Anda di halaman 1dari 22

D.

Intervensi Keperawatan

No. Data Tujuan (NOC) Interensi (NIC)

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan NOC : NIC :


serebral b.d penurunan suplai O2 Circulation status Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor
dan darah ke otak Tissue Prefusion : cerebral tekanan intrakranial)
 Monitor SPO2 , respon pupil dan kesimetrisan
Kriteria Hasil :  Monitor tekanan perfusi serebral
1. Mendemonstrasikan status sirkulasi  Catat respon pasien terhadap stimuli
yang ditandai dengan :  Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon
 Tekanan systole dan diastole neurology terhadap aktivitas
dalam rentang yang diharapkan  Monitor intake dan output cairan
 Tidak ada ortostatikhipertensi  Monitor suhu dan angka WBC
 Tidak ada tanda tanda  Monitor TTV
peningkatan tekanan  Posisikan pasien pada posisi semifowler
intrakranial (tidak lebih dari 15  Minimalkan stimuli dari lingkungan
mmHg)  Kolaborasi dalam pemberian oksigenasi
2. Mendemonstrasikan kemampuan  Memantau tingkat kesadaran pasein
kognitif yang ditandai dengan:
 memproses informasi Peripheral Sensation Management (Manajemen
3. Menunjukkan fungsi sensori motori sensasi perifer)
cranial yang utuh : tingkat kesadaran  Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
membaik, tidak ada gerakan gerakan terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
involunter  Monitor adanya paretese
 Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
 Kolaborasi pemberian analgetik
 Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi

2. Ketidakefektifan bersihan jalan NOC : NIC :


nafas b.d disfungsi  Respiratory status : Ventilation Airway Management
neuromuskuler, akumulasi sekret  Respiratory status : Airway patency  Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw
di jalan napas  Aspiration Control thrust bila perlu
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
. Kriteria Hasil :  Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
 Mendemonstrasikan suara nafas yang nafas buatan
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
(mampu mengeluarkan sputum,  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
mampu bernafas dengan mudah, tidak tambahan
ada pursed lips)  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
 Menunjukkan jalan nafas yang paten keseimbangan.
(klien tidak merasa tercekik, irama  Monitor respirasi dan status O2
nafas, frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal).
 Mampu mengidentifikasikan dan
mencegah factor yang dapat
menghambat jalan nafas
3. Pola nafas tidak efektif b.d NOC : NIC :
penekanan saluran napas  Respiratory status : Ventilation Airway Management
 Respiratory status : Airway patency  Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
 Vital sign Status jaw thrust bila perlu
Kriteria Hasil :  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Mendemonstrasikan suara nafas yang  Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu nafas buatan
(mampu mengeluarkan sputum,  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
mampu bernafas dengan mudah, tidak  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
ada pursed lips) tambahan
 Menunjukkan jalan nafas yang paten  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
( irama nafas, frekuensi pernafasan keseimbangan.
dalam rentang normal, tidak ada suara  Monitor respirasi dan status O2
nafas abnormal)
 Tanda - Tanda vital dalam rentang Terapi oksigen
normal (tekanan darah, nadi,  Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
pernafasan)  Pertahankan jalan nafas yang paten
 Atur peralatan oksigenasi
 Monitor aliran oksigen
 Pertahankan posisi pasien

Vital sign Monitoring


 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Catat adanya fluktuasi tekanan darah
 Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

4. Kerusakan intergritas kulit b.d NOC : NIC :


immobilisasi fisik dan Tissue Integrity : Skin and Mucous Pressure Management
perubahan sirkulasi Membranes  Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Kriteria Hasil :  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua
 Integritas kulit yang baik bisa jam sekali
dipertahankan (sensasi, elastisitas,  Monitor kulit akan adanya kemerahan
temperatur, hidrasi, pigmentasi)  Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Tidak ada luka/lesi pada kulit  Mandikan pasien dengan sabun dan air hangat
 Perfusi jaringan baik  Berikan kasur dekubitus bila perlu
 Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya sedera
berulang
 Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit

5. Resiko infeksi b.d prosedur NOC : NIC :


invasif  Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
 Knowledge : Infection control  Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
 Risk control  Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
Kriteria Hasil : keperawatan
 Klien bebas dari tanda dan gejala  Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
infeksi pelindung
 Menunjukkan kemampuan untuk  Pertahankan lingkungan aseptik selama
mencegah timbulnya infeksi pemasangan alat
 Jumlah leukosit dalam batas normal  Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing
sesuai dengan petunjuk umum
 Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan
infeksi kandung kencing
 Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)


 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
 Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Dorong masukan cairan
 Laporkan kecurigaan infeksi
E. Implementasi dan Evaluasi

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Tindakan Evaluasi


waktu
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan 7 september 2016 1. Memonitor TTV perjam S : -
serebral b.d penurunan suplai O2 Pukul : 07.00 – 2. Memonitor SPO2, respon pupil O :
dan darah ke otak 17.00 dan kesimetrisan  TD : 160/100 mmHg, RR :
3. Mencatat perubahan pasien dalam 14x/menit, T : 36Oc, HR :
merespon stimulus 92x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Memonitor tingkat kesadaran  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
pasien M = 4, V = 4
5. Memonitor status cairan  Pupil isokor
6. Kolaborasi dalam pemberian :  Output urin : 300 ml
 oksigenasi (nasal kanul, 3  O2 nasal kanul 3 liter/menit
liter/menit) A : Masalah belum teratasi
 IVFD NaCl 100 + nicardipine P : Lanjutkan intervensi
2 amp gtt : 10x/menit, citicolin
2 x 500 mg, aspilet 2 x 80 mg,
candesartan 1 x 16 mg, adalat
oros 1 x 30 mg, bisoprolol 1 x
5 mg
2. Ketidakefektifan bersihan jalan 7 september 2016 1. Memonitor TTV perjam dan S : -
napas b.d disfungsi neuromuskuler, Pukul : 07.00 – status O2 O :
akumulasi sekret di jalan napas 17.00 2. Mengauskultasi suara napas  TD : 160/100 mmHg, RR :
3. Melakukan suction 14x/menit, T : 36Oc, HR :
92x/menit, SpO2 : 99x/menit
 Suara napas tambahan ronkhi,
terdengar suara bunyi sekret
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3. Pola napas tidak efektif b.d 7 september 2016 1. Memonitor keadaan umum pasien S : -
penekanan saluran napas Pukul : 07.00 – 2. Memantau status pernafasan O :
17.00 pasien  TD : 160/100 mmHg, RR :
3. Memonitor saturasi oksigen 14x/menit, T : 36Oc, HR :
pasien 92x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Mengobservasi TTV  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
5. Kolaborasi dalam pemberian : M = 4, V = 4
 oksigenasi (nasal kanul, 3 A : Masalah belum teratasi
liter/menit) P : Lanjutkan intervensi

4. Kerusakan integritas kulit b.d 7 september 2016 1. Menjaga kebersihan kulit agar S : -
immobilisasi fisik dan perubahan Pukul : 07.00 – tetap bersih dan kering O :
17.00
sirkulasi 2. Memobilisasi pasien ( mengubah  Terdapat dekubitus pada daerah
posisi) lumbal
3. Monitor kulit akan adanya  Terpasang kasur dekubitus
kemerahan A : Masalah belum teratasi
4. Memasang kasur dekubitus P : Lanjutkan intervensi
5. Memberikan bedak pada daerah
dekubitus
6.
5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif 7 september 2016 1. Mengkaji tanda-tanda munculnya S : -
Pukul : 07.00 – infeksi O :
17.00
2. melakukan perawatan dengan  TD : 160/100 mmHg, RR :
teknik septik dan aseptik, 14x/menit, T : 36Oc, HR :
3. Melakukan perawatan pada 92x/menit, SpO2 : 99x/menit
selang  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
kateter , M = 4, V = 4
4. Mengobservasi perubahan  Kateter bersih dan terpasang
tanda-tanda vital, dengan baik
5. Kolaborasi pemberian anti biotik:  Selang NGT terpasang,
injeksi ceftriaxon 2x1 gram terdapat lesi pada bagian dalam
nasal
 Leukosit : 15.300
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Tindakan Evaluasi


waktu
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan 8 september 2016 1. Memonitor TTV perjam S : -
serebral b.d penurunan suplai O2 Pukul : 07.00 – 2. Memonitor SPO2, respon pupil O :
dan darah ke otak 17.00 dan kesimetrisan  TD : 160/100 mmHg, RR :
3. Mencatat perubahan pasien dalam 13x/menit, T : 36Oc, HR :
merespon stimulus 98x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Memonitor tingkat kesadaran  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
pasien M = 4, V = 4
5. Memonitor status cairan  Pupil isokor
6. Kolaborasi dalam pemberian :  Output urin : 250 ml
 oksigenasi (nasal kanul, 3  O2 nasal kanul 3 liter/menit
liter/menit) A : Masalah belum teratasi
 IVFD NaCl 100 + nicardipine P : Lanjutkan intervensi
2 amp gtt : 10x/menit, citicolin
2 x 500 mg, aspilet 2 x 80 mg,
candesartan 1 x 16 mg, adalat
oros 1 x 30 mg, bisoprolol 1 x
5 mg
2. Ketidakefektifan bersihan jalan 8 september 2016 1. Memonitor TTV perjam dan S : -
napas b.d disfungsi neuromuskuler, Pukul : 07.00 – status O2 O :
akumulasi sekret di jalan napas 17.00 2. Mengauskultasi suara napas  TD : 160/100 mmHg, RR :
4. Melakukan suction 13x/menit, T : 36Oc, HR :
98x/menit, SpO2 : 99x/menit
 Suara napas tambahan ronkhi,
terdengar suara bunyi sekret
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3. Pola napas tidak efektif b.d 8 september 2016 1. Memonitor keadaan umum pasien S : -
penekanan saluran napas Pukul : 07.00 – 2. Memantau status pernafasan O :
17.00 pasien  TD : 160/100 mmHg, RR :
3. Memonitor saturasi oksigen 13x/menit, T : 36Oc, HR :
pasien 98x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Mengobservasi TTV  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
5. Kolaborasi dalam pemberian : M = 4, V = 4
 oksigenasi (nasal kanul, 3 A : Masalah belum teratasi
liter/menit) P : Lanjutkan intervensi

4. Kerusakan integritas kulit b.d 8 september 2016 1. Menjaga kebersihan kulit agar S : -
immobilisasi fisik dan perubahan Pukul : 07.00 – tetap bersih dan kering O :
17.00
sirkulasi 2. Memobilisasi pasien ( mengubah  Terdapat dekubitus pada daerah
posisi) lumbal
3. Monitor kulit akan adanya  Terpasang kasur dekubitus
kemerahan A : Masalah belum teratasi
4. Memasang kasur dekubitus P : Lanjutkan intervensi
5. Memberikan bedak pada daerah
dekubitus

5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif 8 september 2016 1. Mengkaji tanda-tanda munculnya S : -
Pukul : 07.00 – infeksi O :
17.00
2. Melakukan perawatan dengan  TD : 160/100 mmHg, RR :
teknik septik dan aseptik, 13x/menit, T : 36Oc, HR :
3. Melakukan perawatan pada 98x/menit, SpO2 : 99x/menit
selang kateter ,  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
4. Mengobservasi perubahan M = 4, V = 4
tanda-tanda vital,  Kateter bersih dan terpasang
5. Kolaborasi pemberian anti biotik: dengan baik
injeksi ceftriaxon 2x1 gram  Selang NGT terpasang,
terdapat lesi pada bagian dalam
nasal
 Leukosit : 15.300
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Tindakan Evaluasi


waktu
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan 9 september 2016 1. Memonitor TTV perjam S : -
serebral b.d penurunan suplai O2 Pukul : 07.00 – 2. Memonitor SPO2, respon pupil O :
dan darah ke otak 17.00 dan kesimetrisan  TD : 170/100 mmHg, RR :
3. Mencatat perubahan pasien dalam 12x/menit, T : 36Oc, HR :
merespon stimulus 94x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Memonitor tingkat kesadaran  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
pasien M = 4, V = 4
5. Memonitor status cairan  Pupil isokor
6. Kolaborasi dalam pemberian :  Output urin : 500 ml
 oksigenasi (nasal kanul, 3  O2 nasal kanul 3 liter/menit
liter/menit) A : Masalah belum teratasi
 IVFD NaCl 100 + nicardipine P : Lanjutkan intervensi
2 amp gtt : 10x/menit, citicolin
2 x 500 mg, aspilet 2 x 80 mg,
candesartan 1 x 16 mg, adalat
oros 1 x 30 mg, bisoprolol 1 x
5 mg
2. Ketidakefektifan bersihan jalan 9 september 2016 1. Memonitor TTV perjam dan S : -
napas b.d disfungsi neuromuskuler, Pukul : 07.00 – status O2 O :
akumulasi sekret di jalan napas 17.00 2. Mengauskultasi suara napas  TD : 170/100 mmHg, RR :
3. Melakukan suction 12x/menit, T : 36Oc, HR :
94x/menit, SpO2 : 99x/menit
 Suara napas tambahan ronkhi,
terdengar suara bunyi sekret
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3. Pola napas tidak efektif b.d 9 september 2016 1. Memonitor keadaan umum pasien S : -
penekanan saluran napas Pukul : 07.00 – 2. Memantau status pernafasan O :
17.00 pasien  TD : 170/100 mmHg, RR :
3. Memonitor saturasi oksigen 12x/menit, T : 36Oc, HR :
pasien 94x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Mengobservasi TTV  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
5. Kolaborasi dalam pemberian : M = 4, V = 4
 oksigenasi (nasal kanul, 3 A : Masalah belum teratasi
liter/menit) P : Lanjutkan intervensi
4. Kerusakan integritas kulit b.d 9 september 2016 1. Menjaga kebersihan kulit agar S : -
immobilisasi fisik dan perubahan Pukul : 07.00 – tetap bersih dan kering O :
17.00
sirkulasi 2. Memobilisasi pasien ( mengubah  Terdapat dekubitus pada daerah
posisi) lumbal
3. Monitor kulit akan adanya  Terpasang kasur dekubitus
kemerahan A : Masalah belum teratasi
4. Memasang kasur dekubitus P : Lanjutkan intervensi
5. Memberikan bedak pada daerah
dekubitus

5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif 9 september 2016 1. Mengkaji tanda-tanda munculnya S : -
Pukul : 07.00 – infeksi O :
17.00
2. Melakukan perawatan dengan  TD : 170/100 mmHg, RR :
teknik septik dan aseptik, 12x/menit, T : 36Oc, HR :
3. Melakukan perawatan pada 94x/menit, SpO2 : 99x/menit
selang kateter ,  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
4. Mengobservasi perubahan M = 4, V = 4
tanda-tanda vital,  Kateter bersih dan terpasang
5. Kolaborasi pemberian anti biotik: dengan baik
injeksi ceftriaxon 2x1 gram  Selang NGT terpasang,
terdapat lesi pada bagian dalam
nasal
 Leukosit : 15.300
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Tindakan Evaluasi


waktu
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan 10 september 1. Memonitor TTV perjam S : -
serebral b.d penurunan suplai O2 2016 2. Memonitor SPO2, respon pupil O :
dan darah ke otak Pukul : 07.00 – dan kesimetrisan  TD : 160/90 mmHg, RR :
17.00 3. Mencatat perubahan pasien dalam 15x/menit, T : 36Oc, HR :
merespon stimulus 95x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Memonitor tingkat kesadaran  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
pasien M = 4, V = 4
5. Memonitor status cairan  Pupil isokor
6. Kolaborasi dalam pemberian :  Output urin : 350 ml
 oksigenasi (nasal kanul, 3  O2 nasal kanul 3 liter/menit
liter/menit) A : Masalah belum teratasi
 IVFD NaCl 100 + nicardipine P : Lanjutkan intervensi
2 amp gtt : 10x/menit, citicolin
2 x 500 mg, aspilet 2 x 80 mg,
candesartan 1 x 16 mg, adalat
oros 1 x 30 mg, bisoprolol 1 x
5 mg
2. Ketidakefektifan bersihan jalan 10 september 1. Memonitor TTV perjam dan S : -
napas b.d disfungsi neuromuskuler, 2016 status O2 O :
akumulasi sekret di jalan napas Pukul : 07.00 – 2. Mengauskultasi suara napas  TD : 160/90 mmHg, RR :
17.00 3. Melakukan suction 15x/menit, T : 36Oc, HR :
95x/menit, SpO2 : 99x/menit
 Suara napas tambahan ronkhi,
terdengar suara bunyi sekret
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3. Pola napas tidak efektif b.d 10 september 1. Memonitor keadaan umum pasien S : -
penekanan saluran napas 2016 2. Memantau status pernafasan O :
Pukul : 07.00 – pasien  TD : 160/90 mmHg, RR :
17.00 3. Memonitor saturasi oksigen 15x/menit, T : 36Oc, HR :
pasien 95x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Mengobservasi TTV  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
5. Kolaborasi dalam pemberian : M = 4, V = 4
 oksigenasi (nasal kanul, 3 A : Masalah belum teratasi
liter/menit) P : Lanjutkan intervensi

4. Kerusakan integritas kulit b.d 10 september 1. Menjaga kebersihan kulit agar S : -


immobilisasi fisik dan perubahan 2016 tetap bersih dan kering O :
sirkulasi Pukul : 07.00 – 2. Memobilisasi pasien ( mengubah  Terdapat dekubitus pada daerah
17.00
posisi) lumbal
3. Monitor kulit akan adanya  Terpasang kasur dekubitus
kemerahan A : Masalah belum teratasi
4. Memasang kasur dekubitus P : Lanjutkan intervensi
5. Memberikan bedak pada daerah
dekubitus

5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif 10 september 1. Mengkaji tanda-tanda munculnya S : -


2016 infeksi O :
Pukul : 07.00 – 2. Melakukan perawatan dengan  TD : 160/90 mmHg, RR :
17.00
teknik septik dan aseptik, 15x/menit, T : 36Oc, HR :
3. Melakukan perawatan pada 95x/menit, SpO2 : 99x/menit
selang kateter ,  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
4. Mengobservasi perubahan M = 4, V = 4
tanda-tanda vital,  Kateter bersih dan terpasang
5. Kolaborasi pemberian anti biotik: dengan baik
injeksi ceftriaxon 2x1 gram
 Selang NGT terpasang,
terdapat lesi pada bagian dalam
nasal
 Leukosit : 15.300
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Tindakan Evaluasi


waktu
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan 11 september 1. Memonitor TTV perjam S : -
serebral b.d penurunan suplai O2 2016 2. Memonitor SPO2, respon pupil O :
dan darah ke otak Pukul : 07.00 – dan kesimetrisan  TD : 160/100 mmHg, RR :
17.00 3. Mencatat perubahan pasien dalam 12x/menit, T : 36Oc, HR :
merespon stimulus 96x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Memonitor tingkat kesadaran  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
pasien M = 4, V = 4
5. Memonitor status cairan  Pupil isokor
6. Kolaborasi dalam pemberian :  Output urin : 400 ml
 oksigenasi (nasal kanul, 3  O2 nasal kanul 3 liter/menit
liter/menit) A : Masalah belum teratasi
 IVFD NaCl 100 + nicardipine P : Lanjutkan intervensi
2 amp gtt : 10x/menit, citicolin
2 x 500 mg, aspilet 2 x 80 mg,
candesartan 1 x 16 mg, adalat
oros 1 x 30 mg, bisoprolol 1 x
5 mg
2. Ketidakefektifan bersihan jalan 11 september 1. Memonitor TTV perjam dan S : -
napas b.d disfungsi neuromuskuler, 2016 status O2 O :
akumulasi sekret di jalan napas Pukul : 07.00 – 2. Mengauskultasi suara napas  TD : 160/100 mmHg, RR :
17.00 3. Melakukan suction 12x/menit, T : 36Oc, HR :
96x/menit, SpO2 : 99x/menit
 Suara napas tambahan ronkhi,
terdengar suara bunyi sekret
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

3. Pola napas tidak efektif b.d 11 september 1. Memonitor keadaan umum pasien S : -
penekanan saluran napas 2016 2. Memantau status pernafasan O :
Pukul : 07.00 – pasien  TD : 160/100 mmHg, RR :
17.00 3. Memonitor saturasi oksigen 12x/menit, T : 36Oc, HR :
pasien 96x/menit, SpO2 : 99x/menit
4. Mengobservasi TTV  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
5. Kolaborasi dalam pemberian : M = 4, V = 4
 oksigenasi (nasal kanul, 3 A : Masalah belum teratasi
liter/menit) P : Lanjutkan intervensi
4. Kerusakan integritas kulit b.d 11 september 1. Menjaga kebersihan kulit agar S : -
immobilisasi fisik dan perubahan 2016 tetap bersih dan kering O :
sirkulasi Pukul : 07.00 – 2. Memobilisasi pasien ( mengubah  Terdapat dekubitus pada daerah
17.00
posisi) lumbal
3. Monitor kulit akan adanya  Terpasang kasur dekubitus
kemerahan A : Masalah belum teratasi
4. Memasang kasur dekubitus P : Lanjutkan intervensi
5. Memberikan bedak pada daerah
dekubitus

5. Resiko infeksi b.d prosedur invasif 11 september 1. Mengkaji tanda-tanda munculnya S : -


2016 infeksi O :
Pukul : 07.00 – 2. Melakukan perawatan dengan  TD : 160/100 mmHg, RR :
17.00
teknik septik dan aseptik, 12x/menit, T : 36Oc, HR :
3. Melakukan perawatan pada 96x/menit, SpO2 : 99x/menit
selang kateter ,  Kesadaran somnolen , E = 1 ,
4. Mengobservasi perubahan M = 4, V = 4
tanda-tanda vital,  Kateter bersih dan terpasang
5. Kolaborasi pemberian anti biotik: dengan baik
injeksi ceftriaxon 2x1 gram  Selang NGT terpasang,
terdapat lesi pada bagian dalam
nasal
 Leukosit : 15.300
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai