Anda di halaman 1dari 18

BAB II

GAMBARAN UMUM & PERMASALAHAN

2.1 Deskripsi Proyek

2.1.1 Gambaran Umum Kota Bogor

Kota Bogor (Sunda) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-
tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah
berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 1.030.720 jiwa. Bogor
dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi.
Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan.
Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan:
boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".

Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni,
karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja
dari Kerajaan Pajajaran.

Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan
penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian
pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian
Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.

Kota Bogor memiliki banyak ikon wisata, salah satunya Kebun Raya Bogor
yang dikelilingnya mulai dijadikan sarana olahraga baru "Jogging" oleh warga Bogor
semenjak wali kota Bima Arya membenahi pedestrian di sekeliling Kebun Raya Bogor
menjadi lebih lebar dan lebih menarik.
Gambar 2.1 batas wilayah Jawa Barat

(sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f9/Locator_kota_bogor.png)

Batas Wilayah

Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai


berikut:

Utara Cilebut, Bojong Gede, dan Kemang

Timur Sukaraja dan Ciawi

Selatan Cijeruk dan Caringin

Barat Kemang, Ciomas dan Dramaga

2.1.2 Deskripsi Obyek Amatan

Pengembangan berarti berkembang, berkembang adalah menjadi besar (luas,


banyak dan sebaginya). Mengembangkan berarti membuka lebar lebar,
membentangkan, menjadi besar (luas, banyak, merata, sebagainya). Menjadikan maju
(baik, sempurna, dan sebagainya). Memperkembangkan, menjadikan lebih
berkembang. kembangan rangkaian gerak indah pada permainan pencak yang
merupakan ekspresi kelenturan dan keterampilan yang berguna untuk efektivitas
serangan, tangkisan, elakan, tangkapan, dan sebagainya, disertai dengan kemampuan
gerak tipu dan intelegensi penggunaan situasi; pengembangan proses, cara, perbuatan
mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dalam pembangunan secara bertahap
dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki bahasa upaya meningkatkan
mutu bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat
modern masyarakat proses kegiatan bersama yang dilakukan oleh penghuni suatu
daerah untuk memenuhi kebutuhannya

Wisata berarti bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan,


bersenang-senang, dan sebagainya); bertamasya; 2 piknik; alam perjalanan yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungannya sebagai objek tujuan
wisata

Religi kepercayaan kepada Tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan


adikodrati di atas manusia; kepercayaan (animisme, dinamisme); agama: kesalehan
dapat diperoleh melalui pendidikan masyarakat terasing itu juga mengenal tertentu,
misalnya dengan menyembah petir

Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid sendiri arti nya
tempat sujud, dan masjid berukuran kecil disebut Msuhola, langgar atau surau. Selain
tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan
– kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an
sering dilaksanakan di masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang
peranan dalam aktivitas social kemasyarakatan hingga kemiliteran. Masjid sendiri
mempunyai beberapa fungsi pada masa kini:

 Tempat ibadah.
 Tempat konsultan dan komunikasi.
 Tempat pendidikan.
 Aula dan tempat penerima tamu.
 Pusat penerangan atau pembelaan agama.
 Tempat santunan social.
 Sebagai sentra pedibadatan umat islam, terutama solat fardu 5 waktu

Sedangkan fungsi masjid pada masa Rasulullah SAW. Adalah:

 Tempat latihan perang


 Balai pengobatan tentara muslim
 Tempat tinggal sahabat yang ditinggal
 Tempat penahanan tawanan perang
 Tempat menimba ilmu dan menyucikan jiwa dan raga.

2.1.3 Deskripsi Daerah

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut.
Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan
kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah
21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin
dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson
barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya
mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah
adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm
dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak
pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi.
Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan
naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan
menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%)
sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para
perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat
penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Empang merupakan salah satu wilayah strategis peninggalan Kerajaan


Pajajaran yang menjadi saksi dari aktifitas kerajaan sekitar tahun 1500-an. Segala
aktifitas kerajaan maupun masyarakat dilaksanakan di sekitar alun – alun Empang.
Alun – alun Empang dahulu membentang dari parit Empang sampai ke tepi sungai
Cisadane. Tempat ini digunakan untuk latihan rutin bagi prajurit Pajajaran dan
dilaksanakan nya segala acara keramaian umum di luar protocol keraton (Saleh
Danasasmita, ahli sejarah sunda). Daerah ini pernah menjadi palagan (medan
pertemmpuran) dalam upaya mempertahankan dan mempertaruhkan sisa – sisa
kebesaran Siliwangi yang diwariskan kepada anak cucu – cucu nya.

Sejak tahun 1772 M sampai dengan 1872 M, Empang menjadi ibukota


kabupaten Bogor (Winarno J.G, Bogor Hari Esok Masa Lampau). Sebelum dikenal
dengan nama Empang, daerah ini bernama Tanak Soekahati. Pada waktu itu, wilayah
ini dikepalai oleh seorang bupati yakni Raden Aria Wiranata.

Wilayah Empang terdiri dari tanah yang subur dengan sawah dan rawa – rawa
di sekitarnya. Salah satu daerah yang berada dalam wilayah Empang adalah Lolongok.
Daerah ini terdiri dari kawasan rawa yang kemudian beralih fungsi mennjadi daerah
layak huni, sehingga kemudian daerah ini dijadikan tempat tinggal bagi para
pendatang.
2.2 Lokasi Site

Daftar kecamatan Kota Bogor Selatan:

 Batu tulis
 Bojongkerta
 Bendungan
 Cikaret
 Cipaku
 Empang
 Genteng
 Harjasari
 Kertamaya
 Lawanggintung
 Muarasari
 Mulyaharja
 Pakuan
 Pamayoran
Gambar 2.2 Peta administratif Jawa Barat

(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:West_Java_province.png)

Pada saat awal terbentuk, kecamatan ini hanya terdiri dari 4 kelurahan saja,
yaitu: Batutulis, Bondongan, Empang, dan Lawanggintung.

Pada tahun 1995, beberapa wilayah di Kabupaten Bogor dipisahkan dari


kabupaten induk dan masuk ke dalam wilayah Kota Bogor, sebagian diantaranya
masuk ke dalam wilayah kecamatan ini. Adapun kelurahan yang dipisahkan dari
Kabupaten Bogor dan masuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan adalah.

Dari Kecamatan Ciawi:

1. Desa Cipaku dengan kode pos 16720


2. Desa Pakuan dengan kode pos 16720
3. Desa Genteng dengan kode pos 16720
4. Desa Muarasari dengan kode pos 16720
5. Desa Harjasari dengan kode pos 16720
6. Desa Kertamaya dengan kode pos 16720
7. Desa Rancamaya dengan kode pos 16720
8. Desa Bojongkerta dengan kode pos 16720
Dari Kecamatan Cijeruk:

1. Desa Ranggamekar dengan kode pos 16740


2. Desa Mulyaharja dengan kode pos 16740
3. Desa Pamoyanan dengan kode pos 16740

Dari Kecamatan Ciomas:

1. Desa Cikaret dengan kode pos 16610

Seiring Kota Bogor semakin maju dan pesat, maka seluruh desa di kecamatan
ini ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Dan juga diberlakukan kode pos baru
untuk desa-desa yang baru saja ditingkatkan statusnya. Adapun daftar desa yang
ditingkatkan statusnya dengan kode pos baru adalah:

1. Kelurahan Cipaku dengan kode pos 16133


2. Kelurahan Pakuan dengan kode pos 16134
3. Kelurahan Genteng dengan kode pos 16137
4. Kelurahan Muarasari dengan kode pos 16137
5. Kelurahan Harjasari dengan kode pos 16138
6. Kelurahan Kertamaya dengan kode pos 16138
7. Kelurahan Rancamaya dengan kode pos 16139
8. Kelurahan Bojongkerta dengan kode pos 16139
9. Kelurahan Ranggamekar dengan kode pos 16136
10. Kelurahan Mulyaharja dengan kode pos 16135
11. Kelurahan Pamoyanan dengan kode pos 16136
12. Kelurahan Cikaret dengan kode pos 16132
Tinjauan lokasi dilakukan untuk memperoleh data data berupa penjelasan
mengenai gambaran posisi letak site. Tujuan tinjauan lokasi site dan sekitarnya.

2.2.1 Data Site

Lokasi site berada di jalan Empang, kelurahan Gudang Kecamatan Bogor


Tengah Kota Bogor Jawa Barat

Gambar 2.3 lokasi site

(sumber: https://earth.google.com/web/@-6.60872524,106.79597052,253.957832a,325.01460853d,35y,0h,0t,0r)

Alamat : Jalan Empang, Empang Bogor

Luas : ± 2.300 m²

KDB : 60% (pemukiman rumah padat)

KLB :2-3

KDH : paling sedikit 20%

GSB : 8m

Peruntukan lahan : Kawasan pemukiman

Site berada di pusat Kota Bogor,


2.3 Kondisi Eksisting

Site terletak dijalan Empang, Kelurahan Gudang Kecamata Bogor Tengah,


dengan luas 2.300 m². saat ini lahan sudah ada bangunan nya dengan peruntukan tempat
aktifitas umat muslim

Gambar 2.4 luasan site

(sumber: https://earth.google.com/web/@-6.60872524,106.79597052,253.957832a,325.01460853d,35y,0h,0t,0r)

Gambar 2.5 bagian utara site

(sumber : data pribadi)


S

Gambar 2.6 bagian selatan dari site

(sumber : data pribadi)

Gambar 2.7 bagian barat dari site

(sumber : data pribadi)


Gambar 2.8 Foto Makam

(Sumber : Data Pribadi)

Gambar 2.9 Layout Kondisi Masjid Keramat Empang, Bogor

(Sumber : Data Pribadi)


2.4 Analisis

2.4.1 Masalah

Permasalahan dari site ini adalah kurang nya kapasitas yang memungkinkan
jamaah untuk beribadah di masjid. Selain itu kurang nya pula ruang terbuka hijau
(RTH) yang belum mendapatkan perhatian. Dan juga sirkulasi ruang yang belum
tertata dengan baik, seperti tempat pengambilan air wudhu terlalu jauh dari masjid dan
makam. Mengingat penting nya fungsi dari tempat air wudhu tersebut adalah sebagian
dari syarat sah ibadah solat.

2.4.2 Analisis Sekitar Site

 Aksesibilitas

Site berada tepat disamping jalan sekunder yang berdekatan dengan alun – alun
Empang. Jalan ini menghubungkan jalan Pahlawan dan jalan Raden Aria
Wiranata

Oleh karena itu site ini dapat diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan
umum (no. 017 dan no. 03) dari stasiun.
Gambar 2.8 jalur aksesibilitas menuju site

(sumber : https://earth.google.com/web/@-6.60872524,106.79597052,253.957832a,325.01460853d,35y,0h,0t,0r)

Keterengan :

: jalur kendaraan pribadi melalui alun – alun

: jalur kendaraan umum, turun dijalan pahlawan, lalu jalan kaki menuju
site

 Topografi
- Kondisi tanah yang berada di area site memiliki kontur tanah yang signifikan
- Jenis tanah, Merupakan tanah merah yang padat

- Kondisi kontur tanah yang tidak merata dari jalan menuju site
 Lingkungan
Lingkungan sekitar site adalah kawasan pemukiman padat penduduk dengan
ada nya rumah rumah yang berdekatan dan beberapa kios – kios yang menjual
alat – alat peribadahan.
 Vegetasi
Vegetasi di sekitar site masih sangat kurang karena tidak ada nya pohon –
pohon di area sekitar masjid dan juga rumput – rumput yang masih belum ada
untuk penyerapan air serta kesejukan mata.

AREA AREA
AREA AREA MAKAM MASJID
MAKAM MASJID

Gambar 2.9 gambar vegetasi di area site

(sumber : data pribadi)

 Kapasitas Masjid dan Makam


Kapasitas masjid yang masih kurang dikarenakan ramai nya acara peringatan
maulid dan khaul bulanan di Masjid An nur Al athas. Dan juga kapasitas
makam yang masih kurang.
 Sirkulasi udara
Sirkulasi udara di area makam masih belum pantas dikarenakan kepadatan
jamaah saat kegiatan dan acara mingguan dan bulanan.
 Area parkir
Area parkir yang belum memenuhi syarat sehingga jamaah sering parkir
kendaraan nya diluar area parkir, yaitu di jalan utama (jalan Pahlawan).
 Kegiatan
a) Kegiatan harian: Setiap malam pembacaan Al Qur’an dan Ratib Al
athas, pengunjung adalah jamaah sekitar wilayah Empang.
Kegiatan Harian Pengunjung
Pengajian Al-Qur’an ± 50 − 100
Sholat Wajib ± 50
Tabel 2.1 kegiatan harian

(sumber : wawancara pengurus Masjid)

b) Kegiatan mingguan: Setiap malam jum’at baca surat Al – Kahfi,


Ratib Al athas dan Maulid, Setiap kamis sore pengajian bapak –
bapak dan ibu – ibu, pengunjung adalah jamaah daerah Bogor dan
Jakarta.

Kegiatan Mingguan Pengunjung


Pengajian Ratib Al-athas, Pembacaan Surah ± 100
Al-Kahfi dan Maulid
Tabel 2.2 Kegiatan Mingguan

(sumber : wawancara pengurus Masjid)

c) Kegiatan bulanan: Setiap hari Rabu akhir ada pembacaan Khaul dan
Maulid, pengunjung nya adalah jamaah dari Jakarta, Bogor,
Tanggerang, Depok dan Bekasi.
Kegiatan Bulanan Pengunjung
Khaul dan Maulid ± 300
Tabel 2.3 kegiatan bulanan

(sumber : wawancara pengurus Masjid)

d) Kegiatan tahunan: Bulan puasa malam ke – 21 Khatam Al – Qur’an


dan Terawih bersama, pengunjung nya adalah jamaah dari berbagai
penjuru Indonesia, Yaman dan Saudi Arabia.

Kegiatan Tahunan Pengunjung


Khatam dan Taraweh ± 1000
Tabel 2.4 kegiatan tahunan

(sumber : wawancara pengurus Masjid)

2.5 Rekomendasi Desain

Pemilihan Solusi Desain

Rekomendasi desain diambil berdasarkan hasil analisis terhadap site amatan


dan juga berdasarkan faktor – faktor yang mempengaruhi area site amatan.

 Aksesibilitas di dalam site akan berubah sehingga jamaah atau tamu yang
datang ke site berwudhu terlebih dahulu jika ingin masuk Masjid atau
Makam. Jadi setelah parkir kendaraan, jamaah menuju tempat pengambilan
air wudhu terlebih dahulu baru bisa memasuki makam dan Masjid untuk
melakukan ibadah
 Kontur tanah yang menurun ke arah alun – alun terlalu jauh, sehingga akan
ada nya pemanfaatan vegetasi yang signifikan agar tidak terlalu menurun
yang dapat membahayakan jika terjadi hujan besar.
 Lingkungan di area site, banyak nya rumah warga sekitar solusi nya adalah
memindahkan beberapa rumah – rumah warga ke jalan Lolongok sehingga
area site dapat dikembangkan dengan sedemikian rupa.
 Vegetasi (penghijauan) yang masih sangat kurang, akan ditambahkan
beberapa pepohonan dan rerumputan di area sekitar site Masjid dan makam.
 Kapasitas Masjid yang akan dikembangkan menjadi 2 lantai dan pelebaran
area Masjid, sehingga dapat menampung jamaah pada saat acara maulid dan
khaul bulanan.
 Sirkulasi udara di area makam yang harus ditambahkan fasilitas penyejuk
ruangan serta jendela – jendela dan pintu yang akan dibesarkan sehingga
sirkulasi udara bisa masuk dan keluar sesuai.
 Area parkir akan diperluas dengan merelokasi rumah – rumah warga dan
mengubah nya dengan area parkir yang cukup dan luas.

Anda mungkin juga menyukai