Anda di halaman 1dari 3

PENGHAPUSAN PIUTANG

Dalam perusahaan yang biasa melakukan transaksi penjualan dengan pembayaran kredit,
memungkinkan adanya piutang yang dilakukan dapat diterima pembayaranya, bahkan dinyatakan
tidak mungkin dapat ditagih sehingga harus dihapuskan. Dalam bagian ini, dibahas mengenai
prosedur penghapusan piutang dan prosedur pencatatanya.

1. Prosedur penghapusan piutang


Piutang dihapuskan berdasarkan keputusan kepala bagian keuangan setelah dinyatakan tidak
mungkin dapat ditagih berdasarkan alasan yang sudah diverifikasi(dibuktikan) kebenaranya.
2. Prosedur pencatatan transaksi penghapusan piutang
Ada dua metode pencatatan yang dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi
penghapusan piutang yaitu metode langsung dan metode tidak langsung
a. Penerapan metode langsung
Piutang yang terjadi ditahun ini sampai tahun depan belum dibayar, maka akan diakui
dan dicatat ditahun berikutya setelah terjadinya piutang
1. Pencatatan transaksi penghapusan piutang
Transaksi penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan men debit akun
beban penghapusan piutang dan meng kredit akun piutang dagang
Contoh :
Beban penghapusan piutang Rp. 1.150.000,-
Piutang dagang Rp. 1.150.000,-
2. Pancatatan transaksi penerimaan piutang yang telah dihapuskan
Ada dua kemungkinan saat terjadinya piutang dihapuskan
1. Terjadi pada periode yang sama dengan periode saat terjadinya penghapusan
piutang
2. Terjadi pada periode akuntansi berikutnya atau setelah periode saat terjadi
penghapusan piutang.
Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayaranya pada periode
yang sama, jumlah uang atau nilai barang yang diterima dicatat dengan men
debit akun aktiva yang bersangkutan, dan meng kredit akun beban penghapusan
piutang
Contoh :
Pada tanggal 10 februari 2009 PD SARI menghapuskan piutang pada debitur
harsono sebesar Rp. 1.150.000,-. Pada tanggal 15 maret 2009, harsono datang
tetapi hanya menyatakan kesanggupan melunasi hutang nya pada tanggal 5 april
2009. Berdasarkan bukti memorial, peristiwa tersebut dicatat dalam kartu
piutang harsono sebagai mutasi debit. Dibagian jurnal dicatat dalam buku jurnal
umum sebagai berikut
Piutang dagang Rp. 1.150.000,-
Beban penghapusan piutang Rp. 1.150.000,-

b. Penarapan metode penyisihan


Dalam penerapan metode penyisihan (allowance mothode). Kerugian piutang yang
menjadi beban suatu periode akuntansi dihubungkan dengan piutang yang terjadi dalam
periode yang bersangkutan. Besaran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan taksiran
besarnya piutang yang tidak dapat ditagih. Taksiran kerugian piutang diakui dicatat pada
tiap akhir periode. Artinya bukan pada saat terjadi penghapusan piutang. Metode
penyisihan biasa digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang pada umum nya
melakukan penjualan dengan pembayaran kresit
1. Pencatatan beban penghapusan piutang
Taksiran kerugian piutang dicatat berdasarkan bukt memorial yang dikeluarkan oleh
bagian kredi. Pada akhir periode, besarnya piutang yang ditaksir tidak dapat diterima
pembayaranya, dicatat dalam jurnal umum dengan mendebit akun beban
penghapusan piutang (bad debts expense) dan kredit akun penyisihan kerugian
piutang (allowance for bad debts)
Sebagai ilustrasi, dalam buku besar PD SARI tanggal 31 desember 2009, akun piutang
dagang menjunjukan saldi Rp 225.000.000,00 Dari jumlah tersebut ditaksir tidak
dapat diterima pembayaran sebesar 3% atau sebesar 3% x Rp 225.000.000,00 = Rp
6.750.000,00 jumlah tersebut diakui sebagai beban penghapusan piutang tahun
2009, sebagai bukti memorial, jurnal yang dibuat pada tanggal 31 desember 2009
(penyesuaian) sebagai berikut :
Beban penghapusan piutang 6.750.000
Penyusutan kerugian piutang 6.750.000
2. Pencatatan transaksi penghapusan piutang
Berdasarkan data neraca pada contoh di atas akun penyisihan kerugian piutang pada
tanggal 1 januari 2010, menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 6.750.000. Akun
tersebut di debit setiap terjadi transaksi penghapusan piutang. Artinya kerugian dari
piutang yang tidak dapat di tagih, dibebankan pada akun penyisihan kerugian dari
piutang yang tidak dapat ditagih, dibebankan kepada akun penyisihan kerugian
piutang, sehingga piutang yang telah dihapuskan dalam dalam tahun 2010 tidak
menjadi beban (kerugian) tahun 2010, sebagai ilustrasi pada tanggal 12 maret 2010
PD SARI menghapuskan piutang pada toko BARU sebesar 750.000 karena debitur
yang bersangkutan jatuh pailit (bangkrut) . buku memorial no 013, transaksi tersebut
dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut :
Penyisihan kerugian piutang 750.000
Piutang dagang 750.000
Setelah pos jurnal dipindahbukukan akun penyisihan kerugian piutang dalam buku
besar pada tanggal 12 maret 2010 akun akan tampak seperti dibawah ini :
Akun : penyisihan kerugian piutang

tanggal keterangan ref debet kredit Debet Kredit

Jan 1 saldo - - - - 6.750.000

Mart 12 posting JU 750.000 - - 6.000.000

Saldo akun penyisihan kerugian piutang diatas berkurang sebesar piutang yang
dihapuskan. Saldo akun penyisihan kerugian piutang akan berkurang setiap terjadi
transaksi penghapusan piutang, sehingga pada akhir periode tersebut bisa bersaldo
debit, bisa juga bersaldo kresit, saldo debit menunjukkan piutang yang dihapuskan
lebih besar daripada penyisihan kerugian piutang yang disediakan. Saldo kredit
menunjukkan piutang yang dihapuskan lebih kecil daripada penyisihan yang
disediakan.
kartu piutang mutasi
tanggal no bukti keterangan debit kredit saldo
mart 1 Saldo awal bulan - - 750000
mart 12 BM 013 dihapuskan - 750000

3. Penentuan jumalh taksiran kerugian piutang


Dalam penerapan metode penyisihan, kerugian piutang ditetapkan pada tiap akhir
periode berdasarkan taksiran besarnya piutang yang tidak dapat diterima
pembayaranya, taksiran jumlah kerugian piutang dapat ditetapkan sebagai berikut :
a. Menggunakan pendekatan laba rugi, taksiran jumlah kerugian piutang
ditentukan berdasarkan jumlah penjualan kredit dalam periode yang
bersangkutan atau yang di informasikan dalam laporan laba rugi
b. Menggunakan pendekatan neraca. Taksiran jumlah kerugian piutang ditentukan
berdasarkan saldo piutang pada akhir periode yang di informasikan dalam
neraca. Dalam pelaksanaan nya dapat dilakukan dengan menetapkan suatu
presentase tertentu dari saldo piutang pada akhit periode, atau dengan cara
menetapkan suatu presentase tertentu dari tiap kelompok piutang yang
ditetapkan berdasarkan analisis usia piutang, cara terakhir ini disebut Anging
methode
c.

Anda mungkin juga menyukai