Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dyah Puddya Haningtyas

NIM : 131511133002

TUGAS E-LEARNING KOMPLEMENTER


Nama tanaman : Aren
Nama ilmiah : Arenga pinnata

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Arecales

Famili: Arecaceae

Genus: Arenga

Spesies: A. pinnata

Nama Daerah
Aren ( Arengapinnata Merr.) adalah salah satu species yang termasuk dalam famili
Aracaceae. Banyak nama daerah ( Vernacular names ) yang diberikan untuk aren di Indonesia, hal
ini karena tingkat penyebarannya sangat luas. Nama-nama daerah tanaman aren di Indonesia
(Lutony, 1993 dalam Lempang, 2012) antara lain: bak juk (Aceh), paula (Karo), bagot (Toba),
bargot (Mandailing), anau, biluluak (Minangkabau), kawung, taren (Sunda), aren, lirang (Jawa,
Madura), jaka, hano (Bali), pola (Sumbawa), nao (Bima), kolotu (Sumba), moke (Flores), seho
(Manado), saguer (Minahasa), segeru (Maluku), ngkonau (Kaili). Di daerah Bugis aren dikenal
dengan nama indruk dan di Tana Toraja disebut induk. Sedangkan dalam bahasa asing (Lutony,
1993; Ramadani et al . 2008 dalam Lempang, 2012) dikenal dengan nama arenpalm, sagarpalm,
gomotipalm (Inggris), palmier a sucre, areng (Perancis), suikerpalm (Belanda) dan zucerpalme
(Jerman).

Deskripsi tanaman
Aren merupakan jenis tanaman tahunan, berukuran besar, berbentuk pohon soliter tinggi
hingga 12 m, diameter setinggi dada hingga 60 cm (Ramadani et al, 2008 dalam Lempang, 2012).
Batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal
sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang
menyelubungi batang.
Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun
hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di
atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.
Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang
berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Buah aren disebut kolang
kaling berbentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji
tiga,[2] tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan
setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan.
Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.

Pohon aren berasal dari wilayah Asia tropis. Pohon aren diketahui menyebar alami mulai
dari India timur, di sebelah barat Asia dan menyebar hingga sejauh Malaysia, Indonesia, dan
Filipina, di sebelah timur Asia. Di Indonesia, pohon aren tumbuh liar atau ditanam, sampai
ketinggian 1.400 mdpl. Biasanya aren banyak tumbuh di lereng-lereng atau tebing sungai.
Meskipun getahnya amat gatal, buah aren yang matang banyak disukai hewan. Musang dan babi
hutan merupakan salah satu hewan yang menyukai buah aren. Karena itu, dulu di Bangka, orang-
orang Tionghoa memasang perangkap di bawah pohon enau yang sedang berbuah. Mereka
memasang perangkap itu untuk menangkap babi hutan yang sedang memakan buah aren yang
berjatuhan dengan kelompoknya (Lempang, 2012).
Kandungan zat
a. Buah kolang kaling
Kolang-kaling kaya akan serat dan mineral, setiap 100 gram kolang-kaling mengandung energi 27
kkal, protein 0,4 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 6 gram, serat 1,6 gram, kalsium 91 g, posfor
243 mg dan zat besi 0,5 mg. Kandungan mineral seperti kalsium, besi dan posfor akan menjaga
kesehatan tubuh sedangkan kandungan potasium, besi, kalsium, vitamin A, vitamin B, vitamin C,
dan gelatin yang dapat dicerna oleh tubuh berfungsi untuk mensintesa kolagen. Kolang-kaling juga
mengandung albumin

b. Nira
Pada tanaman aren yang sehat setiap tandan bunga jantan bisa menghasilkan nira sebanyak 900-
1.800 liter/tandan, sedangkan pada tanaman aren yang pertumbuhannya kurang baik hanya rata-
rata 300-400 liter/tandan (Lutony, 1993). Nira aren mengandung beberapa zat gizi antara lain
karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Rasa manis pada nira disebabkan kandungan
karbohidratnya mencapai 11,28%. Nira yang baru menetes dari tandan bunga mempunyai pH
sekitar 7 (pH netral), akan tetapi pengaruh keadaan sekitarnya menyebabkan nira aren mudah.
terkontaminasi dan mengalami fermentasi sehingga rasa manis pada nira aren cepat berubah
menjadi asam (pH menurun).

Manfaat/ khasiat
Begitu banyak ragam produk yang dipasarkan setiap hari yang bahan bakunya berasal dari pohon
aren dan permintaan produk-produk tersebut baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk
ekspor semakin meningkat. Hampir Semua bagian pohon aren bermanfaat dan dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan, baik bagian fisik (daun, batang, ijuk, akar, dll.) maupun bagian
produksinya (buah, nira dan pati/tepung). Pohon aren adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang
memproduksi Pohon Aren dan Manfaat Produksinya Mody Lempang buah, nira dan pati atau
tepung di dalam batang. Hasil produksi aren ini semuanya dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai
ekonomi (Lempang, 2012).

Kolang-kaling merupakan buah dari pohon aren memiliki nilai gizi sangat rendah, akan tetapi serat
kolang kaling baik sekali untuk kesehatan. Serat kolang-kaling dan serat dari bahan makanan lain
yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga bisa
mencegah kegemukan (obesitas), penyakit jantung koroner, kanker usus, penurun kolesterol darah
dan penyakit kencing manis (Lutony, 1993).

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Enau#cite_note-heyne_447-455-1

Lempang, Mody. 2012. Pohon Aren dan Manfaat Produksinya. Balai Penelitian Kehutanan
Makassar
Lutony, T.L., 1993. Tanaman Sumber Pemanis. P.T Penebar Swadaya, Jakarta

Ramadani P., I. Khaeruddin, A. Tjoa dan I.F. Burhanuddin. 2008. Pengenalan Jenis-Jenis Pohon
Yang Umum di Sulawesi.UNTAD Press, Palu

Anda mungkin juga menyukai