B. Pengembangan Akuntansi
Kinney menggambarkan tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi
pengembangan akuntansi yaitu : riset (research), pengajaran/pendidikan (teaching), dan
praktik (practice).
D. Pengertian Akuntansi
Teori akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan bahkan teori
akuntansi dijumpai khususnya dalam konteks akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi
sangat bergantung pada pengertian atau pendefenisian akuntansi sebagai suatu bidang
pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga
akan menentukan pengertian dan lingkup teori akuntansi.
Melekat dalam setiap teknologi adalah masalah penentuan cara yang terbaik untuk
mengerjakan atau mencapai sesuatu. Proses untuk menentukan cara yang terbaik untuk
mendapatkan produk (hasil) terbaik dalam penerapan suatu teknologi disebut perekayasaan
(engineering). Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan
pemikkiran, penalaran, dan pertimbangan (exercise of judgment) untuk memilih dan
menentukan teori , pengetahuan yang tersedia (available knowledge), konsep, metode, teknik,
serta pendekatan uuntuk menghasilkan suatu produk (konkret atau konseptual).
Perekayasaan akuntansi mengikuti proses yang sama baik tingkat makro (nasional)
maupun pada tingkat mikro (perusahaan). Yang dimaksud akuntansi dalam perekayasaan ini
adalah akuntansi dalam arti yang luas yaitu sebagai suatu sistem pelaporan keuangan umum
yang melibatkan kebijakan umum akuntansi (tentang struktur, mekanisme, pihak yang
terlibat, dan standar pelaporan) dalam suatu wilayah negara tertentu. Pelaporan keuangan
adalah struktur dan proses tentang bagaiman informasi dilaporkan dalam suatu negara untuk
tujuan pengambilan kepuutusan ekonomik.
Teori sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak operasional atau sesuatu bersifat
abstrak atau sesuatu yang ideal sebagi lawan dari sesuatu yang nyata dan dikerjakan dalam
dunia nyata. Teori disini diartikan tidak lebih dari peraturan, ketentuan, tata-tertib, tata cara,
atau pedoman tentang bagaimana mengerjakan sesuatu yang ideal (bersifat normatif). Dengan
pengertian ini, teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Teori adalah seperangkat konsep, defenisi, dan proporsi yang saling berkaitan secara
sistematis yang diajuhkan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Teori
akan berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis (proposisi). Proposisi adalah
pernyataan tentang hubungan teoritis konsep-konsep (variabel-variabel) yang diteorikan.
Konsep adalah makna atau karakteristik yang berkaitan dengan, objek, kondisi atau perilaku.
Teori dapat pulla diartikan sebagai suatu penalaran logis yang melandasi praktek
(berupa tindakan, kebijakan atau peraturan) dalam kehiidupan nyata.
Paton dan littleton mengemukakan bahwa tujuan teori akuntansi adalah menyediakan
gagasan-gagasan mendasar yang menjadi basis atau fundasi dalamproses perekayasaan
pelapooran keuangan. Hasil perekayasaan tersebut berupa doktrin (body of doctrin) yang
berkaitan secara logis, tekoordinasi dan konsisten yang mempunyai fungsi sebagai landasan
untuk penurunan standar akuntansi.
Aspek sasaran ini mendasari perbedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi
positif dan normatif. Klasifikasi ini sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari
pendefinisian akuntansi sebagai sains atau teknologi. Pandangan sains akan menghasilkan
teori akuntansi positif dan pandangan teknologi akan menghasilkan teori akuntansi
normatif. Klasifikasi ini terjadi karena sasaran yang berbeda yang ingin dicapai atau
dihasilkan oleh teori akuntansi.
Penjelasan positif berisi pernyataan tentang suatu peristiwa sesuai dengan fakta
yang terjadi atas dasar pengamatan empiris. Penjelasan positif diarahkan untuk memberi
jawaban apakah sesuatu pernyataan itu benar atau salah atas dasar kriteria ilmiah.
Sedangkan penjelasan normatif berisi pernyataan untuk menilai apakah sesuatu itu baik
atau buruk, relevan atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomik atau
sosial tertentu. Penjelasan normatif diarahkan untuk mendukung atau menghasilkan
kebijakan politik sehingga bersifat pembuat kebijakan.
Dalam ilmu bahasa, sistem komunikasi dan efek komunikatif dipelajari dalam tiga
bidang, yaitu semiotika, linguistika, dan logika. Semiotika merupakan bidang yang
membahas teori umum tentang tanda-tanda dan simbol-simbol dalam bidang linguistika.
Teori akuntansi ini adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-
masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan
secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk
statement keuangan. Teori sintaktik meliputi hubungan antara unsur-unsur yang
membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara,
yaitu manajemen, entitas pelapor (pelaporan), pemakai informasi, sistem akuntansi,
dan pedoman penyusunan laporan.
Teori pragmatik membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan
pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan
eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik akan banyak berisi pengujian-
pengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi dengan variabel
perubahan atau perbedaan perilaku pemakai. Karena teori pragmatik pada umumnya
adalah perilaku manusia dalam kaitannya dengan informasi, teori ini sering
diklasifikasi sebagai akuntansi keperilakuan.
Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan
mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau penjelasan. Peranan logika
sangat penting dalam penalaran. Teori yang disusun dengan penalaran yang baik akan
mempunyai validitas yang tinggi. Penalaran mempunyai peran penting dalam rangka
menerima atau menolak kebenaran (validitas) suatu teori. Proses penyimpulan yang
menghasilkan pernyataan atau penjelasan sebagai teori dapat bersifat deduktif maupun
induktif. Proses penyimpulan yang menghasilkan pernyataan atau penjelasan sebagai teori
dapat bersifat deduktif maupun induktif.
1) Penalaran Deduktif
Pernyataan umum yang disepakati dan menjadi basis penalaran dapat berasal
dari teori, prinsip, konsep, doktrin, atau norma yang dianggap benar, baik, atau
relevan dalam kaitannya dengan tujuan penyimpulan dan situasi khusus yang dibahas.
Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dan
dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi.
2) Penalaran Induktif
Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis yang
melandasi teori yang diajukan. Sedangkan teori akuntansi positif dievaluasi validitasnya
atas dasar kesesuaian teori dengan fakta yang terjadi.
Karena teori akuntansi semantik, sintaktik, dan pragmatik tidak berdiri sendiri
tetapi saling mendukung dan melengkapi, semua pendekatan pengujian biasanya
dilakukan untuk memverifikasi suatu teori. Jadi, sedapat-dapatnya teori harus diverifikasi
validitasnya atas dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan pertimbangan
nilai yang telah disepakati.