37terapi Cairan, Elektrolit & Metabolik
37terapi Cairan, Elektrolit & Metabolik
HIPOKALEMI
Definisi :
- Kadar K serum < 3,5 mEq/L
Manisfestasi Klinis :
- Gastrointestinal : Anoreksia, nausea, muntah, kembung, distensi abdomen, ileus
paralitik
- Jantung : Gangguan irama, EKG (Gelombang T datar atau terbalik, segmen
ST depresi)
- Ginjal : Poliuria
- Neuromuskular : Malaise, ngantuk, lemah otot, tendon menurun, paralisa pernafasan.
Etiologi :
Perpindahan Kehilangan Kehilangan diluar ginjal Intake kurang
transel lewat ginjal
Alkalosis Diuresis Diare Malnutrisi
Hiperventilasi Alkalosis Keringat berlebihan Anoreksia
metabolik nervosa
Insulin
Defek tubuli ginjal
B-adrenergik
Ketoasidosis
Hipomagnesemi
diabetik
Muntah
Obat-obatan
(Diuretik,
amoniglikosid,
amphoterisin B.
Penatalaksanaan :
1
dr.Peter H.Y.Singal Anestesi FK UNHAS Makassar.
Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik
cairan lebih dari 20 menit. Pemberian infus dapat diperlambat setelah gejala-gejala
hilang. Jika gejala yang mengancam hilang, berikan 10 mEq/jam secara intra vena.
5. Monitoring EKG perlu selama pemberian KCl parenteral konsentrasi tinggi. Kadar K
harus sering dimonitor selama pemberian (setiap 1-2 jam pada pemberian awal).
6. Jika ada asidemia, perbaiki dulu kadar kalium sebelum memperbaiki pH, karena
perubahan kalium intrasel berpengaruh pada peningkatan pH.
7. Kalium merupakan ion utama intrasel, perkiraan defisit tidak dapat dihitung dari nilai
serum. Oleh karena itu, harus dititrasi pada saat pengecekan kembali kadarnya
dalam serum.
HIPERKALEMI
Definisi :
Kadar K serum > 5,5 mEq/L
Etiologi :
a. Ekresi adrenal tidak adekuwat.
Gagal ginjal akut atau kronis, diuretik hemat kalium, penghambat ACE
b. Beban kalium dari nekrosis sel yang masif.
Trauma (Crush Injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut,
hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomiolisis
c. Sumber Eksogen.
Suplemen kalium dan pengganti garam, transfusi darah, penisilin dosis tinggi.
d. Perpindahan dari intra ke ekstraselular.
Asidosis, digitalis, defisiensi insulin, peningkatan cepat osmolaritas darah
e. Insufisiensi renal ( Penyakit Addison)
f. Pseudohiperkalemia.
Sekunder terhadap hemolisis sampel darah, pemasangan tornoket terlalu lama
g. Hipoaldesteron.
Manisfestasi Klinis :
- Jantung (EKG) : K > 6,5 mEq/L = Gelombang T Runcing
K 7 – 8 mEq/L = Interpal PR memanjang, amplitudo P mengecil,
kompleks QRS melebar, & Interval QT memanjang
K > 10 mEq/L = Cenderung terjadi fibrilasi ventrikel dan Asistole
- Neuromuskular : Parestesia, kelemahan, arefleksia, & paralisis asenden (menjalar
ke atas),
2
dr.Peter H.Y.Singal Anestesi FK UNHAS Makassar.
Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik
Penatalaksanaan :
1. Pemantauuan EKG (jika ada kelainan EKG atau K > 7 mEq/L)
2. Kalsium Glukonat
10 ml larutan 10 % (diberikan IV selama 10 menit) untuk menstabilkan miokard dan
sistim konduksi jantung, bisa diulang 2x dengan interval 5 menit jika tidak berespon.
Tidak boleh diberikan pada keracunan digitalis dan dapat menyebabkan keracunan
digitalis pada pasien yang mendapat terapi digitalis.
3. Natrium Bikarbonat
40 – 150 mEq/L NaHCO3 ( diberikan IV selama 30 menit atau bolus IV pada
kedaruratan)
Membuat darah menjadi alkali dan menyebabkan kalium berpindah dari ekstra ke
intra sellular. Bisa memperburuk gagal jantung (bendungan) karena menambah
beban natrium. Efeknya sementara namun akan bekerja sekalipun pH serum normal.
4. Insulin
5 – 10 unit regular insulin, sebaiknya diberikan dengan 1 ampul glukosa 50 % IV
selama 5 menit
Menyebabkan perpindahan kalium dari ekstra selular ke intra selular. Mungkin tidak
berespon selama 50 – 60 menit dan efek berlangsung selama beberapa jam
5. Dialisis
Dibutuhkan pada kasus hiperkalemi berat dan refrakter
6. Aerosol Beta 2 - agonis
Nebulizer Albuterol, mendorong K ke intra sel, memiliki mamfaat khusus pada gagal
ginjal
7. Pembatasan Kalium
Pada stadium lanjut gagal ginjal (GFR < 15 ml / menit
8. Hidrokortison suksinat
Pada kasus insufisiensi adrenal.
HIPONATREMIA
Definisi :
- Kadar Na serum < 135 mEq/L
Etiologi :
Hiponatremi juga dapat terjadi akibat adanya larutan non natrium, seperti glukosa dan
mannitol. Hal ini ditandai oleh meningkatnya osmolalitas serum. Pseudohiponatremi dapat
terjadi bila ada hiperlipidemi, hipoproteinemi, atau hipoglikemi yang berat..
3
dr.Peter H.Y.Singal Anestesi FK UNHAS Makassar.
Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik
Manifestasi Klinis :
Manifestasi klinik hiponatremia meliputi :
- Gangguan sistem saraf pusat dan sistem muskular dan termasuk disorientasi,
penurunan kesadaran,
- muntah, kelemahan dan kegagalan respirasi akibat kelainan CNS.
- irritabilitas,
- kejang,
- letargi,
- koma.
Penatalaksanaan :
Defisit Na+ (mEq total) = (Na+ serum yg diinginkan – Na+ serum yg diukur) x 0,6 x BB
4
dr.Peter H.Y.Singal Anestesi FK UNHAS Makassar.
Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik
HIPERNATREMIA
Definisi :
- Kadar Na serum > 145 mEq/L
Manifestasi Klinis :
1. Na serum 160 meq/L : Anoreksia, iritabilitas, ataksia, kram
2. Na serum 180 meq/L : Koma, stupor, seizure.
Penatalaksanaan :
1. Tentukan volume cairan ekstrasesular
2. a. Hipernatremi dengan volume meningkat
Terapi : - Diuresis ( misal : Furosemid)
- Penggantian urin dengan air (Glukosa 5 %).
ASIDOSIS
Manisfestasi Klinis :
1. Hiperpnea (nafas dalam tak terputus), edema paru
2. Penurunan kontraktilitas miokard, aritmia, dilatasi arteri, hipotensi
Asidosis Respiratori :
Terjadi saat pertukaran CO2 alveolar terhambat, Penyebabnya antara lain :
1. Obstruksi / retriksi respiratori
2. Obstruksi akut jalan udara
3. Pembatasan respiratori (obesitas atau kondisi yang mempengaruhi otot
pernafasan)
Penatalaksanaan
1. Koreksi dilakukan dengan pemberian bikarbonat
2. Pada neonatus bikarbonat 4,2 %, pada anak-anak dan dewasa bikarbonat 8,4 %
Asidosis Metabolik :
Disebabkan oleh :
1. Senyawa – senyawa disebabkan asam yang ditambahkan ke dalam darah sebagai
hasil metabolisme
2. Senyawa asam yang berasal dari sumber eksogen
3. Penurunan senyawa senyawa basa
5
dr.Peter H.Y.Singal Anestesi FK UNHAS Makassar.
Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik
Diklasifikasikan :
1. Anion gap tinggi
2. Anion gap normal
Ascidosis Alkalosis
pH 7,35 - 7,45
pCO2 45 - 35
Base -2 - +2
Excess
HIPOGLIKEMIA
Definisi :
Glukosa plasma < 50 mg/dl. Bisa saja asimptomatik.
Penatalaksanaan :
1. Karbonhidrat oral jika mungkin.
2. Dekstrose 50 % (IV) 1 ampul atau lebih.
3. Jika vena tidak bisa di akses, Glukagon 1 mg IM ( dapat menyebabkan nausea,
muntah & aspirasi)
4. Monitor GDS setiap 15 – 30 menit.
6
dr.Peter H.Y.Singal Anestesi FK UNHAS Makassar.
Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik
Cote CJ, Dsida RM. Strategies for Blood Product Management and
Transfusion Reduction in : A Practice of Anesthesia for Infant and
Children. Third Edition. W.B Saunders Company, Philadelphia.2001,
pp: 235-56
Konstanta : 0 – 1 tahun = 5 ml
1 – 5 tahun = 6 ml
> 5 tahun = 7 ml