Anda di halaman 1dari 4

Desa Ini Sukses Salurkan Subsidi Lewat

BUMDes
Sabtu, 18 Februari 2017 21:07. Rubrik Serba Serbi Dilihat: 665
SIGI – Desa Kalukubula di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah,
kini rutin mendapatkan sembako dengan harga murah. Pasalnya, Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Mutianggaluku Mandiri yang dikelola oleh desa tersebut telah sukses menjadi penyalur
subsidi pemerintah.

Ketua BUMDes Mutianggaluku Mandiri, Moh Shaleh mengatakan, BUMDes ini berdiri pada
tahun 2015 dengan modal awal hanya sebesar Rp34 juta. Modal tersebut diperoleh dari dana desa.
BUMDes yang bergerak di bidang perdagangan ini berkembang signifikan. Mereka bahkan telah
bekerjasama dengan Pertamina dan Bulog sebagai penyalur barang bersubsidi.

"Kerjasama dengan Pertamina terkait (gas) elpiji. Kalau beras, gula, bawang merah kerjasama
dengan Bulog. Kebetulan Bulog juga punya program rumah pangan, jadi kita juga kerjasama soal
itu," ujar Shaleh sebagaimana dikutip beraunews.com dari laman resmi kemendesa.go.id, Sabtu
(18/02/2017).

Antusiasme masyarakat setempat sangat tinggi dengan hadirnya BUMDes tersebut. Hal ini terlihat
dari jumlah barang yang selalu habis terjual bahkan kekurangan stok. Sebagai contoh, gula pasir
yang mampu terjual hingga 2 ton per bulan. Selain itu, gas elpiji 3 kilogram dapat terjual hingga
100 tabung hanya dalam kurun waktu 3 hari. Hal ini dikarenakan harga produk yang dijual di
BUMDes sangat terjangkau. Untuk komoditas gula dijual hanya seharga Rp12.500 per kilogram.
Harga tersebut lebih murah Rp3.500 daripada harga di pasar. Sedangkan gas elpiji 3 kilogram
dijual hanya seharga Rp16 ribu.

"Sekarang kita sedang mempersiapkan untuk membangun warung kopi sekalian nanti ada
internetnya. Warung kopi ini juga bertujuan membantu ibu-ibu yang suka bikin kue dan makanan.
Jadi kita tampung di sini. Kan ini membantu," lanjut Shaleh.

Selain itu, BUMDes ini juga terus mengembangkan peluang usaha lainnya. Rencananya, BUMDes
ini akan menjadi distributor pupuk bersubsidi. Pasalnya, mayoritas warga setempat berprofesi
sebagai petani yang membutuhkan pupuk dengan harga terjangkau.

Shaleh mengakui, BUMDes yang dikelolanya tersebut memang belum memberikan keuntungan
secara langsung berupa materi. Namun, hadirnya BUMDes diakui telah membantu warga desa
untuk mendapatkan barang pokok dan sembako dengan harga yang lebih murah.

"Keuntungan tahun 2015 saja hanya sekitar Rp4 juta. Tapi keuntungan seberapapun tidak pernah
kita (BUMDes) simpan. Terus diputar untuk pengembangan. Kami optimistis bahwa BUMDes ini
akan berhasil kedepannya," ungkapnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, di masa mendatang BUMDes juga akan membangun sebuah pasar
desa. Menurutnya, potensi ekonomi pasar desa sangat tinggi mengingat Desa Kalulubula adalah
kawasan strategis yang dapat dengan mudah menarik konsumen dari desa tetangga.

"Di sini (Desa Kalukubula) penduduknya saja lebih dari 13.000," ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro
Sandjojo, saat meninjau sekaligus meresmikan BUMDes Mutianggaluku Mandiri mengatakan,
pemerintah dalam hal ini meminta setiap desa untuk segera membangun BUMDes. Karena
menurutnya telah banyak BUMDes yang pendapatannya di atas Rp5 miliar.

"Kita ada kerjasama dengan BNI yang memberikan pelatihan untuk 1.500 BUMDes setahun.
Pemerintah juga akan buat mitra BUMDes. Nanti semua program pemerintah yang subsidi akan
disalurkan lewat BUMDes seperti gas, pupuk, dan sembako," ujarnya.

Menteri Eko juga mengapresiasi Kabupaten Sigi yang telah berhasil mendirikan 104 BUMDes
dari 176 desa. Menurutnya, perlu adanya dorongan untuk memaksimalkan BUMDes tersebut.

BUMDes Jadi Penyokong Perekonomian


Desa Wonokerto
Posted on January 13, 2018Author thalia 0

(Sumber: Tribunnews.com)

Laman berita Tribunnews (jateng.tribunnews.com) mengungkapkan bahwa salah satu Badan


Usaha Milik Desa(BUMDes), yaitu BUMDes Sejahtera di daerah Desa Wonokerto,
Karangtengah, Demak dapat dikatakan telah menjadi tulang punggung berjalannya sistem
perekonomian pemerintahan desa. Hal ini dikarenakan BUMDes ini telah berperan
dalam peningkatan kesejahteraan warga di lingkungan tersebut.

BUMDesa Sejahtera ini didirikan padaa April 2017 lalu, dan telah memiliki berbagai macam unit
usaha, seperti penjualan sembako, penggilingan padi, pengembangan budidaya lele, dan juga
jamur tiram. Partisipasi modal awal yang ditawarkan ke masyarakat sebesar Rp 10 juta,
BUMDesa yang belum genap berusia satu tahun tersebut, telah menambah jumlah modal yang
diberikan, yakni menjadi sebesar Rp 17 juta. Keuntungan yang didapat kedepannya akan
digunakan untuk membuka jenis usaha baru, yakni transportasi dan simpan pinjam.
Selain itu, BUMDes ini juga mengadakan pasar murah yang merupakan sarana untuk
mensosialisasikan keberadaan BUMDesa Sejahtera kepada masyarakat luas. Acara pasar murah
ini menyediakan kurang lebih 300 paket sembako murah, berisi beras, minyak goreng, gula pasir,
dan mie instan, dijual kepada warga desa yang kurang mampu, dengan harga Rp 50 ribu per
kantongnya.
BUMDes Sejahtera juga telah bersinergi dengan sejumlah perusahaan di Kecamatan
Karangtengah, dimana fungsi dari hal tersebut bahwa perusahaan yang digandeng oleh
BUMDesa Sejahtera bisa turut memberikan suplai sembako yang dibutuhkan masyarakat.
BUMDes dapat dijadikan sebagai supplier untuk berbagai kebutuhan perusahaan kedepannya.

Keberadaan BUMDes di Desa Wonokerto dianggap berdampak sangat positif sebagai stimulus
untuk perkembangan perekonomian lokal desa. Keberadaan BUMDes ini juga dirasakan
langsung manfaatnya oleh masyarakat desa, dan membantu mereka memperoleh kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai