Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KERJA PELAYANAN TUBERKULOSIS RS RAWA LUMBU TAHUN 2018

PENDAHULUAN
Untuk menanggulangi masalah TB, strategi DOTS harus di terapkan pada seluruh unit pelayanan
kesehatan terutama RumahSakit. Dengan mengikutsertakan secara aktif semua pihak dalam
kemitraan yang bersinergi untuk penanggulangan.Pencegahan dan pengendalian infeksi TB
bertujuan untuk mengurangi penularan TB dalam suatu populasi. Dasar pencegahan infeksi
adalah diagnosis dini cepat tata laksana TB yang adekuat. Tujuan pencegahan dan pengendalian
infeksi untuk mengurangi penularanTB dan melindungi petugas kesehatan, pengunjung dan
pasien dari penularan TB.Di tingkat global, Stop TB partnership adalah sebagai bentuk
kemitraan global dan mendukung negara-negara untuk meningkatkan upaya pemberantasan TB,
mempercepat penurunan angka kematian dan kesakitan akibat TB, serta penyebabTB di seluruh
dunia.
Strategi DOTS terdiri dari lima komponen yaitu :
1. Komitemen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana;
2. Diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis secara langsung;
3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO);
4. Kesinambungan persediaan Obat Anti Tuberculosis (OAT) jangka pendek untuk pasien;
5. Pencatatan dan pelaporan yang baku untuk memudahkan pemantauan dan evalusai
program TB.
Untuk menjamin keberhasilan penanggulangan TB, kelima komponen tersebut di atas harus
dilaksanakan secara bersamaan.Strategi DOTS telah dibuktikan dengan berbagai ujicoba
lapangan dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.Bank duna menyatakan strategi
DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cost effective.
Penanggulana TB merupakan program nasional yang harus dilaksanakan di seluruh unit
pelayanan kesehatan termasuk Rumah Sakit. Khusus bagi pelayanan pasien tuberculosis di
Rumah Sakit dilakukan dengan strategi DOTS.Hal ini memerlukan pengelolaan yang lebih
spesifik. Karena dibutuhkan kedisiplinan dalam penerapan semua prosedur opersioanal yang
ditetapkan, disamping itu perlu adanya koordinasi antar unit pelayanan dalam bentuk jejajring
serta penerapan standar diagnose dan terapi yang benar, dan dukungan yang kuat dari jajaran
direksi Rumah Sakit berupa komitmen dalam pengelolaan penanggulanganTB.Penanggulangan
Penyakit TB dan HIV merupakan komitmen global dan nasional saat ini dalam upaya mencapai
target pembangunan Millenium.

LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit yang menular ,disebabkan oleh kuman mycobacterium
tuberculosis . paru adalah kepatuhan dari penderita.Penyakit menular ini sebenarnya dapat
disembuhkan dengan obat yang efektif, namun pengobatan TB harus dilakukan selama minimal
6 bulan dan harus diikuti dengan manajemen kasus dan tatalaksana pengobatan yang baik.
Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien dan dukungan dari
keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi keluarga yang kurang memberikan
dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kapatuhan pasien untuk
mengkonsumsi obat. Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti
meminum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap obat, jika ini terus
terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian obat tuberculosis akan semakin sulit
dilaksanakan.
Salah satu strategi pengobatan yang digunakan dalam menanggulangi TB Paru adalah DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse).DOTS adalah strategi yang komprehensif untuk
digunakan oleh petugas kesehatan primer di seluruh dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan
pasien TB paru. Adapun strategi DOTS terdiri dari komitmen politis, pemeriksaan dahak
mikroskopis yang terjamin mutunya, pengobatan jangka pendek yang terstandar bagi semua
kasus TB dengan penatalaksanaan kasus secara tepat termasuk pengawasan langsung pengobatan
jaminan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang bermutu, Sistem pencatatan dan
pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja
program secara keseluruhan. Strategi dots telah dibuktikan dan berbagai uji coba lapangan dapat
memberikan angka kesembuhan yang tinggi . Bank dunia menyatakan strategi DOTS merupakan
strategi kesehatan yang paling cost effective seorang petugas di fasilitas pelayanan kesehatan
dalam melaksanakan tugasnya seharusnya mempunyai pengetahuan tentang tuberkolusis ,
program pengendalian TB, serta hal-hal lain yang mendukung terselengaranya pelayanan
pengendalian TB.

TUJUAN
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan dan memperluas pemanfaatan strategi / menghentikan akses terhadap
diagnosis yang akurat dan pengobatan yang efektif dengan akselerasi pelaksanaan DOT
mencapai target global dalam pengendalian TB dan meningkatkan ketersediaan,
keterjangkaunan dan kualitas obat anti TB.
- Menyusun strategi menghadapi berbagai tantangan dengan cara mengadaptasi dots
mencegah / menangani TB dengan risestensi OAT (MDR-TB) dan menurunkan dampak
TB / HIV
- Mempercepat upaya eleminasi TB dengan cara ,meningkatkan penelitian dan
pengembangan berbagai alat diagnostik. Obat dan vaksin baru serta meningkatkan
penerapan metode baru dalam menjamin pemanfaatan dan keterjangkauanya.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok :
1. Terbentuknya dan berfungsinya tim DOTS di RSU KMC
2. Terlaksananya pelatihan tim DOTS di RSU KMC
3. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada sesuai dengan kebijakan yang berlaku
di Rumah Sakit
4. Mengadakan inhouse training dan sosialisasi tentang pelayanan TB DOTS
5. MOU rujukan SOP
Rincian Kegiatan :
1. Terbentuknya dan berfungsinya tim DOTS di RSU KMC
a. Dibentukan tim DOTS dan disahkan oleh direktur
b. Melakukan tugas masing-masing dalam tim
2. Terlaksananya pelatihan tim DOTS di RSU KMC
a. Membuat dan anggaran mengenai pelatihan
b. Membuat daftar calon-calon yang akan mengikuti pelatihan berdasarkan tugasnya
masing-masing
c. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis tim DOTS
sesuai standard dan bersertifikat
3. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada seusai dengan kebijakan yang berlaku
di RumahSakit
a. Terlaksananya rujukan internal dan eksternal di RS
b. Mengontrol tata kerja dan tata laksana rujukan DOTS
c. Mengevaluasi DOTS tiap bulan
4. Mengadakan inhouse training dan sosialisasi tentang pelayanan TB DOTS
a. Memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai TB di lingkungan RumahSakit
b. Membuat dan memberikan pamphlet mengenai TB
5. MOU rujukan SOP

Rujukan DOTS di RS Rawa Lumbu terbagi 2 yaitu :


a. Rujukan internal :

LAB APOTEK POLI DI RS

POLI DOTS

b. Rujukan eksternal :

POLI DOTS

PUSKESMAS PASIEN PARU RS YANG LEBIH BESAR


CARA
MELAKUKAN KEGIATAN
1. Tim Dots menyelenggarakan monitoring danevaluasipelaksanaandanpelayanan
DOTS di RumahSakit
2. PimpinanRumahSakitmelaksanakanevaluasipelayanandanpengendalianmutu TB
3. Melakukanrapatrutinantarapimpinan RS, Komitemedik, tim DOTS
untukmembahas, merencanakandanmengevaluasi.
4. Pelaporanmengenai data/statistic hasilanalisa pelayanan medis TB

SASARAN
Terlaksananya Program TB Dots di Rumah Sakit Umum KMC.Pasien dengan TB dapat
terdeteksi diagnosis dan penanganan maupun pengobatan yang baik sesuai SOP Rumah Sakit.
Sehingga dapat menurunkan angka prevalensi TB dan meningkatkan angka keberhasilan dalam
penanganan dan pengobatan TB.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 2018


N JenisKegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
o
1  Pembentukantim DOTS V
 Perencanaananggarankerja
DOTS V
 Pembuatan MOU rujukan

2 Sosialisasi program kerja DOTS V

3 Pelatihan sertifikasi DOTS V

4 Pengusulan sarana dan prasarana V

5 Memberikan penyuluhan dan V V V V V


sosialisas ipelayanan TB
6 Pencatatan, pelaporan hasil kegiatan V V V V V V V V V
7 Evaluasi kegiatan V

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Tim DOTS menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan DOTS di rumah
sakit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam monitoring dan evaluasi :
1. Pemeriksaan mikroskopis
2. Dokter menerapkan ISTC dan SPO
3. Monitoring terhadap pasien TB untuk menyelesaikan pengobatan
4. Monitoring pelaksanaan SPO
5. Kepatuhan melaksanakan SPO jejaring internal dan eksternal
6. Rujukan pasien dan hasil umpan baliknya
7. Ketersediaan logistic OAT dan non OAT
8. Kepatuhan staf Rumah Sakit terhadap pelaksanaan yang ditetapkan oleh direktur
RumahSakit
9. Pencatatanpasien TB dengan kasus rujukan dan kasus mangkir

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Laporan dari pelaksanaan kegiatan setiap bulannya kepada tim DOTS, Komite Medik
dan Pimpinan Rumah Sakit.
2. Hasil laporan evaluasi kegiatan dilakukan di akhir tahun

Anda mungkin juga menyukai