Kota Bogor (Sunda) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-
tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah
berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 1.030.720 jiwa. Bogor
dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi.
Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan.
Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan:
boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni,
karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja
dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan
penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian
pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian
Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Kota Bogor memiliki banyak ikon wisata, salah satunya Kebun Raya Bogor
yang dikelilingnya mulai dijadikan sarana olahraga baru "Jogging" oleh warga Bogor
semenjak wali kota Bima Arya membenahi pedestrian di sekeliling Kebun Raya Bogor
menjadi lebih lebar dan lebih menarik.
Gambar 2.1 batas wilayah Jawa Barat
(sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f9/Locator_kota_bogor.png)
Batas Wilayah
Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid sendiri arti nya
tempat sujud, dan masjid berukuran kecil disebut Msuhola, langgar atau surau. Selain
tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan
– kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an
sering dilaksanakan di masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang
peranan dalam aktivitas social kemasyarakatan hingga kemiliteran. Masjid sendiri
mempunyai beberapa fungsi pada masa kini:
Tempat ibadah.
Tempat konsultan dan komunikasi.
Tempat pendidikan.
Aula dan tempat penerima tamu.
Pusat penerangan atau pembelaan agama.
Tempat santunan social.
Sebagai sentra pedibadatan umat islam, terutama solat fardu 5 waktu
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut.
Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan
kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah
21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin
dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson
barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya
mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah
adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm
dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak
pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi.
Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan
naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan
menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%)
sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para
perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat
penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.
Wilayah Empang terdiri dari tanah yang subur dengan sawah dan rawa – rawa
di sekitarnya. Salah satu daerah yang berada dalam wilayah Empang adalah Lolongok.
Daerah ini terdiri dari kawasan rawa yang kemudian beralih fungsi mennjadi daerah
layak huni, sehingga kemudian daerah ini dijadikan tempat tinggal bagi para
pendatang.
2.2 Lokasi Site
Batu tulis
Bojongkerta
Bendungan
Cikaret
Cipaku
Empang
Genteng
Harjasari
Kertamaya
Lawanggintung
Muarasari
Mulyaharja
Pakuan
Pamayoran
Gambar 2.2 Peta administratif Jawa Barat
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:West_Java_province.png)
Pada saat awal terbentuk, kecamatan ini hanya terdiri dari 4 kelurahan saja,
yaitu: Batutulis, Bondongan, Empang, dan Lawanggintung.
Seiring Kota Bogor semakin maju dan pesat, maka seluruh desa di kecamatan
ini ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Dan juga diberlakukan kode pos baru
untuk desa-desa yang baru saja ditingkatkan statusnya. Adapun daftar desa yang
ditingkatkan statusnya dengan kode pos baru adalah:
(sumber: https://earth.google.com/web/@-6.60872524,106.79597052,253.957832a,325.01460853d,35y,0h,0t,0r)
Luas : ± 2.300 m²
KLB :2-3
GSB : 8m
(sumber: https://earth.google.com/web/@-6.60872524,106.79597052,253.957832a,325.01460853d,35y,0h,0t,0r)
2.4.1 Masalah
Permasalahan dari site ini adalah kurang nya kapasitas yang memungkinkan
jamaah untuk beribadah di masjid. Selain itu kurang nya pula ruang terbuka hijau
(RTH) yang belum mendapatkan perhatian. Dan juga sirkulasi ruang yang belum
tertata dengan baik, seperti tempat pengambilan air wudhu terlalu jauh dari masjid dan
makam. Mengingat penting nya fungsi dari tempat air wudhu tersebut adalah sebagian
dari syarat sah ibadah solat.
Aksesibilitas
Site berada tepat disamping jalan sekunder yang berdekatan dengan alun – alun
Empang. Jalan ini menghubungkan jalan Pahlawan dan jalan Raden Aria
Wiranata
Oleh karena itu site ini dapat diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan
umum (no. 017 dan no. 03) dari stasiun.
Gambar 2.8 jalur aksesibilitas menuju site
(sumber : https://earth.google.com/web/@-6.60872524,106.79597052,253.957832a,325.01460853d,35y,0h,0t,0r)
Keterengan :
: jalur kendaraan umum, turun dijalan pahlawan, lalu jalan kaki menuju
site
Topografi
- Kondisi tanah yang berada di area site memiliki kontur tanah yang signifikan
- Jenis tanah, Merupakan tanah merah yang padat
- Kondisi kontur tanah yang tidak merata dari jalan menuju site
Lingkungan
Lingkungan sekitar site adalah kawasan pemukiman padat penduduk dengan
ada nya rumah rumah yang berdekatan dan beberapa kios – kios yang menjual
alat – alat peribadahan.
Vegetasi
Vegetasi di sekitar site masih sangat kurang karena tidak ada nya pohon –
pohon di area sekitar masjid dan juga rumput – rumput yang masih belum ada
untuk penyerapan air serta kesejukan mata.
AREA AREA
AREA AREA MAKAM MASJID
MAKAM MASJID
c) Kegiatan bulanan: Setiap hari Rabu akhir ada pembacaan Khaul dan
Maulid, pengunjung nya adalah jamaah dari Jakarta, Bogor,
Tanggerang, Depok dan Bekasi.
Kegiatan Bulanan Pengunjung
Khaul dan Maulid ± 300
Tabel 2.3 kegiatan bulanan
Aksesibilitas di dalam site akan berubah sehingga jamaah atau tamu yang
datang ke site berwudhu terlebih dahulu jika ingin masuk Masjid atau
Makam. Jadi setelah parkir kendaraan, jamaah menuju tempat pengambilan
air wudhu terlebih dahulu baru bisa memasuki makam dan Masjid untuk
melakukan ibadah
Kontur tanah yang menurun ke arah alun – alun terlalu jauh, sehingga akan
ada nya pemanfaatan vegetasi yang signifikan agar tidak terlalu menurun
yang dapat membahayakan jika terjadi hujan besar.
Lingkungan di area site, banyak nya rumah warga sekitar solusi nya adalah
memindahkan beberapa rumah – rumah warga ke jalan Lolongok sehingga
area site dapat dikembangkan dengan sedemikian rupa.
Vegetasi (penghijauan) yang masih sangat kurang, akan ditambahkan
beberapa pepohonan dan rerumputan di area sekitar site Masjid dan makam.
Kapasitas Masjid yang akan dikembangkan menjadi 2 lantai dan pelebaran
area Masjid, sehingga dapat menampung jamaah pada saat acara maulid dan
khaul bulanan.
Sirkulasi udara di area makam yang harus ditambahkan fasilitas penyejuk
ruangan serta jendela – jendela dan pintu yang akan dibesarkan sehingga
sirkulasi udara bisa masuk dan keluar sesuai.
Area parkir akan diperluas dengan merelokasi rumah – rumah warga dan
mengubah nya dengan area parkir yang cukup dan luas.