Anda di halaman 1dari 11

GO PUBLIC BAGI PERUSAHAAN

Mata Kuliah Hukum Bisnis


(dosen pengampu : Sri Rezeki, SE, M.Si)

disusun oleh :

Nia Artika Melinda (7162210005)


Nurul Indah Budiana (7161210027)
Rizky Insyirah Lubis (7163210059)

Manajemen B
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur ata kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Bisnis
yang berjudul “Go Public Bagi Perusahaan”. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingan.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2018

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat diantara
para pelaku usaha. Mereka semua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di
bidangnya. Banyak alasan yang mendasari sebuah perusahaan melakukan go public, salah satunya
adalah anggapan bahwa dengan menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan
yang Go Public akan meningkatkan citra perusahaan tersebut. Hal ini tidak sepenuhnya salah,
karena pada faktanya, perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia sebagian besar merupakan
perusahaan terbuka atau perusahaan yang telah Go Public.
Namun alasan yang paling sering melatar belakangi perusahaan melakukan go public adalah
karena perusahaan membutuhkan persediaaan modal yang cukup besar dengan biaya modal yang
minimalis. Dan hal itu dapat dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat
atau go public di pasar modal.
Dengan melakukan go public, perusahaan akan mendapatkan tambahan dana yang akan
dimanfaatkan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan yang memungkinkan
pembiayaan rencana ekspansi, pembuatan produk baru atau rencana penggabungan usaha. Dengan
tamabahan modal tersebut perusahaan mengharapkan dapat memperbaiki struktur kekuatan
perusahaan, sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik dan meningkatkan kinerja
perusahaannya.
Dalam perkembanganya dari awal pembentukan sampai dengan saat ini perusahaan
memerlukan modal untuk memperbesar dan memperluas usahanya. Oleh karena itu dengan
pertimbangan manajemen, perusahaan mengadakan ekspansi usaha dengan jalan menjual sebagai
sahamnya di pasar modal.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana proses go public suatu perusahaan ?
 Apa itu perusahaan tertutup dan terbuka ?

3
1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya untuk menambah
wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai bagian dari proses belajar, sehingga dapat lebih
memahami bagaimana perbedaan-perbedaan yang mendasar antara teori yang ada dengan
praktek yang sesungguhnya

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perusahaan Go Public


Menurut Drs. Peter Salim dalam “The Contemporary English-Indonesian Dictionary” edisi

kedua 1986 mendefinisikan istilah go-public sebagai berikut “Go-public adalah menawarkan

saham atau obligasi untuk di jual kepada umum untuk pertama kalinya”.

Go Public atau penawaran umum saham adalah kegiatan penawaran saham yang dilakukan

oleh perusahaan/emiten untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara

yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Dalam istilah pasar modal, go

public sering disebut sebaga IPO (initial public offering), yaitu penawaran pasar perdana kepada

masyarakat. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari

dalam maupun dari luar perusahaan.

Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham

tersebut diperdagangkan di pasar saham. Pengertian Go Public Go Public adalah istilah yang

dipakai oleh perusahaan yang mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan tersebut dengan cara

membeli saham. Go Public adalah gaya baru menjadi investor sebuah perusahaan tanpa bersusah

payah membangun perusahaan dari nol. Perusahaan terkenal yang baru saja Go Public adalah

Facebook. Facebook mulai go public semenjak awal 2012 dengan kisaran $38 per saham. Selain

dari sosial media, klub olahraga juga melakukan Go Public. Contoh paling baru adalah klub

sepakbola Manchester United.

Sebagai contoh dalam perusahaan yang terdapat di Indonesia adalah PT. Indofood, PT.

Aneka Tambang, Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.

5
2.2 Perusahaan Tertutup dan Terbuka
Perusahaan tertutup adalah Suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya masih

dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual-beli sahamnya dilakukan dengan

cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya diserahkan kepada

kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan.

Dan Perseroan Terbuka adalah Suatu perseroan terbatas yang modal dan saham-sahamnya

dipegang oleh banyak orang/banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya dilakukan kepada

publik sehingga jual-beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal. Salah satu ciri perusahaan

terbuka adalah perlunya keterbukaan (disclosure) atas informasi perusahaan kepada publik.

Bagi perusahaan yang telah go public, pasar modal merupakan sarana bagi peningkatan

nilai perusahaan. Pasar modal memberikan sarana bagi peningkatan nilai melalui berbagai aksi

korporasi yang ditopang oleh keterbukaan informasi secara penuh. Transparansi berdampak pada

efisiensi usaha, peningkatan laba, peningkatan harga saham, competitive position, dan peningkatan

kemakmuran pemegang saham.

2.3 Proses Go Public Perusahaan


Tahapan Proses Go Public:
1. Tahap Persiapan untuk Go Public
a. Rekturisasi Perusahaan
b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi
c. Dilakukan private placement
2. Tahap Pendahuluan
a. Penunjukan Pihak yang terlibat
b. Proses underwriting
c. Rekturisasi anggaran Dasar

6
d. Pembuatan Laporan dan dokumentasi go public
e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek
3. proses Pelaksanaan Go Public
a. Proses Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
b. Public Expose
c. Pembuatan dan Percetak Prospectus
d. Road Show
e. Penjatahan di pasar modal
f. Proses Jual-beli saham di Pasar Sekunder

2.4 Syarat-syarat sebuah perusahaan untuk Go-Public


IPO (Initial Public Offering) atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan
penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public)
untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU
Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
Syarat-syarat sebuah perusahaan untuk Go-Public atau IPO (Initial Public Offering) :
1. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,
umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan
alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang,
pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun
pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan
melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham
perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public
2. Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan
dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum,
serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM.

7
2.5 Keuntungan dan Kerugian Perusahaan Go-Public
Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:
1. Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan
untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor yang membeli
saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.
2. Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio
mereka.
3. Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan
dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
4. Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan
hanya menggunakan saham.
5. Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk
memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Tetapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:
1. Laporan Rutin.
Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa
Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan
tersebut diperlukan biaya.
2. Terbuka.
Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para
kompetitornya dari segi data dan management nya.
3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.
Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang
saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan
keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.
4. Hubungan antar Investor
Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya
dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.

8
Studi Kasus :
PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

Setelah PT. telekomunikasi Go Public Aktiva lancar perusahaan cenderung menurun, akan
tetapi pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk cenderung meningkat. Sedangkan kewajiban
lancar juga menurun, akan tetapi pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk cenderung meningkat.
( Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar) Perusahaan rata-rata cenderung mengalami penurunan
terbesar terjadi pada tahun 2009 pada PT. XL Axiata, Tbk yaitu sebesar (0,33). Ini menunjukkan
kemampuan perusahaan memperoleh aktiva lancar menurun. Nilai ini disebabkan oleh kerugian
yang diderita perusahaan pada tahun tersebut. Lalu rasio (Kas + Saham / Kewajiban Lancar) juga
cenderung terjadi peningkatan, akan tetapi peningkatan yang terbesar pada tahun 2012 pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu sebesar ( 0,75). Lalu (rasio aktiva lancar – Persediaan /
Kewajiban lancar) juga cenderung terjadi terjadinya peningkatan dan penurunan, akan tetapi ada
terjadi peningkatan yang terbesar pada tahun 2012 pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu
sebesar (1,14), dan ada juga terjadi penurunan pada tahun 2011 pada PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk yaitu sebesar (0,19). b. Jumlah Kewajiban perusahaan Rata-rata cenderung
menurun, akan tetapi ada peningkatan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sedangkan total
aktiva cenderung mengalami penurunan, akan tetapi dapat kita lihat pad PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk cenderung mengalami peningkatan yang cukup besar. (Jumlah kewajiban / Total
aktiva) juga cenderung terjadi penunrunan walaupun ada peningkatan pada tahun 2013 pada PT.
Indosat, Tbk yakni sebesar (0,70). Ini menunjukkan bahwa kontribusi total aktiva yang digunakan
untuk kewajiban lancar mengalami peningkatan. Lalu rasio (Jumlah kewajiban / jumlah equitas)
cenderung mengalami peningkatan dimana peningkatan yang terbesar terjadai pada tahun 2013
pada PT. Indosat, Tbk yakni sebesar (2,30), akan tetapi ada juga terjadi penunrunan pada tahun
2013 pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yakni sebesar (0,65). Ini menunjukkan bahwa
kontribusi equitas yang digunakan untuk kewajiban lancar mengalamai peningkatan. Lalu rasio
(modal / total aktiva), total aktiva perusahaan rata-rata cenderung mengalami peningkatan
peningkatan, akan tetapi ada peningkatan yang terbesar yakni pada PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Rasio ini cenderung mengalami peningkatan dimana peningkatan yang terbesar terjadai pada
tahun 2012 pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yakni sebesar (0,60). Ini berarti bahwa total
aktiva yang dibiayai oleh modal hanya 1 sedangkan sisanya dibiayai oleh hutang sebesar (1,30).

9
BAB III
KESIMPULAN

Tujuan utama perusahaan go public adalah untuk mencari tambahan modal saham tersebut.

Hal tersebut sekaligus mengartikan bahwa perusahaan siap untuk terbuka kepada public dengan

tujuan menggaet public yang ingin membeli saham. Dengan adanya go public maka perusahaan

akan mendapatkan penambahan dana dari hasil jual saham kepada masyarakat yang

menginginkan. Penambahan dana ini akan mempermudah operasional perusahaan dan juga

mempermudah perusahaan dalam akses perbankan dan masuk dalam pasar uang. Dengan

melakukan go public perusahaan akan memiliki citra dan nilai yang akan meningkatkan kualitas

dari perusahaan dan menambah kepercayaan yang dimiliki dari perusahaan dan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://ahmadirsyad09.blogspot.com/2015/11/bentuk-badan-usaha-dan-cara.html?m=1
https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1366&bih=662&ei=csSjW4aTM47GvQT
NgouYBA&q=badan+usaha+apa+saja+yang+berbadan+hukum&oq=badan+usaha+apa+s
aja+yang+berbadan+hukum&gs_l=psy-
ab.3..0i22i30k1.1542902.1556961.0.1557207.42.23.1.18.18.0.129.1855.20j3.23.0....0...1c.1.64.
psy-ab..0.42.1924...0j0i67k1j0i131k1j0i131i67k1j33i160k1j33i22i29i30k1.0.t7wxyGVB5vk
http://tesyazulvaaprilia.blogspot.com/2016/05/cara-cara-mendirikan-badan-usaha.html

11

Anda mungkin juga menyukai