Anda di halaman 1dari 4

Remember Who You Are

Cerpen Karangan: Satria Aji Pratama


Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Motivasi, Cerpen Pengalaman Pribadi
Lolos moderasi pada: 4 September 2018

Hai namaku airtas, aku berusia 19 tahun, ya ini adalah cerita tentang pengalaman pribadiku
diawali dimana ketika keluargaku mulai terombang-ambing ekonominya, saat itu aku benar-
benar masih ingat ayahku masih berkerja di sebuah rumah sakit daerah di kediri ekonomi
kami masih baik kala itu, lalu setelah berjalannya waktu ayahku dipindah oleh kepala dinas
menjadi staff di suatu kantor yang berada di dekat kabupaten kediri, saat itulah ayahku mulai
bingung karena semua perkerjaan yang berada di rumah sakit tersebut mulai berangsur-
angsur memburuk.

Ayahku bukanlah orang yang mudah patah semangat untungnya dengan ide dan uang hasil
kerja kerasnya selama ini ayahku bisa membangun beberapa kos dan memulai usaha ternak,
setelah berjalan kira-kira 1 tahun lamanya bukannya membaik malah menurutku kondisi ini
semakin memburuk, hal itu ditambahi dengan beberapa masalah-masalah yang menimpa
keluarga kami bertubi-tubi, hari-hari itu kami lalui bersama sekeluarga mulai dicibir orang,
memang hal itu terasa berat bagi keluarga kami, apalagi beberapa bulan pada kala itu akan
masuk perguruan tinggi dan pasti saja biaya tidak akan murah you know this is indonesia.

Tepat di bulan puasa tahun 2016 aku memulai tes di mana-mana untuk mencari perguruan
tinggi negeri dan pada malam hari saat pemilihan perjurusan untuk kedepanku aku dan
ayahku berbincang “yah, bagaimana kuliahku?” tanyaku dengan nada merendah karena aku
tau ayahku saat itu sedang berusaha berpikir untuk membangun keluargaku kembali, lalu
ayahku menjawab “kedokteran kalau bisa” disaat itu aku langsung berpikir keras dimana
nilaiku yang pas-pasan dan hanya mepet dengan minimum nilai aku dituntut untuk
mengambil kedokteran, lalu dengan kenekatan yang ada aku mulai mengisi form online
SBMPTN di salah satu universitas ternama di Malang, ketiga pilihan itu aku isi dengan
kedokteran umum, kedokteran gigi, dan peternakan dalam hati aku bertanya “emangnya bisa
ya?” tapi mau bagaimana lagi mungkin saja rejeki.

Seminggu setelah pengisian form aku berangkat untuk mengikuti tes di malang, pada saat itu
aku sangatlah gemetar karena ini adalah penentu masa depanku, dan 2/3 minggu setelah
menunggu yang benar saja aku diterima. di peternakan, keluargaku memang tidak ada yang
merespon dengan bahagia akhirnya aku pun mencari lagi informasi tentang tes mandiri yang
masih buka dan aku menemukan universitas yang ternama yang berada di bali, ya awalnya
aku juga berpikir untuk memilih pilihan yang sama pada tes kali ini, tapi pikiranku berubah
karena aku tidak ingin aku mengulangi kesalahanku hanya opsi ketiga yang aku ganti dengan
kedokteran hewan dan kali ini memang keberuntungan berpihak padaku, terima kasih tuhan
aku diterima di kedokteran … hewan… ya mungkin bagi kalian apa sih kedokteran hewan
dan lain lain.

Memang susah awal awalnya hidup di sana, apa lagi aku tidak terbiasa hidup jauh dri
orangtua, lalu benar aku masih ingat aku meminta sebuah motor karena ayahku pernah
berjanji padaku. Tapi .. bagai disambar petir di siang bolong ibuku memarahiku karena aku
egois mikirkan diriku sendiri, awalnya aku bingung ada apa? salahku apa? lalu mulai itulah
dijelaskan oleh ibuku bahwa ayah mempunyai hutang banyak yang mencapai hampir 5 M,
hah? 5M yang benar aja .. dipakai apa oleh ayah? ke mana uang sebanyak itu? pertanyaan
muncul di benakku lalu terjawablah pertanyaan semua itu karena aku sadar bahwa membuat
kos dan berternak itu membutuhkan modal yang besar, memang aku akui aku egois.

Seiring berjalannya waktu aku mulai tersadar kondisi keluargaku dimana sekarang
keluargaku berada di bawah, ya meski kami masih bisa makan, bersenang senang namun
itupun mencukup-cukupkan kata ibuku, dengan terisak aku memang tidak tega kalau melihat
keluar air mata apa lagi ayahku, penyesalan seumur hidupku adalah membuat ayah menangis
kecewa..
Dan dari situlah aku berjanji pada diriku sendiri aku harus sukses dan membahagiakan
orangtuaku, aku tidak boleh membuat mereka bersedih lagi untukku, apa lagi menangisiku
hanya karena kenakalanku itulah janji pada diriku sendiri, mungkin aku tidak bisa
menceritakan semua pengalaman hidupku ini dengan lengkap tapi aku sekarang telah
mengerti arti kata keluarga yang sebenarnya meski aku masih susah untuk dibilangin oleh
orangtuaku tapi aku sayang kepada mereka, dan tak pernah ku terlambat mendoakan untuk
mereka, karena aku masih ingat ketika kecil kondisi kami masih berada di bawah ini semua
dan aku yakin bahwa orangtuaku mampu melewati semua kondisi ini karena mental keluarga
kami mental baja, wajah kami tebal tak terkira, hormat kami terhadap orang lain tiada hingga,
karena kami memperlakukan orang seperti kami ingin diperlakukan.
Pernah suatu malam aku menangis memikirkan keluargaku, karena dalam benakku aku tidak
bisa seperti ini, aku adalah anak yang suka dengan otomotif dan oleh sebab itu aku ketika aku
membuka instagram melihat-lihat mobil atau hanya menonton videonya aku selalu berangan-
angan sampai dengan menyalahkan, kenapa aku ada di keluarga ini, aku menangis bukan
karena itu tapi karena aku menyesal kenapa aku seperti ini bagaimana caraku
menghilangkannya, bagaimana caraku menghapus pikiran seperti itu, aku hanya bisa berdoa
semoga ayahku bisa seperti kondisi dahulu lagi dimana ekonomi bukan suatu maslah yang
besar dimana memberi bukan suatu keberatan, dimana mengulurkan tangan semudah
membalik telapak tangan, ya aku tidak akan hanya menunggu hari itu terjadi tapi aku
membantu sesosok pahlawan untuk menjeput hari itu karena semua akan sia sia ketika tanpa
usaha, apalah dayaku yang hanya seorang mahasiswa aku hanya bisa menjadi support untuk
pahlawanku, mungkin sekarang kami berada di bawah tapi kami percaya kami bisa melewati
hari hari dengan kebahagiaan, biarkan kesedihan kami tertutup senyum yang ikhlas biarkan
hati kami yang lelah terbakar semangat berjuang dan abaikan tubuh yang lelah demi
kesuksesan.

Karena aku meyakini bahwa ini hanya ujian sementara karena di dunia tidak ada yang abadi,
dan kami yakin akan bisa melaluinya tanpa air mata, untuk kalian para pembaca bersyukurlah
jika masih bisa berada di atas bersyukurlah kalian wahai teman-temanku, karena hidup tak
selamanya indah karena semua hanya titipan tuhan dan ketika engkau jatuh janglah pernah
menyerah dan jangan mengucap kata tidak bisa tapi gantilah dengan kata belum bisa karena
kata adalah do’a.

I Love My Family

Tamat

Cerpen Karangan: Satria Aji Pratama


kediri, 14 januari 1998
081246092150
jl. kilisuci gang. 2 no 27 kelurahan jamsaren

Cerpen Remember Who You Are merupakan cerita pendek karangan Satria Aji Pratama,
kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru
buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

Anda mungkin juga menyukai