Anda di halaman 1dari 18

JURNAL PSIKOLOGI

VOLUME 6, NO.1, APRIL 2011: 365 – 382

PERAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA:


STUDI META-ANALISIS

M. L. Anantasari1
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

abstract

The meta-analysis review aimed to examine the role of social support on


contributing to posttraumatic growth. The result of meta-analysis of 22 effect sizes
from 3435 subject showed that social support moderately related to posttraumatic
growth (r = 0,296). The difference in variance of correlation can be caused by
sampling error (35%) and error in measurement of independent as well as
dependent variable (1,21%).

Keywords : Meta-analysis, Social Support, Posttraumatic Growth

1
Korespondensi mengenai artikel ini dapat
dilakukan dengan menghubungi:
ananta_ml@yahoo.com

365
ANANTASARI

Literatur psikologi mengenai Masa Depan (24 Juni 2011) menceritakan


trauma pada umumnya berfokus pada mengenai pengalaman orang sukses yang
keadaan patologis sebagai hasil pada puncak kejayaannya mendapatkan
pengalaman traumatik yang dialami. musibah hingga mengalami kecacatan.
Sejalan dengan perkembangan psikologi Dalam pergulatan yang tidak mudah,
positif, topik mengenai pertumbuhan pasca pengalaman traumatik tersebut justru
trauma makin banyak menjadi bahan menjadi titik balik dalam hidup, sehingga
kajian. Gagasan ini sesungguhnya bukan dalam segala keterbatasan, mereka
hal baru, karena ide mengenai hal positif menjadi pribadi yang lebih berkualitas
di balik suatu penderitaan telah ada sejak secara pribadi dan iman
jaman dahulu, dan dapat ditemukan dalam (http://www.kickandy.com). Masih
literatur-literatur kuno, ilmu filsafat dan banyak lagi pengalaman semacam ini yang
kepercayaan (Tedeschi & Calhoun, 2004). ditayangkan dalam berbagai program acara
Keterbatasan, pengalaman yang maupun dituliskan sebagai kisah-kisah
menimbulkan penderitaan bahkan trauma, inspiratif dalam berbagai buku.
bagi sebagian orang justru dapat menjadi Dalam kajian psikologi,
titik balik dalam hidup, yang membawa posttraumatic growth diartikan oleh
perubahan atau transformasi ke arah suatu Tedeschi, Park & Calhoun (1996) sebagai
kualitas pribadi yang lebih unggul . kecenderungan sebagian individu untuk
Contoh-contoh fenomena semacam ini mengalami suatu perubahan positif
sering ditayangkan dalam siaran televisi. sebagai hasil perjuangan melewati
Salah satu contoh, dalam tayangan acara peristiwa traumatik atau krisis hidup yang
talk show Kick Andy, Episode Cermin terjadi. Perubahan tersebut terkait dengan
Untuk Berbagi (1 Juli, 2011), dikisahkan hubungan dengan orang lain (relating to
pasangan orangtua dari penderita others, kekuatan personal (personal
thalassaemia, yang selama 20 tahun strength), apresiasi terhadap hidup
melakukan perjuangan yang sangat (appreciation of life), kemungkinan
menguras hati, energi dan biaya, hingga peluang baru (new possibilities dan
akhirnya sang putera berpulang. perubahan spiritual (spiritual change).
Pengalaman ini justru membuat pasangan Tedeschi & Calhoun (2004)
tersebut bertekad untuk membantu para menggambarkan bahwa individu yang
penderita lain dengan mendirikan Yayasan dapat bangkit dan tumbuh secara
Thalassaemia Indonesia yang masih psikologis setelah melalui ujian kehidupan
berdiri hingga saat ini. Episode Menantang akan mengalami peningkatan diri dalam

JURNAL PSIKOLOGI 366


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

hal memberikan dukungan sosial, hubungan yang membuat dirinya merasa


berempati kepada penderitaan orang lain, diperhatikan dan dicintai. (Cobb, 1976).
lebih mandiri, menghargai hidup Dalam bahasa yang lebih membumi,
mengembangkan kehidupan spiritualnya dukungan sosial diartikan oleh Sarason,
dengan banyak menghayati eksistensi Levine, Basham & Sarason, (1983)
hidup atau dengan mengembangkan relasi sebagai kehadiran seseorang yang dapat
yang lebih dalam dengan Pencipta. diandalkan, yang mengerti diri kita serta
Tedeschi dan Tedeschi (2007), membiarkan diri kita merasakan
(Joseph & Linley, 2008) dan Schiraldi kepedulian, arti dan cinta.
(2009) mengemukakan bahwa dalam ilmu Beberapa ahli (Lazarus dalam
sosial, fenomena pertumbuhan pasca Willis, 1991; Langford,dkk., 1997)
trauma telah diselidiki secara sistematis menyatakan beberapa unsur dukungan
dalam 20 tahun terakhir ini. Dalam hal ini, sosial, yaitu (1) dukungan emosi, yakni
peluang meneliti faktor yang berkontribusi perhatian, penerimaan, empati dan
terhadap pertumbuhan pasca trauma masih kepedulian (2) dukungan penghargaan,
sangat diperlukan. berupa dukungan untuk maju, penghargaan
Banyak faktor yang terkait dengan dan penghormatan; (3) dukungan
proses transformasi menuju suatu instrumental, yakni pemberian bantuan
pertumbuhan psikologis setelah melewati secara langsung; (4) dukungan informatif
suatu krisis hidup, di antaranya faktor berupa petunjuk, nasihat atau saran.
efikasi diri (Cieslak, dkk., 2009), koping Dukungan sosial berperan dalam
(Siegel, Schrimshaw & Pretter, 2005; membantu individu yang mengalami
Dirik & Karanci, 2008), kepribadian penderitaan untuk segera dapat bangkit
(Sheik, 2004), proses kognitif (Senol- dan bertumbuh. Dukungan sosial berperan
Durak & Ayvasik, 2010; Taubman,dkk., dalam membimbing individu untuk
2011), religiositas (Golub, dkk, 2010). mengubah situasi, mencari makna dari
Salah satu faktor lain yang tak kalah situasi dan membimbing reaksi emosi
penting adalah dukungan sosial (Tedeshi terhadap situasi (Thoits, 1986),
& Calhoun, 2004). meningkatkan perasaan dimiliki dan
Dukungan sosial diartikan sebagai memiliki, keintiman, menaikkan rasa
sejauh mana individu dalam masa-masa berarti, lebih merasa positif terhadap diri
sulitnya mendapatkan bantuan dari orang- sendiri dan meningkatkan rasa kendali
orang di lingkungannya berupa pemberian pada diri (Cobb, 1976). Menurut Boyle
informasi, penerimaan, kehangatan dkk. (1991) dukungan sosial memiliki dua

367 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

fungsi yakni dapat melindungi dari situasi diyakini menjadi komponen krusial dalam
yang penuh tekanan dan dapat evolusi pertumbuhan pasca trauma. Akan
membimbing individu untuk memandang tetapi secara empiris, beberapa studi tidak
peristiwa negatif sebagai sesuatu yang selalu menunjukkan hal yang sama.
tidak terlalu menakutkan. Pernyataan ini Beberapa hasil yang menemukan bahwa
selaras dengan pendapat Sarason, dkk dukungan sosial berperan besar dalam
(1983) yang menyatakan bahwa dukungan pertumbuhan pasca trauma tampak dalam
sosial dapat memberikan perlindungan studi berikut.
bagi individu untuk melawan stress dengan Dirik dan Karanci (2008) meneliti
cara membantu meningkatkan persepsi pertumbuhan pasca trauma pada penderita
bahwa individu memliki daya yang lebih rheumatoid arthritis di Turki. Hasilnya
besar untuk mengatasi permasalahan. menunjukkan bahwa ada hubungan yang
Berdasarkan arti penting yang sangat signifikan antara dukungan sosial
dimiliki, dukungan sosial diperhitungkan dan pertumbuhan, baik dalam hitungan
sebagai sumber utama dalam model yang total ataupun bila dikorelasikan
diciptakan oleh Schaefer & Moos (1998 perdomainnya. Studi yang dilakukan
sebagai suatu usaha memahami dampak Bozo,dkk., (2009) menunjukkan bahwa
positif dari krisis dan transisi kehidupan penerimaan dukungan sosial, baik secara
merupakan. Dukungan sosial menjadi total atau dalam tiap bagiannya yakni dari
suatu sumber daya lingkungan yang keluarga, teman dan teman pribadi dapat
perannya sering diperhitungkan dalam memberikan kontribusi terhadap
teori-teori perubahan positif dalam hidup pertumbuhan pasca trauma pada pasien
Sheik (2004) menyatakan dengan penderita kanker setelah operasi.Hasil
tegas bahwa studi-studi yang dilakukan serupa ditemukan dalam studi Schwarzer,
mengenai hubungan antara dukungan dkk., (2006) pada penderita kanker, Golub,
sosial dan pertumbuhan pasca trauma telah dkk., (20010) pada waria dan Taubman,
menyisakan ketidakjelasan. Hasil yang dkk., (2011) yang meneliti ibu yang baru
didapatkan dari penelusuran yang saja melahirkan anak. Perlu dicatat bahwa
dilakukan terhadap hasil studi mengenai tampaknya korelasi kedua variabel juga
keterkaitan antara dukungan sosial dan dipengaruhi faktor budaya. Sebagai
pertumbuhan pasca trauma yang contoh, penelitian yang dilakukan di Turki
dipublikasikan hingga tahun 2011, masih ( Dirik dan Karanci, 2008) yang berbudaya
menyiratkan ketidakpastian tersebut. kolektif mendapatkan hasil adanya
Secara konseptual dukungan sosial korelasi yang signifikan. Dalam budaya

JURNAL PSIKOLOGI 368


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

kolektif, keterikatan lebih besar daripada bahwa hanya ada satu jenis dukungan
nilai kemandirian. Dalam hal ini dukungan sosial yang berperan dalam pertumbuhan
sosial memegang peranan penting. pasca trauma pada veteran perang yakni,
Sementara beberapa hasil studi dukungan sosial yang berasal dari anggota
yang tidak sepenuhnya mendukung unit, sementara dukungan dari atasan tidak
hubungan antara hubungan sosial dan berperan.
pertumbuhan pasca trauma terlihat pada Kesenjangan yang terjadi antara
beberapa temuan lainnya. Studi Sheik keyakinan akan arti penting dukungan
(2004) terhadap penderita sakit jantung sosial bagi pertumbuhan pasca trauma
menyimpulkan bahwa tidak ditemukan dengan beberapa bukti empiris yang tidak
korelasi yang signifikan antara dukungan sepenuhnya mendukung menimbulkan
sosial dengan pertumbuhan pasca trauma. pertanyaan besar yang perlu diselidiki
Tidak adanya hubungan juga ditemukan lebih jauh. Apabila dukungan sosial tidak
dalam studi terhadap pasien sakit kanker terlalu diperlukan, mengapa Tedeschi dan
(Cordova, dkk., 2001) dan studi terhadap Calhoun (2004) memasukkan unsur
pasien kanker yang menjalani transplantasi dukungan sosial dalam model yang telah
tulang (Widows, dkk, 2005) direvisinya, sebagai suatu prediktor
Hasil penelitian Cieslak, et. al. perubahan positif setelah terjadinya suatu
(2009) terhadap korban badai Katrina peristiwa traumatik. Sebaliknya apabila
menggambarkan bahwa hubungan tidak diperlukan, mengapa pula hasil yang
langsung antara dukungan sosial dan didapatkan tidak sepenuhnya mendukung.
pertumbuhan pasca trauma tidak Kesenjangan ini melahirkan celah untuk
terkonfirmasi. Hal yang sama ditemukan diadakannya penelitian lebih lanjut. Studi
dalam studi Senol-Durak & Ayvasik meta-analisis dapat menjadi salah satu cara
(2010) yang menunjukkan bahwa untuk memberikan ketegasan bagi
dukungan sosial yang diterima pertanyaan tersebut.
memberikan dampak terhadap Penelitian tidak ada yang
pertumbuhan pasca trauma pada pasien sempurna. Hasil yang didapatkan tidak
penyakit jantung apabila melalui variabel selalu mencerminkan keadaan senyatanya
mediator koping. Schroevers (2010) dalam karena ada faktor kesalahan dalam
studinya terhadap penderita kanker penelitian. Meta-analisis adalah suatu cara
menemukan dukungan emosi hanya yang dapat digunakan untuk mengoreksi
berperan kecil dalam pertumbuhan pasca kesalahan penelitian yang disebabkan oleh
trauma. Pietrzak, dkk., (2010) menemukan manusia atau peneliti itu sendiri, yang

369 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

dikenal dengan istilah artefak. Studi meta menerima atau menolak hipotesis yang
analisis dilakukan dengan melakukan diajukan (Hunter & Schmidt, 1990).
penghitungan terhadap studi-studi primer Merujuk pada uraian di atas,
yang berbentuk studi korelasi. Hasil diajukan suatu hipotesis yakni ada korelasi
akhirnya digunakan sebagai dasar untuk antara dukungan sosial dan pertumbuhan
pasca trauma.

Metode
Desain variabel dukungan sosial adalah social
Penelitian ini merupakan studi support.
meta-analisis terhadap sejumlah studi Artikel jurnal dengan format full-
primer yang pernah dilakukan untuk text, yang diperoleh berjumlah 45 buah,
menguji hubungan antara dukungan sosial yang diterbitkan antara tahun 2004 hingga
sebagai variabel prediktor dan 2011. Jurnal tersebut berasal dari berbagai
pertumbuhan pasca trauma sebagai latar belakang sumber meliputi Journal of
variabel kriteria. Happiness Studies, Journal of Happiness
Studies, Journal of Behavioral Medicine,
Sumber data Psycho-Oncology, Journal of Clinical
Data dalam penelitian ini berasal Psychology in Medical Settings, Journal of
dari studi primer yang menguji hubungan Health Psychology, Journal of Clinical
antara dukungan sosial dan pertumbuhan Psychology, Canadian Journal of
pasca trauma. Data diperoleh dari Counseling, Sosial Science & Medicine,
sejumlah artikel yang didapatkan melalui Journal of Affective Disorders, Human
database di Internet, yang ditelusuri yaitu Reproduction, Research in Developmental
melalui EBSCO, Springer-link, Pro-Quest, Disabilities, Traumatology, Stress and
Sagepub Online, PsycINFO serta Web Coping
search engine Google Scholar. Kata kunci Kriteria inklusi atau persyaratan
yang digunakan untuk variabel yang diterapkan terhadap artikel yang
pertumbuhan pasca trauma adalah adalah digunakan dalam studi meta analisis ini
posttraumatic growth, post traumatic yakni apabila (a) Adanya kejelasan dalam
growth, benefit finding, perceived benefit, studi primer yang menyatakan adanya
perception of benefit, stress-related hubungan antara dukungan sosial terhadap
growth, positive life change, adversarial pertumbuhan pasca trauma ; (b) Studi
growth dan thriving. Kata kunci untuk primer mencantumkan ukuran efek (r, t

JURNAL PSIKOLOGI 370


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

atau F) yang mengindikasikan hubungan melakukan proses coding (penyandian)


langsung antara dukungan sosial dan terhadap setiap studi. Karakteristik umum
pertumbuhan pasca trauma, serta memiliki sebagai dasar penyandian adalah jumlah
informasi statistik lain yang diperlukan subjek, tahun studi, serta karakteristik
seperti nilai rerata dan standar deviasi. konteks subjek, (b) melakukan
Dengan menggunakan dua kriteria transformasi harga F, t dan d menjadi nilai
seleksi tersebut diperoleh 22 studi yang r, (c) Bare Bone Meta-analysis untuk
berasal dari 19 artikel jurnal, tahun 2004- membuat koreksi terhadap kesalahan
2011, yang memenuhi persyaratan untuk pengambilan sampel, yang dilakukan
dianalisis dalam studi meta-analisis ini dengan cara menghitung rerata korelasi
dengan dukungan sosial sebagai variabel populasi, menghitung varians rxy (σ2r) ,
bebas dan pertumbuhan pasca trauma menghitung varians kesalahan
sebagai variabel tergantung. Data akan pengambilan sampel (σ2e), dan
dianalisis dengan menggunakan bantuan menghitung dampak pengambilan sampel,
program komputer Mocrosoft Excel 2007. (d) melakukan koreksi terhadap kesalahan
pengukuran, yang dilakukan dengan cara
Metode analisis dan interpretasi data. menghitung rerata gabungan, menghitung
Hunter dan Schmidt (1990) korelasi kesalahan pengukuran pada x dan
menyatakan ada sebelas artefak, namun y, atau menghitung koreksi sesungguhnya
dalam studi meta-analisis korelasi ini, dari populasi, menghitung jumlah kuadrat
hanya dua artefak yang dikoreksi yakni variasi (V), menghitung besaran varians
kesalahan pengambilan sampel, kesalahan yang mengacu variasi artifak, menghitung
pengukuran. Langkah-langkah yang varians korelasi sesungguhnya,
dilakukan dalam melakukan analisis dan mendapatkan nilai interval kepercayaan
interpretasi data adalah sebagai berikut: (a) dan menghitung dampak variasi reliabilitas

Hasil
Berikut ini akan dipaparkan mengenai yang mengalami peristiwa berat,
gambaran subjek penelitian dan, traumatik, stressful live events, atau
instrumen yang dipergunakan dalam studi- transisi tugas perkembangan. Karakteristik
studi primer serta hasil analisis penelitian . subjek sangat bervariasi yang terdiri atas
Partisipan dalam studi primer mahasiswa, wanita yang menjadi ibu untuk
Partisipan yang diteliti dalam saat pertama, wanita yang menjadi nenek
studi-studi primer ini adalah orang-orang untuk pertama kali, individu yang infertile,

371 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

orangtua anak AHDH, individu (a) Multidimentional Scale of Perceived


transgender, pengidap HIV/Aids, veteran Social Support (MSPSS), disusun oleh
perang, mantan narapidana, pengidap Zihmet, Dahlem, Zimet & Forley tahun
penyakit tertentu seperti kanker, 1988, digunakan dalam studi Senol-Durak
autoimmune, sakit jantung. & Ayvasik (2010), Dirik & Karanci
(2008), Bozo, dkk (2009), Taubman, dkk
Instrumen Dalam Studi Primer (2011), Golub, dkk (2010) dan Finzi-
Instrumen yang dipergunakan Dottan (2010); (b) The Berlin Social
dalam studi-studi primer bervariasi. Support Scale yang digunakan dalam studi
Instrumen pengukur pertumbuhan pasca Schwarzer, dkk.(2006); (c)Social Support
trauma adalah (a) Post Traumatic Growth Questionnaire yang digunakan dalam studi
Inventory (PTGI) yang disusun oleh Sheik (2004); (d) Perceived Social Support
Tedeschi & Calhoun (1996), dan dalam (PSS) yang digunakan dalam studi Siegel
kumpulan studi primer ini dipergunakan & Schrimzaw (2007), Littlewood, dkk
dalam studi Senol-Durak & Ayvasik (2008); (e) Social Support Instrumen yang
(2010), Sheik, dkk (2004), Dirik & digunakan dalam studi Dunn, dkk (2011);
Karanci (2008), Paul, dkk. (2010), Bozo, (f) Social Support List yang digunakan
dkk (2009), Erbes, dkk (2005), Taubman, dalam studi Schroevers, dkk (2010) ; (g)
dkk (2011), Pietrzak, dkk (2010), Rieck, The Unit Support Scale yang digunakan
dkk (2005) dan Finzi-Dottan (2010); (b) dalam studi Pietrzak (2010); (h) Social
Stress-Related Growth Scale (SRGS) Support for Trauma Scale (SSTS) yang
dikembangkan oleh Park, Cohen & Murch, digunakan dalam studi Rieck, dkk (2005);
yang dipergunakan dalam studi Siegel, (i) The Inventory of Postdisaster Social
Schrimsaw & Pretter (2005), Golub, dkk Support, dikembangkan oleh Norris, dkk,
(2010); (c) Benefit Finding yang dipergunakan dalam studi Cieslak, dkk
digunakan dalam studi Schwarzer, (2009)
dkk.,(2006); (d) Thriving Scale yang
digunakan dalam studi Siegel & Hasil Analisis dan Interpretasi Data
Schrimzaw (2007), Littlewood, dkk Dari 22 studi yang berasal dari 19
(2008), Dunn, dkk (2011); (e) Silver artikel, dengan jumlah subjek sebesar 3435
Lining Questionnaire yang digunakan orang, diperoleh informasi statistik berupa
dalam studi Schroevers, dkk (2010) koefisien korelasi, koefisien reliabilitas
Instrumen yang dipergunakan konsistensi internal kedua variabel
untuk mengukur dukungan sosial adalah sebanyak jumlah studi. Nilai koefisien

JURNAL PSIKOLOGI 372


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

korelasi kedua variabel berkisar antara - Dari penghitungan didapatkan


0.07 – 0.54. Koefisien reliabilitas variabel rerata gabungan à sebesar 0,8988,
Dukungan Sosial berkisar antara, 0,8307 - estimasi rerata populasi setelah dikoreksi
0,9747 dan koefisien reliabilitas variabel sebesar 0,2963. Dengan nilai jumlah
Pertumbuhan Pasca Trauma berkisar koefisien kuadrat variasi (V) sebesar
antara, 0,9055 – 0,9849. 0,001739, maka didapatkan nilai varians
kesalahan pengukuran sebesar 0,000123.
Kesalahan dalam Pengambilan Sampel Varians korelasi populasi yang
Berdasarkan hasil penghitungan sesungguhnya setelah dikoreksi sebesar
didapatkan nilai estimasi korelasi populasi 0,01244, sementara nilai simpangan baku
sebesar (ř) 0,266, dengan varians korelasi sebesar 0,112. Berdasarkan interval
populasi sebesar 0.01573. Varians korelasi kepercayaan penerimaan sebesar 95%,
yang disebabkan karena kesalahan yakni 0.07772 < ρ < 0,51488., sementara
pengambilan sampel sebesar 0,005564. harga ρ = 0,2963, berarti korelasi
Koreksi yang dilakukan menghasilkan populasi yang diperoleh setelah setelah
estimasi varian korelasi populasi dikoreksi dengan kesalahan pengukuran
sesungguhnya sebesar 0,01017. masuk dalam daerah interval kepercayaan
Berdasarkan nilai simpangan baku sebesar 95%. Korelasi rerata sebesar 0,2963
0,10085589, didapatkan estimasi korelasi dibandingkan dengan simpangan baku
populasi dalam interval kepercayaan yang telah dikoreksi sebesar 0,1115
dengan taraf 95% sebagai berikut 0,07 < r menghasilkan nilai 2,657. Korelasi rerata
< 0,462. Nilai r masuk dalam batas menunjukkan hasil 2,66 SD di atas 0
interval kepercayaan tersebut. Nilai ř sehingga dapat disimpulkan bahwa
dibandingkan dengan SD yang telah korelasi kedua variabel adalah positif.
dikoreksi menghasilkan nilai sebesar 2,64 Penghitungan nilai varians kesalahan
SD di atas 0, sehingga dapat disimpulkan pengukuran sebesar 0,0001233 yang
bahwaada hubungan positif antara dibandingkan dengan nilai varians pada
dukungan sosial dan pertumbuhan pasca populasi sebesar 0,01017 menghasilkan
trauma. Reliabilitas korelasi studi adalah nilai varians yang disebabkan karena
0,65, sehingga dapat diketahui bahwa kesalahan pengukuran sebesar 1,21%.
dampak kesalahan pengambilan sampel Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan
sebesar 0,35 atau 35%. prosentase dampak kesalahan pengambilan
Kesalahan dalam Pengukuran sampel yang bernilai sebesar 35%.

373 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

Diskusi
Hasil dari studi meta analisis secara adanya perhatian, penerimaan, bantuan
jelas mendukung hipotesis yang secara materi, dukungan untuk merefleksi
menyatakan bahwa ada hubungan antara dan mencari makna, pemberian nasihat,
dukungan sosial dan pertumbuhan pasca serta penyediaan kesempatan untuk
trauma.Nilai korelasi yang didapatkan terlibat aktif dalam kehidupan.
setelah dilakukan pengkoreksian kesalahan Berdasarkan studi-studi kuantitatif,
sampel dan pengukuran sebesar 0,296, didapatkan beberapa penjelasan mengenai
masuk dalam kategori sedang. hasil penelitian ini. Hubungan dukungan
Peran dukungan sosial terhadap sosial dengan pertumbuhan pasca trauma
pertumbuhan pasca trauma tidak dapat yang relatif sedang dapat dijelaskan
diabaikan. Dinamika psikologis dengan temuan dari Schaefer & Moos
pertumbuhan psikologis ini tergambar (1998) dan Dirik & Karanci (2008) yang
dalam suatu studi fenomenologis yang menyatakan bahwa ada variabel mediator
dilakukan Parapully (2002) terhadap antara dukungan sosial dan pertumbuhan
orangtua dari anak yang menjadi korban pasca trauma yakni koping. Senol-Durak
pembunuhan. Proses transformasi dimulai & Ayvasik (2010) menggambarkan suatu
dengan penerimaan individu terhadap dinamika bahwa individu yang
peristiwa buruk yang terjadi, diikuti mendapatkan dukungan sosial secara kuat
dengan pengolahan secara kognitif akan mampu menggunakan strategi
sehingga temukan makna, memunculkan koping secara tepat yang memfasilitasi
suatu keputusan pribadi untuk keluar dari terjadinya pertumbuhan setelah mengalami
situasi tersebut dan melanjutkan hidup suatu peristiwa berat.
yang dengan cara sangat spesial mencapai Hasil studi Cieslak et. al (2009)
suatu hasrat bela rasa bagi sesama. Firman mendukung penjelasan di atas. Cieslak,
& Gila (2008) menggambarkan hal ini dkk menguji model adaptasi setelah
sebagai suatu pengalaman transpersonal, di trauma dari Benight dan Bandura yang
mana suatu energi yang tak pernah dilakukan terhadap survivor badai Katrina
disadari oleh individu bertransformasi yang mengidap HIV. Dari studi tersebut
dalam suatu sikap dan perilaku. Parapuly disimpulkan bahwa dukungan sosial
(2002) menegaskan bahwa salah satu merupakan faktor prediktif terjadinya
unsur yang memungkinkan proses pertumbuhan pasca trauma secara tidak
transformasi ini terjadi adalah tersedianya langsung. Dukungan sosial yang diterima
dukungan sosial yang menyediakan berhubungan langsung dengan koping

JURNAL PSIKOLOGI 374


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

efikasi diri, sementara koping inilah yang fase krisis awal tetapi tidak demikian
menjadi prediktor langsung terjadinya halnya pada pada tahap setelahnya.
pertumbuhan. Satu-satunya hubungan Nilai variansi populasi setelah
langsung antara dukungan sosial dengan melakukan pengkoreksian terhadapi
pertumbuhan hanya terjadi pada salah satu kesalahan sampling sebesar 35%. Angka
indeks pertumbuhan yakni hubungan yang cukup besar ini menunjukkan bahwa
dengan sesama. Cieslak, dkk (2009) ada banyak hal yang perlu dicermati lebih
menyatakan bahwa salah satu jauh dalam hal pengambilan sampel dalam
kemungkinan lemahnya korelasi antara studi-studi mendatang.
dukungan sosial dan pertumbuhan pasca Sampel dapat dikatakan sebagai
trauma dalam banyak studi disebabkan miniatur populasi, sehingga secara
karena tidak banyak peneliti yang proporsional sifat populasi itu harus
mengukur pertumbuhan secara total dan tergambar dalam sampel.Seorang peneliti
tidak mencoba memilah perbagian yang harus cermat dalam mengenali populasi
ada. yang akan menjadi sasaran pemberlakuan
Tampaknya jenis dan waktu hasil dari sampel. Homogenitas atau
pemberian dukungan sosial juga memiliki keseragaman yang menjadi isu penting
pengaruh yang berbeda terhadap individu dalam hal ini seringkali tidak dapat
yang mengalami trauma. Dalam diskusi terpenuhi mengingat keseragaman untuk
yang dilakukan oleh Cieslak, dkk (2009), subjek penelitian manusia tidak mudah
ditegaskan bahwa kurang signifikannya diperoleh (Hedges & Olkin, 1985). Studi
efek tidak langsung antara dukungan sosial meta analisis yang dilakukan ini
dan pertumbuhan pasca trauma dapat juga melibatkan 22 studi dengan berbagai
diakibatkan oleh efek waktu pengukuran karakteristik latar subjek yang sangat
yang dilakukan lama setelah terjadinya berariasi atau heterogen. Variasi
bencana alam. Tanpa dukungan sosial bersumber dari macam kejadian yang
yang kuat, sangat dimungkinkan telah menimpa subjek. Variasi ini membuat
terjadi proses adaptasi dalam diri individu. hasil yang ada sulit untuk
Pentingnya memperhatikan timing digeneralisasikan, seperti yang terjadi
juga dapat terlihat dalam temuan studi dari dalam penelitian Senol-Durak & Ayvasik,
Berlin Longitudinal Study of Quality of (2010) dan Golub, dkk, (2010).
Life ater Tumor Surgery (Schwarzer, dkk, Variasi berdasarkan berapa lama
2006) yang menunjukkan bahwa pengalaman traumatik tersebut telah
dukungan emosi sangat diperlukan dalam berlangsung, juga dapat menimbulkan

375 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

bias. Studi Senol-Durak & Ayvasik, Dottan, Triwitz & Golubchik, (2011) yang
(2010) menjumpai bias ini ketika tidak hanya mengambil paritisipan ibu saja dan
membedakan partisipan penderita sakit tidak melibatkan ayah, studi Bozo, dkk.,
jantung yang mengalami serangan dua (2009), dengan sampel terbatas pada
tahun lalu dibandingkan dengan yang telah partisipan wanita penderita kanker saja;
tujuh tahun berlalu. Koreksi terhadap kesalahan
Besar kecilnya jumlah subjek yang pengukuran menghasilkan nilai varians
diambil sebagai sampel penelitian juga setelah dikoreksi sebesar 1,21 %.
dapat turut andil dalam presentasi Rendahnya persentase variansi ini
kesalahan sampling. Rentangan jumlah mengindikasikan bahwa pengukuran yang
subjek dalam studi ini adalah antara 75- digunakan sudah cukup memadai. Meski
439 orang, dengan rata-rata 156 orang. demikian, agar dapat meminimalkan
Rentang jumlah partisipan antara 100-200 kesalahan pengukuran, ada beberapa hal
dapat dikatakan sedang (Kline, 2005). yang patut dicermati dalam studi meta-
Kecilnya sampel dapat mempengaruhi analisis ini, yakni keberagaman alat ukur
kekuatan dalam analisis. Beberapa peneliti dan aspek yang digunakan dalam studi ini.
yang studi primernya dilibatkan dalam Meski bertujuan mengukur hal yang sama,
studi meta-analisis ini menyatakan akan tetapi adakalanya ditemukan
kurangnya sampel sebagai salah satu perbedaan aspek di dalamnya.
keterbatasan studi (Schwarzer, dkk, 2006; Keberagaman ini juga muncul karena
Golub, dkk., 2010; Senol-Durak & beberapa alat ukur telah dimodifikasi
Ayvasik, 2010; Finzi-Dottan, Triwitz & untuk disesuaikan dengan konteks
Golubchik, 2011). Sebagaimana prinsip penelitian.
dasar yang ada, jumlah sampel yang terlalu
kecil tidak akan menjangkau sifat-sifat Keterbatasan studi
yang dimiliki oleh populasi. Studi ini tidak dapat lepas dari bias
Kesalahan sampling lainnya publikasi. Penelitian ini menggunakan
bersumber pada pengambilan sampel yang rangkuman hasil penelitian sebatas pada
tidak representatif, seperti yang dinyatakan studi-studi primer yang dipublikasikan,
dalam keterbatasan studi Rieck, et. al dan mengeksklusikan hasil studi yang
(2005) yang menyatakan bahwa tidak diterbitkan, sehingga ada
sampelnya tidak akurat; studi Taubman, kemungkinan terdapat hasil studi yang
dkk (2011), yang kurang merepresentasi menemukan efek size negatif, akan tetapi
keadaan sosiodemografiknya; studi Finzi tidak diperhitungkan. Rothstein, Sutton, &

JURNAL PSIKOLOGI 376


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

Borenstein (2005) dan Borenstein, dkk Implikasi dan Arah Penelitian Selanjutnya
(2009) dalam bukunya secara tegas Dukungan sosial berperan penting
menyatakan bahwa bias publikasi sangat terhadap pertumbuhan pasca trauma pada
mengancam meta-analisis karena ada orang-orang yang mengalami peristiwa
kemungkinan hasil yang diperoleh tidak traumatik atau krisis kehidupan. Hasil ini
dapat menggambarkan keadaan menunjukkan pentingnya meningkatkan
sesungguhnya. kesediaan untuk memberikan dukungan
Keterbatasan studi sebagai hasil sosial dalam menopang penderitaan
dari salah satu kekurangan metaanalisis sesama, terlebih dalam hidup yang dewasa
lainnya adalah variabilitas antar studi. Hal ini terasa semakin sulit. Dalam kultur
yang berpengaruh tetapi sulit dihindari budaya Indonesia yang bersifat kolektif,
adalah adanya variasi karakteristik latar dukungan sosial menjadi menjadi
belakang trauma yang menjadi fokus studi kekayaan dan sumber kesehatan mental.
ini. Seperti yang telah dibahas di atas, ada Penerimaan, perhatian, kasih,
beberapa peneliti yang memutuskan untuk penghargaan, nasihat dan hal-hal yang
mengkhususkan generalisasi pada populasi terkandung dalam dukungan sosial tidak
dengan karakteristik tertentu yang hanya dapat memulihkan keadaan individu
dipelajari, misalnya khusus bagi penderita yang sedang terpuruk akan tetapi
sakit jantung saja, sementara untuk membantu mereka untuk tumbuh menjadi
kepentingan meta-analisis hal tersebut pribadi yang semakin berkualitas.
terpaksa diabaikan. Studi utama selanjutnya mengenai
pertumbuhan pasca trauma dapat
Kesimpulan dilakukan dengan memperhitungkan
Berdasarkan hasil analisis data variabel mediator seperti koping.
dengan menggunakan meta-analisis dapat Mengingat masih ada faktor lain yang
disimpulkan bahwa ada hubungan positif belum teridentifikasi pada penelitian ini,
antara dukungan sosial dengan maka untuk penelitian selanjutnya dapat
pertumbuhan pasca trauma, dengan nilai ditambahkan variabel lain sebagai
korelasi (r) sebesar 0, 296. Variasi korelasi prediktor, antara lain religiusitas, harga
yang terdapat dalam studi-studi primer diri, penerimaan diri, optimism, efikasi diri
dapat disebabkan karena adanya kesalahan dan penilaian kognitif.
pengambilan sampel sebesar 35% dan Studi yang akan menguji kedua
kesalahan pengukuran sebesar 1,21%. variabel ini dapat menggali lebih lanjut
mengenai efek yang berbeda pada

377 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

pertumbuhan pasca trauma sebagai hasil diperlukan untuk area pertumbuhan yang
dari variasi fungsi dukungan sosial. Jenis sesuai.
dukungan sosial yang berbeda member Studi selanjutnya mengenai
pengaruh berbeda pada pertumbuhan pertumbuhan pasca trauma dapat
tertentu. Pendekatan teoritis yang lebih dilakukan dengan memperhatikan waktu
kuat sangat diperlukan untuk dapat pengambilan data, yakni lama waktu dari
membuat hipotesis yang lebih tegas guna terjadinya peristiwa traumatik serta
menguji pengaruh dukungan sosial yang mempertimbangkan faktor budaya.

Daftar Pustaka
Borenstein, M., Hedges, L.V., Higgins, Predicting Posttraumatic Growth
J.P.T., and Rothstein, Among Hurricane Katrina
H.R.(2009). Introduction to Survivors Living with HIV: The
Meta-Analysis. United Kingdom: Role of Self-efficacy, Social
John Wiley & Sons Support and PTSD symptoms.
Boyle, A, Grap, M.J., Younger, J., & Anxiety, Stress and Coping, 22,
Thomby, D. (1991) Personaliti (4), 449-463
hardiness, ways of coping, social Cobb, S., (1976). Social support as a
support and burnout in critical moderator of life stress.
care nurses. Journal of Advances Psychosom. Med., 38, 300-3-14
Nursing, 16, 7:850-857 Cordova, M.J., Cunningham, L.L.C.,
*Bozo, O, Gundogdu, E & Buyukasik- Carlson, C.R., & Andrykowski,
Colak, C. (2011). The M.A. (2001). Posttraumatic
Moderating Role of Different growth following breast cancer:
Sources of Perceived Social A controlled comparison study.
Support on the Dispositional Health Psychology, 20, 176-185.
Optimism-Posttraumatic Growth *Dirik, G & Karanci, A.N. (2008).
Relationship in Postoperative Variables Related to
Breast Cancer Patients. Journal Posttraumatic Growth in Turkish
of Health Psychology, 14, (7), Rheumatoid Arthritis Patients.
1009-1020 Journal of Clinical Psychology in
*Cieslak, R, Benight, C. Schmidt, N, Medical Settings,15, 193-203.
Luszczynska, A, Curtin, E, Calrk, *Dunn, J, Occhipnti, S, Campbell, A,
R.A & Kissinger, P. (2009). Ferguson, M & Chambers, S.K.

JURNAL PSIKOLOGI 378


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

(2011). Benefit Finding After *Golub, S.A, Walker, J, Longmire-Avital,


Cancer. The Role of Optimism B, Bimbi, D.S, & Parsons, J.T.
Intrusive Thinking and Social (2010). The Role of Religiosity,
Enviroment,16(1), 169-177. Social Support, and Stress-related
*Erbes,C,Eberly,R, Dikel, T, Johnsen, E, Growth in Protecting Against
Harris, I & Engdahl, B. (2005). HIV Risk among Transgender
Posttraumatic Growth among Women. Journal of Health
American Former Prisoners of Psychology. 15(8), 1135-1144
War. Traumatology, 11,(4), 285- Hedges, L.V & Olkin, I.(1985). Statistical
295 Methods for Meta-Analysis.
Feder, A., Southwick, S.M., Goetz, R.R., Sidney: Academic Press, Inc.
Wang, Y., Alonso, A., Smith, Helgeson, V.S., Reynolds, K.A., &
B.W.,…Vythilingam, M. Tomich, P.L. (2006). A meta-
(2008). Posttraumatic growth in analytic review of benefit finding
former Vietnam prisoners of and growth. Journal of
war. Psychiatry, 71, 359-370. Consulting and Clinical
*Finzi-Dottan, R, Triwitz, Y.S, & Psychology, 74, 797-816.
Golubchick, P. (2010). Predictors Hogan, B.E., Linden, W & Najarian, B.
of Stress-related Growth in (2002). Social Support
Parents of Children With ADHD. Intervention. Do they work?.
Research in Developmental Clinical Psychological Review,
Disabilities, 32, 510-519 22, 381-440
Firman, J. & Gila, A. (2002). Hunter, J.E. & Schmidt. (1990). Methods
Psychosynthesis: A Psychology of Meta-Analysis: Correcting
of Spirit. Albany: State Error and Bias in Research
University of New York Press. Findings. Newbury Park: Sage
Folkman, S. & Lazarus, R.S. (1985). If it Publications, Inc.
changes it must be a process: Joseph, S. & Linley, P.A. (2008), Trauma,
Study of emotion and coping Recovery and Growth. Positive
during the three stages of a Psychological Perspective on
college examination. Journal of Posttraumatic Stress. New
Personality and Social Jersey: John Wiley & Sons, Inc
Psychology, 48(1), 150-170. Kline, R.B. (2005). Principles and
Practice of Structural Equation

379 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

Modeling. New York: Guilford Morgan, C.A., & Southwick,


Press. S.M. (2010). Posttraumatic
Langford, C.P.H., Bowsher, J., Maloney, Growth in Veteran of Operations
J.P., Lillis, P.P. (1997). Social Enduring Freedom and Iraqi
Support: a conceptual analysis. Freedom. Journal of Affective
Journal of Advances Nursing Disorders, 126,230-235
25, 95-100 *Rieck, M, Shakespeare-Finch, J, Morris,
Lazarus, R. (1990). “Theory based B. & Newbery, J.(2005). A
measurement”: Response. Mixed-Method Analysis of
Psychological Inquiry, 1(1), 41- Posttrauma Outcomes: Trauma
51. Severity and Social Support from
*Littlewood, R.A, Vanable, P.A, Carey, a Psychotherapeutic Perspective.
M.P & Blair, D.C. (2008). The Canadian Journal of Counseling,
Association of Benefit Finding to 39, 86-100
Psychosocial and Health Rothstein, D.R., Sutton, A.J. &
Behavior Adaptation Among Borenstein, M. (2005).
HIV + Men and Woman. Journal Publication Bias in Meta-
of Behavioral Medicine,31,(2), Analysis: Prevention, Assessment
145-155. and Adjustments. England: John
Parappully, J, Rosenbaum, R., Daele, L Wiley & Sons Ltd.
and Nzewi, E. (2002) Thriving Sarason, I., Levine, H.M., Basham, R.B. &
after Trauma: The Experience of Sarason, B. (1993). Assesing
Parents of Murdered Children. social support: the social support
Journal of Humanistic questionnaire. Journal of
Psychology 2002 42: 33-69 Personality and Social
*Paul, M.S, Berger,R. Berlow, N, Rovner- Psychology 44, (1), 127-139
Ferguson, H, Figlerski, L. Schaefer, J.A., & Moos, R.H. (1998). The
Gardner, S & Malave, A.F. context for posttraumatic growth:
(2010). Posttraumatic Growth life crises, individual and social
and Social Support in Individuals resources and coping. In
with Infertility. Human Tedeschi, Park, C.L. & Calhoun,
Reproduction, 25, 133-141 L.G (Eds). Posttraumatic
*Pietrzack, R.H., Goldstein, M.B., Malley, growth: Positive changes in
J.C., Rivers, A.J., Johnson, D.C, aftermath of crisis. Mahwah NJ:

JURNAL PSIKOLOGI 380


DUKUNGAN SOSIAL DAN PERTUMBUHAN PASCA TRAUMA

Lawrence Erlbaum Associates, *Sheik, A.I. (2004). Posttraumatic Growth


Publishers in the Context Heart Disease.
*Schwarzer,R, Luszczynska, A, Journal of Clinical Psychology in
Boehmer,S, Taubert, S & Knoll, Medical Settings. 11, (4), 265-
N. (2006). Changes in Finding 273.
Benefit After Cancer Surgery and *Shroevers, M.J, Hegelson,V.S,
The Prediction of Well-being Sanderman, R & Ranchor, A.V.
One Year Later. Social Science & (2010). Type of Social Support
Medicine 63, 1614-1624 Matters for Prediction of
Snyders, C.R; Lopez, Shane J. 2002. Posttraumatic Growth Among
Handbook of Positive Cancer Survivors. Psycho-
Psychology. New York: Oxford Oncology,19, 46-53
University Press
*Siegel, K, Schrimshaw, E.W & Pretter, S.
Schiraldi, G.R. (2009). The Post-
(2005). Stress-Related Growth
Traumatic Stress Disorder. A
Among Women Living with
Guide to Healing, Recovery and
HIV/AIDS: Examination of an
Growth. (2nd). New York:
Explanatory Model. Journal of
McGraw-Hill Comp., Inc.
Behavioral Medicine. 28, (5),
*Senol-Durak, E & Ayvasik, H.B.(2010).
402-414.
Faktors Associated with
Posttraumatic Growth Among *Taubman, O, Ari, B, Shlomo, S.B &
Myocardial Infarction Patients: Findler, L. (2011). Personal
Perceived Social Support, Growth and Meaning in Life
Perception of the Event and Meaning in Life Among First-
Coping.Journal of Clinical Time Mothers and
Psychology in Medical Grandmothers. Journal of
Settings,17, 150-158 Happiness Studies.
*Senol-Durak, E & Ayvasik, Ditemukembali Oktober 25,
H.B.(2010).Faktors Associated 2011, dari
with Posttraumatic Growth http://www.springerlink.com/con
among the Spouses of tent/r3000401j485rvu/fulltext.ht
Myocardial Infarction ml
Patient.Journal of Health
Psychology, 15, 85-95

381 JURNAL PSIKOLOGI


ANANTASARI

Tedeschi, R.G., & Calhoun, L.G. (1996). Wilson, J.T., & Boden, J.M. (2008). The
The posttraumatic growth effects of personality, social
inventory: Measuring the positive support, and religiosity on
legacy of trauma. Journal of posttraumatic growth.
Traumatic Stress, 9, 455-471. Australasian journal of Disaster
Tedeschi, R.G., & Calhoun, L.G. (2004). and Trauma Studies, 2008(1).
Posttraumatic Growth: Willis, T.A. (1991). Social support and
Conceptual foundation and interpersonal relationships.
empirical evidence. Psyhological Prosocial Behavior. Review of
Inquiry, 15, 1-18 Personality and Social
Tedeschi, R.G., Calhoun, L.G. & Cahn, A. Psychology, 12, 265-289
(2007). Evaluating resource gain: Cermin Untuk Berbagi. KickAndy Show.
Understanding and Ditemukembali 1 Desember
misunderstanding posttraumatic 2011, dari
growth. Applied Psychology: An http://www.kickandy.com/thesho
International Review,56, 396-406 w/1/1/2118/read/CERMIN-
Thoits. P.A. (1986). Social support as UNTUK-BERBAGI.html
coping assistance. Journal of Menantang Masa Depan. KickAndy Show.
Consulting and Clinical Ditemukembali 1 Desember
Psychology 54, 49-69 2011, dari
*Widows, M,R, Jacobsen, P.B, Booth- http://www.kickandy.com/thesho
Jones, M, & Fields, K.K. (2005). w/1/1/2114/read/MENANTANG
Predictors of Posttraumatic -MASA-DEPAT.html
Growth Following Bone Marrow
Transplantation for Cancer.
Health Psychology, 24(3), 266-
273.

Ket.: * jurnal yang dianalisis

JURNAL PSIKOLOGI 382

Anda mungkin juga menyukai