Mengenal Sumber Daya Emas PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Sumber Daya Emas

June 27, 2012


Sumber daya alam tidak terbarukan merupakan sumber daya alam yang tidak memiliki
kemampuan regenerasi secara biologis, selain itu sumber daya alam ini dibentuk melalui
proses geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumber
daya alam yang siap diolah (Fauzi, 2010). Sumber daya emas merupakan salah satu dari
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sama halnya seperti tembaga, minyak bumi,
dan sumber daya alam lainnya yang memerlukan waktu yang lama untuk dapat diekstraksi.
Emas memiliki kegunaan sebagai suatu alat tukar, mata uang, dan perhiasan, serta emas juga
dapat digunakan untuk konduktor pada alat elektronik seperti pada komputer. Nilai sumber
daya ini sangat tinggi secara ekonomis disamping karena manfaat emas, pengambilan dan
proses ekstrasi emas juga memakan biaya yang mahal. Emas merupakan salah satu sumber
daya alam yang sangat bernilai secara ekonomis. Sumber daya alam ini juga berfungsi
sebagai alat tukar dalam suatu transaksi (pertukaran), investasi atau simpanan, dan sebagai
simbol kemewahan (perhiasan). Selain itu, emas juga dapat digunakan sebagai konduktor
pengantar panas pada beberapa alat elektronik seperti komputer. Logam mulia ini memiliki
sifat tahan terhadap korosi dan sukar bereaksi dengan asam. Sifat dari sumber daya alam
tersebut menjadikan emas bernilai tinggi secara ekonomis. Daerah-daerah di Indonesia yang
memiliki potensi sumber daya emas antara lain yaitu pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau
Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku, serta Papua.
Dalam eksplorasi sumber daya emas ini, tentu akan berdampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang dihasilkan antara lain seperti keuntungan yang diperoleh dari investasi
pengembangan dan produksi emas, serta terbuka lapangan pekerjaan yang baru. Namun
selain dampak positif, terdapat juga dampak negatif yaitu limbah hasil produksi emas yang
mengandung bahan kimia berbahaya dan terjadi konflik antara masyarakat dengan
perusahaan. Oleh karena itu untuk mencegah dampak negatif tersebut terjadi, pihak
perusahaan harus melakukan antisipasi atau pengelolaan yang ramah lingkungan terhadap
kegiatan produksi sumber daya emas. Kegiatan pertambangan emas di Indonesia antara lain
dilakukan oleh perusahaan pertambangan seperti PT. Aneka Tambang, PT. Freeport
Indonesia, dan PT. Newmont Nusa Tenggara. Keberadaan limbah akan berdampak kepada
lingkungan, masyarakat sekitar, maupun terhadap perusahaan sendiri. Limbah hasil
pengolahan emas ini akan berdampak pada kerusakan lingkungan, yaitu penurunan kualitas
air ataupun pencemaran terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, dampak selanjutnya yaitu
timbul penyakit yang diderita oleh masyarakat sekitar atau terjadi konflik kepentingan antara
masyarakat sekitar dengan pihak perusahaan. Dampak negatif lainnya adalah terjadi kerugian
baik finansial maupun investasi lainnya yang diderita oleh pihak perusahaan. Penanganan
limbah sudah seharusnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti pengolahan yang
ramah lingkungan.
Dalam mengendalikan limbah pencemar diperlukan suatu model kebijakan yang
mencakup semua kontrol kegiatan pencemaran. Ketika suatu sumber daya tercemar dan
mengalami degradasi, maka manfaat dari sumber daya tersebut akan berkurang dan tentu
akan merugikan khalayak yang menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai contoh adalah
sebuah sungai yang tercemar oleh limbah industri dan kemudian mengalami degradasi,
kerugian akan dirasakan oleh masyarakat sekitar sungai. Maka diperlukan suatu pengendalian
pencemaran atas dasar biaya pengurangan. Abatement costs (biaya pengurangan) merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi jumlah sisaan (limbah) yang disalurkan ke
lingkungan atau dengan mengurangi batas konsentrasi dari limbah tersebut. Biaya tersebut
dapat berupa penggunaan sarana teknologi untuk mengurangi atau mengolah limbah sebelum
disalurkan ke lingkungan (Field, 2002). Kebijakan biaya pengurangan tersebut tentu akan
berpengaruh pada biaya pengeluaran industri. Pengelolaan limbah agar dapat disalurkan ke
lingkungan tentu akan berbeda untuk setiap bahan yang terkandung pada limbah dan
lingkungan yang menjadi obyek pembuangan. Hal ini terkait dengan semakin besar hasil
buangan (limbah) suatu industri, maka akan semakin besar biaya pengurangan yang
dikeluarkan. Namun biaya pengurangan ini sudah seharusnya masuk kedalam biaya yang
dikeluarkan oleh suatu industri. Biaya pengurangan bertujuan untuk mencegah dampak
negatif yang akan terjadi ketika limbah atau sisaan pengolahan disaluran ke lingkungan.
Sehingga kegiatan operasi akan tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan yang optimal
secara ramah lingkungan.

Daftar Pustaka
Fauzi A. 2010. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan : Teori dan Aplikasi.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. xx + 259 hlm.
Field BC. dan Field MK. 2002. Environmental Economics: An Introduction. McGraw-Hill,
Inc. Amerika Serikat. xviii + 510 hlm.
PP RI no.85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Anda mungkin juga menyukai