Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA

BRONKITIS
No. Dokumentasi : UKP/ /SOP/PKM-PA
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 12/06/2018
Halaman : 1/3
UPT Puskesmas Hendra Gunawan,SKM.,MM
Purwa Agung NIP. 19740507 199803 1 007
1. Pengertian Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Radang dapat berupa hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang
minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut
pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain. Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, namun pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-
paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok, infeksi
daripolusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan status
sosial.
Bronkhitis akutadalah peradangan pada bronkus yang disebabkan oleh infeksi
saluran napas yang ditandai dengan batuk (berdahak maupun tidak berdahak) dan
berlangsung hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu: infeksi virus, yang paling umum influenza A dan B, parainfluenza, RSV,
adenovirus, rhinovirus dan coronavirus; infeksi bakteri, seperti yang disebabkan
oleh Mycoplasma spesies, Chlamydia pneumoniae, Streptococcus pneumoniae,
Moraxella catarrhalis, dan Haemophilus influenzae; rokok dan asap rokok; paparan
terhadap iritasi, seperti polusi, bahan kimia, dan asap tembakau, juga dapat
menyebabkan iritasi bronkial akut; bahan-bahan yang mengeluarkan polusi;
penyakit gastrofaringeal refluk-suatu kondisi dimana asam lambung naik kembali ke
saluran makan (kerongkongan); pekerja yang terekspos dengan debu atau asap.
Bronkitis akut dapat dijumpai pada semua umur, namun paling sering didiagnosis
pada anak-anak muda dari 5 tahun, sedangkan bronkitis kronis lebih umum pada
orang tua dari 50 tahun.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita bronchitis akut di puskesmas Purwa
Agung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Purwa AgungNo. 445/....../PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur dan 1. Alat dan bahan:
langkah- a. Oksigen
b. Obat-obatan: Antipiretik, Antibiotik, Antitusif, Ekspektoran,
langkah
Bronkodilator, Antiinflamasi
2. Langkah – langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab dan
simptomatis
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
1. Oksigenasi pasien harus memadai.
2. Istirahat yang cukup.
3. Pemberian obat antitusif (penekan batuk): DMP (dekstromethorfan) 15
mg, diminum 2-3 kali sehari. Kodein (obat Doveri)dapat diberikan 10 mg,
diminum 3 x/hari, bekerja dengan menekan batuk pada pusat batuk di otak.
Antitusif tidak dianjurkan pada kehamilan, ibu menyusui dan anak usia 6
tahun ke bawah.
4. Pemberian ekspektoran (obat batuk pengencer dahak) yang lazim
digunakan diantaranya: GG (Glyceryl Guaiacolate), bromheksin, ambroksol,
dan lain-lain.
5. Antipiretik (pereda panas): parasetamol (asetaminofen), dan sejenisnya,
digunakan jika penderita demam.
6. Bronkodilator (melonggarkan napas), diantaranya: salbutamol, terbutalin
sulfat, teofilin, aminofilin, dan lain-lain. Obat-obat ini digunakan pada
penderita yang disertai sesak napas atau rasa berat bernapas, sehingga obat
ini tidak hanya untuk obat asma, tetapi dapat juga untukbronkitis.
7. Antibiotika hanya digunakan jika dijumpai tanda-tanda infeksi oleh
kuman berdasarkan pemeriksaan dokter. Antibiotik yang dapat diberikan
antara lain: ampisilin, eritromisin, atau spiramisin, 3 x 500 mg/hari.
8. Terapi lanjutan: jika terapi antiinflamasi sudah dimulai, lanjutkan terapi
hingga gejala menghilang paling sedikit 1 minggu. Bronkodilator juga dapat
diberikan jika diperlukan
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Bagan Alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan

Petugas Petugas memeriksa


Petugas Memberikan resep dan menegakkan
mempersilah obat diagnosa
kan
mengambil
Petugas
obat di
membereskan alat pencatatan
apotik
dan mencuci tangan
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Ruangan pemeriksaan anak, Ruangan pemeriksaan umum/dewasa,Ruang lansia,
ruang farmasi, laboratorium
9. Dokumen Rekam medis pelanggan
Register harian,
terkait
Kertas resep
10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai