PENDAHULUAN
1.2 Landasan
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP SMKN I Sukabumi
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar kehidupan bangsa
yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa
depan selalu menjadi tujuan dasar KTSP SMKN I Sukabumi. Hal ini mengandung makna
bahwa KTSP adalah rancangan program pembelajaran untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda sebagai human capital bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan
generasi muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal juga merupakan
tugas utama SMKN I Sukabumi. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai kompetensi. Kompetensi
yang diajarkan dan dilatihkan pada SMKN I Sukabumi diprogramkan untuk memenuhi
kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan dengan pandangan
filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi pragmatisme PMK
diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik
dalam mempersiapkan diri menjalani dan memecahkan permasalahan-permasalahan
kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga.
3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif, belajar membangun
pengalaman diri dalam memecahkan permasalahan-permasalahan secara kreatif.
Untuk itu peserta didik SMKN I Sukabumi perlu memiliki pengalaman belajar berpikir
kreatif, bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain, dan menerapkan
inovasi-inovasi dalam setiap pemecahan masalah kerja dan kehidupan. Menurut
pandangan filosofi ini, proses pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan
fasilitasipengalaman dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses
mind on, hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan kemampuan
milihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat.
6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam menumbuhkan
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
Merujuk enam filosofi tersebut, maka KTSP SMK Negeri 1 Sukabumi dikembangkan dengan
maksud untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten
dalam memecahkan masalah-masalah kerja, masalah-masalah sosial di masyarakat secara
kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan
mampu menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap
pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko
Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-teori
pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John Dewey. Teori
Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan membutuhkan lingkungan pembelajaran
menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus melatih dan membentuk
kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap individu yang
mau bekerja. Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui
pengulangan cara berpikir dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus
melakukan seleksi bakat dan minat. Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah
memiliki pengalaman sukses dalam menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang
diajarkan. Kemampuan produktif sebagai standar performance dikembangkan
berdasarkankebutuhan industri sesuai actual jobs. Pendidikan Kejuruan membutuhkan
biaya pendidikan dan pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak
diselenggarakan.
Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa Pendidikan
Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann memecahkan permasalahan
sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun rasional melalui
proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai kemungkinan solusi
dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang diharapkan oleh Dewey adalah
masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan menemukan kevokasionalan
dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki wawasan belajar dan
bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar sepanjang hayat.
Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga mengusulkan agar
Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi pekerjaan, diskriminasi
kaum perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi modernisasikurikulum
Pendidikan Kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi ini mengkaitkan cara-cara
bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.
Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis harus
dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimanapeserta didik mengeksplorasi
kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan
transformasi budaya dengan peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi
sosial ekonomi di masyarakat. Setiap individu memiliki pandangan positif terhadap satu
sama lain. Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan
pekerjaan, tetapi juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif
terhadap perubahan lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan akademik yang luas
dan kompetensi generik, skill teknis, skill interpersonal, dan karakter kerja. Kurikulum
Pendidikan Kejuruan mengintegrasikan pendidikan akademik, karir, dan teknik. Ada
artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dandekat dengan
Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari Charles Prosser
dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya sebagai
pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi kevokasionalan
(Sudira, 2011). Teori Tri Budaya menyatakan Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika
mampu mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara
simultan. Pendidikan Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus
membangun budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai
bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus digunakan
untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain.
Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting fungsi dan
posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan
ketenagakerjaan suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokokyaitu: (1) memberi
peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia
seimbang dan merata di setiap daerah dan wilayah; (3) memberi penghasilan yang
mencukupi sesuai dengan kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan
pelatihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap
individu; (5) matching man and jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan
H a l . | 6 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
tinggi dan produktif. Kebijakan ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada
sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan
pekerjaan tersedia, tersebar merata, seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh
masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak
tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.
KTSP SMKN I Sukabumi dikembangkan atas teori Efisiensi Sosial dan Pendidikan
Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pembelajaran berbasis
kerja, pembelajaran berbasis produksi, danpembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar
minimal warga negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
KTSP SMKN I Sukabumi menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk
proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas,
pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja
(DU-DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia
kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di
masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi
hasil kurikulum.
28. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan;
29. Panduan Penilian Hasil Belajar Pada Sekolah Menengah Kejuruan, Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Dikmenjur 2017.
30. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah.
31. Peraturan Menteri Perindustrian NO 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan
dan penegembangan Sekolah Menengah Kujuruan Berbasis Kompetensi yang link and
Match dengan Industri.
32. SK Dirjen Dikdasmen No. 330/ D.D5/KEP/KR/2017 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar
Bidang Keahlian (C1) Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).
33. Permendikbud No 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah
34. Peraturan Daerah yang relevan.
35. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan RKAS SMK Negeri 1 Kota Sukabumi tahun Pelajaran
2017/2018.
Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Sukabumi disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum
SMK Negeri 1 Kota Sukabumi memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk
peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dilaksanakan
juga program keputrian dan pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan
pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan
dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga
sekolah juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah
yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan
tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah
menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan
jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal
yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai
lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan
jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun
2003).
SMK memiliki banyak program keahlian. Program keahlian yang dilaksanakan di SMK
menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Program keahlian pada jenjang SMK
juga menyesuaikan pada permintaan masyarakat dan pasar. Pendidikan kejuruan adalah
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama agar siap bekerja dalam
bidang tertentu. Peserta didik dapat memilih bidang keahlian yang diminati di SMK. Kurikulum
SMK dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja di dunia kerja. Muatan kurikulum
yang ada di SMK disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Hal
ini dilakukan agar peserta didik tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika masuk di dunia
kerja. Dengan masa studi sekitar tiga atau empat tahun, lulusan SMK diharapkan mampu
untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
2.3 Misi
Untuk mencapai VISI tersebut, SMK Negeri 1 Kota Sukabumi mengembangkan misi
sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana belajar dan bekerja yang kondusif, regius dan berbudaya
lingkungan.
2. Menyelenggarakan system pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan
pendekatan saintifik.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui
kegiatan ekstrakulikuler, teaching factory dan persiapan melanjutkan pendidikan
berorientasi masa depan.
4. Menyelenggarakan system administrasi sekolah yang berbasis teknoligi informasi,
terbuka dan berorientasi pelayanan.
5. Melaksanakan program SMK Berbagi melalui kegiatan kekeluargaan, pembinaan SMK
Aliansi dan Bhakti Sosial
1) Menghasilkan lulusan TKRO yang mempunyai sikap dan prilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Mempunyai kurikulum dan menyelenggarakan pembelajaran pada Kompetensi Kejuruan
TKRO yang berstandar nasional maupun internasional
3) Menghasilkan lulusan TKRO yang mempunyai kesadaran tentang pentingnya
kedisiplinan dan kesehatan kerja serta lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat
4) Menghasilkan lulusan TKRO yang mampu menggunakan Teknologi Informasi sebagai
penunjang profesionalisme dibidangnya
5) Memberikan pelayanan yang prima di bidang pendidikan kepada masyarakat sesuai
standar manajemen mutu ISO 9001 : 2008
6) Membekali siswa TKRO dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten
dalam bidang :
a. perawatan dan perbaikan mesin otomotif;
b. perawatan dan perbaikan chasis otomotif;
c. perawatan dan perbaikan system kelistrikan otomotif.
Ranah/dimensi sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam perumusan
kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah pengetahuan dan
keterampilan.
a. Kompetensi Inti pada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap social) merupakan
kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap
meliputi menerima, merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana pembentukan
sikap peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari menerima, merespon/menanggapi,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
b. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan
batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
1) Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimention)
peserta didik: dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), hingga
kemampuan evaluasi (C5).
2) Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention): berupa
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural atau operasional dasar/lanjut sampai
metakognitif.
Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson,
dimana perkembangan kemampuan mental intelektual peserta didik dimulai dari: 1)
mengingat/remember (C1), yakni peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari
memorinya; 2) memahami/ understand (C2), yakni merupakan kemampuan mengonstruksi
makna dari pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik; 3)
menerapkan/apply (C3), yakni merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang
diberikan atau situasi baru; 4) menganalisis/analyse (C4), yakni merupakan penguraian
materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan
satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur; (5) mengevaluasi/evaluate (C5), yakni
merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar; dan (6)
mengkreasi/create (C6), yakni merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen
secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasikan elemen-elemen ke
dalam pola baru (struktur baru).
Pengembangan berfikir peserta didik yang dikenal dengan dimensi proses kognitif pada
rumusan Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) memiliki hubungan dengan bentuk
pengetahuan (knowledge dimention). Sebagai contoh mengingat (C1) bentuk
pengetahuannya adalah fakta, memahami (C2) berkaitan dengan konsep; menerapkan
(C3) berkaitan dengan bentuk pengetahuan prosedural. Adapun perkembangan berfikir
DIMENSI KI-4
(KETERAMPILAN)
P-1 Persepsi,
Imitasi Kesiapan,
Meniru
P-2
Manipulasi Membiasa
kan
P-3
Presisi Mahir
P-4
Artikulasi Alami
P-5
Naturalisasi Orisinal
Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada pembentukan keterampilan
abstrak menggunakan gradasi dari Dyers yang ditata sebagai berikut: (1) mengamati
(observing); (2) menanya (questioning); (3) mencoba (experimenting); (4) menalar
(associating); (5) menyaji (communicating); dan (6) mencipta (creating).
Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap
yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tidak langsung melalui
pembelajaran KI-3 dan KI-4. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)
memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 2 2 - - - -
2. Bahasa Jepang - - - - 2 2
Kelompok A (Wajib) 5 6
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2
Muatan Lokal
10 Bahasa Sunda
11 Bahasa Jepang
Kelompok C (Kejuruan)
12 Fisika - -
13 Kimia - -
14 Gambar Teknik - -
18 Simulasi Digital
TOTAL 50 50
1) Muatan Lokal
Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kota Sukabumi muatan yang dilaksanakana di
SMK Negeri 1 Kota Sukabumi seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas
adalah Bahasa Sunda dan Bahasa Jepang.
1) Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
2) Alokasi waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit dengan selang jeda untuk istirahat
siswa dan kegiatan Opsih sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah dibuat pada tahun
pelajaran 2017/2018.
3) Minggu efektif
4) Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Sukabumi untuk kelas X meliputi Kompetensi Inti
dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik. Untuk kelas X, XI dan
Kelas XII, muatan kurikulum tersebut merupakan mata yang harus ditempuh oleh
peserta didik pada setiap jenjang kelas. Muatan lokal dan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan akademik dan
vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan,
dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMK/MAK adalah
46 jam pelajaran per pekan. Beban belajar dapat pula dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks)
yang diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri.
Mata pelajaran Kelompok A (Muatan Nasional), Kelompok B (Muatan Kewilayahan), Kelompok C1 (Dasar
Bidang Keahlian), Kelompok C2 (Dasar Program Keahlian), dan Kelompok C3 (Kompetensi Keahlian),
Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut
dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata
pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dikembangkan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan karakteristiknya.
3.1.1.1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)
1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan
adalah dilarang agama perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-
Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24): 2, serta
Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, Maha 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh
Memberi Rasa Aman, Maha Memelihara, pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha adil sebagai implementasi pemahaman al-
Penghimpun, Maha Adil, dan Maha Akhir Asmau al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-
Wakil, Al- Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-
Akhir
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah 2.4 Menunjukkan sikap disiplin, jujur dan
swt. bertanggung jawab, sebagai implementasi
beriman kepada malaikat-malaikat Allah swt.
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai dengan syariat 2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian sesuai
Islam dengan syariat Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah ajaran pokok 2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan
agama sehari-hari
1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah 2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan sebagai
perintah Allah dan Rasul-Nya implementasi pemahaman Q.S. at-Taubah
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan ijtihad sebagai 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat
sumber hukum Islam beribadah sebagai implementasi pemahaman
terhadap kedudukan al-Qur’an, Hadis, dan
ijtihad sebagai sumber hukum Islam
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat dan wakaf adalah 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial sebagai
perintah Allah dapat memberi kemaslahatan hikmah dari perintah haji, zakat, dan wakaf
bagi individu dan masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban
Muhammad saw di Makkah menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di Makkah
1.11 Meyakini kebenaran dakwah Nabi 2.11 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan
Muhammad saw di Madinah kerukunan sebagai ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Madinah
1.12 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung jawab,
meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras
dalam kebaikan, dan etos kerja sebagai sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
perintah agama al Maidah (5): 48; Q.S. an-Nisa (4): 59; dan
Q.S. at-Taubah (9): 105 serta Hadis yang
terkait
1.13 Meyakini bahwa agama mengajarkan 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan
toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri diri dari tindak kekerasan sebagai
dari tindak kekerasan implementasi pemahaman Q.S. Yunus (10):
40-41 dan Q.S. al-Maidah (5): 32, serta Hadis
terkait
1.14 Meyakini adanya kitab-kitab suci Allah swt. 2.14 Peduli kepada orang lain dengan saling
menasihati sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allah swt.
1.15 Meyakini adanya rasul-rasul Allah swt. 2.15 Menunjukkan perilaku saling menolong
sebagai cerminan beriman kepada rasul-rasul
Allah swt.
1.16 Meyakini bahwa Islam mengharus-kan 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah (berani
umatnya untuk memiliki sifat syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam mewujudkan
membela kebenaran) dalam mewujudkan kejujuran
kejujuran
1.17 Meyakini bahwa hormat dan patuh kepada 2.17 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
orangtua dan guru sebagai kewajiban agama kepada orangtua dan guru sebagai
implementasi pemahaman Q.S. al-Isra’ (17):
1.18 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai 2.18 Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja
dengan ketentuan syariat Islam sama dalam penyelenggaraan perawatan
jenazah di masyarakat
1.19 Menerapkan ketentuan khutbah, tablig, dan 2.19 Menjaga kebersamaan dengan orang lain
dakwah di masyarakat sesuai dengan syariat dengan saling menasihati melalui khutbah,
Islam tablig, dan dakwah
1.20 Menerapkan prinsip ekonomi dan muamalah 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan prinsip-
sesuai dengan ketentuan syariat Islam prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat
Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai-nilai Islam dapat 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif dalam
mendorong kemajuan perkembangan Islam kebaikan sebagai implementasi nilai-nilai
pada masa kejayaan perkembangan peradaban Islam pada masa
kejayaan
1.22 Mempertahankan keyakinan yang benar 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif dalam
sesuai ajaran Islam dalam sejarah peradaban kebaikan sebagai implementasi nilai-nilai
Islam pada masa modern sejarah peradaban Islam pada masa modern
1.23 Terbiasa membaca al-Qur’an sebagai 2.23 Bersikap kritis dan demokratis sesuai dengan
pengamalan dengan meyakini bahwa agama pesan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan 159,
mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir serta Hadis terkait
kritis dan bersikap demokratis
1.24 Meyakini bahwa agama mewajibkan umatnya 2.24 Berbuat baik kepada sesama manusia sesuai
untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah dengan perintah Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
serta berbuat baik kepada sesama manusia Q.S. al-Baqarah (2): 83, serta Hadis terkait
1.25 Meyakini terjadinya hari akhir 2.25 Berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan
adil sesuai dengan keimanan kepada hari
akhir
1.26 Meyakini adanya qadha dan qadar Allah swt. 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai
implementasi beriman kepada qadha dan
qadar Allah swt.
1.27 Meyakini bahwa agama mewajibkan umatnya 2.27 Berperilaku kerja keras, dan bertanggung
untuk bekerja keras dan bertanggung jawab jawab dalam kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari
1.28 Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan
pernikahan berdasarkan syariat Islam kebersamaan dalam lingkungan masyarakat
sebagai implementasi ketentuan pernikahan
dalam Islam
1.30 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah 2.30 Bersikap moderat dan santun dalam
berdasarkan syariat Islam dalam memajukan berdakwah dan mengembangkan ajaran
perkembangan Islam di Indonesia Islam
1.31 Meyakini kebenaran bahwa dakwah dengan 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan dan kedamaian
cara damai, Islam diterima oleh masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari
Indonesia
1.32 Meyakini bahwa islam adalah rahmatan lil- 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai Islam
‘alamin yang dapat memajukan peradaban rahmatanlil-alamin sebagai pemicu kemajuan
dunia peradaban Islam di masa mendatang
1.33 Meyakini bahwa kemunduran umat Islam di 2.33 Mewaspadai secara bijaksana terhadap
dunia, sebagai bukti penyimpangan dari penyimpangan ajaran Islam yang
ajaran Islam yang benar berkembang di masyarakat
3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra’ (17): 32, 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. 12 JP
dan Q.S. an-Nur (24): 2, serta Hadis an-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
tentang larangan pergaulan bebas tajwid dan makharijul huruf
dan perbuatan zina
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’
(17): 32, dan Q.S. an-Nur (24): 2 dengan
fasih dan lancar
3.3 Menganalisis makna al-Asma’u al- 4.3 Menyajikan hubungan makna al-Asma’u 12 JP
Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil,
al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al- al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh
pendirian, rasa aman, tawakal dan
perilaku adil
3.6 Memahami manfaat kejujuran dalam 4.6 Melaksanakan perilaku jujur dalam 6 JP
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari.
3.9 Menganalisis tata cara ibadah haji, 4.9 Menyimulasikan tata cara ibadah haji, 12 JP
zakat, dan wakaf zakat, dan wakaf
3.12 Menganalisis makna Q.S. al-Maidah 4.12.1 Membaca Q.S. al-Maidah (5) : 48; Q.S. 12 JP
(5) : 48; Q.S. an-Nisa (4): 59, dan an-Nisa (4): 59, dan Q.S. at-Taubah (9):
Q.S. at-Taubah (9): 105, serta Hadis 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijulhuruf
tentang taat pada aturan, kompetisi
dalam kebaikan, dan etos kerja 4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-
Maidah (5) : 48; Q.S. an-Nisa (4): 59, dan
Q.S. at-Taubah (9): 105 dengan fasih dan
lancar
3.13 Menganalisis makna Q.S. Yunus 4.13.1 Membaca Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. 12 JP
(10): 40-41 dan Q.S. al-Maidah (5): al-Maidah (5): 32 sesuai dengan kaidah
32, serta Hadis tentang toleransi,
3.15 Menganalisis makna iman kepada 4.15 Menyajikan hubungan antara iman 9 JP
rasul-rasul Allah swt. kepada rasul-rasul Allah swt dengan
keteguhan dalam bertauhid, toleransi,
ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
3.17 Menganalisis perilaku hormat dan 4.17 Menyajikan ketauhidan dalam beribadah 6 JP
patuh kepada orangtua dan guru serta hormat dan patuh kepada orangtua
dan guru sesuai dengan Q.S. al-Isra’ (17):
23 dan Hadis terkait
3.18 Mengevaluasi tata cara perawatan 4.18 Menyimulasikan tata cara perawatan 12 JP
jenazah jenazah
3.19 Menganalisis pelaksanaan khutbah, 4.19 Menyimulasikan tata cara khutbah, tablig, 12 JP
tablig, dan dakwah dan dakwah
3.23 Mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran 4.23.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191, 15 JP
(3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): dan Q.S. Ali Imran (3): 159,; sesuai
159, serta Hadis tentang berpikir dengan kaidah tajwid dan makharijul-
kritis dan bersikap demokratis huruf
3.24 Mengevaluasi makna Q.S. Luqman 4.24.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan 12 JP
(31): 13-14 dan Q.S. al-Baqarah (2): Q.S. al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan
83, serta Hadis tentang kaidah tajwid dan makharijul huruf
kewajibanberibadah dan bersyukur
kepada Allah sertaberbuat baik 4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
kepada sesama manusia Luqman (31): 13-14 dan Q.S. al-Baqarah
(2): 83 dengan lancar
3.26 Mengevaluasi makna iman kepada 4.26 Mempresentasikan makna sikap optimis, 9 JP
qadha dan qadar ikhtiar, dan tawakkal sebagai perwujudan
iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
3.27 Mengevaluasi perilaku bekerja 4.27 Menyajikan perilaku bekerja keras, jujur, 9 JP
keras dan bertanggung jawab bertanggung jawab, adil, dan toleransi
dalam kehidupan sehari-hari yang dalam kehidupan sehari-hari yang
berkembang di masyarakat berkembang di masyarakat sebagai wujud
keimanan
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
1.7. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk 2.7. Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka
komitmen integrasi nasional dalam bingkai mewujudkan komitmen integrasi nasional
Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud syukur dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
kepada Tuhan yang Maha Esa
1.8. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas 2.8. Responsif terhadap ancaman negara dan
nilai-nilai yang membentuk kesadaran atas upaya penyelesaiannya dibidang Ideologi,
ancaman terhadap negara dan upaya politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
penyelesaiannya dalam bingkai Bhinneka dan keamanan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika Tunggal Ika
1.9. Menghargai wawasan nusantara dalam 2.9. Bertanggung jawab mengembangkan
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia kesadaran akan pentingnya wawasan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1.10. Menghargai hak asasi manusia berdasarkan
2.10. Peduli terhadap hak asasi manusia
perspektif Pancasila sebagai anugerah Tuhan
berdasarkan perspektif Pancasila dalam
yang Maha Esa
kehidupan berbangsa dan bernegara
1.11. Mensyukuri budaya politik Indonesia 2.11. Responsif terhadap budaya politik Indonesia
3.6. Memahami hakekat bangsa dan 4.6. Mengulas hakekat bangsa dan negara 8
Negara
3.7. Memahami faktor-faktor pembentuk 4.7. Mempraktikkan faktor-faktor pembentuk 8
integrasi nasional dalam bingkai integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka
Bhinneka Tunggal Ika Tunggal Ika
3.8. Menganalisis ancaman terhadap 4.8. Memecahkan masalah tentang ancaman 8
negara dan upaya penyelesaiannya di terhadap negara dan upaya
bidang ideologi, politik, ekonomi, penyelesaiannya di bidang Ideologi,
sosial, budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial, budaya,
keamanan dalam bingkai Bhinneka pertahanan, dan keamanan dalam
Tunggal Ika bingkai Bhineka Tunggal Ika
3.9. Menginterpretasi pentingnya 4.9. Mempresentasikan hasil interpretasi 8
Wawasan Nusantara dalam konteks terkait pentingnya Wawasan Nusantara
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.10. Menganalisis pelanggaran hak asasi 4.10. Mengidentifikasi pelanggaran hak asasi 8
manusia dalam perspektif Pancasila manusia dalam perspektif Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara bernegara
3.11. Menganalisis budaya politik di 4.11. Menglasifikasikan tentang budaya politik 8
Indonesia di Indonesia
3.12. Mengkaji sistem dan dinamika 4.12. Menyajikan kajian tentang sistem dan 8
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)
3.1 Menerapkan konsep bilangan 1.1. Menyajikan penyelesaian masalah 20
berpangkat, bentuk akar dan bilangan berpangkat, bentuk akar dan
logaritma dalam menyelesaikan logaritma
masalah
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan 12
pertidaksamaan nilai mutlak dengan persamaan dan pertidak-
bentuk linear satu variabel samaan nilai mutlak bentuk linear satu
variabel
3.3 Menentukan nilai variabel pada 4.3. Menyajikan penyelesaian masalah 14
sistem persamaan linear dua sistem persamaan linier dua variabel
variabel dalam masalah kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum dan 4.4 Menyajikan penyelesaian masalah 16
minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan
kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel
program linear dua variabel
3.5 Menganalisis barisan dan deret 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang 8
aritmetika berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan deret 4.6 Menyelesaikan masalah kontekstual yang 12
geometri berkaitan dengan barisan dan deret
geometri
3.7 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah kontekstual yang 12
peluruhan, bunga dan anuitas berkaitan dengan pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas
3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyajikan penyelesaian masalah yang 8
trigonometri pada segitiga siku-siku berkaitan dengan perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku
3.9 Menentukan nilai sudut berelasi 4.9 Menyajikan penyelesaian masalah nilai 4
diberbagai kuadran sudut berelasi diberbagai kuadran
3.10 Menentukan koordinat kartesius 4.10 Menyajikan penyelesaian masalah 4
menjadi koordinat kutub dan perubahan koordinat kartesius menjadi
sebaliknya koordinat kutub dan sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai perbandingan 4.11 Menyajikan grafik fungsi trigonometri 8
trigonometri pada grafik fungsi
trigonometri
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 Memahami konsep dasar sejarah 4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang 3
(berpikir kronologis, diakronik, konsep dasar sejarah (berpikir
sinkronik, ruang dan waktu serta kronologis, diakronik, sinkronik, ruang
perubahan dan keberlanjutan) dan waktu serta perubahan dan
keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan manusia dan 4.2 Menyajikan informasi mengenai manusia 9
hasil-hasil budaya masyarakat Pra dan hasil-hasil budaya khususnya
Aksara Indonesia masyarakat Pra Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori tentang 4.3 Membuat tulisan tentang berbagai teori 9
proses masuknya agama dan masuknya agama dan kebudayaan Hindu
kebudayaan Hindu dan Buddha serta dan Buddha serta pengaruhnya terhadap
pengaruhnya terhadap kehidupan kehidupan masyarakat Indonesia
masyarakat Indonesia (pemerintahan, budaya)
(pemerintahan, budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori tentang 4.4 Menyajikan hasil analisis berbagai teori 6
proses masuknya agama dan tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam serta pengaruhnya kebudayaan Islam serta pengaruhnya
terhadap kehidupan masyarakat terhadap kehidupan masyarakat
H a l . | 59 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
Indonesia (ekonomi, pemerintahan, Indonesia (ekonomi, pemerintahan,
budaya) budaya)
3.5 Menganalisis proses masuk dan 4.5 Mengolah informasi tentang proses 6
perkembangan penjajahan bangsa masuk dan perkembangan penjajahan
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) ke Indonesia Inggris) ke Indonesia dan menyajikannya
dalam bentuk cerita sejarah
3.6 Menganalisis dampak politik, budaya, 4.6 Menalar dampak politik, budaya, sosial, 9
sosial, ekonomi, dan pendidikan pada ekonomi, dan pendidikan pada masa
masa penjajahan bangsa Eropa dan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Jepang dalam kehidupan bangsa Spanyol, Belanda, Inggris) dalam
Indonesia masa kini kehidupan bangsa Indonesia masa kini
dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
3.7 Menganalisis nilai-nilai sumpah 4.7 Menyajikan hasil analisis nilai-nilai 3
pemuda dan maknanya bagi sumpah pemuda dan maknanya bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia kehidupan kebangsaan di Indonesia pada
pada masa kini masa kini
3.8 Menganalisis peristiwa proklamasi 4.8 Menalar peristiwa proklamasi 6
kemerdekaan dan maknanya bagi kemerdekaan dan maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan pendidikan bangsa politik, dan pendidikan bangsa Indonesia
Indonesia
3.9 Menganalisis peristiwa pembentukan 4.9 Menalar peristiwa pembentukan 6
pemerintahan pertama Republik pemerintahan Republik Indonesia pada
Indonesia pada awal kemerdekaan awal kemerdekaan dan maknanya bagi
dan maknanya bagi kehidupan kehidupan kebangsaan Indonesia masa
kebangsaan Indonesia masa kini kini
3.10 Menganalisis strategi dan bentuk 4.10 Mengolah informasi tentang strategi dan 6
perjuangan bangsa Indonesia dalam bentuk perjuangan bangsa Indonesia
upaya mempertahankan dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan
dan Belanda Belanda
3.11 Mengevaluasi upaya bangsa indonesia 4.11 Merekonstruksi upaya bangsa indonesia 9
dalam menghadapi ancaman dalam menghadapi ancaman disintegrasi
disintegrasi bangsa antara lain PKI bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI Permesta, G-30-S/PKI
3.12 Mengevaluasi perkembangan 4.12 Merekonstruksi perkembangan 9
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal Indonesia pada masa awal kemerdekaan
kemerdekaan sampai masa Demokrasi sampai masa Demokrasi Liberal
Liberal
3.13 Mengevaluasi perkembangan 4.13 Melakukan penelitian sederhana tentang 3
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin Terpimpin
H a l . | 60 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.14 Mengevaluasi perkembangan 4.14 Melakukan penelitian sederhana tentang 3
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa pekembangan kehidupan politik dan
Indonesia pada masa Orde Baru ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru
3.15 Mengevaluasi perkembangan 4.15 Melakukan penelitian sederhana tentang 3
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa pekembangan kehidupan politik dan
Indonesia pada masa awal Reformasi ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
awal Reformasi
3.16 Mengevaluasi peran pelajar, 4.16 Menulis sejarah tentang peran pelajar, 6
mahasiswa, dan pemuda dalam mahasiswa, dan pemuda dalam
perubahan politik dan ketatanegaraan perubahan politik dan ketatanegaraan
Indonesia Indonesia
3.17 Mengevaluasi peran bangsa Indonesia 4.17 Menyajikan hasil telaah tentang peran 6
dalam perdamaian dunia antara lain bangsa Indonesia dalam perdamaian
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, dunia antara lain KAA, Misi Garuda,
Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
Jakarta Informal Meeting ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting
3.18 Mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.18 Membuat studi evaluasi tentang 6
Indonesia dalam mengembangkan kehidupan Bangsa Indonesia dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi pada mengembangkan ilmu pengetahuan dan
era kemerdekaan (sejak proklamasi teknologi di era kemerdekaan (sejak
sampai dengan Reformasi) proklamasi sampai dengan Reformasi)
Jumlah Jam Pelajaran (JP) 108
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi
sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan
rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.1 Menyusun teks interaksi transaksional 6
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait jati diri,
dan meminta informasi terkait jati diri dengan memperhatikan fungsi sosial,
dan hubungan keluarga, sesuai dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
konteks penggunaannya. (Perhatikan benar dan sesuai konteks
unsur kebahasaan pronoun: subjective, penggunaannya.
objective, possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial,struktur 4.2 Menyusun teks interaksi interpersonal 6
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang melibatkan
interaksi interpersonal lisan dan tulis tindakan memberikan ucapan selamat
yang melibatkan tindakan membe- bersayap (extended), dan responnya
rikan ucapan selamat bersayap dengan memperhatikan fungsi sosial,
(extended), dan responnya, sesuai struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
dengan konteks penggunaannya. benar dan sesuai konteks.
3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.3 Menyusun teks interaksi transaksional 6
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait niat melakukan
dan meminta informasi terkait niat suatu tindakan/kegiatan, dengan
melakukan suatu tindakan/kegiatan, memperhatikan fungsi sosial, struktur
sesuai dengan konteks pengguna- teks, dan unsur kebahasaan yang benar
annya. (Perhatikan unsur kebahasaan dan sesuai konteks penggunaannya.
H a l . | 62 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
be going to, would like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, 12
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pendek dan sederhana, terkait orang,
teks deskriptif lisan dan tulis dengan benda dan tempat, dengan
memberi dan meminta informasi memperhatikan fungsi sosial, struktur
pendek dan sederhana terkait orang, teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
benda dan tempat sesuai dengan dan sesuai konteks
konteks penggunaannya.
3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk 6
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pemberitahuan (announcement), lisan
teks khusus dalam bentuk pemberi- dan tulis, pendek dan sederhana, dengan
tahuan (announcement), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
memberi dan meminta informasi teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
terkait kegiatan sekolah/tempat kerja, dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaan-
nya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional, 9
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan unsur dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait keadaan/
dan meminta informasi terkait tindakan/ kegiatan/ kejadian yang
keadaan/ tindakan/kegiatan/ kejadian dilakukan/ terjadi di waktu lampau yang
yang dilakukan/ terjadi di waktu merujuk waktu terjadinya dan
lampau yang merujuk waktu kesudahannya, dengan memperhatikan
terjadinya dan kesudahannya, sesuai fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dengan konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai
(Perhatikan unsur kebahasaan simple konteks
past tense vs present perfect tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks recount lisan dan tulis, 9
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pendek dan sederhana, terkait peristiwa/
teks recount lisan dan tulis dengan pengalaman, dengan memperhatikan
memberi dan meminta informasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
terkait peristiwa/ pengalaman sesuai kebahasaan, secara benar dan sesuai
dengan konteks penggunaannya konteks
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan 9
teks, dan unsur kebahasaan beberapa sederhana terkait legenda rakyat secara
teks naratif lisan dan tulis dengan lisan dan tulis dengan memperhatikan
memberi dan meminta informasi fungsi social, struktur teks dan unsur
terkait legenda rakyat sederhana, kebahasaan secara benar dan sesuai
sesuai dengan konteks penggunaan- konteks
nya
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur 4.9 Menyusun teks khusus dalam bentuk 12
teks dan unsur kebahasaan beberapa memo, menu, jadwal dan tanda-tanda
teks khusus dalam bentuk memo, (signs) lisan dan tulis, pendek dan
menu, schedule dan signs dengan sederhana, dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta informasi sosial, struktur teks dan unsur
terkait kegiatan sekolah atau tempat kebahasaan secara benar dan sesuai
kerja, sesuai dengan konteks konteks.
penggunaannya di dunia kerja.
3.10 Menerapkan fungsi social, struktur 4.10 Menyusun teks interaksi transaksional 9
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
H a l . | 63 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
interaksi transaksional lisan dan tulis member dan meminta informasi terkait
yang melibatkan tindakan memberi perbandingan kata sifat dengan
dan meminta informasi terkait memperhatikan fungsi social, struktur
perbandingan kata sifat sesuai dengan teks dan unsur kebahasaan yang benar
bidang keahlian dan konteks penggu- dan sesuai konteks.
naannya.
3.11 Menganalisis fungsi social, struktur 4.11 Menyusun teks interaksi transaksional 6
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi tentang petunjuk arah
dan meminta informasi tentang (direction) dengan memperhatikan fungsi
petunjuk arah (direction) sesuai social, struktur teks dan unsur
dengan konteks penggunaannya di kebahasaan yang benar dan sesuai
dunia kerja. konteks di dunia kerja.
3.12 Menganalisis fungsi social, struktur 4.12 Menyusun teks interaksi transaksional 9
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana
interaksi transaksional yang melibat- yang melibatkan tindakan memberi dan
kan tindakan memberi dan meminta meminta informasi terkait
informasi terkait kegiatan/tugas-tugas kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana
rutin sederhana (simple routine tasks) (simple routine tasks) dengan
sesuai dengan konteks penggunaan di memperhatikan fungsi social, struktur
dunia kerja. teks dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks dunia kerja.
3.13 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.13 Menyusun teks interaksi transaksional, 6
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait saran dan
dan meminta informasi terkait saran tawaran, dengan memperhatikan fungsi
dan tawaran, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan should, can) konteks
3.14 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.14 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
yang melibatkan tindakan memberi meminta informasi terkait pendapat dan
dan meminta informasi terkait pikiran, dengan memperhatikan fungsi
pendapat dan pikiran, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaanI think, I suppose, in konteks
my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, struktur 4.15 Menuliskan kembali teks pesan
teks dan unsur kebahasaan teks sederhana lewat telephone terkait
interaksi transaksional yang melibat- tempat kerja dengan memperhatikan
kan tindakan memberi dan meminta fungsi sosial, struktur teks dan unsur
informasi terkait pesan sederhana kebahasaan secara benar dan sesuai
lewat telephone (taking simple phone konteks dunia kerja
message) sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.16 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa undangan resmi lisan dan tulis, terkait
teks khusus dalam bentuk undangan kegiatan sekolah/ tempat kerja, dengan
H a l . | 64 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
resmi dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi unsur, struktur
informasi terkait kegiatan sekolah/ teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
tempat kerja sesuai dengan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya
3.17 Membedakan fungsi sosial, struktur 4.17 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa surat pribadi terkait kegiatan diri sendiri
teks khusus dalam bentuk surat dan orang sekitarnya, lisan dan tulis,
pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi sosial,
menerima informasi terkait kegiatan struktur teks, dan unsur kebahasaan,
diri sendiri dan orang sekitarnya, secara benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks pengguna-
annya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis,
teks, dan unsur kebahasaan beberapa dalam bentuk manual terkait penggunaan
teks prosedur lisan dan tulis dengan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan
memberi dan meminta informasi memperhatikan fungsi sosial, struktur
terkait manual penggunaan teknologi teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
dan kiat-kiat (tips), pendek dan dan sesuai konteks
sederhana, sesuai dengan bidang
keahlian dan konteks penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.19 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta informasi terkait
yang melibatkan tindakan memberi keadaan/ tindakan/ kegiatan/ kejadian
dan meminta informasi terkait tanpa perlu menyebutkan pelakunya
keadaan/ tindakan/kegiatan/ kejadian dalam teks ilmiah, dengan
tanpa perlu menyebutkan pelakunya memperhatikan fungsi sosial, struktur
dalam teks ilmiah, sesuai dengan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
konteks penggunaannya. (Perhatikan dan sesuai konteks
unsur kebahasaan passive voice)
3.20 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi suatu keadaan/
pengandaian jika terjadi suatu kejadian/peristiwa di waktu yang akan
keadaan/ kejadian/ peristiwa di waktu datang, dengan memperhatikan fungsi
yang akan datang, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
3.21 Menganalisis struktur teks dan unsur 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual (factual
kebahasaan untuk melaksanakan report), lisan dan tulis, sederhana,
fungsi sosial teks factual report tentang orang, binatang, benda, gejala
dengan menyatakan dan menanyakan dan peristiwa alam dan sosial, terkait
tentang teks ilmiah faktual tentang dengan mata pelajaran lain
orang, binatang, benda, gejala dan
peristiwa alam dan sosial, sederhana,
sesuai dengan konteks pembelajaran
di pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.22 Menyusun teks eksposisi analitis tulis,
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait isu aktual, dengan memperhatikan
teks eksposisi analitis lisan dan tulis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dengan memberi dan meminta kebahasaan, secara benar dan sesuai
H a l . | 65 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
informasi terkait isu aktual, sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, struktur 4.23 Menyusun teks biografi tokoh lisan dan
teks dan unsur kebahasaan pada teks tulis, pendek dan sederhana, dengan
biografi tokoh sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.24 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta informasi terkait
yang melibatkan tindakan memberi hubungan sebab akibat, dengan
dan meminta informasi terkait memperhatikan fungsi sosial, struktur
hubungan sebab akibat, sesuai dengan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
konteks penggunaannya. (Perhatikan dan sesuai konteks
unsur kebahasaan because of ..., due
to ..., thanks to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, struktur 4.25 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks tulis yang melibatkan tindakan memberi
interaksi transaksional yang melibat- dan meminta informasi terkait penulisan
kan tindakan memberi dan meminta laporan sederhana dengan
informasi terkait penulisan laporan memperhatikan fungsi social, struktur
sederhana. teks dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.26 Menganalisis fungsi social, struktur 4.26 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan memberi
interaksi transaksional yang melibat- dan meminta informasi terkait penyajian
kan tindakan memberi dan meminta laporan dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait penyajian laporan social, struktur teks dan unsur
secara lisan (report presentation) kebahasaan yang benar dan sesuai
dengan konteks penggunaannya di dunia
kerja.
3.27 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.27 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang melibatkan
interaksi interpersonal lisan dan tulis tindakan menawarkan jasa, dan
yang melibatkan tindakan mena- menanggapinya dengan memperhatikan
warkan jasa, serta menanggapinya, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
sesuai dengan konteks pengguna- kebahasaan yang benar dan sesuai
annya. (Perhatikan unsur kebahasaan konteks
May I help you? What can I do for
you? What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.28 Menyusun teks khusus surat lamaran
teks, dan unsur kebahasaan beberapa kerja, yang memberikan informasi antara
teks khusus dalam bentuk surat lain jati diri, latar belakang pendidikan/
lamaran kerja, dengan memberi dan pengalaman kerja, dengan memperha-
meminta informasi terkait jati diri, tikan fungsi sosial, struktur teks, dan
latar belakang pendidikan/ penga- unsur kebahasaan, secara benar dan
laman kerja, sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya
3.29 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.29 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan memberi
H a l . | 66 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
interaksi transaksional lisan yang dan meminta informasi terkait jati diri
melibatkan tindakan memberi dan dalam konteks pekerjaan (wawancara
meminta informasi terkait jati diri pekerjaan), dengan memperhatikan
dalam konteks pekerjaan (wawancara fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
pekerjaan) kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks penggunaannya di dunia kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan tentang keharusan, dengan memperhatikan fungsi
keharusan, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
3.31 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.31 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks news item lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks news items lisan
memberi dan meminta informasi dan tulis, dalam bentuk berita sederhana
terkait berita sederhana dari koran/ koran/ radio/ TV
radio/ TV, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.32 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta informasi terkait
yang melibatkan tindakan memberi pengandaian diikuti oleh perintah/ saran,
dan meminta informasi terkait dengan memperhatikan fungsi sosial,
pengandaian diikuti oleh perintah/ struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
saran, sesuai dengan bidang keahlian benar dan sesuai konteks
dan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan if
dengan imperative, can, should)
Jumlah 352
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
3.1 Menentukan ungkapan menyapa, 4.1 Mendemonstrasikan ungkapan menyapa,
berpamitan, mengucapkan terima berpamitan, mengucapkan, terimakasih,
kasih, meminta maaf, meminta izin, meminta maaf, meminta izin, instruksi
instruksi (aisatsu) dan cara meres- (aisatsu) dan cara meresponnya pada teks
ponnya pada teks transaksional lisan transaksional lisan dan tulis dengan
dan tulis, dengan memperhatikan memperhatikan unsur kebahasaan,
unsur kebahasaan, struktur teks dan struktur teks dan unsur budaya sesuai
unsur budaya sesuai konteks konteks penggunaannya
penggunaannya
3.2 Memahami ungkapan memberi dan 4.2 Mengkomunikasikan ungkapan terkait
meminta informasi terkait perkenalan perkenalan diri (jiko shoukai) dan
diri (jiko shoukai) dan identitas diri, identitas diri, serta meresponnya pada
serta meresponnya pada teks teks transaksional lisan dan tulis, dengan
transaksional lisan dan tulis, dengan memperhatikan unsur kebahasaan dan
H a l . | 68 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
memperhatikan unsur kebahasaan struktur teks yang sesuai konteks
dan struktur teks yang sesuai konteks penggunaannya
penggunaannya
3.3 Mengungkapkan informasi terkait 4.3 Mempresentasikan ungkapan terkait
kepemilikan benda (watashi no kepemilikan benda (watashi no enpitsu
enpitsu desu) serta meresponnya desu) serta meresponnya pada teks
pada teks transaksional lisan dan tulis, transaksional lisan dan tulis, dengan
dengan memperhatikan unsur memperhatikan unsur kebahasaan dan
kebahasaan dan struktur teks yang struktur teks yang sesuai konteks
sesuai konteks penggunaannya penggunaannya
3.4 Membedakan ungkapan memberi dan 4.4 Mendemostrasikan ungkapan terkait
meminta informasi terkait keberadaan keberadaan suatu benda mati dan benda
suatu benda mati dan benda hidup hidup (arimasu/imasu) serta meres-
(arimasu /imasu) serta meresponnya ponnya pada teks transaksional lisan dan
pada teks transaksional lisan dan tulis, tulis, dengan memperhatikan unsur
dengan memper-hatikan unsur kebahasaan dan struktur teks yang sesuai
kebahasaan dan struktur teks yang konteks penggunaannya
sesuai konteks penggunaannya
3.5 Menentukan informasi berkenaan 4.5 Mengomunikasikan informasi berkenaan
dengan memberi dan meminta dengan memberi dan meminta informasi
informasi terkait tanggal, bulan dan mengenai tanggal, bulan, dan tahun
tahun (Jikan), serta meresponnya (Jikan), serta meresponnya pada teks
pada teks transaksional lisan dan tulis, transaksional lisan dan tulis, dengan
dengan memperhatikan fungsi sosial, memperhatikan fungsi sosial, struktur
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan
3.6 Menentukan informasi berkenaan 4.6 Mengomunikasikan informasi berkenaan
dengan memberi dan meminta dengan memberi dan meminta informasi
informasi terkait waktu(Jikan) dan mengenai waktu (Jikan) dan kesan
kesan terhadap sesuatu (kandou terhadap sesuatu (kandou suru), serta
suru), serta meresponnya pada teks meresponnya pada teks transaksional
transaksional lisan dan tulis, dengan lisan dan tulis, dengan memperhatikan
memperhatikan fungsi sosial, struktur fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
teks, dan unsur kebahasaan kebahasaan
3.7 Menganalisis informasi tentang 4.7 Menyusun wacana sederhana transak-
keluarga (kazoku), karakter dan hal- sional dalam bentuk lisan dan tulis
hal yang disukai pada teks transak- mengenai keluarga (kazoku), karakter dan
sional lisan dan tulis dengan kebiasaan dengan memperhatikan fungsi
memperhatikan fungsi sosial, struktur sosial, struktur teks, dan unsur
teks, dan unsur kebahasaan sesuai kebahasaan sesuai dengan konteks
dengan konteks penggunaannya penggunaannya
3.8 Menganalisis teks transaksional dalam 4.8 Mengimplementasikan ungkapan yang
bentuk lisan dan tulis yang menyatakan kemampuan (dekiru koto)
menyatakan kemampuan (dekiru pada teks interaksi transaksional lisan dan
koto) dengan memperhatikan fungsi tulis dengan memperhatikan fungsi sosial,
sosial, struktur teks, dan unsur struktur teks, dan unsur keba-hasaan
kebahasaan sesuai dengan konteks sesuai dengan konteks penggu-naannya
penggunaannya
3.9 Menganalisis kehidupan sekolah 4.9 Memodifikasi wacana pendek dan
(gakkou no seikatsu) pada teks sederhana mengenai namanama tempat
transaksional lisan dan tulis dengan sekolah, kondisi sekolah, nama hari, mata
memperhatikan fungsi sosial, struktur pelajaran, kesan, jadwal pelajaran dan
H a l . | 69 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
( JP )
teks, dan unsur kebahasaan sesuai kegiatan-kegiatan di sekolah pada teks
dengan konteks penggunaannya transaksional lisan dan tulis dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks dan unsur kebahasaan sesuai dengan
konteks penggunaannya
Jumlah 352
3.1.1.2. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 Memahami konsep budaya 4.1 Mempresentasikan konsep budaya 9
3.2 Memahami konsep seni 4.2 Mempresentasikan konsep seni 9
3.3 Memahami konsep keindahan 4.3 Mempresentasikan konsep keindahan 9
3.4 Menganalisis jenis, fungsi dan unsur 4.4 Memilah jenis, fungsi dan unsur seni
9
seni budaya Nusantara budaya Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan seni 4.5 Merumuskan perkembangan seni
9
budaya Nusantara budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni budaya 4.6 Melaksanakan apresiasi seni budaya
9
Nusantara Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni budaya 4.7 Melaksanakan apresiasi seni budaya
12
mancanegara mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni budaya 4.8 Mengeksplorasi karya seni budaya 12
Nusantara Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni budaya 4.9 Mempresentasikan hasil evaluasi karya
15
Nusantara seni budaya Nusantara
3.10 Merancang karya seni budaya 4.10 Mengkreasi karya seni budaya
15
Nusantara Nusantara
Jumlah Jam Pelajaran (JP) 108
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
WAKTU
3.1 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.1 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola aktifitas olahraga permainan bola besar
besar untuk menghasilkan koordinasi untuk menghasilkan koordinasi gerak 12
gerak yang baik yang baik
3.2 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.2 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola aktifitas olahraga permainan bola kecil 10
H a l . | 72 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
WAKTU
kecil untuk menghasilkan koordinasi untuk menghasilkan koordinasi gerak
gerak
3.3 Menerapkan salah satu keterampilan 4.3 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas atletik untuk menghasilkan aktifitas atletik untuk menghasilkan gerak
gerak yang efektif yang efektif 8
3.4 Menerapkan salah satu keterampilan 4.4 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas olahraga beladiri untuk aktifitas olahraga beladiri untuk
8
menghasilkan gerak yang efektif menghasilkan gerak yang efektif
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
(JP)
3.1 Memahami logika dan algoritma 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi Perintah 6
komputer (Command)
3.2 Menerapkan metode peta minda 4.2 Membuat peta-minda 3
3.3 Menentukan paragraf deskriptif, 4.3 Memformat dokumen pengolah kata 6
argumentatif, naratif, dan persuasif.
3.4 Menerapkan logika, dan operasi 4.4 Mengoperasikan perangkat lunak 9
perhitungan data pengolah angka
3.5 Menerapkan fitur yang tepat untuk 4.5 Membuat slide presentasi 9
pembuatan slide
3.6 Menyeleksi teknik presentasi yang 4.6 Melakukan presentasi yang efektif 6
efektif
3.7 Menerapkan cara pembuatan E-book 4.7 Menyusun E-book dengan perangkat 6
lunak E-book Editor
3.8 Memahami konsep Kewargaan 4.8 Menerapkan (mencoba) etika Kewargaan 3
Digital Digital
3.9 Menerapkan teknik penelusuran 4.9 Melakukan penelusuran informasi 6
Search Engine
3.10 Menerapkan komunikasi sinkron dan 4.10 Melakukan komunikasi sinkron dan 9
asinkron dalam jaringan. asinkron dalam jaringan
3.11 Menilai fitur perangkat lunak 4.11 Melakukan pembelajaran kolaboratif 9
pembelajaran kolaboratif daring daring (kelas maya) sebagai peserta
3.12 Merancang dokumen tahap pra- 4.12 Membuat dokumen tahap pra-produksi 12
produksi.
3.13 Menerapkan proses produksi video, 4.13 Memroduksi video dan/atau animasi 15
animasi dan/atau musik digital. dan/atau musik digital
3.14 Menerapkan tahapan pasca-produksi 4.14 Melakukan pekerjaan tahapan pasca- 9
video, animasi dan/atau musik produksi
digital.
JUMLAH JAM 108
2) Fisika
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
3) Kimia
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 Menganalisis perubahan materi 4.1 Melakukan pemisahan campuran melalui
dan pemisahan campuran dengan praktikum berdasarkan sifat fisika dan 9 JP
berbagai cara sifat kimianya
3.2 Menganalisis lambang unsur, 4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang
rumus kimia dan persamaan reaksi unsur dengan rumus kimia pada 9 JP
persamaan reaksi kimia berdasarkan
kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Mengkorelasikan struktur atom 4.3 Menentukan letak unsur dalam tabel
berdasarkan konfigurasi elektron periodik berdasarkan konfigurasi elektron 9 JP
untuk menentukan letak unsur
dalam tabel periodik
3.4 Menganalisis proses pembentukan 4.4 Mengintegrasikan proses pembentukan
ikatan kimia pada beberapa ikatan kimia pada beberapa senyawa 9 JP
senyawa dalam kehidupan sehari dalam kehidupan sehari hari dengan
hari elektron valensi atom atom penyusunnya
3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar 4.5 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia
9 JP
kimia dalam perhitungan kimia dalam perhitungan kimia
3.6 Menganalisis sifat larutan 4.6 Membandingkan sifat sifat larutan
berdasarkan konsep asam basa melalui praktikum berdasarkan konsep
dan pH larutan (asam kuat dan asam basa dan pH larutan (asam kuat dan 15 JP
asam lemah, basa kuat dan basa asam lemah, basa kuat dan basa lemah)
lemah) dalam kehidupan sehari dalam kehidupan sehari hari
hari
3.7 Menentukan bilangan oksidasi 4.7 Membandingkan antara reaksi oksidasi
unsur untuk mengidentifikasi dengan reaksi reduksi berdasarkan hasil 9 JP
reaksi oksidasi dan reduksi perhitungan bilangan oksidasinya
H a l . | 80 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.8 Mengevaluasi proses yang terjadi 4.8 Mengintegrasikan antara hasil
dalam sel elektrokimia perhitungan E0 sel dengan proses yang
(menghitung E0 sel, reaksi reaksi terjadi dalam sel elektrokimia
pada sel volta dan sel eletrolisa, (menghitung E0 sel, reaksi reaksi pada sel 12 JP
proses pelapisan logam) yang volta dan sel eletrolisa, proses pelapisan
digunakan dalam kehidupan logam) reaksi yang digunakan dalam
kehidupan
3.9 Menganalisis struktur, sifat 4.9 Mengatasi dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon serta senyawa hidrokarbon terhadap
dampak pembakaran senyawa lingkungan dan kesehatan berdasarkan 12 JP
hidrokarbon terhadap lingkungan hasil analisis struktur, sifat senyawa
dan kesehatan serta cara hidrokarbon
mengatasinya
3.10 Menganalisis proses teknik 4.10 Mempresentasikan proses teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi 6 JP
bumi serta kegunaannya serta kegunaannya.
3.11 Menganalisis struktur, tata nama, 4.11 Mengintegrasikan kegunaan polimer
sifat, penggolongan dan dalam kehidupan sehari hari dengan 9 JP
kegunaan polimer struktur, tata nama, sifat, penggolongan
polimer
Total Jam Pelajaran 108
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
3.5 Menerapkan alat ukur mekanik serta 4.5 Menggunakan alat-alat ukur mekanik
20
fungsinya
3.6 Menerapkan alat ukur elektrik serta 4.6 Menggunakan alal-alat ukur elektrik
20
fungsinya
3.7 Menerapkan alat ukur elektronik serta 4.7 Menggunakan alal-alat ukur elektronik
15
fungsinya
3.8 Menerapkan alat ukur hidrolik serta 4.8 Menggunakan alat-alat ukur hidrolik
15
fungsinya
3.9 Menerapkan alat ukur pneumatik serta 4.9 Menggunakan alat-alat ukur
15
fungsinya pneumatik
3.10 Menganalisis berbagai jenis jacking, 4.10 Merawat peralatan jacking, blocking
dan liffting sesuai operation manual 15
blocking dan lifting
3.11 Menerapkan cara pengangkatan 4.11 Mendemonstrasikan pengangkatan 10
benda kerja benda kerja
3.12 Menganalisis berbagai bearing, seal, 4.12 Merawat berbagai bearing, seal,
gasket dan hoses 10
gasket dan hoses
3.13 Memahami treaded, fasterner, sealant 4.13 Menggunakan treaded, fastener, 10
dan adhesive sealant dan adhesive
Jumlah Total Jam Pelajaran 180
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
3.13 Menerapkan cara Memilih Ban dan 4.13 Melaksanakan Memilih Ban dan Pelek 16
Pelek Untuk Pemakaian Khusus Untuk Pemakaian Khusus
3.14 Mengevaluasi hasil perawatan berkala 4.14 Melakukan pengujian akhir hasil
16
sasis dan pemindah tenaga perawatan berkala sasis dan pemindah
tenaga
3.15Mendiagnosis kerusakan Kopling 4.15 Memperbaiki kopling 24
3.28Mengevaluasi hasil perbaikan sasis dan 4.28 Melakukan pengujian akhir hasil 16
pemindah tenaga perbaikan sasis dan pemindah tenaga
560
Jumlah Jam Pempelajaran
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype 4.7 Menghitung biaya produksi prototype 20
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan 4.8 Membuat prototype produk barang 40
prototype produk barang/jasa /jasa
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian 4.9 Menguji prototype 10
fungsi prototype produk barang/jasa produk barang/ jasa
3.10 Menganalisis perencanaan produksi 4.10 Membuat perencanaan produksi 10
massal massal
3.11 Menentukan indikator keberhasilan 4.11 Membuat indikator keberhasilan 10
H a l . | 91 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
tahapan produksi massal tahapan produksi missal
3.12 Menerapkan proses produksi massal 4.12 Melakukan produksi massal 45
3.13 Menerapkan metoda perakitan 4.13 Melakukan 60
produk barang/jasa perakitan produk barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur pengujian 4.14 Melakukan pengujian produk 20
kesesuaian fungsi produk barang/jasa barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk 4.15 Melakukan pemeriksaan produk 10
dengan rancangan sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional
3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, 10
argumentatif, atau persuasif tentang argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi berdasarkan 20
segmentasi pasar
3.18 Menyeleksi strategi 4.18 Melakukan pemasaran 20
pemasaran
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 75 75
3. Bahasa Indonesia 70 75 75
4. Matematika 70 75 75
5. Sejarah Indonesia 70 75
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 70 75 75
1. Seni Budaya 70 75 75
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70 75
Jumlah A dan B
Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 70
2. Bahasa Jepang 75
3) Penilaian portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
Berikut ini contoh deskripsi dari hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial untuk
mengisi buku rapor.
Contoh sikap spiritual:
Gilang:
Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, toleran pada agama
yang
H a l . | 97 dari berbeda dan perlu meningkatkan
127 ketaatan
KTSP TKR SMKNberibadah
I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Contoh sikap sosial:
Gilang:
Selalu bersikap santun, peduli, percaya diri, dan perlu meningkatkan sikap jujur,
disiplin, dan tanggungjawab
Keterangan:
2 Budi Sulistyo 3.1 90 90 1 90 80 80 3 240 100 2 200 - - 6 530 88 86
3.2 90 90 1 90 90 90 3 270 90 2 180 - - 6 540 90
1. Bobot penugasan,
3.3 penilaian
- - harian,
- 80 UTS, 80dan3 UAS
240 yang
80 2 dicontohkan
160 - -adalah
5 400 80
3.4 - - - 90 90 3 270 80 2 160 - - 5 430 86
2. 1 : 3 : 23.5: 2. Rasionalisasi
- pembobotan
- - 80 dapat
80 3disesuaikan
240 100 karakteristik
2 200 - - masing-
5 440 88
3.6 86 86 1 86 80 80 3 240 - - 100 2 200 6 526 88
masing 3.7
mata pelajaran
86 86 dan
1 diserahkan
86 80 sepenuhnya
80 3 240 kepada
- - satuan
80 2 pendidikan;
160 6 486 81
Nilai rapor
skor akhir per KD
jumlah KD
Contohnya untuk nilai rapor Aliansyah diperoleh melalui perhitungan
81 75 54 74 72 80 78 513
Nilai rapor 73,31
7 7
8. Berdasarkan perhitungan tersebut beserta pembulatan maka Aliansyah
mendapatkan nilai rapor akhir untuk pengetahuan 73;
9. Deskripsi capaian mata pelajaran Matematikauntuk Aliansyah dilakukan dengan
cara melihat kompetensi dasar dengan nilai yang tertinggi dan terendah
berdasarkan daftar riwayat hasil belajar. Pada data tersebut Aliansyah menonjol
pada KD 3.1 dan paling lemah pada KD 3.3.
10. Deskripsi rapor pada mata pelajaran MatematikaAliansyah dapat ditulis dengan
“Sangat menonjol pada pemahaman teknologi web server dan perlu meningkatkan
pemahaman mengenai struktur kendali program”
11. Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan aplikasi Spreadsheet berbasis komputer.
Hasil penilaian selama satu semester yang dilakukan melalui penilaian harian
(PH), penilaian tengah semester (UTS), maupun ujian akhir semester (UAS) direkap
untuk didokumentasikan pada format pengolahan nilai.
Rekapitulasi hasil penilaian dilakukan berdasarkan KD, sehingga hasil UTS dan
UAS perlu dirinci hasilnya untuk setiap KD. Selain itu ditentukan pula bobot untuk
penugasan, penilaian harian, UTS, dan UAS. Dengan perincian tersebut maka guru
dapat menganalisis kekurangtuntasan siswa pada KD tertentu sebelum melakukan
tindak lanjut berupa pembinaan atau remedial.
3.3.2.2 Model 2
H a l . | 99 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Hasil penilaian selama satu semester yang dilakukan melalui penilaian harian
(PH), ujian tengah semester (UTS), maupun ujian akhir semester (UAS) direkap untuk
dilakukan berdasarkan KD, sedangkan untuk UTS dan UAS tidak dirinci KD-nya. Hal ini
dapat dilakukan jika UTS dan UAS diselenggarakan bukan oleh satuan pendidikan
pelajaran tidak bisa mengidentifikasi penilaian per kompetensi dasar yang diujikan.
Matematikakelas XI semester I.
Keterangan:
2 Budi Sulistyo 3.1 90 90 1 90 80 80 3 240 4 330 83
3.2 90 90 1 90 90 90 3 270 4 360 90
1. Sebagai langkah pertama, guru melakukan perhitungan nilai harian yang terdiri
3.3 - - - 80 80 3 240 3 240 80
dari penugasan
3.4 dan penilaian
- - - harian;
90 90 3 270 3 270 90
3.5 - - - 80 80 3 240 3 240 80
2. Penilaian harian (PH) didapatkan dengan cara merata-rata nilai penugasan dan
3.6 86 86 1 86 80 80 3 240 4 326 82
penilaian
3.7 harian86selama
86 1 satu
86 semester
80 80disesuaikan
3 240 4 dengan
326 82bobotnya.
83,64 4 90Contohnya
2 90 2
H a l . | 102 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Proses Produk Proyek Total Total Skor Nilai
No Nama KD P2 P3 P6 P12 Opt Bobot Total P6 P12 Opt Bobot Total P11 Opt Bobot Total Bobot Skor Akhir Rapor
1 Aliansyah 4.1 82 82 1 82 - - - 80 80 2 160 3 242 81 81
4.2 82 82 1 82 - - - 80 80 2 160 3 242 81
4.3 78 78 1 78 80 90 90 1 90 80 80 2 160 4 328 82
4.4 78 78 1 78 80 90 90 1 90 80 80 2 160 4 328 82
4.5 78 80 80 1 80 80 90 90 1 90 80 80 2 160 4 330 83
4.6 80 80 1 80 - - - 80 80 2 160 3 240 80
4.7 80 80 1 80 - - - 80 80 2 160 3 240 80
Keterangan:
2 Budi Sulistyo 4.1
4.2
82
82
82
82
1
1
82
82
-
-
-
-
-
-
80
80
78
78
2 156
2 156
3
3
238
238
79
79
79
Nilai rapor
skor akhir per KD
jumlah KD
81 81 82 82 83 80 80 568
Nilai rapor 81,16
7 7
Berdasarkan perhitungan tersebut beserta pembulatan maka Aliansyah
mendapatkan nilai rapor akhir untuk keterampilan adalah 81;
H a l . | 103 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
7. Deskripsi capaian mata pelajaran Matematikauntuk Aliansyah dilakukan dengan
cara melihat kompetensi dasar dengan nilai yang tertinggi dan terendah
berdasarkan daftar riwayat hasil belajar. Pada data tersebut Aliansyah menonjol
pada KD 4.5 dan paling lemah pada KD 4.6 dan 4.7.
8. Deskripsi rapor pada mata pelajaran MatematikaAliansyah dapat ditulis dengan
“Sangat menonjol pada keterampilan mengolah data melalui pustaka standar
dan perlu meningkatkan keterampilan menyajikan aplikasi interaktif pada web
server dan mengolah data pada file”
9. Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan aplikasi Spreadsheet berbasis
komputer.
H a l . | 104 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
3.3.5 Pelaporan
1. Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta
didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang
berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
2. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi
dalam bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah
dicapai.
3. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan
pendidikan terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan
dan/atau sertifikat kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah
dicapai.
4. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan
memperhatikan paspor keterampilan.
5. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki
peserta didik.
6. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan
pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat
kompetensi (teaching factory atau technopark).
7. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk
Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
8. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ijazah.
3.4 Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
H a l . | 105 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
harus mencapai ketuntasan belajar yaitu tingkat minimal pencapaian kompetensi
terutama untuk pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan
kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, sementara pengayaan
diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar.
3.4.1.1 Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa.
b. Pemberian bimbingan secara perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas
atau latihan sesuai dengan kemampuannya.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai ketuntasan belajar.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas
akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.
3.4.1.2 Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah;
b. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui siswa. Dengan demikian tersedia waktu
bagi siswa untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam
proyek secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing
3.4.2 Hasil Penilaian Remedial dan Pengayaan
Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan
mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil
remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal
KD
d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio.
H a l . | 106 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
3.4.3 Rapor
Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penilaian
yang dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi
pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan
keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapi
dengan deskripsi.
Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku rapor
dan disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan siswa yang dapat ditunjukkan pada siswa
dan orang tua/wali.
3.4.4 Kriteria Kenaikan Kelas dan kelulusan.
3.4.4.1 Kriteria Kenaikan kelas
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari
rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
H a l . | 107 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Keterangan:
1. Diketahui bahwa pada rerata nilai salah satu kompetensi inti mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika, dan Pemrograman memperoleh nilai di
bawah ketuntasan belajar (KB) sehingga siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas.
2. Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang satuan pendidikan. Satuan pendidikan
dapat menentukan ketentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan
peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Khusus untuk SMK, standar nasional nilai
ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran wajib A, B dan C1 adalah minimal 60.
Sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3 standar nasional untuk nilai ketuntasan
belajarnya adalah minimal 70 dengan menyesuaikan karakteristik program maupun paket
keahlian.
Sesuai dengan ketentuan PP nomor 32 Tahun 2013 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi Kriteria
Kelulusan dari Satuan Pendidikan sebagai berikut :
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata pelajaran
yang terdapat pada kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada
kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik
mulai semester 1 sampai semester 6. Ketentuan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh Satuan Pendidikan bersama
pendidik.
H a l . | 108 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : (a)
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (b) kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, (c) kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbang hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.
c) Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai aspek perkembangan
afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
dapat berdasarkan indikator :
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah dengan materi ujian berdasarkan kurikulum
yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dapat menggunakan indikator :
H a l . | 109 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
4) tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif;
5) berani bertanya dan menyampaikan pendapat;
6) kerjasama dengan teman dalam hal yang positif;
7) mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan;
8) kriteria lainnya yang dikembangkan satuan pendidikan.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan
kurikulum yang digunakan.
e) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan
terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai afeksi dan ekspresi psikomotorik
peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat
menggunakan indikator :
1) apresiasi seni;
2) kreasi seni;
3) kriteria lainnya
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa observasi
ditentukan oleh satuan pendidikan
f) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotorik dan efeksi peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olaraga dan
kesehatan dapat menggunakan indikator :
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan
kurikulum yang digunakan.
H a l . | 110 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
g) Lulus ujian sekolah/madrasah
1) Ujian sekolah/madrasah mencakup :
a. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), merupakan kegiatan pengukuran
capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
b. Ujian untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik/siswa terhadap standar
kompetensi lulusan untuk mata pelajaran yang tidak diujikan dalam USBN yaitu
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang dilakukan
oleh satuan pendidikan.
c. Ujian praktik untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
Ujian sekolah dikoordinir oleh kelompok kerja (Pokja) yang diberi tugas oleh Kepala
Sekolah sebagaimana pokja ulangan akhir semester atau pokja ulangan kenaikan kelas.
Tugas pokja ini adalah mempersiapkan dan mengatur pelaksanaan ujian praktik dan ujian
teori berbasis komputer.
h) Lulus Ujian Nasional sebagaimana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan
Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Prosedur Operasional Standar
(POS) Ujian Nasional, yang dikeluarkan setiap tahun yang terdiri dari mata pelajaran
(1) Bahasa Indonesia, (2) Matematika, (3) Bahasa Inggris, dan (4) Kompetensi Keahlian.
Khusus kompetensi keahlian terdiri dari dua jenis ujian yaitu (1) Ujian teori kejuruan dan
(2) Uji Kompetensi Keahlian (UKK), yang biasanya nilai akhirnya diperoleh dari gabungan
keduanya harus memperoleh minimum 70,0 yang dihitung dengan bobot 30% ujian teori
kejuruan dan 70% nilai UKK.
Pelaksanaan Uji Kompetensi keahlian juga dipersiapkan secara khusus oleh Pokja yang
diberitugas oleh Kepala Sekolah. Pokja ini mengatur persiapan, pembelian alat dan bahan
uji kompetensi, koordinasi dengan DU/DI yang menjadi rekanan, menyiapkan Tempat Uji
Kompetensi (TUK), menyiapkan format-format assessment, dan melaporkan hasil assesmet
kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
H a l . | 111 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Sedangkan Ujian Nasional dilaksanakan berbasis komputer yang teknis pelaksanaannya
mengikuti Juknis UNBK yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Pokja US
dan UN mempersiapkan tempat pelaksanaan serta mengatur seluruh rangkaian kegiatan
agar sesuai dengan Jukni yang telah ditentukan.
Sekolah membuat POS ujian sekolah dan menetapkan standar kelulusan bagi seluruh
peserta ujian. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya SMKN I Sukabumi menetapkan KKM
ujian sekolah dan USBN adalah 75,00. Batas kelulusan ini akan terus ditingkatkan hingga
minimal dapat mencapai 80,00 atau mencapai ideal. Penentuan kelulusan dilakukan
dengan verifikasi data seuai peraturan perundangan yang berlaku dan diputuskan melalui
rapat dewan guru.
Saran Orangtua
1. Calon Siswa Minat Siswa
Pilihan Program Nilai rapor SMP
Keahlian Nilai UN SMP
Rekomendasi guru BK SMP
2. Datang ke Sekolah
4. Mendaftar dan
Mengembalikan
formulir
H a l . | 112 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Peminatan pada SMK/MAK dilaksanakan mengacu pada Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah (SK Dirjen
Dikmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016). Spektrum Keahlian mencakup: Bidang Keahlian,
Program Keahlian, dan Paket Keahlian. Bidang Keahlian merupakan pengelompokan sejumlah
Program Keahlian yang memiliki karakteristik Keahlian serumpun. Program Keahlian
merupakan bagian dari Bidang Keahlian dalam bentuk satu atau lebih Paket Keahlian
serumpun. Paket Keahlian merupakan kemasan keahlian spesifik dalam lingkup Program
Keahlian (Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 8).
Peminatan Bidang Keahlian terdiri atas: (1) Teknologi dan Rekayasa, (2) Energi dan
Pertambangan, (3) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (4) Kesehatan dan Pekerjaan Sosial,
(5) Agrobisnis dan Agroteknologi, (6) Kemaritiman, (7) Bisnis dan Manajemen, (8) Pariwisata,
(9) Seni dan Industri Kreatif
Mata pelajaran peminatan kejuruan Kelompok C merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik sesuai
dengan minat, bakat dan/atau kemampuan dalam Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan
Paket Keahlian (Permendikbud No. 60 Tahun 2014, pasal 3 ayat (4)).
Setiap Peminatan Bidang Keahlian berisi kelompok mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian
(C1), sebagai contoh: Fisika, Kimia, dan Gambar Teknik untuk Peminatan Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa (Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 9).
Setiap Program Keahlian berisi kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian (C2). Setiap
Paket Keahlian berisi kelompok mata pelajaran Paket Keahlian (C3). Mata pelajaran Dasar
Program Keahlian dan mata pelajaran Paket Keahlian ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah. Setiap peserta didik dapat memilih mata pelajaran lintas Paket Keahlian
(Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 10).
Diagram Mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru
3. Penetapan
Penerimaan
Y/T
6. Menetapkan
dan melaksanakan
MPLS
7. Proses Pembelajaran
H a l . | 113 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
b. Lintas Minat
Lintas minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
perluasan pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan akademik atau vokasional peserta didik
dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan atau vokasional di luar
pilihan minat.
Struktur kurikulum SMK/MAK memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam
bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat. Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat diambil sesuai dengan beban
belajar minimal yang diperlukan (Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Lampiran I Bagian III B3).
Mata pelajaran lintas minat yang diambil oleh peserta didik pada kelas X, kelas XI, dan
kelas XII masing-masing sejumlah satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik yang dapat dipilih sesuai dengan karakteristik wilayah dan kekhasan satuan
pendidikan.
Diagram Pilihan Lintas Minat Kelas X
BIDANG KEAHLIAN
Program Keahlian I
(Siswa) Prog. Keahlian II
Mapel: 1.
…..
Pilihan Lintas Minat (4 jp/mg)
2. …..
3. …..
4. .….
n. .….
PROGRAM KEAHLIAN
Paket Keahlian
Paket Keahlian B
A
Mapel: 1. …..
(Siswa)
2. …..
Pilihan Lintas Minat (4 jp/mg) 3. …..
4. .….
n. …..
c. Pendalaman Minat
Pendalaman minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pendalaman pilihan minat akademik atau vokasional peserta didik dengan orientasi
pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan atau vokasional dalam lingkup pilihan minat
(Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 1).
H a l . | 114 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Diagram Peminatan Paket Keahlian
Tid
Prog. Keahlian
(Siswa) a
Paket Keahlian
Ya/Tidak
1 berubah
Y
Paket Keahlian
2
Paket Keahlian
n
Pilihan pendalaman minat dapat dilakukan dengan memperdalam mata pelajaran pada
Paket Keahlian yang sudah dipilih. Mata pelajaran pendalaman minat yang diambil oleh
peserta didik pada kelas XII sejumlah satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Pendalaman minat pada SMK diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui
kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) atau perguruan tinggi (untuk
lebih jelasnya tentang lintas minat atau pendalaman minat ini dapat ditelaah lebih lanjut
Pendalaman minat dapat dilakukan dalam program praktik kerja lapangan, yang
sudah dirancang khusus untuk program pendalaman minat. Program pendalaman minat
(Paket Keahlian) dan sebaiknya dirancang sebagai program sertifikasi yang keberhasilannya
ditandai dengan pemberian sertifikat dari industri yang kredibel atau asosiasi profesi.
Peserta didik SMK/MAK pada dasarnya dapat pindah antara kelompok peminatan
akademik ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya, paling lambat pada akhir
kejuruan atau sebaliknya didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan dan
rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Peserta didik yang pindah ke kelompok
peminatan kejuruan atau sebaliknya harus mengikuti program matrikulasi pada peminatan
Disesuaikan dengan
tugas jabatan yang
disertifikasi
Program
Pendalaman
- Tugas/pekerjaan 1
- Tugas/pekerjaan 2 Prog.
Paket Du Pendalaman Y
Ti
Tuntas
Sertifikasi
Keahlian - Tugas/pekerjaan 3 / a
d
- Tugas/pekerjaan 4 D a
Tid
- …………………… i k
a
Surat
- Tugas/pekerjaan n k
Keterangan
H a l . | 116 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
3.4.4.4 Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat dilakukan
secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan kecakapan hidup
merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat
tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan
hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan
fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to think,
learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill,
social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif
yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan
pada terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan
kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang
terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada peserta
didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan
yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam
menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari
permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan
landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab.
Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu
H a l . | 117 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir
peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan
pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan
secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan
tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan
pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan
pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak
emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaan penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan menjadi bekal bagi
peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).
H a l . | 118 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
H a l . | 119 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai
berikut:
Tabel 18
/
NO BULAN KALE TDK KETERANGAN
SEMES EFEK
N EFEK
TIF
TER DER TIF
7 JANUARI 5 5 0
8 PEBRUARI 4 4 0
TAHUN
9 2018 MARET 4 2 2 Prakiraan Jeda SMTR 2, US, UN
SEMES
10 TER APRIL 4 4 0
H a l . | 120 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Tabel 19
JUMLAH MINGGU
TAHUN/
NO BULAN KALEN TDK KETERANGAN
SEMESTER EFEKTIF
DER EFEKTIF
Libur Hari Raya
Idul Fitri 1438 H,
1 JULI 4 1 3
Libur Semester,
MOPD
2 AGUSTUS 5 5 0
TAHUN 2017 Perkiraan Jeda
3 SEPTEMBER 4 3 1
SEMESTER SMTR 1
4 GANJIL OKTOBER 4 4 0
5 NOPEMBER 5 5 0
Prakiraan
Penilaian Akhir
6 DESEMBER 4 0 4
SMTR 1, Libur
SMTR 1
JUMLAH 26 18 8
7 JANUARI 5 5 0
8 PEBRUARI 4 4 0
MEI 5 2 3
PRAKERIN
JUNI 4 0 4
JUMLAH 26 18 9
H a l . | 121 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Tabel 20
MINGGU EFEKTIF PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 (BELUM DIRUBAH)
KELAS XII
JUMLAH MINGGU
TAHUN / BULAN KALEN EFEK TIDAK KETERANGAN
SEMESTE DER TIF EFEKTIF
R
JULI 4 1 3 17: Masuk sekolah
17-19: Orientasi PDB
2017 / AGUSTUS 5 5 0 17: HUT RI
GAN SEPTEMB 4 3 1 1: Libur Idhul Adha
JIL ER 21: Libur Th Br Hijriah
25-30: Jeda Tengah Smt
OKTOBER 4 4 0
NOVEMBER 5 5 0
DESEMBER 4 1 3 1: Maulud Nabi SAW
4 – 9 : Penilaian AT
15/16: Pembagian Rapor
17–31 : Libur Akhir Smt
Jumlah Semester 1 26 19 7
1: Libur Tahun Baru M
JANUARI 5 5 0
2: Masuk Sekolah Sm 2
2018 /
GEN FEBRUARI 4 4 0 16: Tahun Baru Imlek
AP
5-10: Jeda Tengah Smt
12-16: Ujian Sekolah
MARET 4 1 3 17: Hari Raya Nyepi
26-29: Ujian Nasional
30: Wafat Isa Almasih
APRIL 4 0 0 13: Isro’ Mikroj
MEI 5 0 0 1: Libur Hari Buruh
10: Kenaikan Isa
Almasih
14-16: Libur Awal
Ramadhan
17-19: Penumbuhan
Budi Pekerti
21-26: Penilaian AT
29: Libur HR Waisak
JUNI 4 0 0 1: Libur H Lahir
Pancasila
8/9: Pembagian Rapor
10-24: Libur Idhul Fitri
25-30: Libur ATP
Jumlah Semester 2 26 10 16
H a l . | 122 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
JUMLAH 52 29 23
H a l . | 123 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
Tabel 19
RENCANA KEGIATAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
H a l . | 124 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
4.5 Pengembangan Silabus dan RPP
1. Pengembangan silabus (Kelas X, XI dan XII) di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi tahun pelajaran
2018/2019 merupakan pengembangan dan revisi dari silabus tahun yang lalu melalui
penugasan yang diselenggarakan pada bulan Juli 2018.
2. Silabus setiap mata pelajaran disusun berdasarkan kalender Pendidikan satuan Pendidikan
SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, yakni 18 minggu efektif di semester 1 dan semester 2.
3. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada struktur
kurikulum yang tersedia di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 21 tahun 2016
tentang standar isi (Kelas X, XI dan XII) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia 130/D/KEP/KR/201 TANGGAL : 10 Februari 2017, Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam silabus, disesuaikan
dengan standar kompetensi dasar tiap mata pelajaran berdasarkan alokasi waktu yang
tersedia, berdasarkan struktur kurikulum dan kebutuhan SMK Negeri 1 Kota Sukabumi .
5. Cara Pengembangan Silabus (Kelas X, XI dan XII)
SMK Negeri 1 Kota Sukabumi memfasilitasi para guru dalam mengembangkan silabus
melalui:
a. In house Training, bersama pengawas sekolah dan Pejabat Dinas Pendidikan Kota
Sukabumi dan institusi pasangan (Industri);
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam kelompok maupun
pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
f. Validasi ke Dinas Pendidikan Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.
6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus(Kelas X, XI dan XII)
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
5) Silabus setiap mata pelajaran.
b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian kompetensi dasar, harus
memberi pengalaman belajar kepada peserta didik yang melibatkan proses mental dan
fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan
umber belajar. Penglaman belajar yang diberikan dapat melalui pendekatan
H a l . | 125 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
pembelajaran bervariasi, dan berpusat pada peserta didik, serta memuat kecakapan
hidup yang perlu dilatihkan pada peserta didik serta nilai-nilai karakter bangsa. Untuk
kelas X, XI,dan kelas XII proses pembelajaran dirancang dengan menggunakan
pendekatan saintifik dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
serta materi pelajaran yang faktual, konseptual, dan prosedural.
c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Perumusan indikator pencapaian kompetensi mengacu kepada hasil analisis materi dan
potensi peserta didik agar dicapai perubahan perilaku dan dapat diukur mencakup
sikap, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai karakter bangsa.
d. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk dan penilaian diri. Untuk kelas X,XI dan XII pendidik
dituntut untuk melaksanakan autentik yang berarti penilaian asli dari awal, sepanjang
proses pembelajaran, dan nilai hasil belajar yang mencakup domain sikap (Guru PPKn
& Pendidikan Agama dan Budi Pekerti), pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
karakteristik Kompetensi Dasar yang diajarkan.
Sistem penilaian berbentuk penilaian berkelanjutan, artinya semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan, ketercapaian kompetensi yang telah
dicapai dan yang belum tercapai. Untuk kompetensi yang belum tecapai diadakan
remedial baik individu maupun kelompok yang dilaksanakan sebelum melanjutkan ke
materi KD berikutnya.
e. Pengembangan Silabus dan RPP Berkelanjutan
1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap akhir
semester;
2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum Kurikulum 2013 & revisi, pendalaman silabus
dan penyusunan RPP
f. Mengikut sertakan tenaga pendidik SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dalam berbagai
pelatihan, baik di sekolah, tingkat kota, provinsi, maupun tingkat nasional.
H a l . | 126 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum
BAB V
PENUTUP
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Tahun
Pelajaran 2018/2019 telah selesai Kami laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah
kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMK Negeri 1 Kota
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMK Negeri 1 Kota
Sukabumi ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah
SWT, membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
H a l . | 127 dari 127 KTSP TKR SMKN I Kota Sukabumi-Tim Pengembang Kurikulum