(RPP)
DISUSUN OLEH:
Teguh Harianto
SMA NEGERI 15 JAKARTA
Pertemuan ke-1
1. Melalui metode diskusi secara berkelompok peserta didik dapat menjelaskan kulit dan
subkulit dan menggunakan prinsip Aufbau, Larangan Pauli dan aturan Hund dalam
menuliskan konfigurasi elektron(Collaboration)
2. Melalui model pembelajaran problem based learning dan metode diskusi secara
berpasangan peserta didik dapat menentukan dan menyebutkan letak unsur dalam
system periodic unsur berdasarkan konfigurasi electron. (Collaboration and critical
thinking)
Pertemuan ke-2
1. Melalui model pembelajaran discovery learningsecara berkelompok peserta didik
dapat menentukan bilangan kuantum suatu unsur dengan menggunakan prinsip
Aufbau, Larangan Pauli dan aturan Hund dalam menuliskan konfigurasi
elektron(Collaboration, critical thinking, dan character)
2. Melalui model pembelajaran metode project based learningdan metode jigsawsecara
berkelompok siswa diminta untuk mebuat suatu literasi dalam bentuk mapping
madding (Communicative, Creative dan Collaboration)
D. MateriPembelajaran
Konfigurasi Elektron, Golongan, Periode dan Bilangan Kuantum
Pertemuan ke-1
1. Prinsip Aufbau
2. Larangan Pauli
3. Konfigurasi Elektron
4. Golongan dan Periode
Pertemuan ke-2
5. Aturan Hund
6. Bilangan Kuantum
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran: Discovery Learning, Problem based Learning dan Project Based
Learning
Metode Pembelajaran: Diskusi, presentasi, tanya jawab, dan ceramah (JigSaw, TSTS,
Mading)
(Critical Thinking, Creativity, Communication,Collaboration, dan Literacy)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan Pembelajaran:
Communication, Character
10. Peserta didik diberikan pertanyaan secara
berpasangan untuk menentukan letak unsur
dalam table periodic
(Critical Thinking, Creativity, Collaboration,
Character, and Literacy)
Data 11. Secara berpasangan, peserta didikberdiskusi 20’
Processing untuk menyelesaikan tugas mengenai:
(Pengolahan - Konfigurasi elektron
Data)
Verification/ 12. Peserta didik membandingkan hasil 10’
Pembuktian diskusinyadengan dengan hasil yang
sebenarnya.
13. Guru memberikan jawaban yang benar
(Critical Thinkingdan Charactery)
Generalization/ 14. Peserta didikdengan hasil terbaik 10’
Menarik mempresentasikan kesimpulannya dalam
Kesimpulan menentukan konfigurasi elekron dan
menentukan golongan dan periode
(Communicationdan Character)
15. Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Penutup 16. Gurumemfasilitasi dan membimbing 15’
peserta didik merangkum materi pelajaran
17. Guru memfasilitasi dan membimbing
peserta didik untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran
18. Gurumemberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
19. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua: (3 JP)
Tahapan Pembelajaran:
Satu versi prinsip Aufbau dikenal sebagai model kulit nuklir digunakan untuk memperkirakan
konfigurasi proton dan neutron dalam inti atom.
Larangan Pauli
. Asas Larangan Pauli
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin
dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron akan menempati
subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m
= 0). Untuk itu bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus
mempunyai nilai berbeda (+1/2 atau -1/2)
Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin
berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada orbital 1s digambarkan sebagai berikut.
[1]
larangan pauli
Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua elektron? Karena jika ada
elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan mempunyai spin yang sama dengan salah
satu elektron yang terdahulu dan itu akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak
dibenarkan. Jumlah elektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah
orbitalnya. [1]
orbital s maksimal 2 elektron,
orbital p maksimal 6 elektron,
orbital d maksimal 10 elektron, dan
orbital f maksimal 14 elektron,
Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron tersebut dibedakan
berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan bahwa elektron itu
mempunyai bilangan kuantum spin berbeda.
Aturan Hund
Kaidah / Aturan Hund
Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) menyatakan bahwa elektron yang mengisi subkulit
dengan jumlah orbital lebih dari satu akan tersebar pada orbital yang mempunyai kesamaan
energi (equal-energy orbital) dengan arah putaran (spin) yang sama.
Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron
akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan
gambaran pengisian elektron pada orbital p. [1]
Konfigurasi elektron juga dapat digunakan untuk menentukan letak suatu unsur pada tabel
periodik. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya. Golongan suatu unsur
ditentukan dengan menggunakan tabel seperti dibawah.
Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka unsur tersebut termasuk golongan A (utama).
Sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka unsur tersebut termasuk golongan B
(transisi).
Berikut adalah contoh menentukan golongan dan periode suatu unsur dengan konfigurasi
elektron:
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Berdasarkan konfigurasi elektron diatas, maka letak unsur adalah pada golongan VI B periode
4
Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum (bahasa Inggris: Quantum number) adalah bilangan yang menyatakan
kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan
kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat elektron dalam
orbital.[1]
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,
orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum.[2]
Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika kuantum atau
model atom modern yang dicetuskan oleh Ernest Schrodinger. Dalam mekanika
kuantum, bilangan kuantum diperlukan untuk menggambarkan distribusi elektron dalam atom
hidrogen dan atom-atom lain. Bilangan-bilangan ini diturunkan dari solusi matematis
persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen.
Jenis bilangan kuantum adalah:[3]
1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut (l) yang menyatakan bentuk orbital.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga
dimensi.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom.
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang
dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol.
Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan positif, yaitu 1,2,3,4 dan
seterusnya. Sedangkan kulit atom dinyatakan dengan huruf K,L,M,N dan seterusnya[3].
Kulit K L M N
Nilai n 1 2 3 4
contoh:
n=1 elektron berada pada kulit K;
n=2 elektron berada pada kulit L;
n=3 elektron berada pada kulit M;
n=4 elektron berada pada kulit N; dan seterusnya
Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron dari inti dalam
orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak rata-rata elektron dalam orbital tersebut
dari inti dan oleh karena itu semakin besar orbitalnya
L 0 1 2 3
Nama orbital s p d f
Jadi bila l =0, kita mempunyai sebuah orbital s; bila l =1, kita mempunyai orbilat f; dan
seterusnya.
Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali disebut kulit. Satu atau lebih
orbital dengan nilai n dan l yang sama dirujuk selalu subkulit. Misalnya kulit
dengan n=2 terdiri atas 2 subkulit, l=0 dan 1 (nilai-nilai l yang diizinkan untuk n=2). Subkulit-
subkulit ini disebut subkulit 2s dan subkulit 2p di mana 2 melambangkan nilai n, sedangan s
dan p melambangkan nilai l[3].
Tabel dibawah ini menunjukkan keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit serta jenis
subkulit dalam suatu atom.
Jenis Jumlah Elektron
subkulit orbital maksimum
Subkulit
1 orbital 2 elektron
s
Subkulit
3 orbital 6 elektron
p
Subkulit
5 orbital 10 elektron
d
Subkulit
7 orbital 14 elektron
f
Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum azimut/momentum
sudut l. Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m sebagai berikut: -l, (-l + 1), ..., 0 , ... ,
(+l - 1), +l
Bila l =0, maka m=0. Bila l =1, maka terdapat tiga nilai m yaitu -1,0,dan -1. Bila l =2, maka
terdapat lima nilai m yaitu -2,-1,0,+1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital dalam
subkulit dengan nilai l tertentu[3].
Pengisian elektron yang sesuai dengan prinsip Aufbau dan aturan Hund terdapat pada
nomor …
8. Banyaknya orbital yang ditempati oleh sepasang elektron dalam atom 25Mn adalah....
A. 8
B. 12
C. 16
D. 20
E. 30
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Soal PG = x 100
8
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO/Mading
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
14