1 (2018) 75-81 | 75
Abstrak
ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. Salah satu komposisi ASI adalah kolostrum.
Pemberian kolostrum secara awal pada bayi dan pemberian ASI secara terus menerus merupakan
perlindungan yang terbaik pada bayi. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
Teknik samplingnya total sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah chi square. Berdasarkan
analisis yang dilakukan didapatkan Ada pengaruh pengetahuan ibu tentang kolostrum terhadap pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas tahun 2016 (p = 0,020).
Ada pengaruh paritas ibu bayi baru lahir terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas
Baturaden Kabupaten Banyumas tahun 2016 (p = 0,007). Ada pengaruh peran tenaga kesehatan dalam
pemberian kolostrum pada bayi baru lahir terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di
Puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas tahun 2016 (p = 0,013). Ibu bayi hendaknya berusaha untuk
mendapatkan informasi tentang kolostrum sehingga akan memberikan kolostrum pada bayi baru lahir
untuk kehamilan berikutnya.
Kata kunci : Kolostrum, Bayi Baru Lahir, Pengetahuan, Paritas, Peran Petugas Kesehatan
Abstract
Breast milk is the best food for babies. One of the composition of breast milk is colostrum. Early
colostrum delivery in infants and continuous breastfeeding is the best protection of the baby. This study to
determine the factors that colostrum effect in the newborn. Type of analytic research with cross sectional
approach. The sampling technique is total sampling. The analytical technique used is chi square. Based
on the analysis, it was found that there was influence of mother knowledge about colostrum to colostrum
in newborn infant at Baturaden Puskesmas Banyumas Regency 2016 (p = 0,020). There is a parity effect
of newborn mothers on the administration of colostrum in newborns at Baturaden Puskesmas Banyumas
Regency in 2016 (p = 0,007). There is influence of health worker role in giving colostrum in newborn to
colostrum in newborn infant at Baturaden Puskesmas Banyumas Regency 2016 (p = 0,013). Infant
mothers should seek to obtain information about colostrum so that it will provide colostrum in newborns
for subsequent pregnancies.
ibu tentang kolostrum, paritas ibu bayi baru 3) Peran Tenaga Kesehatan
lahir dan peran tenaga kesehatan dalam Tenaga kesehatan kurang mendorong ibu
pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. bersalin untuk melakukan IMD dalam membantu
persalinan. Beberapa tenaga kesehatan ikut terlibat
LANDASAN TEORI dalam promosi susu formula (Purwanti, 2011).
Kolostrum METODE PENELITIAN
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan Metode penelitian yang digunakan adalah
protein, laktosa dan garam organik yang disekresi metode penelitian analitik yaitu penelitian yang
oleh kedua kelenjar payudara ibu, sebagai mencoba menggali bagaimana dan mengapa
makanan utama bayi (Soetjiningsih, 2010: 20). fenomena kesehatan itu terjadi. Dengan
ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi menggunakan pendekatan cross sectional yaitu
terutama pada bulan- bulan pertama. Pemberian suatu penelitian yang mempelajari dinamika
ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
minimal enam bulan. dengan cara pendekatan, observasi dan
Kolostrum adalah cairan pertama yang pengambilan data sekaligus pada suatu saat (point
disekresi oleh kelenjar payudara (Soetjiningsih, time approach) (Notoatmodjo, 2014). Populasi
2010). Kolostrum adalah cairan susu kental penelitian seluruh ibu yang bersalin di Puskesmas
berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan Baturaden Bulan Maret Tahun 2016 sebanyak 30
pada saluran payudara ibu yang kaya akan zat-zat orang. Sampel penelitian ini yaitu ibu yang
pelindung dan berprotein tinggi (Proverawati, bersalin di Puskesmas Baturaden Bulan Maret
2010: 13). Cairan pertama yang diperoleh bayi Tahun 2016 diambil menggunakan teknik total
pada ibunya adalah kolostrum, yang mengandung sampling, yaitu seluruh anggota populasi
campuran kaya akan protein, mineral, dan antibodi sebanyak 30 orang diambil menjadi sampel
daripada ASI yang telah matang. ASI mulai ada penelitian. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
kira-kira pada hari ke-3 atau hari ke-4. kolostrum Baturaden Kabupaten Banyumas. Penelitian ini
berubah menjadi ASI yang matang kira-kira 15 dilakukan pada bulan Juni 2016. Instrumen dalam
hari sesudah bayi lahir. Bila ibu menyusui sesudah penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data
bayi lahir dan bayi sering menyusui, maka proses menggunakan analisa univariat dan analisa
adanya ASI akan meningkat. (Dewi, dkk, 2011: bivariat dengan uji Chi Square dikarenakan data
20). penelitian menggunakan skala ordinal dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi nominal (Sugiyono, 2006).
Pemberian Kolostrum HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Pengetahuan Analisis Univariat
Kendala pemberian kolostrum adalah
kekurangtahuan atau karena kepercayaan yang 1) Gambaran pengetahuan ibu tentang
salah, banyak ibu yang baru melahirkan tidak kolostrum
memberikan kolostrum kepada bayinya. Di Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang
berbagai daerah, air susu pertama (kolostrum) kolostrum di Puskesmas Baturaden Kabupaten
sengaja diperah dengan tangan dan dibuang Banyumas tahun 2016
(Proverawati 2010). Kandungan kolostrum inilah
Pengetahuan Ibu f %
yang tidak diketahui ibu sehingga banyak ibu
dimasa setelah persalinan tidak memberikan Baik 8 26,7
kolostrum kepada bayi baru lahir karena Cukup 13 43,3
pengetahuan tentang kandungan kolostrum itu Kurang 9 30,0
tidak ada (Purwanti, 2011). Jumlah 30 100,0
0,013. Nilai p yang lebih kecil dari = 0,05 lebih aktif dalam pelaksanaan inisiasi menyusu
artinya Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dini untuk memastikan bayi baru lahir segera
dapat disimpulkan ada pengaruh peran tenaga mendapatkan kolostrum yang sangat penting
kesehatan dalam pemberian kolostrum pada bagi pertumbuhan dan perkembangannya..
bayi baru lahir terhadap pemberian kolostrum
KESIMPULAN
pada bayi baru lahir di Puskesmas Baturaden
Pengetahuan ibu tentang kolostrum
Kabupaten Banyumas tahun 2016.
sebagian besar pada kategori cukup dengan
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
jumlah 13 orang (43,3%) dan terendah adalah
sebelumnya oleh Putu (2015) yang
pada kategori baik sebanyak 8 orang (26,7%).
menyimpulkan ada hubungan antara dukungan
Paritas ibu bayi baru lahir sebagian besar
tenaga kesehatan tentang kolostrum dengan
multipara dengan jumlah 18 orang (60,0%)
pemberian kolostrum (p value =0,001).
dan lainnya primipara yaitu 12 orang (40,0%).
Penelitian lain oleh Khoniasari (2015)
Peran tenaga kesehatan dalam pemberian
menyimpulkan ada hubungan antara peran
kolostrum pada bayi baru lahir sebagian besar
tenaga kesehatan dengan pelaksanaan inisiasi
pada kategori cukup dengan jumlah 22 orang
menyusu dini.
(73,3%) dan terendah pada kategori kurang
Tenaga kesehatan yang dapat menjalankan
yaitu 3 orang (10,0%). Ibu bayi baru lahir
perannya dengan baik dapat meningkatkan
sebagian besar tidak memberikan kolostrum
keberhasilan pemberian kolostrum pada bayi
dengan jumlah 16 orang (53,3%) dan yang
baru lahir, khususnya bidan yang menolong
memberikan kolostrum yaitu 14 orang
persalinan. Petugas kesehatan setelah selesai
(46,7%). Ada pengaruh pengetahuan ibu
menolong persalinan dapat memberikan
tentang kolostrum terhadap pemberian
penjelasan tentang pentingnya ibu bayi untuk
kolostrum pada bayi baru lahir (p = 0,020).
segera memberikan kolostrum.
Ada pengaruh paritas ibu bayi baru lahir
Pemberian ASI secara ekslusif ada
terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru
hubungannya dengan peran petugas kesehatan,
lahir (p = 0,007). Ada pengaruh peran tenaga
sikap dan perhatian oleh para ahli kesehatan
kesehatan dalam pemberian kolostrum pada
yang berkaitan dengan menyusui sangat
bayi baru lahir terhadap pemberian kolostrum
diperlukan terutama dalam membantu
pada bayi baru lahir (p = 0,013). Ibu bayi
terlaksananya inisiasi menyusui dini dan
hendaknya berusaha untuk mendapatkan
menghadapi promosi pabrik pembuat susu
informasi tentang kolostrum sehingga akan
formula dan pemberian makanan pendamping
memberikan kolostrum pada bayi baru lahir
ASI seperti pisang, madu, bubur nasi. Posisi untuk kehamilan berikutnya.
strategis dari peranan instansi kesehatan dan
para petugas kesehatan di Indonesia terutama DAFTAR PUSTAKA
di puskesmas sangat bermanfaat bagi Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian:
pelaksanaan kegiatan operasional Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
pemasyarakatan ASI (Rahmawati, 2013). Rineka Cipta.
Salah satu upaya untuk meningkatkan Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan
keberhasilan pemberian kolostrum adalah Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
melalui pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) oleh bayi baru lahir pada ibunya. IMD Dewi, Sunarsih. (2011). Asuhan Kehamilan
adalah bayi mulai menyusu sendiri segera untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
setelah lahir, dimana bayi dibiarkan mencari Medika.
puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan Dina Mahaijiran. (2010). Hubungan Antara
ke puting susu) (Khoniasari (2015). Paritas Dengan Pemberian Kolostrum
Tenaga kesehatan khususnya bidan Pada Ibu Post Partum.
memiliki peran penting dalam menolong http://journal.unisla.ac.id/pdf/
persalinan. Pemberian kolostrum dapat
dilakukan melalui pelaksanaan inisiasi Hernikeyanti. (2014). Hubungan Tingkat
menyusu dini. Oleh karena itu, tenaga Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu
kesehatan dalam menolong persalinan harus Terhadap Pemberian Kolostrum Pada
Bayi Baru Lahir Di RSIA Siti Fatimah
82 | Amik Khosidah, S.Kep.Ns.M.Kes / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 75-81
Makassar Kabupaten Bone.
http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/13/ http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ha
e- ndle/123456789/8413/JURNAL%20Rahm
library%20stikes%20nani%20hasanuddin- awati.pdf
-hernikeyan-621-1-52141511-1.pdf
Riskesdas (2013). Laporan Riset Kesehatan
Khoniasari, Aik. (2015). Pengaruh Paritas, Dasar 2013. Badan Penelitian Dan
Pengetahuan Ibu, Dukungan Keluarga, Pengembangan Kementerian Kesehatan
dan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Republik Indonesia.
Inisiasi Menyusu Dini Di RSUD Salatiga. Roesli, U. (2010). Mengenal ASI eksklusif.
https://digilib.uns.ac.id
Jakarta: Trubus Agriwidya.
Manuaba, Ida Bagus Gde. (2010). Penuntun
Sarwono, P. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Bina Pustaka
Ginekologi. Jakarta : EGC.
Sitepu Meilda Fitri. (2013). Perilaku Ibu Post
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Partum Dalam Pemberian Asi Kolostrum
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Di Rumah Sakit Martha Friska Brayan
Cipta.
Tahun
Prasetyono, Dwi Sunar. (2012). Buku Pintar 2012http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
ASI Eksklusif (Pengalaman, Praktik, dan 23456789/39356/7/Cover.pdf
Kemanfaatan-Kemanfaatannya).
Soetjiningsih. (2010). ASI : Petunjuk untuk
Jogjakarta: Diva Press.
Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. (2011). Buku Acuan
Sugiyono. (2014). Statistika untuk penelitian.
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Bandung: Alfabeta.
dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka
Sutomo, B & Anggraini, D. Y., (2010).
Proverawati. A. (2010). ASI dan Menyusui.
Makanan Sehat Pendamping ASI.
Yogyakarta : Nuha Medika
Demedia. Jakarta.
Purwanti, Sri H. (2011). Konsep Penerapan
Wawan, A. (2010). Teori dan Pengukuran
ASI Eksklusif: Buku saku untuk bidan, Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Jakarta: EGC
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Putu Novi Gita. (2015). Pratiwi Faktor-Faktor
Widjaja, K. (2012). Kesehatan Anak :
Yang Berhubungan Dengan Pemberian
Mengatasi Diare dan Keracunan Pada
Kolostrum Pada Ibu Nifas Tahun 2015. Balita . Jakarta : Kawan Pustaka.
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1320015003
-1-Halaman%20Awal.pdf Wintarti P. (2011). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Kolostrum Dengan
Rahmawati A. (2013). Hubungan Antara
Perilaku Pemberian Kolostrum Pada Ibu
Karakteristik Ibu, Peran Petugas Menyusui Di RS Bhayangkara Polda DIY.
Kesehatan Dan Dukungan Keluarga http://opac.unisayogya.ac.id
Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bonto Cani