Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS/SEMESTER : X/1
MATERI POKOK : Konfigurasi Elektron, Golongan, dan
Periode

DISUSUN OLEH:
Teguh Harianto
SMA NEGERI 15 JAKARTA

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 15 Jakarta
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Konfigurasi Elektron, Golongan dan Periode
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit(2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4


3.3. Menjelaskan konfigurasi elektron dan 4.3. Menentukan letak suatu unsur dalam
pola konfigurasi elektron terluar untuk tabel periodik berdasarkan
setiap golongan dalam tabel periodik konfigurasi elektron

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.1Menjelaskan kulit dan sub kulit serta 4.3.1Menjelaskan langkah-langkah yang
dengan bilangan kuantum. (communicative) harus dilakukan untuk menentukan
3.3.2Menggunakan prinsip aufbau, aturan letak suatu unsur dalam sistem
Hund dan azas larangan Pauli untuk periodik berdasarkan konfigurasi
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram elektron.(Critical thinking)
orbital
3.3.3 Menentukan konfigurasi electron
3.3.4 Menentukan periode dan golongan dari
konfigurasi elektron
3.3.5Menentukan bilangan kuantum elektron
(kemungkinan elektron berada). (Critical
thinking)
C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan ke-1
1. Melalui metode diskusi secara berkelompok peserta didik dapat menjelaskan kulit dan
subkulit dan menggunakan prinsip Aufbau, Larangan Pauli dan aturan Hund dalam
menuliskan konfigurasi elektron(Collaboration)
2. Melalui model pembelajaran problem based learning dan metode diskusi secara
berpasangan peserta didik dapat menentukan dan menyebutkan letak unsur dalam
system periodic unsur berdasarkan konfigurasi electron. (Collaboration and critical
thinking)

Pertemuan ke-2
1. Melalui model pembelajaran discovery learningsecara berkelompok peserta didik
dapat menentukan bilangan kuantum suatu unsur dengan menggunakan prinsip
Aufbau, Larangan Pauli dan aturan Hund dalam menuliskan konfigurasi
elektron(Collaboration, critical thinking, dan character)
2. Melalui model pembelajaran metode project based learningdan metode jigsawsecara
berkelompok siswa diminta untuk mebuat suatu literasi dalam bentuk mapping
madding (Communicative, Creative dan Collaboration)

D. MateriPembelajaran
Konfigurasi Elektron, Golongan, Periode dan Bilangan Kuantum

Pertemuan ke-1
1. Prinsip Aufbau
2. Larangan Pauli
3. Konfigurasi Elektron
4. Golongan dan Periode

Pertemuan ke-2
5. Aturan Hund
6. Bilangan Kuantum

Pemetaan Materi Pembelajaran dalam Dimensi Pengetahuan

Materi Dimensi Pengetahuan


Pembelajaran Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
1. Aturan 1. Atom memiliki 1.Elektron bergerak - -
Aufbau, elektron yang mengelilingi inti atom
Larangan bergerak 2.Elektron akan
Pauli mengelilingi menempati subkulit
inti atom dari energi terendah
sesuai dengan hingga energi tertinggi
lintasan yang (Aufbau)
dimiliki 3.Tidak boleh ada
2. Di dalam kulit elektron dengan empat
terdapat sub bilangan kuantum
kulit dimana yang sama(Pauli)
elektron
tersusun atas
orbital
3. Setiap atom
memiliki kulit
dengan energi
tertentu
2. Konfigurasi 1. Konfigurasi 1.Urutan tingkat energi Langkah – - Menentuk
Elektron elektron pada dari yang paling rendah langkah an
kulit terakhir ke yang paling tinggi membuat konfiguras
dapat 1s<2s<2p<3s<3p<4s<3d konfigurasi i elektron
menentukan <dst elektron unsur
golongan dan 2.Menentukan Periode - Tentukan golongan
periode suatu unsur dari nilai jumlah A dan B
kulit terbesar yang proton
dimiliki - Gunakan
3.Menentukan golongan prinsip
suatu unsur yang aufbau dan
konfigurasi elektron larangan
ditentukan dari jumlah Pauli
elektron terakhir kulit
terluar
4.Unsur golongan A
ditentukan dari elektron
valensi yang memiliki
kulit s atau s,p
5.Unsur golongan B
ditentukan dari elektron
valensi yang memiliki
kulit s,d
3. Aturan Suatu atom 1. Elektron memiliki - -
Hund mengalami gerakan yang saling
keadaan yang berlawanan yang
paling stabil jika dituliskan dalam nilai
semua elektron s=+1/2
merata ke semua s= - 1/2
orbital
4. Bilangan - 1.Bilangan kuantum Menentukan -
Kuantum utama menentukan bilangan
besarnya tingkat energi kuantum
dilambangkan dengan n suatu atom
2.Bilangan kuantum yang
azimut atau momentum diketahui
sudut (l) memberikan notasi
informasi mengenai unsurnya
bentuk orbital baik
3.Bilangan kuantum golongan A
magnetik menentukan dan B
arah orientasi dari
orbital di dalam ruang
relatif terhadap orbital
yang lain
4.Bilangan kuantum spin
merupakan bilangan
kuantum yang terlepas
dari pengaruh
momentum sudut

*Materi Pembelajaran Lengkap terdapat pada Lampiran 1 dan Lampiran 4

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran: Discovery Learning, Problem based Learning dan Project Based
Learning
Metode Pembelajaran: Diskusi, presentasi, tanya jawab, dan ceramah (JigSaw, TSTS,
Mading)
(Critical Thinking, Creativity, Communication,Collaboration, dan Literacy)

F. Media Pembelajarandan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran : Whiteboard, LCD, laptop, video mengenai konfigurasi elektron,
karton dan ATK untuk membuat mading.
2. Sumber Belajar : Buku Kimia SMA kelas X, internet, dan sumber
belajar lain yang relevan
(Critical Thinking, Creativity, and Literacy)

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1: (3 JP)

Indikator Pencapaian Kompetensi:


3.3.1 Menjelaskan kulit dan sub kulit (communicative)
3.3.2 Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
3.3.3 Menentukan konfigurasi electron
3.3.4 Menentukan golongan dan periode

Tahapan Pembelajaran:

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


Pendahuluan 1. Guru memulai berdoa sebelum memulai 15’
pelajaran
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
3. Guru mengaitkan materi sebelumnya yaitu
merupakan atom menurut Niels Bohr dengan
materi yang akan dipelajari
4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan
yang akan dilakukan
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Inti Stimulation/ 7. Peserta didik memperhatikan dan menyimak 10’
pemberian tayangan video tentang bentuk atom,
rangsangan pelepasan electron pada suatu atom
(pembentukan spectrum)(Critical Thinking,
Collaboration, and Literacy)
Problem 8. Peserta didik diberi kesempatan untuk 10’
Statement/ bertanya setelah memperhatikan dan
Identifikasi menyimak tayangan videotersebut dengan
masalah pertanyaan diantaranya sebagai berikut:
- Apa saja yang terdapat di suatu atom?
- Bagaimana electron mengelilingi
lintasannya ? (apakah boleh sembarang?)
- Mengapa warna yang dihasilkan bias
berbeda – beda?
(Critical Thinking,
Communication,Character, dan HOTS)
Data 9. Secara berpasangan dengan teman sebangku, 45’
Collection/ peserta didik mencari informasi dari berbagai
Pengumpulan sumber tentang:
Data -Aturan Aufbau
- Larangan Pauli
- Konfigurasi Elektron

Communication, Character
10. Peserta didik diberikan pertanyaan secara
berpasangan untuk menentukan letak unsur
dalam table periodic
(Critical Thinking, Creativity, Collaboration,
Character, and Literacy)
Data 11. Secara berpasangan, peserta didikberdiskusi 20’
Processing untuk menyelesaikan tugas mengenai:
(Pengolahan - Konfigurasi elektron
Data)
Verification/ 12. Peserta didik membandingkan hasil 10’
Pembuktian diskusinyadengan dengan hasil yang
sebenarnya.
13. Guru memberikan jawaban yang benar
(Critical Thinkingdan Charactery)
Generalization/ 14. Peserta didikdengan hasil terbaik 10’
Menarik mempresentasikan kesimpulannya dalam
Kesimpulan menentukan konfigurasi elekron dan
menentukan golongan dan periode
(Communicationdan Character)
15. Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
Penutup 16. Gurumemfasilitasi dan membimbing 15’
peserta didik merangkum materi pelajaran
17. Guru memfasilitasi dan membimbing
peserta didik untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran
18. Gurumemberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
19. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua: (3 JP)

Indikator Pencapaian Kompetensi:


3.3.5Menentukan bilangan kuantum elektron (kemungkinan elektron berada). (Critical
thinking)
3.3.6Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
4.3.1 Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan letak suatu
unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron.(Critical thinking)

Tahapan Pembelajaran:

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


Pendahuluan 1. Guru mengondisikan suasana belajar yang 15’
menyenangkan
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari yaitu mengenai
konfigurasi electron dan penentuan golongan
dan periode
3. Peserta didik memprediksi garis besar
cakupan materi(Critical Thinking and
Communication)
4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan
yang akan dilakukan
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Inti Stimulation/ 7. Peserta didik memperhatikan dan menyimak 10’
pemberian tayangan video animasi “alamat suatu
rangsangan electron”
(Critical Thinking, Collaboration, and
Literacy)
Problem 8. Peserta didik diberi kesempatan untuk 10’
Statement/ bertanya setelah menyimak tayangan video,
Identifikasi dengan pertanyaan diantaranya sebagai
masalah berikut:
- Apakah yang dimaksud dengan alamat suatu
electron?
- Bagaimana menentukannya bilangan
kuantum?
- Apa kegunaan bilangan kuantum?
(Critical Thinking,
Communication,Character, dan HOTS)
Data 9. Secara berpasangan, peserta didik mencari 10’
Collection/ informasi dari berbagai sumber tentang:
Pengumpulan -Aturan Hund
Data (Critical Thinking, Creativity, Collaboration,
Character, and Literacy)
Data 10. Secara berkelompok dalam enam kelompok 65’
Processing peserta didik mengerjakan mapping
(Pengolahan madingtentang konfigurasi electron, golongan
Data) & periode serta bilangan kuantum berdasarkan
pembagian setiap kelompok.
(Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan
Charactery)
Verification/ 11. Dengan menggunakan metode TSTS (two 10’
Pembuktian stay two stay) peserta didik menampilkan hasil
mapping madingnya dan menjelaskannya
kepada kelompok lain.
(Critical Thinkingdan Charactery)
Generalization/ 12. Peserta didik dengan hasil terbaik 10’
Menarik mempresentasikan kesimpulan hasil
Kesimpulan diskusinya.
13. Guru melengkapi kesimpulan hasil
diskusi
(Communicationdan Character)
Penutup 14. Peserta didik merangkum materi pelajaran 15’
dengan bimbingan guru
(Communicationdan Character)
15. Guru memfasilitasi dan membimbing
peserta didik untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran
16. Gurumemberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
17. Guru melakukan penilaian
18. Guru merencanakan kegiatan tindak
lanjut
19. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan dengan menggunakan Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : pilihan ganda
c. Portofolio : Mading
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Sikap + atau - Tindak
Perilaku Lanjut

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


(terlampir pada Lampiran 2 dan Lampiran 5)
c. Instrumen Penilaian Keterampilan
(terlampir pada Lampiran 3)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran 1: Materi Pembelajaran Pertemuan ke-1
Aturan Aufbau
Prinsip Aufbau menyatakan bahwa,
secara hipotetis, elektron yang
mengorbit satu atau lebih atom
mengisi tingkat energi terendah yang
tersedia sebelum mengisi tingkat yang
lebih tinggi (misalnya, 1s sebelum 2s).
Dengan cara ini, elektron pada atom,
molekul, atau ion menyelaraskan ke
konfigurasi elektron yang paling
stabil.

Aufbau adalah kata benda bahasa


Jerman yang berarti "konstruksi".
Prinsip Aufbau kadang-kadang
disebut prinsip membangun atau
aturan Aufbau. Menurut prinsip Aufbau ini elektron di dalam suatu atom akan berada dalam
kondisi yang stabil bila mempunyai energi yang rendah, sedangkan elektron-elektron akan
berada pada orbital-orbital yang bergabung membentuk subkulit[1]. Jadi, elektron mempunyai
kecenderungan akan menempati subkulit yang tingkat energinya rendah.[2]

Rincian kecenderungan "membangun" ini dijelaskan secara matematis bedasarkan fungsi


orbital atom. Perilaku elektron diuraikan oleh prinsip lain fisika atom, seperti aturan Hund dan
asas larangan Pauli. Aturan Hund menegaskan bahwa bahkan jika beberapa orbital dari energi
yang sama yang tersedia, elektron mengisi orbital kosong pertama, sebelum menggunakan
kembali orbital yang ditempati oleh elektron lainnya. Tetapi berdasarkan prinsip pengecualian
Pauli, syarat agar elektron dapat mengisi orbital yang sama, mereka harus mempunyai putaran
elektron yang berbeda (-1/2 dan 1/2).

Satu versi prinsip Aufbau dikenal sebagai model kulit nuklir digunakan untuk memperkirakan
konfigurasi proton dan neutron dalam inti atom.

Larangan Pauli
. Asas Larangan Pauli

Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin
dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron akan menempati
subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama akan mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m
= 0). Untuk itu bilangan kuantum yang terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus
mempunyai nilai berbeda (+1/2 atau -1/2)

Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah spin
berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada orbital 1s digambarkan sebagai berikut.
[1]
larangan pauli
Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua elektron? Karena jika ada
elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan mempunyai spin yang sama dengan salah
satu elektron yang terdahulu dan itu akan melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak
dibenarkan. Jumlah elektron maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah
orbitalnya. [1]
orbital s maksimal 2 elektron,
orbital p maksimal 6 elektron,
orbital d maksimal 10 elektron, dan
orbital f maksimal 14 elektron,
Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron tersebut dibedakan
berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan bahwa elektron itu
mempunyai bilangan kuantum spin berbeda.

Aturan Hund
Kaidah / Aturan Hund

Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) menyatakan bahwa elektron yang mengisi subkulit
dengan jumlah orbital lebih dari satu akan tersebar pada orbital yang mempunyai kesamaan
energi (equal-energy orbital) dengan arah putaran (spin) yang sama.

Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron
akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan
gambaran pengisian elektron pada orbital p. [1]

Contoh pengisian yang benar.


pengisian elektron pada orbital p
Contoh pengisian yang salah.
aturan hund
Subkulit yang mengandung orbital lebih dari 1 adalah p, d, dan f. Pengisian elektron menurut
aturan hund dimulai dengan mengisi satu elektron pada tiap-tiap orbital dengan arah putaran
(spin) yang sama. Setelah semua orbital terisi satu elektron, elektron sisanya akan mengisi
orbital dengan arah putaran (spin) yang berlawanan, sehingga orbital terisi pasangan elektron.
Perhatikan contoh di bawah ini

Konfigurasi Elektron, Golongan A dan B, Periode

Konfigurasi elektron juga dapat digunakan untuk menentukan letak suatu unsur pada tabel
periodik. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya. Golongan suatu unsur
ditentukan dengan menggunakan tabel seperti dibawah.
Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka unsur tersebut termasuk golongan A (utama).
Sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka unsur tersebut termasuk golongan B
(transisi).
Berikut adalah contoh menentukan golongan dan periode suatu unsur dengan konfigurasi
elektron:
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Berdasarkan konfigurasi elektron diatas, maka letak unsur adalah pada golongan VI B periode
4

Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum (bahasa Inggris: Quantum number) adalah bilangan yang menyatakan
kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan
kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat elektron dalam
orbital.[1]
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,
orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum.[2]
Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika kuantum atau
model atom modern yang dicetuskan oleh Ernest Schrodinger. Dalam mekanika
kuantum, bilangan kuantum diperlukan untuk menggambarkan distribusi elektron dalam atom
hidrogen dan atom-atom lain. Bilangan-bilangan ini diturunkan dari solusi matematis
persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen.
Jenis bilangan kuantum adalah:[3]
1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut (l) yang menyatakan bentuk orbital.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga
dimensi.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom.

Bilangan kuantum utama (n)

Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang
dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol.
Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan positif, yaitu 1,2,3,4 dan
seterusnya. Sedangkan kulit atom dinyatakan dengan huruf K,L,M,N dan seterusnya[3].
Kulit K L M N

Nilai n 1 2 3 4

contoh:
n=1 elektron berada pada kulit K;
n=2 elektron berada pada kulit L;
n=3 elektron berada pada kulit M;
n=4 elektron berada pada kulit N; dan seterusnya
Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak rata-rata elektron dari inti dalam
orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak rata-rata elektron dalam orbital tersebut
dari inti dan oleh karena itu semakin besar orbitalnya

Bilangan kuantum azimut / momentum sudut (l)


Bilangan kuantum azimut sering disebut bilangan kuantum anguler (sudut). Energi sebuah
elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut.
Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan
azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol (l) "huruf L kecil". Bilangan kuantum
azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit yang
dimana elektron berbeda. Untuk subkulit s,p,d,f bilangan kuantum azimut berturut-turut adalah
0,1,2,3
Nilai bilangan kuantum azimut atau "l" ini bergantung pada nilai bilangan kuantum utama atau
"n" . Untuk nilai n tertentu, l mempunyai nilai bilangan bulat yang mungkin dari 0 sampai (n-
1). Bila n-1, hanya ada satu nilai l yakni l =n-1=1-1=0. Bila n=2, ada dua nilai l, yakni 0 dan 1.
Bila n=3, ada tiga nilai l, yakni 0,1, dan 2. Nilai-nilai l biasanya ditandai dengan
huruf s,p,d,f... sebagai berikut:

L 0 1 2 3

Nama orbital s p d f

Jadi bila l =0, kita mempunyai sebuah orbital s; bila l =1, kita mempunyai orbilat f; dan
seterusnya.
Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali disebut kulit. Satu atau lebih
orbital dengan nilai n dan l yang sama dirujuk selalu subkulit. Misalnya kulit
dengan n=2 terdiri atas 2 subkulit, l=0 dan 1 (nilai-nilai l yang diizinkan untuk n=2). Subkulit-
subkulit ini disebut subkulit 2s dan subkulit 2p di mana 2 melambangkan nilai n, sedangan s
dan p melambangkan nilai l[3].
Tabel dibawah ini menunjukkan keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit serta jenis
subkulit dalam suatu atom.
Jenis Jumlah Elektron
subkulit orbital maksimum

Subkulit
1 orbital 2 elektron
s

Subkulit
3 orbital 6 elektron
p

Subkulit
5 orbital 10 elektron
d

Subkulit
7 orbital 14 elektron
f

Bilangan kuantum magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak
adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan l yang sama
tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut sedikit berubah. Hal ini
dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar[2].
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan
aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu sekitar
inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat
ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m [2].

Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum azimut/momentum
sudut l. Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m sebagai berikut: -l, (-l + 1), ..., 0 , ... ,
(+l - 1), +l
Bila l =0, maka m=0. Bila l =1, maka terdapat tiga nilai m yaitu -1,0,dan -1. Bila l =2, maka
terdapat lima nilai m yaitu -2,-1,0,+1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital dalam
subkulit dengan nilai l tertentu[3].

Bilangan kuantum spin (s)


Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai
simbol "s" atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron
dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = +1/2 atau -1/2[1].
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai
contoh, untuk nilai s=+1/2 berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s=-
1/2 berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang
orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50%
dan peluang untuk ke bawah adalah 50%

Lampiran 2: Kisi-kisi dan Instrumen Pertemuan ke-1


Kisi-kisi Pertemuan ke-1 dan ke-2

Materi Taksono No Bentuk


IPK Indikator Soal
Pembelajaran mi Soal Soal
3.3.1Menjelask Konfigurasi C2 Peserta didik dapat 1 PG
an kulit dan Elektron menentukan elektron
sub kulit serta valensi
dengan Prinsip Peserta didik dapat 2 PG
bilangan Aufbau, menentukan kulit valensi
kuantum. Aturan Hund
(communicati dan larangan
ve) Pauli
3.3.2Menggun
akan prinsip
aufbau, aturan
Hund dan azas
larangan Pauli
untuk
menuliskan
konfigurasi
elektron dan
diagram orbital
3.3.3
Menentukan
konfigurasi
electron
3.3.1Menjelask Golongan, C2 Peserta didik dapat 3,4 PG
an kulit dan Periode, menentukan golongan dan
sub kulit serta Konfigurasi Periode suatu unsur baik
dengan Elektron dari notasi unsur atau dari
bilangan konfigurasi elektron
kuantum.
(communicati
ve)
3.3.2Menggun
akan prinsip
aufbau, aturan
Hund dan azas
larangan Pauli
untuk
menuliskan
konfigurasi Konfigurasi C2 Peserta didik dapat 5,6 PG
elektron dan electron, menentukan bilangan
diagram orbital Bilangan kuantum suatu unsur
3.3.3 Kuantum
Menentukan Orbital, sub C2 Peserta didik dapat 7 PG
konfigurasi kulit dan spin menentukan penempatan
electron electron sesuai dengan
3.3.4 aturan Aufbau, hund dan
Menentukan Larangan Pauli
periode dan C2 Menentukan jumlah orbital 8 PG
golongan dari suatu unsur
konfigurasi
elektron
3.3.5Menentuk
an bilangan
kuantum
elektron
(kemungkinan
elektron
berada).
(Critical
thinking)

Instrumen Penilaian Pertemuan Ke-1


Pilihan Ganda
1. Suatu atom mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p64s23d104p5 . Pernyataan yang
benar adalah . . . .
A. elektron valensi atom itu adalah 5
B. elektron valensi atom itu adalah 7
C. elektron valensi atom tersebut adalah 10
D. konfigurasi elektron [Kr]4p5
E. konfigurasi elektron [Kr]4s2

2. Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron :


1s22s22p63s23p64s23d104p6
Yang merupakan kulit valensi unsur tersebut adalah . . . . .
A. 4s
B. 4p
C. 3d
D. 4s, 4p
E. 3d, 4s, 4p

3. Unsur 27Al13 didalam sistem periodik terletak pada ...


A. Golongan VI B ,Periode 4
B. Golongan VIA ,periode 4
C. Golongan IIIA ,periode 3
D. Golongan IIIB ,periode 3
E. Golongan IIIA ,periode 4s

4. Konfigurasi elektron suatu unsur adalah : 1s22s22p63s23p63d104s24p64d75s2 unsur tersebut


di dalam tabel periodik unsur terdapat pada ...
A. Golongan IIA ,Periode 5
B. Golongan VA ,periode 7
C. Golongan IIIA ,periode 3
D. Golongan VIIIB ,periode 5
E. Golongan IIIA ,periode 4s

5. Diketahui konfigurasi. Electron :1s²,2s²,2p⁶,3s²,3p⁶,4s²,3d¹⁰,4p⁶.Tentukan keempat


bilangan kuantum pada electron terluar dan kulit terluar!
A. n=4 ; l=2 ; m=-1 ; s=-1/2
B. n=4 ; l=1 ; m=+1 ; s=-1/2
C. n=4 ; l=2 ; m=-1 ; s=-1/2
D. n=4 ; l=1 ; m=-1 ; s=-1/2
E. n=4 ; l=1 ; m=+1 ; s=-1/2

6. Elektron terakhir atom X memiliki 4 bilangan kuantum sebagai berikut.


n = 4, l = 1, m= 0, s = -1/2
Nomor atom unsur X tersebut adalah . . .
A. 20
B. 25
C. 30
D. 35
E. 36

7. Tabel pengisisian elektron ke dalam orbital :

Pengisian elektron yang sesuai dengan prinsip Aufbau dan aturan Hund terdapat pada
nomor …

A. 1 dan 2 C. 1 dan 4 E. 2 dan 4


B. 1 dan 3 D. 3 dan 3

8. Banyaknya orbital yang ditempati oleh sepasang elektron dalam atom 25Mn adalah....
A. 8
B. 12
C. 16
D. 20
E. 30

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Soal PG = x 100
8
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO/Mading

No Aspek yang dinilai Kategori skor


1 Menuliskan judul Ada benar 2
Ada, salah 1
Tidak ada 0
2 Menuliskan konsep Ada benar 2
Ada, salah 1
Tidak ada 0
3 Menuliskan prosedur Ada benar 2
Ada, salah 1
Tidak ada 0
4 Menuliskan contoh soal Ada benar 2
Ada, salah 1
Tidak ada 0
5 Menuliskan latihan Ada benar 2
Ada, salah 1
Tidak ada 0
6 Menuliskan identitas Ada benar 2
kelompok
Ada, salah 1
Tidak ada 0
7 menjawab pertanyaan Latihan Ada benar 2
Ada, salah 1
Tidak ada 0

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
14

Anda mungkin juga menyukai