Anda di halaman 1dari 12

Sistem urogenitalia atau genitourinaria terdiri atas organ reproduksi dan

urinaria. Keduanya dijadikan satu kelompok sistem urogenitalia, karena mereka


saling berdekatan, berasal dari embriologik yang sama, dan menggunakan saluran
yang sama sebagai alat pembuangan, misalkan uretra pada pria.1,2
Sistem urinaria atau disebut juga sebagai sistem eksretori adalah sistem
organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.Pada manusia
normal, organ ini terdiri dari ginjal beserta sistem pelvikalises, ureter, buli-buli
atau kandung kemih, dan uretra.Sistem organ genitalia atau reproduksi pria terdiri
atas testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
penis. Pada umumnya organ urogenitalia terletak di rongga retroperitoneal dan
terlindung oleh organ lain yang berada disekitarnya, kecuali testis, epididimis,
penis, dan uretra.1,2,3

Gambar 1. Anatomi Saluran Kemih Pada Wanita


(Sumber : Tortora G, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 13th ed.
US America: John Willey & Sons Incorporation,2012)
Gambar 2. Potongan Sagital Sistem Saluran Kemih pada Wanita
(Sumber : Tortora G, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 13th ed.
US America: John Willey & Sons Incorporation,2012)

Gambar 3. Potongan Sagital Sistem Saluran Kemih pada Pria


(Sumber : Tortora G, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 13th ed.
US America: John Willey & Sons Incorporation,2012)
1. Ginjal

Gambar 4. Proyeksi Ginjal Pada Punggung


(Sumber : Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia sobotta. Ed.22. Jilid.2.
München: EGC; 2006)
Gambar 5. Ssitem Saluran Kemih Pada Wanita
(Sumber : Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia sobotta. Ed.22. Jilid.2.
München: EGC; 2006)

1.1 Sturktur Ginjal


Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga
retroperitoneal bagian atas.Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya
menghadap ke medial. Cekungan ini disebut sebagai hilus renalis, yang di
dalamnya terdapat apeks pelvis renalis dan strukur lain yang merawat ginjal,
yakni pembuluh darah, sistem limfatik, dan sistem saraf.1,2
Besar dan berat ginjal sangat bervariasi, hal ini tergantung pada jenis kelamin,
umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. Dalam hal ini, ginjal lelaki
relatif lebih besar ukurannya dari pada perempuan. Pada orang yang mempunyai
ginjal tunggal yang didapat sejak usia anak, ukurannya lebih besar dari pada ginjal
normal. Pada autopsi klinis didapatkan bahwa ukuran rerata ginjal orang dewasa
adalah 11,5 cm (panjang) x 6 cm (lebar) x 3,5 cm (tebal). Beratnya bervariasi
antara 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.1,2,3
Gambar 6. Stuktur Ginjal
(Sumber : Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia sobotta. Ed.22. Jilid.2.
München: EGC; 2006)
Ginjal dibungkus oleh jaringan fibrous tipis dan mengkilat yang disebut kapsula
fibrosa (true capsule) ginjal, yang melekat pada parenkim ginjal.Diluar kapsula
fibrosa terdapat jaringan lemak yang disebelah luarnya dibatasi oleh fasia
Gerota.Diantara kapsula fibrosa ginjal dengan kapsul Gerota terdapat rongga
perirenal.1,2,3
Di sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula adrenal atau
disebut juga kelenjar suprarenal yang berwarna kuning. Kelenjar adrenal
bersama-sama ginjal dan jaringan lemak perirenal dibungkus oleh fasia
Gerota.Fasia ini berfungsi sebagai barier yang menghambat meluasnya
perdarahan dari parenkim ginjal serta mencegah ektravasasi urin pada saat terjadi
trauma ginjal.Selain itu fasia Gerota dapat pula berfungsi sebagai barier dalam
menghambat penyebaran infeksi atau menghambat metastasis tumor ginjal ke
organ disekitarnya.Di luar fasia Gerota terdapat jaringan lemak retroperitoneal
yang terbungkus oleh peritoneum posterior. Rongga di antara kapsula Gerota dan
peritoneum ini disebut rongga pararenal.1,2
Di sebelah posterior, ginjal dilindungi oleh berbagai otot punggu yang tebal serta
tulang rusuk ke XI dan XII, sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh organ
intraperitoneal. Ginjal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum,
sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejenum, dan
kolon.1,2,3
Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula
ginjal.Korteks ginjal terletak lebih superfisial dan didalmanya terdapat berjuta-juta
nefron.Nefron merupakan unit fungsional terkecil ginjal.Medula ginjal yang
terletak lebih profundus banyak terdapat duktuli atau saluran kecil yang
mengalirkan hasil ultrafiltrasi berupa urine. Nefron terdiri atas glomerulus,
tubulus kontrotus (TC) proksimalis, Loop of Henle, tubulus kontrotus (TC)
distalis, dan duktus kolegentes. Darah yang membawa sisa hasil metabolisme
tubuh difiltrasi di dalam glomerulus dan kemudian setelah sampai di tubulus
ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan zat
sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh mengalami sekresi membentuk
urine.1,2,3
Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomerulus dan
menghasilkan urine sebanyak 1-2 liter.Urine yang terbentuk di dalam nefron
disalurkan melalui piramida ke sistem pelvikalises ginjal untuk kemudian
disalurkan di dalam ureter. Sistem pelvikalises ginjal terdiri atas kaliks minor,
infudibulum, kaliks major, dan pielum/pelvis renalis. Mukosa sistem pelvikalises
terdiri atas epitel transional dan dindingnya terdiri atas otot polos yang mampu
berkontraksi untuk menalirkan urine sampai ke ureter.1,2,3

1.2 Vaskularisasi Ginjal


Suplai darah ke ginjal diperankan oleh arteri dan vena renalis.Arteri renalis
merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis dan vena renalis yang
bermuara langsung ke dalam vena kava inferior.Vena dan arteri renalis keduanya
membentuk pedikel ginjal, Arteri memasuki ginjal dan vena keluar dari ginjal di
dalam area yang disebut hilus renalis.Pada sisi kanan vena terletak di sebelah
anterior arteri renalis.Pada sisi kiri, vena renalis lebih panjang dari pada arteri. Di
belakang dari kedua pedikel ini terdapat pelvis renalis.1,2
Arteri renalis bercabang menjadi anterior dan posterior.Cabang posterior
merawat segmen medius dan posterior.Cabang anterior merawat kutub (pole) atas,
bawah, dan seluruh segmen anterior ginjal. Arteri renalis bercabang menjadi arteri
inrlobaris, yang berjalan di dalam kolumna Bertini (diantara piramida renalis)
kemudian membelok membentuk busur mengikuti basis piramida sebagai arteri
arkuata, dan selanjutnya menuju korteks sebagai arteri lobularis. Arteri ini
bercabang kecil menuju ke glomeruli sebagai arteri afferen, dan dari glomeruli
keluar arteri efferen yaitu arteri yang tidak mempunyai anastomosis dengan
cabang dari arteri lain sehingga jika terdapat kerusakan pada salah satu cabang
arteri ini berakibat timbulnya iskemia/nekrosis pada daerah yang dilayaninya.
Sistem cairan lmfe ginjal dialirkan ke dalam limfonodi yang terletak di dalam
hilus ginjal. Seperti halnya pada sistem pembuluh darah dan persarafan, sistem
limfatik berada di dalam rongga retroperitoneum.1,2,3

Gambar 7. Vaskularisasi Ginjal


Sumber : Tortora G, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 13th ed.
US America: John Willey & Sons Incorporation,2012

1.3 Persarafan Ginjal


Ginjal mendapat persarafan melalui pleksus renalis yang seratnya berjalan
bersama dengan arteri renalis. Input dari sistem simpatetik yang menyebabkan
vasokontriksi yang menghambat aliran darah ke ginjal. Ginjal diduga tidak
mendapat persarafan parasimpatetik.Impuls sensorik dari ginjal berjalan menuju
korda spinalis segmen T10-11, dan memberikan sinyal sesuai dengan level
dermatomnya. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa nyeri di daerah di
pinggang (flank) merupakan nyeri referal dari ginjal.1,2,3

2. Ureter
Ureter adalah organ berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan
urine dari pielum (pelvis) ginjal ke dalam buli-buli. Pada orang dewasa
panjangnya lebih kurang 25-30 cm dan diameternya 3-4 mm. Dindingya terdiri
atas mukosa yang dilapisi oleh sel transional, otot polos sirkuler, dan otot polos
longitudinal. Kontraksi dan relaksasi kedua otot polos itulah yang memungkinkan
terjadinya gerakan peristaltik uruter guna mengalirkan urine ke dalam buli-buli.
Jika karena suatu sebab terdapat sumbatan pada lumen ureter sehingga
menyumbat aliran urin, otot olos ureterakan berkontraksi secara berlebihan yang
bertujuan untuk mendorong/mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih,
Kontraksi itu dirasakan sebagai nyeri kolik yang datang secara berkala sesuai
dengan irama peristaltik ureter.1,2
Ureter membentang dari pielum hingga buli-buli dan secara anatomis
terdapat beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit dari pada
di tempat lain. Tempat penyempitan itu antara lain adalah pada perbatasan antara
pelvis renalis dan ureter atau pelvi ureter junction, tempat pada saat ureter
menyilang arteri iliaka di rongga pelvis, dan pada saat ureter masuk ke buli-buli.
Di ketiga tempat penyempitan itu batu atau benda lain yang berasal dari ginjal
seringkali tersangkut. Ureter masuk ke buli-buli dalam posisi miring dan berada di
dalam otot buli-buli (intramural), keadaan ini dapat mencegah terjadinya aliran
balik urine dari buli-buli ke ureter atau refluks vesiko ureter pada saat buli-buli
berkontraksi.1,2
Untuk kepentingan pembedahan, ureter dibagi menjadi dua bagian, yakni
ureter pars abdominalis, yang membentang mulai dari persilangannya dengan vasa
iliaka sampai muaranya di dalam buli-buli. Disamping itu secara radiologis ureter
dibagi dalam tiga bagian yaitu ureter 1/3 proksimal mulai dari pelvis renalis
sampai batas atas sacrum, ureter 1/3 medial mulai dari batas atas sacrum sampai
pada batas bawah sacrum, dan ureter 1/3 distal mulai batas bawah sacrum sampai
masuk ke buli-buli.1,2,3
2.1 Persarafan Ureter
Untuk mendapatkan persarafan otonomik simpatetik dan
parasimpatetik.Simpatetik yaitu serabut preganglionic dari segmen spinal T10-L2,
serabut postganglionic berasal dari coeliac, aortikorenal, mesenterika superior,
dan pleksus otonomik hipogastrik inferior.Parasimpatetik yaitu serabut vagal
melalui coeliac ke ureter sebelah atas, sedangkan serabut S2-4 ke ureter
bawah.Peranan persarafan otonomikbelum jelas, dan tidak berperan pada
peristaltic ureter (meskipun ada kemungkinan memodulasi gerakan tersebut).
Gelombang peristaltic berasal dari pacemaker yang berada di dalam instrinsik sel
otot polos yang terletak di kaliks minor system pelvikalises.1,2

3. Buli-Buli
Buli-buli atau vesika urinaria adalah organ berongga yang terdiri atas 3
lapis otot detrusor yang saling beranyaman yakni, terletak paling dalam adalah
otot longitudinal, di tengah merupakan otot sirkuler, dan paling luar merupakan
otot longitudinal. Mukosa buli-buli terdiri atas sel transional yang sama seperti
pada mukosa pelvis renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada dasar buli-buli
kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang
disebut trigonum buli-buli.1,2
Secara anatomis buli-buli terdiri atas 3 permukaan yaitu permukaan
superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan
inferiolateral, dan permukaan posterior. Permukaan superior merupakan lokus
minoris (daerah terlemah) dinding buli-buli.Buli-buli berfungsi menampung urine
dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme
miksi. Dalam menampung urine, buli-buli mempunyai kapasitas maksimal yang
volumenya untuk orang dewasa lebih kurang adalah 300-450 ml.1,2
Pada saat kosong, buli-buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada
saat penuh brada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi.Buli-buli
yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan mengaktifkan
pusat miksi di medulla spinalis segmen sacral S2-4. Hal ini menyebabkan
kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli-buli, dan relaksasi sfingter uretra
sehingga terjadilah proses miksi.Buli-buli mendapatkan vaskularisasi dari cabang
arteria iliaka interna yakni arteri vesikalis superior yang menyilang di depan
ureter. Sistem vena dari buli-bulibermuara ke dalam vena iliaka interna.1,2

Gambar 8. Potongan Anterior Buli-Buli atau Kandung Kemih


Sumber : Tortora G, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 13th ed.
US America: John Willey & Sons Incorporation,2012

4. Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli
melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra
posterior uretra anterior. Pada pria, organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan
cairan mani. Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak
pada perbatasan buli-buli dan uretra serta sfingter uretra eksterna yang terletak
pada perbatasan uretra anterior dan posterior.Sfingter uretra interna interna terdiri
atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem simpatetik sehingga pada saat buli-
buli penuh, sfingter ini terbuka.Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris
yang dipersarafi oleh sistem somatic.Aktivitas sfingter uretra eksterna ini dapat
diperintah sesuai dengan keinginan seseorang.Pada saat kencing sfingter ini
terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing. Panjang uretra wanita
kurang lebih 3-5 cm sedangkan uretra pria dewasa kurang lebih 23-25 cm.
Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan pengeluaran
urine lebih sering terjadi pada pria.1,2
Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika yakni bagian
uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan uretra pars membranasea. Di
bagian posterior lumen uretra prostatika, terdapat suatu tonjolan verumontanum,
dan di sebelah proksimal dan distal dari verumontanum ini terdapat krista uteralis.
Bagian akhir dari vas deferens, yaitu kedua duktus ejakulatorius terdapat di
pinggir kiri dan kanan verumontanum. Sekresi kelenjar prostat bermuara di dalam
duktus prostatikus.yang tersebar di uretra prostatika.1,2
Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus
spongiosum penis. Uretra anterior terdiri atas pars bulbosa, pars pendularis, fossa
navikularis, dan meatus uretra eksterna. Di dalam lumen uretra anterior terdapat
beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses reproduksi yaitu kelenjar
Cowperi yang berada di dalam diafragma urogenitalis dan bermuara di uretra pars
bulbosa, serta kelejar Littre yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra
pars pendularis.1,2,3
Panjang uretra wanita lebih kurang 4 cm dengan diameter 8 mm. Berada di
bawah simfisis pubis dan bermuara disebelah anterior vagina.Di dalam uretra
bermuara kelenjar periuretra, diantaranya adalah kelenjar Skene.Kurang lebih
sepertiga mdial uretra, terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri atas otot
bergaris.Tonus otot sfingter uretra eksterna dan tonus otot Levator ani berfungsi
mempertahankan agar urine tetap berada dalam buli-buli pada saat perasaan ingin
miksi. Miksi terjadi jika tekanan intrvesika melebihi tekanan intrauretra akibat
kontraksi otot detrusor, dan relaksasi sfingter uretra eksterna.1,2
Referensi :
1. Purnomo BB. Dasar-dasar urologi.Ed 3.Malang:Sagung Seto; 2016.h.5-15.
2. Basmajian J, Slonecker CG. Anatomi klinik berorientasi pada kasus klinik.
Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher,2010
3. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Ed.6. Jakarta: EGC,2011.

Anda mungkin juga menyukai

  • TTH_Laporan
    TTH_Laporan
    Dokumen13 halaman
    TTH_Laporan
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Fix
    Fix
    Dokumen30 halaman
    Fix
    Prisilia
    Belum ada peringkat
  • Nyeri Kepala Migren Klaster TTH
    Nyeri Kepala Migren Klaster TTH
    Dokumen100 halaman
    Nyeri Kepala Migren Klaster TTH
    Robert Christeven
    Belum ada peringkat
  • Di Beberapa Daerah
    Di Beberapa Daerah
    Dokumen1 halaman
    Di Beberapa Daerah
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • KGD I
    KGD I
    Dokumen2 halaman
    KGD I
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Neuro - CHRISTA PDF
    Laporan Kasus Neuro - CHRISTA PDF
    Dokumen18 halaman
    Laporan Kasus Neuro - CHRISTA PDF
    Prisilia
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen8 halaman
    1
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • KGD Ii
    KGD Ii
    Dokumen2 halaman
    KGD Ii
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Perlengkapan
    Perlengkapan
    Dokumen2 halaman
    Perlengkapan
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan
    Ringkasan
    Dokumen22 halaman
    Ringkasan
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • KGD I
    KGD I
    Dokumen2 halaman
    KGD I
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Histologi Sistem Perkemihan Mita-1
    Histologi Sistem Perkemihan Mita-1
    Dokumen13 halaman
    Histologi Sistem Perkemihan Mita-1
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Epidemiologi Atresia Ani Rata
    Epidemiologi Atresia Ani Rata
    Dokumen2 halaman
    Epidemiologi Atresia Ani Rata
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • @12 Nervus Cranialis
    @12 Nervus Cranialis
    Dokumen27 halaman
    @12 Nervus Cranialis
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Pitiriasis Versikolor Print
    Pitiriasis Versikolor Print
    Dokumen17 halaman
    Pitiriasis Versikolor Print
    DanioBunda
    0% (1)
  • PENGOBATAN FIMOSIS
    PENGOBATAN FIMOSIS
    Dokumen2 halaman
    PENGOBATAN FIMOSIS
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • METODE ILMIAH
    METODE ILMIAH
    Dokumen18 halaman
    METODE ILMIAH
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Gambar Nama Alat Kegunaan
    Gambar Nama Alat Kegunaan
    Dokumen2 halaman
    Gambar Nama Alat Kegunaan
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Pneumothorax DD Dan DP
    Pneumothorax DD Dan DP
    Dokumen14 halaman
    Pneumothorax DD Dan DP
    Jack
    Belum ada peringkat
  • Tugas MCMR
    Tugas MCMR
    Dokumen4 halaman
    Tugas MCMR
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Pik
    Pik
    Dokumen28 halaman
    Pik
    Agnice Simanjuntak
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nama
    Daftar Nama
    Dokumen4 halaman
    Daftar Nama
    Agnice Simanjuntak
    Belum ada peringkat
  • Jhifgbgbgbbigbu
    Jhifgbgbgbbigbu
    Dokumen15 halaman
    Jhifgbgbgbbigbu
    Agnice Simanjuntak
    Belum ada peringkat
  • Penjor
    Penjor
    Dokumen7 halaman
    Penjor
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis Paru
    Tuberkulosis Paru
    Dokumen4 halaman
    Tuberkulosis Paru
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Campak
    Campak
    Dokumen15 halaman
    Campak
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Tugas MCMR
    Tugas MCMR
    Dokumen4 halaman
    Tugas MCMR
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis Paru
    Tuberkulosis Paru
    Dokumen4 halaman
    Tuberkulosis Paru
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nama
    Daftar Nama
    Dokumen2 halaman
    Daftar Nama
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat
  • Uks & Dokcil 2
    Uks & Dokcil 2
    Dokumen17 halaman
    Uks & Dokcil 2
    Prisilia Sampe
    Belum ada peringkat