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seseorang secara
mendalam dengan tujuan untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik”.
Studi kasus adalah suatu teknik yang mempelajari keadaan seseorang
secara detail dan mendalam, baik fisik maupun psikisnya. Selanjutnya dapat
meningkatkan perkembangan dan upaya untuk membantu individu, sehingga
mampu menyesuaikan diri dengan baik dengan lingkungannya.
1. TUJUAN STUDI KASUS

Menurut Winkel (1991: 660) “tujuan studi kasus adalah untuk


memahami individu secara mendalam tentang perkembangan individu dalam
penyesuaian dengan lingkungan.”

Tujuan studi kasus adalah untuk memahami individu secara mendalam guna
membantu individu mencapai penyesuaian yang lebih baik.
2. CIRI – CIRI KASUS
Ciri-ciri khusus bahwa masalah yang dihadapi siswa cukup serius
sehingga dapat menghambat perkembangan pribadinya atau orang lain. Agar
dapat menyelesaikan tugas-tugas sekolah lainnya, permasalahan mereka perlu
ditelaah secara mendalam agar dapat mengatasinya.
3. LANGKAH – LANGKAH MEMAHAMI KASUS
Adapun langkah-langkah dalam menangani dan mengungkapkan suatu kasus
dapat digambarkan pada skema sebagai berikut:
1. Gejala.
2. Membuat deskripsi kasus
3. Bidang-bidang
4. Jenis masalah
5. Jabaran masalah
6. Perkiraan kemungkinan
7. Langkah pengumpulan data
8. Evaluasi
B. PTK (PENELITIAN TINDAK KELAS)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki peran yang sangat penting dan
strategis dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Hopkins (dalam Wiriaatmadya, 2007: 11), bahwa PTK
adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha
seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlihat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut
dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan
untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya.
Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.
Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan nyata yang dilakukan sebagai
bagian dari kegiatan penelitian dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran
di kelas.
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru (peneliti) dalam
pelaksanaan PTK, yaitu sebagai berikut.
1. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak
boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru
tidak boleh sampai mengorbankan kegiatan pembelajaran. Siklus tindakan
dilakukan dengan mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara
keseluruhan. Penetapan jumlah siklus tindakan dalam PTK mengacu kepada
penguasaan yang ditargetkan pada tahap perencanaan, tidak mengacu kepada
kejenuhan data/informasi sebagaimana lazimnya dalam pengumpulan data
penelitian kualitatif.
2. Masalah penelitian yang dikaji merupakan masalah yang cukup
merisaukannya dan berpijak dari tanggung jawab profesional guru di kelas.
3. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang lama,
sehingga berpeluang menggangu proses pembelajaran.
4. Metodologi yang digunakan harus terencana secara cermat dan taat azas
PTK.
5. Permasalahan atau topik yang dipilih harus benar–benar nyata, mendesak,
menarik, mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan
peneliti untuk melakukan perubahan.
6. Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta
rambu–rambu pelaksanaan yang berlaku umum.
7. Kegiatan PTK pada dasarnya merupakan kegiatan yang menggunakan siklus
berkelanjutan, karena tuntutan terhadap peningkatan dan pengembangan
proses pembelajaran akan menjadi tantangan sepanjang waktu.

C. QUASI EKSPERIMEN
“Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang
dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta
dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan keadaan” Syamsuddin dan Damayanti (2011:14).

1. Ekseprimen Murni : pengedalian terhadap variabel luarsangat ketat


(Randomisasi Kelompok, homogenisasi subjek, atau penggunaan kelompok
kontrol)

2. Eksperimen Kuasi (Semu) : Pengendalian terhadap variabel luar tidak sekuat


eksperimen murni tetapi mendekati situasi eksperimen murni
Tujuan : untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan

D. PENGEMBANGAN
Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang
harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk yang beragam,
ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan
sebagainya.
Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa
dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai