Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan ibu merupakan masalah pembangunan global. Di beberapa

negara, khususnya negara berkembang dan negara belum berkembang, para ibu

masih memiliki risiko tinggi ketika melahirkan. Di Indonesia kematian ibu

melahirkan masih merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan. Angka

Kematian Ibu di Indonesia pada tahun 2015 adalah 305 kematian ibu per

100.000 kelahiran hidup (1,2).

Jumlah AKI di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 dilaporkan 395

per 100.000 kelahiran hidup, dan untuk Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah

183 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu untuk wilayah Provinsi

Kalimantan Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih berada diatas

dari standar Nasional yang telah ditetapkan yaitu 128 per 100.000 kelahiran

hidup (3,4). Kematian ibu yang merupakan salah satu penyebab derajat

kesehatan rendah tersebut diakibatkan oleh sulitnya akses terhadap pelayanan

kesehatan. Kesulitan akses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya

adalah tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan

yang mahal. Peningkatan biaya kesehatan yang diakibatkan oleh berbagai faktor

seperti perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan

kedokteran, serta pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran. Untuk

mengatasi hal itu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

1
2

telah diselenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, sebagai upaya memberikan

perlindungan kesehatan kepada peserta untuk memperoleh manfaat

pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan (1,5).

Menurut Data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan, kantor BPJS

Kesehatan Cabang Banjarmasin memiliki jumlah peserta sebanyak 1.254.613

orang dan untuk kantor BPJS Kesehatan Cabang Barabai memiliki jumlah

peserta sebanyak 592.870 orang. Jumlah peserta BPJS Kesehatan di Hulu Sungai

Tengah sebanyak 130.654 orang dari 256.566 orang (51%), sehingga masyarakat

yang belum terdaftar sebanyak 125.912 orang (49%). Untuk wilayah Kabupaten

Hulu Sungai Tengah wilayah kerja Puskesmas Awang Besar adalah nomor dua

jumlah kepesertaan BPJS terendah di HST dan mempunyai satu kasus angka

kematian ibu pada tahun 2016. Jumlah peserta BPJS Kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Awang Besar sebanyak 2.145 orang dari 10.435 penduduk (20%) (6).

Jumlah ibu hamil yang belum melahirkan sampai bulan Mei 2017 di desa

Awang Besar adalah sebanyak 147 orang, yang menggunakan BPJS Kesehatan

sebanyak 48 orang dan yang tidak menggunakan BPJS Kesehatan sebanyak 99

orang (7).

Berdasarkan data kunjungan ibu hamil di Puskesmas Awang Besar pada

tahun 2016 dari 876 kunjungan hanya 121 (13,8%) kunjungan ibu hamil yang

memakai kartu peserta BPJS (7). Studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis
3

menggunakan lembar checklist mendapatkan bahwa dari 16 kunjungan ibu hamil

hanya 4 orang ibu hamil yang memiliki kartu BPJS Kesehatan.

Hasil penelitian oleh Susilo (2015) menjelaskan, bahwa pengetahuan dan

pendidikan berhubungan dengan kepesertaan BPJS dengan p value < 0,05 karena

pengetahuan adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang, dan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan

tatalaku seseorang. Penelitian oleh Cahyani (2015) menjelaskan, bahwa sikap

berhubungan dengan kepesertaan BPJS dengan p value= 0,01< 0,05 karena

sikap adalah respon terhadap sebuah stimulus dimana seseorang bisa

memberikan reaksi, dan berdasarkan usia menurut Sastradimulya (2015)

karakteristik responden didominasi oleh kelompok usia 30-39 tahun sebanyak

40,8% yang merupakan usia produktif sehingga mampu menjadi peserta

program BPJS Kesehatan (8,9,10).

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Hubungan usia, pengetahuan, sikap, dan pendidikan ibu

hamil dengan kepesertaan BPJS Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Awang

Besar“.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan usia,

pengetahuan, sikap, dan pendidikan ibu hamil dengan kepesertaan BPJS

Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar?”


4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan usia,

pengetahuan, sikap, dan pendidikan ibu hamil dengan kepesertaan BPJS

Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar.

2. Tujuan khusus

a. Menganalisis hubungan usia ibu hamil dengan kepesertaan BPJS Kesehatan.

b. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepesertaan BPJS

Kesehatan.

c. Menganalisis hubungan sikap ibu hamil dengan kepesertaan BPJS

Kesehatan.

d. Menganalisis hubungan pendidikan ibu hamil dengan kepesertaan BPJS

Kesehatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi institusi Puskesmas

Bahan masukan bagi Puskesmas mengenai hubungan usia, pengetahuan,

sikap, dan pendidikan ibu hamil dengan kepesertaan BPJS Kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Awang Besar, sehingga Puskesmas dapat menyusun rencana

dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan pada ibu.

2. Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan bahan sumbangan pemikiran

sebagai referensi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian selanjutnya


5

mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepesertaan BPJS

Kesehatan pada ibu hamil.

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam

mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menginformasikan

data serta meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian oleh Yani Putri Susilo dengan judul “Faktor-faktor yang

berhubungan dengan Kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri di Kelurahan

Air Manis” penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 dengan menggunakan

metode kuantitatif dengan desain cross sectional, dengan jumlah responden

sebanyak 90 orang pada penduduk yang bukan peserta

Jamkesmas/Jamkesda/Askes/TNI/Polri. Penelitian ini menggunakan teknik

simple random sampling dan diuji dengan uji statistic chi square.

Persamaan pada penelitian ini adalah variabel independen yang diteliti yaitu

pengetahuan, sikap, serta pendidikan dan variabel dependen tentang

kepesertaan BPJS, penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah terdapat tambahan variabel usia pada

variabel independen, jenis populasi dimana peneliti mengambil ibu hamil

sebagai populasi, sampel yang diambil menggunakan teknik proportionate

stratified random sampling dan banyaknya sampel diambil menggunakan

rumus Lemeshow.
6

2. Penelitian oleh Fitri Fajri Cahyani dengan judul “Hubungan pengetahuan

dan sikap dengan kepesertaan program BPJS Kesehatan di kelurahan

Bandungrejo Kabupaten Demak” penelitian ini dilakukan pada tahun 2015,

penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 2.632

kepala keluarga dengan sampel 92 kepala keluarga yang diambil dengan

teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu

kuesionner yang diolah dengan spss menggunakan uji statistic chi square.

Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu

pengetahuan dan sikap, variabel dipenden yaitu kepesertaan BPJS

Kesehatan, dan menggunakan kuesioner yang diuji dengan chi square.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel independen peneliti

menambahkan usia dan pendidikan, populasi dalam penelitian adalah ibu

hamil, sampel diambil menggunakan random sampling dengan teknik

proportionate stratified random sampling, banyaknya sampel yang diambil

menggunakan rumus Lemeshow.

3. Penelitian oleh Firri Sastradimulya dengan judul “Hubungan Tingkat

pengetahuan Pasien tentang Jaminan Kesehatan Nasional dengan Status

Kepesertaan BPJS” penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 dengan

menggunakan metode analitik observasional melalui pendekatan cross

sectional. Populasi dalam penelitian ini diambil menggunakan non

probability sampling dengan cara consecutive sampling, alat yang

digunakan berupa kuesioner yang sudah di uji validitasnya dengan metode


7

correlation person dan uji reabilitasnya metode cornbach’alpha. Besar

sampel berjumlah 120 orang. Analisis data menggunakan Chi-Square.

Persamaan dalam penelitian ini adalah pada variabel independen yaitu

pengetahuan, variabel dependen yaitu kepesertaan BPJS, dan sama-sama

menggunakan metode analitik observasional melalui pendekatan cross

sectional. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini adalah adanya tambahan

variabel independen yaitu usia, sikap dan pendidikan, populasi dalam

penelitian diambil adalah ibu hamil dan pengambilan sampel menggunakan

random sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling,

banyaknya sampel yang diambil menggunakan rumus Lemeshow.

Anda mungkin juga menyukai